Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) terhadap Tekanan Darah pada Pasien Hipertensi Vera Kurnia; Muhhammad Pauzi; Tika Ramadanti; Rita Gusmiati; Soffi Durratuzzahro Fitri
Jurnal Kesehatan Holistic Vol 7 No 1 (2023): Jurnal Kesehatan Holistic Volume 7/ Nomor 1/ Januari 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan RS Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (661.336 KB) | DOI: 10.33377/jkh.v7i1.149

Abstract

Introduction: Hypertension become a major problem in many countries in the world and it the etiologies of cardiovascular. Nursing intervention performed in hypertension using complementary Technique that focus on their physical, emotional and spiritual respons. Spiritual Emotional Freedom Technique provides a light taping on the body's 18 meridian points that intends to stimulate and activate, resulting a relaxing effect on the body. Objective: The purpose of study to find the Effect of Spiritual Emotional Freedom Technique on Blood Pressure in people with Hypertension in area Rasimah Ahmad Health Center at Bukittinggi City in 2021. Methods: This type of quantitative research using pre-experimental (One group pretest-posttest). sample in 19 respondents. Non-Probability Sampling techniques and data collection using observation sheets and computerized processing. The meaningful values for the four data groups are not normal distribution. Statistic tes used Wilcoxon signed rank test. Result: The average systolic blood pressure before seft therapy is 141.32 mmHg and diastolic is 93.42 mmHg and the average systolic blood pressure after seft therapy is 136.58 mmHg and diastolic is 88.58 mmHg. The results of Wilcoxon Test obtained statistics obtained systolic value p = 0.003 and diastolic value p = 0.001, α =0.05 (p<α), there is a meaningful change blood pressure in people with hypertension. Conclusion: Health care be used as a foundation for realizing evidence based practice in handling people with hypertension with complementary therapies.
HUBUNGAN PARITAS IBU BERSALIN DENGAN KEJADIAN KEHAMILAN SEROTINUS DI RSUD Dr.ACHMAD MOCHTAR BUKITTINGGI TAHUN 2014-2015 Rita Gusmiati
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 9 No 1 (2018): Jurnal Kesehatan Prima Nusantara Bukittinggi
Publisher : LPPM Universitas Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v9i1.345

Abstract

Community Lead Total Sanitation is a strategy to degrade the incidence of communicable diseases based on the environment and to improve hygiene behavior and quality of life of the community with five pillars of stopping to defecate anyway, handwashing with soap, managing drinking water, and safe food, managing waste and wastewater households properly. This research aims to know the description of knowledge, attitude, and role of health officer in the achievement of five pillars of community lead total sanitation in District of Patamuan. The research design used descriptive method implemented from February to November 2016. The research population was the whole household with sample size 102 RT. Sampling technique by Proportional Random Sampling. Univariate data analysis. Quantitative research results show that most respondents have not reached five pillars of STBM (68.6%), less than half of respondents (45.1%) have low knowledge of sanitation, more than half of respondents (51%) are negative towards sanitation, and more than half of respondents (52%) said health workers had little role to play in sanitation. It can be concluded that the knowledge, attitude, and role of officers are still low in achieving the five pillars of community lead total sanitation. It is recommended to the Puskesmas and District Facilitators to increase extension and empowerment activities to community groups such as triggers so that communities are encouraged not to waste water and build latrine facilities from their own needs and provide training/training to the CLTS committees that have been established to improve the capacity for monitoring activities.
ANALISIS STRATEGI PROMOSI KESEHATAN DALAM PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN MENUJU UNIVERSAL ACCESS 100-100 Rita Gusmiati; Dodi Nofria
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 12 No 2 (2021): JURNAL KESEHATAN
Publisher : LPPM Universitas Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v12i2.445

Abstract

Universal Access 100-100 merupakan komitmen pemerintah yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 untuk dapat memenuhi kebutuhan dasar air minum dan sanitasi masyarakat Indonesia menuju 100% sarana air minum dan 100% sanitasi. Namun kenyataannya, Sarana Air Minum dan dan Sanitasi di Kabupaten Tanah Datar masih belum mencapai 100%. Capaian akses di Kabupaten Tanah Datar yaitu 61,8% untuk akses air minum layak dan 69,9% untuk akses sanitasi.3 Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi promosi kesehatan dalam peningkatan kualitas lingkungan pada program Pamsimas menuju Universal Access 100-100 di Kabupaten Tanah Datar. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan desain case study. Penelitian ini dilakukan di Program Pamsimas Kabupaten Tanah Datar dengan teknik pemilihan sampel secara purposive sampling. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan pedoman wawancara mendalam dengan informan (Distric Consultan, Fasilitator Senior, dan Fasilitator Masyarakat). Data dianalisis melaui trianggulasi sumber melalui reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi promosi Kesehatan seperti advokasi, dukungan sosial, pemberdayaan dan kemitraan sangat berpengaruh pada pelaksanaan program Pamsimas. Hal ini dapat dilihat dari hasil wawancara yaitu kurangnya parrtisipasi masyarakat dan output capaian program Pamsimas yang belum mencapai target Universal accsess 100-100. Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan kepada program Pamsimas dan lintas sektor yang terkait untuk dapat lebih meningkatkan pemberdayaan masyarakat, dan mengadakan kesepakatan dan komitmen antar pemerintah, instansi yang terkait termasuk LSM dan swasta, masyarakat dan berbagai kalangan pejabat daerah untuk meningkatkan kualitas lingkungan menuju universal accsess 100-100, seperti adanya peraturan ataupun kebijakan nagari terkait peningkatan kualitas lingkungan
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU rita gusmiati; Yelsi Nani Mesby
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 10 No 2 (2019): Jurnal Kesehatan
Publisher : LPPM Universitas Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v10i2.615

