Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

Pemberdayaan Komunitas Batik Bayat di Klaten-Jawa Tengah dalam Kreativitas Desain Produk sebagai Keberlanjutan Batik di Era Pandemi Covid-19 Polin M Simanjuntak; Christianto Roesli; Amarena Nediari
SENADA : Semangat Nasional Dalam Mengabdi Vol. 1 No. 3 (2021): SENADA: Semangat Nasional Dalam Mengabdi
Publisher : Politeknik Bina Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56881/senada.v1i3.69

Abstract

Batik sebagai warisan budaya dan falsafah hidup masyarakat Nusantara, ditetapkan oleh UNESCO sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) pada 2 Oktober 2009. Keberlanjutan batik sebagai warisan budaya harus dapat diwariskan ke generasi muda. Masyarakat desa Bayat di Klaten, Jawa Tengah, merupakan penghasil batik tembayat yang sangat berpegang teguh pada tatanan kehidupan budaya Jawa. Batik tembayat dikenal memiliki warna lembut yang dihasilkan oleh material alami. Di era pandemi covid-19 saat kebutuhan pasar menurun, Batik Tembayat berupaya mencari alternatif untuk dapat meningkatkan daya jual batik melalui kreatifitas produk batik yang dihasilkan. Pemberdayaan masyarakat di desa Bayat dilakukan untuk memberikan solusi alternatif selain fesyen agar pemasaran dari batik dengan proses sekali celup ini dapat semakin luas, diantaranya sebagai desain aksesoris interior maupun furnitur yang mengambil inspirasi batik tembayat sebagai material utama maupun pendukung. Metode yang dilakukan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah dengan melakukan studi literatur terhadap ragam batik tembayat, wawancara dengan pihak Batik Tembayat sebagai narasumber dan mengajukan sketsa desain terkait pengembangan kreatifitas produk batik tembayat. Diharapkan kontribusi ini dapat memperkaya ragam desain dalam produk batik tembayat, menambah pengetahuan masyarakat akan kekayaan ragam batik Indonesia juga berperan aktif dalam menjaga keberlanjutan batik tembayat sebagai warisan budaya Indonesia
Bangunan Bersejarah Tionghoa di Jakarta dan Bogor Dalam Upaya Konservasinya Rachmayanti, Sri; Nediari, Amarena; Rafaelito, Nicholas
Aksen : Journal of Design and Creative Industry Vol. 1 No. 2 (2016)
Publisher : Universitas Ciputra Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (374.757 KB) | DOI: 10.37715/aksen.v1i2.133

Abstract

Bangunan bersejarah Tionghoa di Indonesia saat ini terancam punah, dan ini merupakan salah satu dari peninggalan yang berharga. Pecinan di wilayah Jakarta dan Bogor seharusnya menjadi tempat yang menarik untuk dikunjungi sekaligus potensial untuk menjadi tujuan bagi turis mancanegara. Arsitektur dari bangunan Cina memiliki detil yang umumnya menunjukan kepada masyarakat sekitar tentang status dari pemiliknya. Penelitian ini diselenggarakan oleh Kecapi Batara – Komunitas Pecinta dan Pemerhati Bangunan Tua Nusantara dimana mahasiswa Bina Nusantara University dari jurusan Desain Interior sebagai peserta program magang terlibat sebagai peneliti junior. Salah satu misi Kecapi Batara adalah untuk melestarikan bangunan peninggalan di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengumpulkan data yang tersedia terkait dengan warisan bangunan Cina di Indonesia. Penelitian dimulai dengan menggunakan studi literatur dan wawancara kepada keluarga ataupun pemilik dari bangunan tua di wilayah Jakarta dan Bogor. Tulisan ini berisi data dari beberapa bangunan tua Cina yang telah selesai diteliti didukung oleh sejarah terkait dengan bangunan. Dengan terlibat dalam penelitian ini, mahasiswa mendapatkan pengalaman dalam menerapkan metode penelitian, dan mendapatkan wawasan yang lebih, terkait dengan bangunan Cina bersejarah khususnya di wilayah Jakarta dan Bogor
INSPIRASI MATERIAL LOGAM PADA ELEMEN INTERIOR RUANG PUBLIK UNTUK MENDUKUNG PELESTARIAN BUDAYA BANGSA Hartanti, Grace; Nediari, Amarena
Aksen : Journal of Design and Creative Industry Vol. 2 No. 1 (2016)
Publisher : Universitas Ciputra Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1073.963 KB) | DOI: 10.37715/aksen.v2i1.231

