Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Pengembangan Kebijakan Spiritual Care Secara Menyeluruh dan Holistik Di Rumah Sakit Misi Lebak Banten Thomas Gregorius Slamet Riyadi; Tri Budi Rahardjo; Grace Rumengan
JURNAL BIDANG ILMU KESEHATAN Vol 8, No 2 (2018): Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (734.105 KB) | DOI: 10.52643/jbik.v8i2.284

Abstract

Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang holistik, bukan hanya menitikberatkan pada pelayanan medis, tetapi pendampingan mental-spiritual dan pelayanan kerohanian pun menjadi bagian dalam pelayanan kesehatan di dalamnya. Sebagai Rumah Sakit Katolik, Rumah Sakit Misi Lebak mewujudkan pelayanan secara holistik melalui Unit Spiritual Care (Pastoral Care). Pengembangan Kebijakan Spiritual Care menjadi sangat penting agar pelayanan holistik di Rumah Sakit dapat mencapai sasaran, yaitu melayani Mereka yang sakit dan menderita sesuai dengan ajaran Gereja.Jenis penelitian yang digunakan adalah Analisa Kualitatif dengan metode Analytic Hierarchy Prosess (AHP) dalam penelitian untuk mendapatkan persoalan utama yang menjadi kendala dalam proses pengembangan kebijakan Spiritual Care melalui Focus Group Discusion (FGD) berdasarkan 5 orang expert sebagai responden yang menjadi penentu kebijakan di Rumah Sakit.Persoalan yang ditemukan dalam Pengembangan Kebijakan Spiritual Care di Rumah Sakit Misi Lebak adalah ketersediaan Sumber Daya Manusia yang belum optimal. Oleh karena itu, untuk mengembangkan Kebijakan, Manajemen Rumah Sakit perlu meningkatkan kinerja Petugas Pastoral dengan mencari atau menempatkan Sumber Daya Manusia yang mempunyai keahlian di bidangnya dan mensosialisasikan keberadaan Unit Spiritual Care kepada semua pihak dengan tujuan bahwa pelayanan dan pendampingan mental-spiritual menjadi tanggung jawab semua orang yang terlibat dalam proses pelayanan kesehatan di Rumah Sakit.Pengembangan Kebijakan Spiritual Care Rumah Sakit Misi Lebak akan menjadi solusi untuk mengembalikan peran dan fungsi Unit Spiritual Care yang belum berjalan optimal. Pendampingan mental-spiritual dan pelayanan kerohanian kepada Pasien, Keluarga Pasien, dan Karyawan Rumah Sakit perlu menjadi perhatian di Rumah Sakit manapun sebagai perwujudan dari pelayanan yang holistik.Kata Kunci: Spiritual Care, Pastoral Care, Pengembangan Kebijakan, Pendampingan Mental-Spiritual.
Analisis Penyelenggaraan Makanan di Instalasi Gizi dan Unit Rawat Inap Bedah Non VIP RS St. Carolus Jakarta tahun 2018 Deby Deby; Tri Budi Rahardjo; Grace Rumengan3
JURNAL BIDANG ILMU KESEHATAN Vol 8, No 2 (2018): Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (511.731 KB) | DOI: 10.52643/jbik.v8i2.280

