cover
Contact Name
I G. Made Krisna Erawan
Contact Email
krisnaerawan@unud.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
Animal Hospital, Faculty of Veterinary Medecine Building, Udayana University, 2nd Floor, Jalan Raya Sesetan, Gang Markisa No 6, Banjar Gaduh, Sesetan, Denpasar, Bali, Indonesia
Location
Kota denpasar,
Bali
INDONESIA
Jurnal Veteriner
Published by Universitas Udayana
ISSN : 14118327     EISSN : 24775665     DOI : https://doi.org/10.19087/jveteriner
Core Subject : Health,
Jurnal Veteriner memuat naskah ilmiah dalam bidang kedokteran hewan. Naskah dapat berupa: hasil penelitian, artikel ulas balik (review), dan laporan kasus. Naskah harus asli (belum pernah dipublikasikan) dan ditulis menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa Inggris. Naskah ilmiah yang telah diseminarkan dalam pertemuan ilmiah nasional dan internasional, hendaknya disertai dengan catatan kaki
Arjuna Subject : -
Articles 18 Documents
Search results for , issue "Vol 24 No 4 (2023)" : 18 Documents clear
Efektivitas Ekstrak Etanolik Daun Jambu Mete sebagai Pengganti Enramycin terhadap Performa Pertumbuhan Ayam Layer Jantan Elgio Venanda Ginting; Anisa Fatwa; Stephanus Ardi Dimar; Luthfiana Ulil Albab; Haris Setiawan; Hendry Trisakti Saragih
Jurnal Veteriner Vol 24 No 4 (2023)
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University and Published in collaboration with the Indonesia Veterinarian Association

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19087/jveteriner.2023.24.4.532

Abstract

Permintaan terhadap daging dan telur yang tinggi memicu peternak untuk menambahkan antibiotic growth promoter (AGP) kedalam formulasi pakan dengan tujuan meningkatkan performa pertumbuhan hewan ternak. Penggunaan antibiotik sintetis pada unggas telah dilarang karena menyebabkan efek negatif terhadap kesehatan manusia. Ekstrak etanolik daun jambu mete (EDJM) mengandung metabolit sekunder yang dapat digunakan sebagai pengganti antibiotik sintetis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh EDJM sebagai pengganti AGP sintetis. Penelitian ini menggunakan 150 ekor ayam layer jantan yang dibagi kedalam lima kelompok, yaitu kelompok K (kontrol; pakan basal), P1 (perlakuan 1; Enramycin 0,0125%), P2 (perlakuan 2; Enramycin 0,025%), P3 (perlakuan 3; EDJM 0,5%) dan P4 (perlakuan 4; EDJM 1%). Setiap kelompok terdiri atas tiga ulangan. Parameter yang diamati yaitu performa pertumbuhan, morfologi usus halus, performa otot dan morfometri. Ekstrak EDJM dengan konsentrasi 1% yang diberikan pada kelompok P4 dapat memberikan pengaruh positif terhadap performa pertumbuhan serta asupan pakan harian, namun nilai feed convertion ratio (FCR) terendah dicapai oleh kelompok P3. Pemberian EDJM pada kelompok P4 dapat meningkatkan morfologi usus halus (duodenum, jejunum, dan ileum) serta morfologi muskulus pektoral secara signifikan (P?0,05). Kelompok P4 juga menunjukkan hasil pengukuran morfometri yang lebih tinggi secara signifikan (P?0,05) dibandingkan dengan kelompok perlakuan lain. Berdasarkan hasil yang didapat dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa EDJM 1% dapat digunakan sebagai pengganti AGP sintetis seperti antibiotik Enramycin.
Kadar Glukosa, Kolesterol dan Kadar Asam Urat Darah Puyuh pada Fase Starter, Grower, dan Layer La Jumadin; Aryani Sismin Satyaningtijas; Wasmen Manalu; Damiana Rita Ekastuti; Chairun Nisa; Mohamad Yogie Hendrawan; Yuvensius Yuvensius; Resi Milna
Jurnal Veteriner Vol 24 No 4 (2023)
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University and Published in collaboration with the Indonesia Veterinarian Association

