Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

Particle Swarm Optimization Algorithm Based Optimization of Steam Turbine Generator and Gas Turbine Generator at Pt. Sriwidjaja Fertilizer Wiwin A. Oktaviani; Taufik Barlian; Azizul Muttaqin; Israa Al_barazanchi; Irfan Ahmad
Journal of Telecommunication Control and Intelligent System Vol. 1 No. 3 (2021): Monograph Book of Intellegent System
Publisher : PTTI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59247/jtcis.v1i3.34

Abstract

Electricity needs at PT. PUSRI is currently generated by four main generating units in the form of a Gas Turbine Generator (GTG). The three power plants are PUSRI-II (2006-J), PUSRI-III (3006-J), PUSRI-IV (4006-J) each with a capacity of 21.588kVA. PUSRI-IB (5006-J) with a capacity of 26.65kVA. Each unit is operated in parallel via a 13.8 kV syncronizing bus. However, for reasons of generator efficiency at PT. PUSRI with gas costs that are quite expensive will gradually be replaced by a Steam Turbine Generator – Coal (STG-BB) generator. The contribution of this paper uses the Particle Swarm Optimization (PSO) algorithm to find the optimum output (MW) from each generating unit. The results of the PSO calculation provide a better solution performance compared to the real system with the same generated power variation, namely 34.25 (MW) to 37.63 (MW). The cost savings obtained from the comparison between the PSO method and the real output of the system is Rp. 5,180.509 at load 34.25 (MW) and Rp. 6,416.864 at 37.63(MW) load.
KOMPARASI PENGGUNAAN INSTALASI KABEL NETRAL DARI PLN DAN DARI BUMI LANGSUNG PADA BEBAN LISTRIK 300 WATT taufik taufik
Jurnal Informatika dan Teknik Elektro Terapan Vol 11, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jitet.v11i3.3070

Abstract

Pemakaian energi listrik terutama dalam pengukuran yang teliti dan akurat terhadap besaran-besaran listrik merupakan suatu hal yang sangat penting untuk mendukung operasi-operasi pekerjaan yang dilakukan oleh petugas suatu sistem tenaga listrik. Diantara sekian banyak alat ukur listrik salah satunya adalah kWh meter yang merupakan salah satu alat ukur listrik yang terpenting pada suatu sistem  tenaga listrik, karena kWh meter digunakan sebagai alat ukur untuk  transaksi daya listrik. Agar produsen maupun konsumen tidak dirugikan dalam pemakaian energi listrik, maka kWh meter pada masyarakat maupun industri memegang peranan sangat penting untuk mencatat berapa banyak jumlah energi listrik terpakai dalam per bulan. Prinsip kerja kWh meter berdasarkan induksi yang ditimbulkan oleh suatu medan listrik. Penelitian ini membahas penggunaan kabel netral dari PLN dan dari bumi langsung pada beban listrik 300 Watt. Data penggunaan kabel netral dari PLN dan dari bumi langsung masing-masing diambil per hari pada jam yang sama atau mendekati jam yang sama selama satu bulan. Data diambil melalui eksperimental di Laboratorium Teknik Instalasi Tenaga Listrik Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Palembang. Data diambil masing-masing di kWh Meter yang telah dibandingkan dan dianalisa. 
Studi Awal Karakteristik Tegangan Ouput Generator Magnet Permanen dan Generator DC pada Turbin Kubah Masjid Putar Wiwin A. Oktaviani; Taufik Barlian; Yosi Apriani
Electrician : Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro Vol. 14 No. 2 (2020)
Publisher : Department of Electrical Engineering, Faculty of Engineering, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/elc.v14n2.2149