Abstract

Bagi kebanyakan masyarakat di Indonesia, material logam sudah lama dikenal. Jenis logam terbagi dua yaitu metal ferro dan metal non-ferro, logam juga sudah diperdagangkan dari perdagangan bahan mentah dan setengah jadi yang kemudian berkembang menjadi perdagangan aneka macam produk berbahan dasar logam dilakukan oleh pedagang besar di Indonesia. Penggunaan material logam yang sangat luas, aplikasi material logam, dapat juga dimanfaatkan juga pada elemen interior. Mengetahui jenis dan karakteristik dari logam menjadi salah satu topik dalam mata kuliah Pengetahuan Bahan Bangunan bagi mahasiswa jurusan Desain Interior dan Arsitektur. Dukungan teknologi juga sangat dibutuhkan dalam pengolahan material logam dalam pemanfaatan material sehingga dapat diciptakan bentuk dan desain yang lebih baik. Inspirasi pengolahan material logam dalam elemen interior dapat diperoleh dari keragaman budaya bangsa Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Dimana penerapan ragam hias dan material lokal Indonesia dalam perancangan interior ada ruang publik menjadi salah satu kontribusi serta upaya para desainer interior ataupun arsitek Indonesia dalam pelestarian kekayaan budaya bangsa Indonesia ke masyarakat global.
TRANSFORMASI GEROBAK MAKANAN TRADISIONAL PADA DESAIN KONTER MAKANAN TRADISIONAL BETAWI DI PUSAT JAJAN TEMATIK Hendrassukma, Dila; Nediari, Amarena; Fanthi, Reno
Aksen : Journal of Design and Creative Industry Vol. 4 No. 2 (2020): Aksen : Journal of Design and Creative Industry
Publisher : Universitas Ciputra Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37715/aksen.v4i2.1311

Abstract

Food cart is a medium for traditional food vendors that represents Nusantara’s culinary culture. Each food cart has the specific feature to define type of food offered. This can be recognized by its shape, color and also the sound when food cart vendors go around the street. When food cart transforms into a counter, it takes a lot of adjustment to accommodate its function from movable into fixed and the finishing technique must meet the criteria of furniture in the food court area. This paper will discuss how transformation still be able to apply Betawinese culture as inspiration to identify the food offered. The research focuses on Betawinese food cart that sell traditional Betawinese street food since it becomes the inspiration in designing food counter. The study was conducted with qualitative method by collecting primary and secondary data then processed as references in designing the counter. This is an effort to create harmony between traditional food counter and thematic food court that served Nusantara’s street food. Besides the experience in the process of serving street food can give insights to the young generation in order to preserve the sustainability of Betawinese culinary. Hopefully the result of the study can provide inspiration to the community in applying Indonesia’s culture in designing interior for commercial space.
Adaptive Reuse of Heritage Building for Youth Center with Betawi Culture Devina, Caitlyn; Nediari, Amarena; Fajarwati, Ade Ariyani Sari
Journal of Aesthetics, Creativity and Art Management Vol. 4 No. 1 (2025): Journal of Aesthetics, Creativity and Art Management
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/jacam.v4i1.3735

Abstract

Colonial buildings are one type of cultural heritage building in Indonesia, with several neglected and unused buildings. Historical buildings need to be preserved to be remembered, and their architecture can be studied and maintained. It will maintain and preserve the building by adaptive reuse of historic buildings that adapt to the current conditions and environment. This research aims to apply the adaptive reuse of cultural heritage buildings into youth activity centers with a Betawi cultural interior design approach. The methodology used in this research is literature study, observation, design thinking, and location survey. The case study of adaptive reuse of cultural heritage buildings also analyzes the side effects and influences. Cultural heritage buildings are full of history and have been passed down from generation to generation. Adaptive reuse of cultural heritage buildings as a youth activity center with Betawi culture aims to become a special place to facilitate positive activities for teenagers, provide education, and preserve Betawi culture. The conclusion states that reusing cultural heritage buildings can build awareness about preserving culture and youth activity center strategies by showing positive value for society and the environment.