Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan Persalinan Prematur Violita Siska Mutiara; Nuril Absari; Ida Rahmawati; Putri Andini
PROFESSIONAL HEALTH JOURNAL Vol. 2 No. 2 (2021)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (PPPM) STIKES Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54832/phj.v2i2.143

Abstract

Premature labor is labor before 37 weeks' gestation or birth weight between 500-2499 grams. The impact of premature birth is likely that babies born prematurely will need intensive care to survive. This study aims to study the factors associated with preterm labor in the Rose Room of RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu in 2018. The study used the Analytical Survey method with a Case Control design. The population is all maternity mothers in the RSUD dr. M. Yunus Bengkulu in 2018 as many as 603 deliveries. Samples were taken as many as 88 mothers consisting of 44 mothers with preterm labor taken by Total Sampling and 44 mothers without preterm labor who were taken by Systematic Random Sampling. The data used is secondary data. Data were analyzed using univariate, bivariate and multivariate analysis with Chi Square (c2) and Contingency Coefficient (C) tests. The results obtained from 88 mothers there were 44 (50.0%) mothers with preterm labor, 44 (50.0%) non-preterm delivery mothers, 61 (69.3%) mothers aged 20-35 years, 52 (59.1 %) multiparous parity mothers, 61 (69.3%) mothers not KPD, there is an age relationship with preterm labor with the category of moderate relationship, there is a relationship of parity with preterm labor with a close relationship category, there is a relationship of KPD with preterm labor with a close relationship category. It is hoped that health workers can increase screening for pregnant women who visit the Midwifery Clinic to conduct early detection of pregnancy at risk so that it does not have an impact on preterm labor.
Bagaimana Mencegah Anemia Pada Remaja Dan Wanita Usia Subur ?: Literature Review Vivian Nanny Lia Dewi; Desi Kumalasari; Violita Siska Mutiara; Nadya Dwita Fatma Sari
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 2 No. 8 (2023)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Anemia merupakan suatu keadaan dimana jumlah hemoglobin (Hb) dalam darah berada dibawah normal. Remaja putri berisiko mengalami anemia defisiensi besi. Di Indonesia, prevalensi anemia pada remaja putri usia 13-18 tahun sebesar 23%, sedangkan prevalensi anemia pada remaja putra sebesar 17%. Sehingga diperlukan intervensi sebagai upaya pencegahan anemia pada remaja putri (rematri) dan wanita usia subur (WUS). Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui upaya pencegahan anemia pada remaja putri dan wanita usia subur. Metode Penelitian: penelitian ini menggunakan metode Tinjauan Pustaka dengan menelusuri database Perpustakaan Nasional RI, Pubmed, Scopus dan Google Scholar tahun 2012-2022 dengan kata kunci Remaja, Wanita Usia Subur (WUS), Pencegahan Anemia. Hasil: Berdasarkan hasil review terhadap 7 jurnal ditemukan bahwa upaya pencegahan anemia pada remaja putri dan wanita usia subur dapat dilakukan dengan meningkatkan cakupan tablet suplemen darah (TTD) dan intervensi perubahan perilaku yang dimulai dari memberikan pedoman pengelolaan dan mengembangkan media komunikasi, informasi dan pendidikan (KIE). Kesimpulan: pemberian Tablet Suplemen Darah (TTD) dan intervensi perubahan perilaku mulai dari pemberian pedoman penatalaksanaan serta pengembangan media komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) dapat menjadi upaya pencegahan anemia pada remaja putri dan wanita usia subur.