Abstract

Intisari Setiap yang berputar memiliki potensi energi kinetik, tidak terkecuali putaran kubah masjid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi pemanfaatan kubah putar masjid sebagai penghasil energi listrik skala kecil. Generator yang diuji cobakan adalah generator magnet permanen dan generator DC yang dirangkaikan dengan turbin kubah putar. Pengujian dilakukan di dua lokasi, di Jembatan Musi 2 Palembang dan di perairan Sungsang Kabupaten Banyuasin untuk mengukur besaran tegangan dan arus output yang dihasilkan pada berbagai kecepatan angin menggunakan multimeter dan anemometer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tegangan yang dihasilkan oleh putaran kubah masjid menggunakan generator magnet permanen mampu mencapai 14,21 V pada kecepatan angin 3,8 m/det dibandingkan dengan generator DC yang hanya mencapai 3 V pada kecepatan angin 8 m/det. Jika ditinjau dari besaran arus, generator magnet permanen menghasilkan arus konstan sebesar 0,3 A sedangkan pada generator DC arus yang dihasilkan tidak terukur karena nilainya yang amat kecil. Penelitian ini menunjukkan bahwa kubah putar masjid dapat dijadikan sebagai turbin angin pada daerah yang memiliki kecepatan angin rendah. Kata kunci kubah masjid putar,generator magnet permanen,generatorDC, turbin angin kecepatan rendah Abstract - Every spinning has kinetic energy potential; the mosque dome is no exception. This study aims to determine the potential use of the mosque's turning dome as a producer of small-scale electrical energy. Two types of the generator were tested, which were permanent magnet generator and DC generator, which were coupled with a rotary dome turbine. The test was carried out at two locations, at Palembang Musi 2 Bridge and in the waters of Sungsang, Banyuasin Regency, to measure the amount of voltage and output current generated at various wind speeds using a multimeter and anemometer. The results showed that the voltage generated by the mosque's dome rotation using a permanent magnet generator was able to reach 14.21 V at wind speeds of 3.8 m / sec compared to DC generators, which only reached 3 V at 8 m / s wind speed. When viewed from the amount of current, permanent magnet generators produce a constant current of 0.3 A while in DC generators, the current generated is not measurable because the value is minimal. This research shows that the mosque's rotary dome can be used as a wind turbine in areas that have low wind speeds. Keywords rotary mosque domes, permanent magnet generators, generator DC, low speed wind turbines
Rancang Bangun Program Untuk Menggambarkan Kurva Lup Terbuka Pada Suatu Proses Industri Cekdin, Cekmas; Ardianto, Feby; Barlian, Taufik; Sofijan, Armin
JURNAL SURYA ENERGY Vol 7, No 1 (2022)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jse.v7i1.4563

Abstract

Identifikasi kurva lup terbuka pada suatu proses industri sangatlah diperlukan. Identifikasi melalui suatu analisa grafik pemetaan untuk mendapatkan parameter-parameter pengendali PID. Parameter-parameter pengendali PID diperlukan untuk mengadaptasi perubahan parameter proses yang terjadi, dan sekaligus melakukan penalaan kembali perameter pengendali secara otomatis. Dalam tulisan ini akan dirancang bangun program untuk menggambarkan kurva lup terbuka pada suatu proses industri. Dari kurva lup terbuka pada suatu proses industri dapat diidentifikasi dan dapat digunakan untuk penelitian selantutnya. Identifikasi dapat dilakukan dengan model :  tangent, tangent plus titik, C.L Smith, Broida, dan Strejc
Pengaruh Kontingensi Saluran (N-1) pada Tegangan Bus Sistem 70 kV Palembang Barlian, Taufik; Oktaviani, Wiwin Arnoldo; Apriani, Yosi
JURNAL SURYA ENERGY Vol 7, No 1 (2022)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jse.v7i1.5535

