cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Jurnal Hutan dan Masyarakat
Published by Universitas Hasanuddin
ISSN : 19075316     EISSN : 26139979     DOI : -
Core Subject :
Jurnal Hutan dan Masyarakat adalah sarana komunikasi dan penyebarluasan hasil penelitian, review artikel, dan editorial mengenai kebijakan, kewirausahaan, sosial dan ekonomi kehutanan. Artikel yang dipublikasikan dalam jurnal ini sebaiknya masuk dalam lingkup jurnal diantaranya mengangkat studi mengenai kebijakan, kewirausahaan, sosial dan ekonomi kehutanan berdasarkan hasil penelitian dan analisis kritis.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "VOLUME 11 NOMOR 2, DESEMBER 2019" : 6 Documents clear
Pengelolaan Agroforestry Berbasis Kemiri (Aleurites moluccana) dan Pendapatan Petani di Kecamatan Mallawa Ade Ilham Ismail; Syamsuddin Millang; Makkarennu Makkarennu
Jurnal Hutan dan Masyarakat VOLUME 11 NOMOR 2, DESEMBER 2019
Publisher : Fakultas Kehutanan, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (403.521 KB) | DOI: 10.24259/jhm.v11i2.7996

Abstract

This study aims to determine the management system, composition and income of candlenut-based agroforestry systems in three villages in the Mallawa District. This research was conducted in May - July 2019 in Batu Putih Village, Tellumpanuae Village, Samaenre Village, Mallawa District. The method used is purposive sampling with respondents, namely farmers who have ≥0.1 ha of land area. The number of plots made was 15 plots to determine the volume of wood and the number of respondents interviewed was 30 to determine the form of management. The data that has been collected is processed and analyzed descriptively and quantitatively. The results showed that the management of coffee-based agroforestry systems was initiated by clearing land from grass or shrubs, followed by spacing, then sources of seedlings obtained from government assistance and planting and maintenance which included weeding, pruning, fertilizing and pest control and diseases which then end with harvesting activities. The average for income in the Batu Putih Village of Rp. 24,372,359 -/ha/year, in the Village of Tellumpanue Rp. 27,875,042, -/ha/year, and the Samaenre Village in the amount of Rp. 22,985,365, -/ha/year.
Pengaruh Pakan Buatan Kedelai (Glycine max L) dan Kacang Merah (Phaseolus vulgaris L.) Terhadap Pertumbuhan Larva dan Produksi Kokon Ulat Sutera (Bombyx mori L) Rosdiana Zainuddin
Jurnal Hutan dan Masyarakat VOLUME 11 NOMOR 2, DESEMBER 2019
Publisher : Fakultas Kehutanan, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (602.871 KB) | DOI: 10.24259/jhm.v11i2.8298

Abstract

Sericulture or silk farming is one of forest product non wood which product cocoon and then spun become raw silk. National demand of cocoon is high equivalent 900 ton/year. National cocoon production only 5%, and 95% import from Cina. The quality of mulberry leaf is bad and limited in dry season. One way to replace mulberry’s leaf as natural food is provide artificial feed.The aim of this research is to know the influence in giving artificial feed to larvae and cocoon production as well as to know the best various artificial feed is made from soybean and kidney bean. This research was conducted in silk center of environment and forestry education and training center Makassar from April until July 2019. This research uses Complete Random Design and Data analyzed by using Analysis of Variance (ANOVA)The best variation of artificial feed for growth larvae are kidney bean (Phaseolus vulgaris L.) and soybean (Glycine max L), the results showed that average of weight larvae and increase of weight larvae, growth index, the average of length larvae are more than larvae indicator, although the Tukey Test stated that it is not significantly different from the indicator. Then for cocoon production, kidney beans heaviest for fresh cocoon, heavy fiber, percentage of cocoon skin and length of fiber nearly same indicator. While soybean, is the best in strength of fiber, however it is shortest of its fiber, weight of larvae is lightest, growth index and percentage of skin cocoon are the lowest.
Pengembangan Agroforestry Kopi dalam Mendukung Peran Hutan di Kawasan Highland Kabupaten Jeneponto Syamsu Rijal; Budirman Bachtiar; Chairil A; Try Ardiansyah
Jurnal Hutan dan Masyarakat VOLUME 11 NOMOR 2, DESEMBER 2019
Publisher : Fakultas Kehutanan, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (521.611 KB) | DOI: 10.24259/jhm.v11i2.6030