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19087/jveteriner.2023.24.4.494

Abstract

Puyuh dikenal sebagai penghasil protein hewani berupa telur dan daging yang sangat baik. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data dasar beberapa parameter biokimiawi darah, yang meliputi kadar glukosa darah, kadar kolesterol darah, dan kadar asam urat darah serta bobot badan pada puyuh fase starter (umur 18 hari), grower (umur 25 hari), dan layer (umur 330 hari). Pengambilan darah dilakukan melalui rute intravena (vena brachialis) terhadap 120 ekor burung puyuh. Setiap fase terdiri atas 10 ekor puyuh. Hasil analisis statistika menunjukkan tidak ada pengaruh nyata antara fase dengan kadar glukosa darah puyuh, namun nilai kadar glukosa tertinggi terdapat pada fase starter. Kadar glukosa darah semakin menurun dengan semakin bertambahnya umur dan semakin bertambahnya bobot badan. Kadar kolesterol darah pada berbagai fase pemeliharaan/umur puyuh menunjukkan hasil berbeda nyata (p<0,05), nilai kolesterol darah tertinggi diperoleh pada fase layer. Kadar asam urat menunjukkan tidak terdapat pengaruh umur pemeliharaan (p>0,05). Kadar asam urat tertinggi terdapat pada puyuh fase grower. Simpulan penelitian ini adalah kadar glukosa darah dan kadar asam urat tidak menunjukkan perbedaan pada setiap umur pemeliharaan, sedangkan pada kadar kolesterol darah memberikan pengaruh yang nyata.
Cover, Editorial Board, Daftar Isi I Wayan Batan
Jurnal Veteriner Vol 24 No 4 (2023)
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University and Published in collaboration with the Indonesia Veterinarian Association

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cover, Editorial Board, Daftar Isi
Antipyretic Activity of The Combination of Momordica charantia L. and Carica papaya L.on Male Mice (Mus musculus) Muhammad Furqan; Herdini Herdini; teodhora teodhora
Jurnal Veteriner Vol 24 No 4 (2023)
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University and Published in collaboration with the Indonesia Veterinarian Association

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19087/jveteriner.2023.24.4.452

Abstract

Fever or pyrexia is a symptom of an illness. Disease infections such as dengue fever, typhus, malaria, liver inflammation, and other infectious diseases are examples of diseases that often cause fever symptoms. To reduce this negative impact means that fever needs to be treated with antipyretics. This study was aimed to determine the antipyretic effectiveness of a combination of papaya and leaf extracts of pare. A total of 15 healthy male mice (Mus musculus) of the ddY strain were 2-3 months old with a weight of 20-30 g were used in this study. Treatment in five groups is group I; ibuprofen 400 mg, group II; Carboxymethyl Cellulosa or CMC-Na 1%, group III (100:100) mg/kg BW, group dose IV (50:150) mg/kg BW, and group dose V (150:50) mg/kg BW, induced fever using the diptheria, pertussis, tetanus (DPT) vaccine with a volume of 0.1 cc (IP) and carried out three repetitions. Observations were made by measuring the rectal temperature of mice using a digital thermometer before DPT vaccine injection or average temperature, 0 minutes (after DPT vaccine injection), 30, 60, 90, and 120 minutes after administering test materials. The combination of papaya leaves and pare leaves can reduce the body temperature of mice. The dose (150:50) mg/kg BW provides the reduction in weight loss body temperature of mice; however, it was not significantly different from ibuprofen.
Laporan Kasus: Penanganan Feline Chronic Gingivostomatitis dengan Terapi Penyiangan (Scaling) Gigi Menggunakan Ultrasonic Scaler pada Kucing Kampung Ainaya Luthfi Anindya; Sri Kayati Widyastuti; I Wayan Batan
Jurnal Veteriner Vol 24 No 4 (2023)
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University and Published in collaboration with the Indonesia Veterinarian Association

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19087/jveteriner.2023.24.4.552