Abstract

Kemungkinan kejadian yang diakibatkan kegagalan satu atau lebih komponen jaringan seperti keluarnya satu saluran dari sistem disebut dengan kontingensi saluran (N-1). Keluarnya salah satu saluran transmisi dari sistem tenaga listrik baik yang disebabkan oleh gangguan atau pemeliharaan dapat menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan dalam sistem seperti naik atau turunnya tegangan yang diluar batas standar dan pembebanan lebih pada saluran. Keaman suatu sistem tenaga apabila salah satu saluranya keluar dari sistem dapat ditinjau dengan analisa kontingensi saluran.Dalam simulasi ini konfigurasi jaringan transmisi disesuaikan dengan sejumlah skema kontingensi saluran N-1 yang telah ditetapkan.  Ada 3 skema kontingensi yang disajikan dari 10 skema yang telah ditetapkan, yaitu satu skema operasi normal dan dua skema kontingensi yang menyebabkan sistem dalam kondisi tidak aman untuk beroperasi. Simulasi ini bertujuan untuk meninjau perubahan profil tegangan setiap bus baik dalam keadaan normal maupun dalam  kondisi kontingensi.Hasil simulasi aliran daya untuk skema operasi 0 (kondisi Normal) memperlihatkan bahwa profil tegangan setiap bus masih dalam kondisi aman. Dimana peningkatan tegangan yang tertinggi pada bus 8 dengan besar tegangan 70,90 kV atau 1.3% lebih tinggi dari tegangan nominal 70 kV. Sedangkan penurunan tegangan yang terendah pada bus 7 dengan nilai tegangan 67,32 kV atau 3,83% lebih rendah dari tegangan nominal.Dari 10 skema simulasi kontingensi saluran yang dilakukan ada dua skema yang tidak aman untuk opersi sistem yaitu skema 6 dan skema 2 berdasarkan urutan. Sedangkan 8 skema lainya relatif aman untuk opersi sistem karena peningkatan dan penurunan tegangan tidak melampaui nilai deviasi dari tengangan nominal (berdasarkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor : 03 Tahun 2007 : CC 2.1).
Uji Kerja Alat Pengering Makanan Berbasis Sumber Energi Pembangkit Listrik Tenaga Surya Hurairah, Muhammad; Yujian, Saldes; Eliza, Eliza; Barlian, Taufik
JURNAL SURYA ENERGY Vol 7, No 2 (2023)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jse.v7i2.5842

Abstract

Indonesia merupakan negara yang banyak menanam tanaman dan memiliki banyak lahan yang dapat digunakan untuk bekerja oleh daerah sekitarnya. Tujuan dari sistem pengeringan adalah untuk menghilangkan air dari produk hortikultura sehingga kadar airnya dapat dikurangi atau bahkan dihilangkan. Ada dua pendekatan yang berbeda untuk pengeringan, yaitu pengeringan biasa dan pengeringan palsu. Salah satu sumber energi yang paling menjanjikan dari sumber daya berkelanjutan lainnya adalah energi berbasis sinar matahari, yang telah digunakan di masa lalu. Pembuatan serta pengujian alat pengering makanan ini bertujuan petani agar mudah untuk melakukan proses pengeringan sehingga hasil dari pertanian tersebut dapat disimpan lebih lama. Secara keseluruhan alat pengering makanan terdiri dari panel surya, inverter, baterai, solar charger controller, dan thermostat. Serta proses pengujian berfokus pada daya keluaran panel dan proses pengosongan baterai dengan menggunakan beban konstan. Perangkat ini diuji selama tujuh jam untuk mengetahui tegangan dan arus beban. Baterai dilepaskan (dikosongkan) selama dua jam dengan beban normal sebesar 120,92 watt, dengan tegangan awal baterai 12,17 Volt pada pukul 08.00 turun menjadi 11,68 Volt pada pukul 10.00, yang menunjukkan bahwa baterai masih berfungsi normal.
KOMPARASI PENGGUNAAN INSTALASI KABEL NETRAL DARI PLN DAN DARI BUMI LANGSUNG PADA BEBAN LISTRIK 300 WATT taufik taufik
Jurnal Informatika dan Teknik Elektro Terapan Vol 11, No 3 (2023)
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jitet.v11i3.3070