Abstract

Pelayanan gizi di rumah sakit merupakan upaya mempercepat penyembuhan penyakit. Hasil observasi pada residensi (19 - 25 Maret 2018) di instalasi gizi dan unit rawat inap bedah RS St. Carolus Jakarta menunjukkan bahwa setelah distribusi makanan pasien masih didapatkan sisa pengolahan makanan. Penelitian ini bertujuan menganalisis penyelenggaraan makanan di instalasi gizi dan unit rawat inap bedah non VIP RS St. Carolus Jakarta.Penelitian ini dilakukan secara deskriptif kualitatif dengan 10 orang informan.  Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam,observasi, pengukuran dan penimbangan sisa pengolahan makanan. Data penelitian ini diolah dengan metode content analysis.Dari penelitian didapatkan proses persiapan makanan belum optimal karena saat perencanaan bahan makanan ditambahkan cadangan 10%. Proses pengolahan sudah berjalan sesuai pedoman. Proses distribusi makanan belum berjalan optimal karena staff belum menjalankan secara konsisten. Setiap hari didapatkan sisa pengolahan makanan yang besarnya melebihi cadangan yang disediakan. Disimpulkan bahwa penyelenggaraan makanan sudah berjalan tetapi belum optimal terutama proses persiapan dan distribusi makanan. Disarankan kepada rumah sakit sebaiknya dilakukan evaluasi cadangan makanan yang telah ditetapkan, monitoring konsistensi pelaksanaan distribusi makanan, monitoring sisa pengolahan makanan secara berkala.Kata kunci : Penyelenggaraan makanan, sisa pengolahan makanan
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Pending Klaim Rawat Inap Oleh BPJS Di RSAB Harapan Kita Jakarta Barat Tahun 2019 Cut Juli Muroli; Tri Budi W. Rahardjo; Ali Germas Kodyat
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI) Vol 4, No 2 (2020): Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (309.965 KB) | DOI: 10.52643/marsi.v4i2.1040

Abstract

Pendahuluan: Berdasarkan data klaim BPJS rawat inap, BPJS di RSAB Harapan Kita tahun 2019 terhadap 7572 berkas klaim rawat inap menunjukkan 972 berkas klaim yang dipending. Masih ada berkas klaim yang dikembalikan pada periode Januari - Desember 2019. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi faktor-faktor yang memengaruhi terjadinya pending  klaim rawat inap. Metode:Jenis penelitian yang digunakan adalah Retrospektif dengan Mix Methode yang menggunakan penelitian Kuantitatif (analisisUnivariat, analisis Bivariat,analisis Multivariat)dan Kualitatif (Triangulasi sumber data). Sampel berkas pending klaim diambil secara random sebanyak 91 berkas dan wawancara sebanyak 13 responden. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Hasil: Ketidaklengkapan resume medis 41,8% (38 berkas), ketidaktepatan pengkodean 48,4% (44 berkas yang tidak sesuai), ketidaklengkapan berkas klaim 29,7% (27 berkas yang tidak lengkap), regulasipengelolaan klaim BPJS rawat inap di RSAB Harapan Kita belum lengkap 61,5% (8 responden), pengetahuan petugas pelaksana 53,8% (7 responden), sarana dan prasarana di Instalasi Pelayanan Piutang dan Jaminan 61,5% (8 responden), serta monitoring dan evaluasi sudah dilaksanakan 100%.Kesimpulan dan saran: Sebaiknya pihak Manajemen RSAB Harapan kita perlu mengadakan pelatihan terhadap petugas koding untuk meningkatkan kompetensi, mengadakan sosialisasi secara periodik kepada DPJP tentang pengisian resume medis secara lengkap,mengadakan sosialisasi pada petugas pendaftaran tentan gkelengkapan berkas klaim,perlu adanya kebijakan internal mengenai pending klaim BPJS,adanya koordinasi dengan tim IT mengenai sarana dan prasarana serta monitoring dan evaluasi terhadap target keberhasilan dari klaim yang diajukan ke BPJS. Kata Kunci: berkas pending klaim BPJS, rawat inap, rumah sakit
Analisis Faktor-Faktor Yang Berkontribusi Terhadap Turnover Intension Di RS Masmitra Indri Widya Suryani; Cicilia Windiyaningsih; Tri Budi W. Rahardjo
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI) Vol 4, No 1 (2020): Jurnal Manajemen Dan Administrasi Rumah Sakit (MARSI)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (837.808 KB) | DOI: 10.52643/marsi.v4i1.796