Abstract

Feline Chronic Gingivostomatitis (FCGS) merupakan penyakit yang menimbulkanperadangan dan menyebabkan rasa nyeri pada rongga mulut kucing. Penyakit ini ditandai dengan peradangan mulut berkepanjangan dan dapat berlangsung berbulan-bulan hingga bertahun-tahun. Laporan ini bertujuan membahas FCGS pada kucing kampong/lokal, berjenis kelamin jantan, berumur tujuh tahun, dan bobot badan 4,5 kg. Kucing diperiksa di Laboratorium Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana. Kucing mengalami hipersalivasi disertai dengan penumpukan saliva di area mulut, disfagia, dan bau busuk tercium dari mulut. Pada rongga mulut ditemukan plak menempel pada gigi premolar, serta peradangan dan ulkus pada gusi, mukosa alveolar, lipatan palatoglosus (fauces), dan permukaan lidah. Pada pemeriksaan sitologi ulas mulut kucing ditemukan adanya bakteri Gram negatif berbentuk basil pendek. Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan sitologi ulas mulut, kucing didiagnosis mengalami Feline Chronic Gingivostomatitis. Penanganan yang dilakukan berupa terapi simptomatis dan pembersihan plak gigi melalui penyiangan (scaling). Kucing diberikan antibiotik dan antiradang berupa amoxicillin 10 mg/kg BB (PO) dua kali sehari selama tujuh hari, dan dexamethasone 0,125 mg/kg BB (PO) sekali sehari selama tiga hari. Setelah terapi oral selama tujuh hari, dilakukan pembersihan plak melalui terapi penyiangan (scaling) gigi menggunakan ultrasonic scaler. Hasil dari observasi selama tujuh hari setelah penanganan, terjadi perubahan pada gigi yang ditandai dengan tidak adanya hipersalivasi, peningkatan nafsu makan, bobot badan, dan berkurangnya peradangan pada mukosa gingiva. Namun sayangnya, area palatoglosal masih mengalami peradangan. Pengobatan yang diberikan terhadap FCGS bersifat simptomatis, tidak secara kausatif. Pada pengobatan iniperadangan pada rongga mulut membaik tetapi karena penyebab pasti dari penyakit ini masih belum diketahui, maka ada kemungkinan gejala kambuh kembali.
Bakteri Saluran Pernapasan yang Teridentifikasi pada Lumba-Lumba Hidung Botol Indo-Pasifik (Tursiops aduncus) di Bali Exotic Marine Park Agil Adi Putri; Ida Bagus Windia Adnyana; Hapsari Mahatmi
Jurnal Veteriner Vol 24 No 4 (2023)
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University and Published in collaboration with the Indonesia Veterinarian Association

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19087/jveteriner.2023.24.4.505

Abstract

Penelitian mengenai bakteri pada saluran pernapasan lumba-lumba hidung botol indo-pasifk (Tursiops aduncus) di Indonesia masih belum banyak dilaporkan, termasuk pada populasi lumba-lumba yang ditangkarkan secara ex-situ. Ini adalah penelitian yang bertujuan untuk mengisolasi dan mengudentifikasi bakteri-bakteri yang terdapat pada saluran pernapasan bagian atas T. aduncus di penangkaran lumb-lumba di Bali (Bali Exotic Marine Park) yang bisa dijadikan bukti ilmiah dan salah satu data dasar. Pada saluran pernapasan bagian atas T. aduncus terdapat bakteri-bakteri yang diduga sebagai flora normal yang pada kondisi tertentu dapat menjadi patogen pada T. aduncus. Spesimen penelitian berupa swab mukosa saluran pernapasan diambil langsung dari lubang sembur (blowhole) sembilan sampel T. aduncus dengan delapan ekor jantan dan seekor betina. Spesimen yang diperiksa berjumlah 27 spesimen. Spesimen tersebut kemudian diisolasi dan diidentifikasi dengan metode streakplate. Isolasi diawali dengan membiakkan sampel pada media Nutrient Agar, diinkubasi, kemudian dilanjutkan dengan menginkubasi kembali menggunakan media Mac Conkey Agar dan Sheep Blood Agar. Isolasi bakteri berhasil mendapatkan 32 isolat, 11 di antaranya adalah non specific growth. Bakteri yang teridentifikasi terdiri atas dua bakteri Gram positif (Staphylococcus sp., dan Bacillus sp.) dan empat bakteri Gram negatif (Klebsiella sp., Erdwardsiella sp., Enterobacter sp., dan Eschericia coli). Simpulan penelitian ini adalah terdapat sejumlah bakteri pada saluran napas lumba-lumba hidung botol indo-pasifik.
Indeks Penulis dan Subjek Jurnal Veteriner 2023 I Wayan Batan
Jurnal Veteriner Vol 24 No 4 (2023)
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University and Published in collaboration with the Indonesia Veterinarian Association