Abstract

Deforestasi dan degradasi lahan menjadi lahan pertanian untuk pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat terus terjadi. Deforestasi, dan degradasi lahan akan menimbulkan banyak masalah ekologi seperti penurunan kesuburan tanah, erosi, kepunahan flora dan fauna, banjir, kekeringan dan bahkan perubahan lingkungan global. Agroforestry merupakan perpaduan tanaman pertanian dan kehutanan yang bisa menjadi salah satu sistem pengelolaan lahan sebagai solusi mengatasi masalah ekologi dan sekaligus juga untuk mengatasi masalah pangan. Maka dilakukan kajian pengembangan agroforestry berbasis kopi di kawsan highland Kabupaten Jeneponto untuk mendukung peran hutan dianalisis secara terintegrasi dari kegiatan inventarisasi karateristik lahan dengan kesesuaian lahan dan sosial ekonomi masyarakat dalam membudidayakan kopi menggunakan metode Sistem Informasi Geografis (SIG) dan analisis deskriptif. Hasilnya menunjukkan sebaran kopi arabika dtemukan dibagian utara wilayah Kecamatan Rumbia, sedangkan sebaran kopi Robusta ditemukan dibagian selatan Kecamatan dan satu Desa di Kecamatan Kelara. Kesesuaian lahan untuk pengembangan jenis kopi Robusta di seluruh wilayah Kecamatan Kelara, Kecamatan Rumbia bagian selatan dan pengembangan kopi jenis Arabika di wilayah bagian utara Kecamatan Rumbia. Pengembangan agroforestry kopi di Kawasan highland Kabupaten Jeneponto sebagai jawaban permasalah sosial ekonomi masyarakat sekitar, budidaya tanaman kopi, dan pengganti peran hutan sebagai konservasi tanah dan air dalam menekan aliran permukaan dan erosi serta menjaga unsur hara tanah.
Pola dan Motivasi Agroforestry Serta Kontribusinya Terhadap Pendapatan Petani Hutan Rakyat Di Kabupaten Polewali Mandar Andi Irmayanti Idris; Andi Arafat; Fatmawati D
Jurnal Hutan dan Masyarakat VOLUME 11 NOMOR 2, DESEMBER 2019
Publisher : Fakultas Kehutanan, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (527.889 KB) | DOI: 10.24259/jhm.v11i2.8177

Abstract

Kabupaten Polewali Mandar merupakan salah satu kabupaten yang sebagian masyarakatnya melakukan usaha tani dalam memanfaatkan lahan hutan rakyat dengan menanam tanaman pertanian dan pohon-pohon yang dapat menghasilkan kayu maupun pakan ternak. Sistem ini sudah lama dikembangkan secara turun temurun oleh petani yang mengelolah lahannya dengan sistem agroforestry, namun pengelolaannya masih dinilai kurang serius sehingga masih ada anggapan masyarakat bahwa, komoditas selain hasil hutan kayu kurang memiliki nilai tambah. Tujuan penelitian ini adalah “Mengidentifikasi  pola-pola dan motivasi agroforestry serta kontribusinya terhadap pendapatan petani hutan rakyat ”. penelitian ini dilakukan tepatnya di Desa Mirring Kecamatan Binuang Kabupaten Polewali Mandar pada bulan April hingga Juli 2019. Akumulasi data menggunakan metode survei dan wawancara . Analisis data menggunakan deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, petani mengembangkan empat bentuk sistem pengelolaan hutan rakyat berbasis agroforestry yaitu pola agroforestry bentuk campuran acak, (Mixture Random), pola agroforestry  bentuk baris (Alternate Rows) , pola agroforestry bentuk Pagar (Atress Along Borders) dan pola agroforestry bentuk lorong (Alley Cropping). Sedangkan Motivasi masyarakat dalam berpola tanam agroforestry dipengaruhi oleh manfaat yang dirasakan yaitu Ekonomi dengan persentase tertinggi sebesar 51,65% , sedang pada motivasi Sosial(27,47%).dan terendah pada motivasi  Ekologi (20,88%), Kecendrungan motivasi ekonomi mempengaruhi Petani memilih pola tanam. Pola agroforestry yang memberikan kontribusi pendapatan terbesar adalah pola agroforestry A (Agrisilvikultur Atress Along Borders) dengan pendapatan rata-rata    Rp.14.873.222 dengan persentase 28,58%. Terdapat 3 jenis produk agroforestry yang merupakan sumber pendapatan terbesar yakni Kakao , Langsat dan Durian.
Can ISO 38200:2018 Wood and Wood Based Product Chain of Custody Increase Businesss Competitiveness of Wood Industries in West Java ? Agus Purwanto; Masduki Asbari; Priyono Budi Santoso
Jurnal Hutan dan Masyarakat VOLUME 11 NOMOR 2, DESEMBER 2019
Publisher : Fakultas Kehutanan, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (695.324 KB) | DOI: 10.24259/jhm.v11i2.8358