Abstract

Pemakaian energi listrik terutama dalam pengukuran yang teliti dan akurat terhadap besaran-besaran listrik merupakan suatu hal yang sangat penting untuk mendukung operasi-operasi pekerjaan yang dilakukan oleh petugas suatu sistem tenaga listrik. Diantara sekian banyak alat ukur listrik salah satunya adalah kWh meter yang merupakan salah satu alat ukur listrik yang terpenting pada suatu sistem  tenaga listrik, karena kWh meter digunakan sebagai alat ukur untuk  transaksi daya listrik. Agar produsen maupun konsumen tidak dirugikan dalam pemakaian energi listrik, maka kWh meter pada masyarakat maupun industri memegang peranan sangat penting untuk mencatat berapa banyak jumlah energi listrik terpakai dalam per bulan. Prinsip kerja kWh meter berdasarkan induksi yang ditimbulkan oleh suatu medan listrik. Penelitian ini membahas penggunaan kabel netral dari PLN dan dari bumi langsung pada beban listrik 300 Watt. Data penggunaan kabel netral dari PLN dan dari bumi langsung masing-masing diambil per hari pada jam yang sama atau mendekati jam yang sama selama satu bulan. Data diambil melalui eksperimental di Laboratorium Teknik Instalasi Tenaga Listrik Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Palembang. Data diambil masing-masing di kWh Meter yang telah dibandingkan dan dianalisa. 
Pengaruh Perubahan Harga Resistansi Rotor Terhadap Kinerja Motor Induksi Tiga Fasa 100 Hp 0,46 kV Barlian, Taufik; Lestari, Asri Indah; Cekdin, Cekmas
JURNAL SURYA ENERGY Vol 8, No 2 (2024)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/jse.v8i2.8264

Abstract

Motor induksi tiga fasa banyak digunakan dalam berbagai aplikasi industri karena efisiensi dan keandalannya. Motor ini beroperasi berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik, dimana medan magnet berputar dihasilkan oleh belitan stator. Pengoperasian motor induksi tiga fasa sangat bergantung pada konsep resistansi yang berperan penting dalam menentukan efisiensi dan kinerja motor. Pemahaman menyeluruh tentang resistansi rotor dalam pengoperasian motor induksi tiga fasa sangat penting untuk memaksimalkan kinerja dan keandalan motor induksi di berbagai lingkungan industri. Penelitian dilakukan untuk menganalisis unjuk kerja dari motor induksi terhadap perubahan harga resistansi rotor. Data yang diambil dari name plate motor induksi tiga fasa 100 Hp 0,46 kV 60 Hz digunakan untuk menghitung harga parameter-parameter motor induksi. Selanjutnya parameter-parameter tersebut digunakan sebagai input Program MATLAB untuk mensimulasikan karakteristik dari motor induksi tiga fasa. Hasil analisis dari karakteristik motor induksi tiga fasa menunjukkan efisiensi mencapai puncak dengan harga 0,9627 untuk resistansi rotor (Rr) 0,0001932 ? pada slip sebesar 0,000198. Sedangkan untuk resistansi rotor (Rr) 0,058855 ? efisiensi meningkat secara cepat dengan harga sebesar 0,9081dan mulai meningkat secara perlahan ketika mencapai harga slip 0,0225 (slip desain motor). Harga efisiensi yang sama yaitu sebesar 0,6184 untuk kedua harga resistansi terjadi pada slip 0,004389. Hasil simulasi antara slip dan daya output pada motor induksi tiga fasa menggambarkan bahwa perbedaan yang signifikan pada daya keluaran antara dua nilai resistansi yang berbeda. Kinerja motor sangat sensitif terhadap perubahan resistansi rotor. Resistansi yang lebih rendah memungkinkan daya keluaran puncak yang jauh lebih tinggi, hal ini menandakan konversi energi yang lebih efisien pada resistansi yang lebih rendah dalam kondisi tertentu.
Evaluasi Indeks Keandalan Sistem Distribusi 20 kV dengan Menggunakan Metode Failure Modes and Effects Analysis di Penyulang Hanoman Asri Indah Lestari; Taufik Barlian; Nuril Hidayah
Jurnal Ampere Vol. 9 No. 2 (2024): JURNAL AMPERE
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/ampere.v9i2.16839