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indeks Penulis dan Subjek Jurnal Veteriner 2023
Filtrasi dan Aerasi Mengurangi Kerusakan secara Histopatologi pada Organ Insang Ikan Nila Merah (Oreochromis niloticus) Muhammad Anwar Djaelani; Sunarno Sunarno; Muhammad AmmarNurHandyka; Kasiyati Kasiyati
Jurnal Veteriner Vol 24 No 4 (2023)
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University and Published in collaboration with the Indonesia Veterinarian Association

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19087/jveteriner.2023.24.4.459

Abstract

Penggunaan filter dan aerator dalam budidaya perikanan mempunyai peran penting dalam mengendalikan kualitas air, terutama kadar amonia agar tidak melebihi ambang batas. Senyawa amonia dengan kadar yang tinggi dalam air pada wadah pemeliharaan dapat menyebabkan kerusakan pada struktur dan fungsi organ insang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh filtrasi dan aerasi yang berbeda terhadap histopatologi organ insang ikan nila merah (O. niloticus). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Variabel yang diamati adalah bobot total insang, bobot tubuh ikan, bobot insang relatif dan persentase kerusakan jaringan insang. Bobot insang relatif dihitung menggunakan rumus, BIR (%)= Bi x Bt-1 x 100%. Kerusakan jaringan insang dihitung dari pengamatan 240 lamela sekunder per insang dengan menggunakan mikroskop perbesaran 400 kali, kemudian dikalikan dengan 100%. Data yang diperoleh dianalisis mengunakan uji sidik ragam dua arah dengan taraf kepercayaan sebesar 95%. Hasil analisis menunjukkan terdapat beda nyata terhadap variabel yang diamati antar perlakuan dengan kontrol (P<0,05) terhadap bobot total insang, bobot tubuh ikan, bobot insang relatif dan persentase kerusakan jaringan insang. Simpulan penelitian ini adalah, penambahan aerasi yang dikombinasi dengan filtrasi dapat mereduksi amoniadan mengurangi kerusakan jaringan organ insang ikan nila merah.
Prevalensi Cacing Jantung (Dirofilaria immitis) pada Anjing di Kota Pontianak Periode 2020-2022 serta Potensinya Muncul Kembali Sebagai Zoonosis I Putu Juli Sukariada; Putu Mira Puspitayani; Maulid Dio Suhendro; Dwi Suprapti
Jurnal Veteriner Vol 24 No 4 (2023)
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University and Published in collaboration with the Indonesia Veterinarian Association

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19087/jveteriner.2023.24.4.525