Abstract

Posyandu merupakan wadah masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan terdepan, salah satu indikator perkembangan pelayanan posyandu dapat dilihat dari cakupan balita yang datang dan ditimbang(D/S) dan balita yang naik berat badannya (N/D). Kader berperan penting dalam menunjang pencapaian D/S dan N/D yang ada di wilayah kerja Puskesmas. Pencapaian D/S di Puskesmas Silago pada tahun 2016 sebesar 83,2% dan terjadi penurunan di tahun 2017 sebesar 70,6% dengan target 85%. Sedangkan pencapaian N/D pada tahun 2016 sebesar 76,4% terjadi penurunan di tahun 2017 sebesar 74,1% dengan target pencapaian 85%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan keaktifan kader posyandu di wilayah kerja puskesmas silago kabupaten Dhamasraya tahun 2018. Jenis penelitian adalah survei dengan menggunakan metode cross sectional study. dengan pengambilan sampel secara proposional kemudian dilanjutkan dengan simple random sampling (acak sederhana) dengan cara diundi. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 73 orang dengan sampel sebanyak 42 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan (p=0,000), motivasi kader (p= 0,001), pelatihan (p= 0,010) dengan keaktifan kader posyandu. Namun tidak ada hubungan dukungan suami/keluarga (p= 0,075) dengan keaktifan kader. Diharapkan puskesmas Silago memberikan pelatihan kepada kader Posyandu minimal 3 bulan sekali dan secara berkesinambungan untuk lebih meningkatkan keaktifan kader posyandu 
Pemberdayaan Masyarakat dalam Pencegahan Stunting melalui Pembentukan Pos Sanitasi Total Berbasis Masyarakat Rita Gusmiati; Gustin, Rahmi Kurnia; Alwi, Nike Puspita; Alhamda, Syukra; Hidayati, Lisa; Wenny, Dwi Mutia; Thusdiyah, Halimah; Wulandari, Lara
Jurnal Abdidas Vol. 5 No. 6 (2024): Desember
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdidas.v5i6.1055

Abstract

Prevalensi stunting di Puskesmas Singgalang adalah sebesar 16,3%, dimana belum tercapainya Target Nasional Indonesia prevalensi stunting yaitu sebesar 12,5%. Berdasarkan Perpres nomor 72 tahun 2021, Pemerintah Indonesia memasukkan sanitasi sebagai salah satu strategi utama penurunan stunting. Sedangkan capaian Sanitasi di Puskesmas Singgalang masih belum mencapai target yaitu sebesar 67,6%, dimana hal ini masih jauh dari capaian target Nasional yaitu 100%.  Strategi STBM- Stunting merupakan solusi yang dapat di laksanakan dalam penyelesaian permasalahaan yang ada di Nagari Singgalang. Solusi tersebut merupakan upaya yang sistematis untuk dapat terjadinya perubahan perilaku yang higienis, saniter dan mencegah stunting. Metode yang digunakan pada pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah: Melakukan advokasi terkait pelaksanaan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat, Pembentukan kader Pos STBM, Membentuk Pos STBM, Melakukan pelatihan kepada kader tentang metode pemicuan 5 pilar STBM dan 3 pilah pencegahan stunting, Memberikan penyuluhan dan promosi kesehatan dengan menggunakan media leaflet serta pemasangan billboard terkait perubahan perilaku pada masyarakat tentang hygiene, sanitasi dan stunting, Menilai pengetahuan dan sikap Masyarakat tentang Stunting dan sanitasi, Melakukan monitoring dan evaluasi sanitasi setelah dilaksanakan kegiatan pengabdian kepada Masyarakat. Adapun hasil dan pencapaian dari kegiatan Pengabdian Masyarakat ini adalah terbentuknya Pos STBM, Telah dilatihnya 13 orang kader Pos STBM, peningkatan pengetahuan Masyarakat tentang sanitasi dan stunting manjadi 84,3%, dan pelaksanaan monitoring Pos STBM minimal 1 bulan sekali. Diharapkan kegiatan Pos STBM ini dapat dilakukan secara mandiri oleh kader pos STBM dengan support dari Masyarakat dan Puskesmas sehingga Pos STBM dapat dikatakan sebagai kegiatan usaha Kesehatan bersumber daya Masyarakat (UKBM).
Counseling and Exercise for the Community of Kubu Gulai Bancah Village, Bukittinggi: Pendidikan Kesehatan dan Senam Jantung Sehat Bagi Masyarakat Kelurahan Kubu Gulai Bancah, Bukittinggi Suwandi, Febrian R; Gusmiati, Rita; Nike Puspita Alwi; Muhammad Pauzi; Rahmi Kurnia Gustin; Tika Ramadanti; Vera Kurnia; Sari, Dian
Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesehatan Terkini Vol 2 No 2 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesehatan Terkini
Publisher : Ruang Ide Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58516/h656zy10

Abstract

Cardiovascular disease is a non-communicable disease with an increasing incidence yearly. Cardiovascular disease if not prevented can cause various problems such as cerebrovascular disorders, kidney disease, and others. Therefore, Prima Nusantara University Bukittinggi through a team of lecturers from the Faculty of Nursing and Public Health is conducting community service to increase public knowledge and awareness in the Kubu Gulai Bancah Village, Bukittinggi City of the importance of having a Healthy Heart. Community service activities were carried out through several activities, namely health checks, exercises, and counseling which were attended by around 30 participants in the Kubu Gulai Bancah Village, Bukittinggi City. The results of community service increased participants' knowledge about cardiovascular diseases. This series of activities can be continued into routine activities every week and can be applied to different topics.