Abstract

The purpose of this study was to determine the effect of the implementation of new  standard ISO 38200:2018 to business performance and competitiveness for wood industries in west java. This research was conducted in several companies that use woods as raw material in west  java of Indonesia  with  180 respondents of companies that have plan to implement the ISO 38200:2018. The research background is due to lack of research on the benefits of  ISO 38200:2018 in wood companies in West Java Province of Indonesia. The data collection was carried out by distributing electronic questionnaires on september until november 2019 and analyzing data processing use Structural Equation Model (SEM) and software Linear Structural Model (LISREL) version 8.70. The results of analysis  show that the implementation of ISO 38200:2018 has significantly influenced business performance and competitiveness such as increase customer satisfaction index, increase sales, increase productivity and safety and employee satisfaction.
Strategi dan Struktur Nafkah Rumah Tangga Petani Agroforestri Di Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi Selatan Asiah Salatalohy; Muh Dassir; Syamsuddin Millang
Jurnal Hutan dan Masyarakat VOLUME 11 NOMOR 2, DESEMBER 2019
Publisher : Fakultas Kehutanan, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (441.024 KB) | DOI: 10.24259/jhm.v11i2.8297

Abstract

Lahan kering berlereng curam dan adanya perubahan cuaca yang tidak menentu sangat berdampak pada penghidupan petani agroforestri di Kecamatan Parigi, terutama melalui pengaruhnya terhadap produktivitas lahan sehingga mereka harus menentukan pilihan strategi nafkah selain pertanian. Penelitian ini bertujuan:      (1) mengidentifikasi modal nafkah yang dimiliki dan dimanfaatkan rumahtangga petani agroforestry (2) Mengetahui struktur nafkah rumah tangga petani agroforestri berdasarkan pemanfaatan modal nafkah (3) Menganalisis strategi nafkah rumah tangga petani agroforestry. Penelitian ini dilaksanakan di desa Majannang dan Manimbahoi dengan sampel sebanyak 33 orang, menggunakan pendekatan kualitatif dan didukung dengan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif dilakukan melalui survei dan menggunakan kuesioner sebagai alat penggumpul data. Pengumpulan data kualitatif dilakukan dengan menggunakan metode wawancara mendalam terhadap informan. Hasil penelitian menunjukkan modal nafkah yang dimiliki dan dimanfaatkan rumahtangga petani agroforestri terdiri dari (1) modal alam berupa lahan sawah, lahan kering, hewan, mata air dan kawasan hutan (2) modal manusia berupa pendidikan dan keterampilan (3) modal sosial berupa land tenure, tree tenure, jaringan pemasaran dan kelembagaan hubungan kerja (4) modal fisik berupa jalan raya, chekdam, pasar, PLTMH dan peralatan produksi serta (5) modal finansial berupa pendapatan on farm, off farm, non farm, pendapatan kayu, tabungan dan pinjaman. Sumber pendapatan berasal dari sektor on farm (72,20%), off farm (0,61%) dan non farm (27,8%). Strategi yang dilakukan rumahtangga petani agroforestri rumah bervariasi . Dalam satu rumah tangga dapat menerapkan dua atau lebih jenis strategi nafkah.Hasil perhitungan terhadap struktur nafkah menunjukkan bahwa basis nafkah petani agroforestri adalah sektor pertanian (72,20%) dengan menerapkan delapan bentuk stategi penghidupan . 

Page 1 of 1 | Total Record : 6