Abstract

Indonesia sebagai negara beriklim tropis, memiliki tingkat kejadian penyakit zoonosis yang cukup tinggi, terutama penyakit zoonosis yang penularannya melalui gigitan nyamuk Culex sp., yaitu Dirofilariasis. Dirofilariasis merupakan penyakit zoonosis yang sangat perlu mendapat perhatian di Indonesia. Dirofilariasis disebabkan oleh infeksi cacing Dirofilaria immitis, golongan nematoda yang hidup pada arteri pulmonalis, ventrikel kanan jantung, ruang mata depan dan rongga peritonium. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah kasus Dirofilariasis yang terjadi di Kota Pontianak dari tahun 2020 sampai dengan tahun 2022. Data kejadian Dirofilariasis yang terjadi di Kota Pontianak diperoleh dari hasil uji natif darah, sitologi ulas darah dan Rapid Test Antigen terhadap sampel darah anjing yang dibawa datang ke Klinik Hewan Purnama, Pontianak dengan gejala klinis batuk, dispnea, penurunan bobot badan, mudah lelah, hemoptisis, sianosis dan gagal jantung kongestif. Berdasarkan data pasien yang datang ke Klinik Hewan Purnama tercatat sebanyak 55 ekor anjing yang datang ke klinik dari tahun 2020 sampai tahun 2022 menunjukkan gejala terindikasi dirofilariasis, setelah dilakukan rangkaian pemeriksaan ditemukan sebanyak 43 ekor anjing positif terinfeksi Dirofilariasis dan terkonfirmasi ditemukan adanya mikrofilaria pada pemeriksaan sitologi. Pemeriksaan mikrofilaria di dalam darah umumnya memiliki sensitivitas yang rendah, karena adanya infeksi tanpa mikrofilaria pada darah perifer (occult infections). Pada penelitian ini, anjing yang didiagnosis positif dengan pemeriksaan serologi juga terkonfirmasi positif ditemukan mikrofilaria pada pemeriksaan sitologi. Kejadian Dirofilariasis di Kota Pontianak dari tahun 2020 sampai tahun 2022 sebesar 78,2%. Angka tersebut menunjukkan bahwa tingkat infeksi D. immitis pada anjing di Kota Pontianak sangat tinggi dan berpotensi memunculkan kembali zoonosis diroflariasis.
Peningkatan Efisiensi Pembelajaran Mandiri Anatomi Veteriner dengan Bantuan Teknologi Virtual Eragilang Muhammad Hastapatria; Sri Nurdiati; Srihadi Agungpriyono; Hany Savitry
Jurnal Veteriner Vol 24 No 4 (2023)
Publisher : Faculty of Veterinary Medicine, Udayana University and Published in collaboration with the Indonesia Veterinarian Association

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19087/jveteriner.2023.24.4.515

Abstract

Pembelajaran Anatomi Veteriner di pendidikan kedokteran hewan umumnya didukung dengan kegiatan praktikum menggunakan kadaver hewan dan dilakukan di laboratorium khusus. Penggunaan hewan atau kadaver hewan sebagai bahan peraga pendidikan sangat membantu pemahaman mahasiswa terhadap struktur dan anatomi. Di sisi lain, pesatnya perkembangan teknologi memberikan alternatif pengembangan metode pembelajaran seperti penggunaan teknologi berbasis virtual reality (VR). Penggunaan teknologi berbasis VR sekaligus untuk mengatasi kekurangan dalam penggunaan cadaver hewan dan pemenuhan kaidah kesejahteraan hewan (animal walfare). Metode tersebut juga mampu membawa pengguna merasakan pengalaman berada di dunia virtual dan memungkinkan pembelajaran mandiri dilakukan di mana dan kapan saja. Dalam penelitian ini dikembangkan sebuah prototype perangkat ajar dengan teknologi VR yang diterapkan pada model tulang kuda (Equus caballus). Selanjutnya untuk mempermudah akses, VR dipadukan dengan kanal akses melalui website menggunakan metode embedding sehingga pengguna bisa mengakses melalui berbagai perangkat keras seperti komputer, telepon seluler pintar dan kaca mata VR sehingga diharapkan tercipta prototype yang bisa digunakan sebagai media pembelajaran untuk membantu mengurangi penggunaan kadaver hewan dan menjadi pengembangan awal untuk penelitian selanjutnya. Dalam studi ini berhasil dikembangkan prototype sistem dan model tulang kuda yang disematkan dalam bentuk VR dan memenuhi seluruh fungsi yang dibutuhkan. Penggunaan metode User Experience Questionnaire (UEQ) prototype sistem telah berhasil memperoleh nilai melebihi rata-rata dengan komponen berupa daya tarik, ketepatan dan stimulasi yang mampu diterima dengan baik oleh kalangan mahasiswa di samping itu pengembangan prototype sistem anatomi veteriner dapat dijadikan alternatif pembelajaran mahasiswa secara mandiri, namun tidak menggantikan metode pembelajaran secara tradisional.

Page 1 of 2 | Total Record : 18


Filter by Year

2023 2023