Abstract

Perhitungan indeks keandalan sistem distribusi 20 kV pada Penyulang Hanoman dari rekapitulasi data PT. PLN (Persero) UP2D S2JB menggunakan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dengan mengidentifikasi keandalan dengan nilai indeks SAIDI, SAIFI, CAIDI, ASAI dan ASUI dan dibandingkan dengan Standar PLN dengan nilai target tahun 2023 dan 2024 serta IEEE standard dengan nilai target tahun 2022 periode 1 tahun. Hasil perhitungan didapatkan nilai indeks SAIFI sebesar 1,020946144 gangguan/konsumen, nilai indeks SAIDI 0.947157819 jam/konsumen, nilai indeks CAIDI 0.927725546 jam/gangguan, nilai indeks ASAI 0,999879048 p.u. dan nilai indeks ASUI 0,000120952 p.u. Perbandingan dengan Standar PLN didapat nilai SAIFI dan SAIDI terkategori andal karena nilainya tidak lebih dari 1,8 kali/pelanggan/tahun untuk tahun 2023, tidak lebih dari 4,31 kali/pelanggan/tahun untuk tahun 2024, nilai SAIDI tidak melebihi dari 2,68 jam/pelanggan/tahun untuk tahun 2023, tidak lebih dari 6,43 jam/pelanggan/tahun untuk tahun 2024. Perbandingan dengan IEEE standard didapat indeks nilai SAIFI, SAIDI dan CAIDI juga terkategorikan handal karena SAIFI tidak lebih dari 1,10 interruptions/customer/year dan indeks SAIDI tidak lebih dari 2,09 hours/customer/year, untuk indeks nilai CAIDI tidak lebih dari 1,96 hours/interruption/year.
Evaluation of Reliability and Energy Not Supplied in the 20 kV Distribution System at the Tanjung Api-Api Substation Malini, Regina Septient; Barlian, Taufik; Lestari, Asri Indah
Journal of Electrical Engineering and Computer (JEECOM) Vol 7, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Nurul Jadid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33650/jeecom.v7i1.10780

Abstract

The reliability of the electric power distribution system is essential for life, economy, health and safety. This reliability can be assessed from several indicators, including SAIDI, SAIFI, and ENS which can describe the economic impact of blackouts. The results of the calculation in this study show that the SAIDI and SAIFI values for four Feeders at the Tanjung Api-api Substation are in a reliable state when viewed from the PLN Target that has been set, and are not reliable for Ferry Feeders, namely SAIDI at Ferry Feeders of 6.003570985 hours/year, Cargo Feeders of 0.272152778 hours/year, Pinisi Feeders of 0.771065263 hours/year and Roro Feeders of 1.477902547 hours/year. As for SAIFI on Ferry Feeders amounting to 3.230883689 times/customer/year, Cargo Feeders 0.16666667 times/customer/year, Pinisi Feeders 0.836271676 times/customer/year and Roro Feeders 1.67529189 times/customer/year. For the ENS value index on the four Feeders based on the calculation results, 396,201.8423 Kwh was obtained with a loss of Rp. 536,118,758.6 kWh, in the Ferry Feeder that was not distributed energy of 319,128.4392 kWh with a loss of Rp. 431,461,649.8, in the Cargo Feeder of 4,896.091948 kwh with a loss of Rp. 7,073,384,037, in the Feeder of 7,136.846081 kWh with a loss of Rp. 9,649,015,901 and in the Roro Feeder of 65,040.46513 kWh with a loss of Rp. 87,934,708.86.  The results show that the higher the unchanneled energy, the greater the losses experienced by PT. PLN (Persero).