Abstract

Di Rumah Sakit Masmitra Turn Over karyawan terjadi peningkatan pada Tahun 2019 sejumlah 8.88% dibandingkan Tahun 2018 sejumlah 4.84%, peningkatan ini mengindikasikan tingginya keinginan karyawan untuk keluar dari pekerjaannya karena turnover merupakan akibat dari turnover intension. Upaya Pimpinan Rumah Sakit sudah meningkatkan jaminan dan fasilitas untuk menjaga pekerjanya khususnya perawat tetap bertahan bekerja, namun masih ada karyawanNya yang keluar.  Tujuan penelitian Menganalisis dan mengidentifikasi faktor – faktor yang berhubungan dengan keinginan pindah kerja (turnover intention) dalam sistem pengelolaan Sumber Daya Manusia . Metode penelitian terapan, desain potong lintang dengan jumlah populasi perawat sejumlah 95 orang, semuanya menjadi obyek penelitian di Rumah Sakit Masmitra yang beralamat di Jl.Kelurahan Jatimakmur No.40, Kota Bekasi pada bulan November -Desember 2019. Pengumpulan data dengan kuesioner yang telah diuji validitas dan reabilitasnya.Analisis data melihat gambaran, hubungan dan faktor apa yang paling dominan berkontribusi untuk turn over.Hasil Perempuan 77.8%,umur≥ 32 tahun 77.8%,pendidikan Diploma Tiga Perawa 83.3%t, lama kerja≤1 tahun 66.7%,pengembangan karir baik 77.8%,kompensasi baik 62.2%, komunikasi baik 68.9%, lingkungan kerja baik 55.6% dan lingkungan eksernal baik 57.82%.Faktor yang berhubungan bermakna dengan turnover intension adalah jenis kelamin,pengembangan karir, lingkungan kerja dan lingkungan eksternal. Faktor yang tidak berhubungan bermakna umur, pendidikan,lama kerja, komunikasi, kompensasi. Faktor yang paling berpengaruh adalah jenis kelamin, pengembangan karir, dan lingkungan kerja dan lingkungan eksternal merupakan faktor perancu. Kesimpulan laki-laki kecenderungan pindah karir dan lingkungan kerja dan ekternal baik. Kontribusi keempat faktor tersebut dengan turnover intention 25%. Sarannya perlu mekanisme promosi karyawan terutama dalam penjadwalan promosi, pembuatan jenjang karier karyawan yang berbasis kinerja . memberikan kesempatan kepada pegawai untuk mengikuti pendidikan lanjutan dan training. Dan sistem kompensasi dan benefit lainnya, disesuaikan dengan kebutuhan individu dan organisasi,  diharapkan akan meningkatkan komitmen karyawanKata Kunci: Jenis Kelamin, Karir, Lingkungan Kerja, Eksternal, Turnover Intention
Analisis Ketidaksesuaian Jumlah Kunjungan Pasien Jaminan BPJS Dengan Jumlah Yang Diterima Verifikator Internal Di Rawat Jalan RSUD Koja Warni Warni; Tri Budi W. Rahadjo; Supriyantoro Supriyantoro
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI) Vol 4, No 1 (2020): Jurnal Manajemen Dan Administrasi Rumah Sakit (MARSI)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (730.145 KB) | DOI: 10.52643/marsi.v4i1.789

Abstract

Proses klaim BPJS menjadi sangat penting karena sumber utama pendapatan rumah sakit tersebut adalah melalui pasien BPJS. Kegagalan proses klaim dikarenakan berkas yang dinyatakan tidak layak oleh BPJS menimbulkan dampak yang cukup besar bagi pengelolaan keuangan RSUD Koja. Terjadinya ketidaksesuain berkas klaim yang cukup tinggi berpotensi mengakibatkan kehilangan pendapatan rumah sakit yang cukup signifikan hal ini disebabkan oleh berberapa faktor antara lain  monitoring yang tidak terpantau terkait alur berkas klaim pasien BPJS. Metode penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif-kualitatif. Pada penelitian ini, setelah peneliti mengumpulkan data dalam bentuk hasil wawancara, dokumentasi, dan FGD maka untuk selanjutnya data tersebut akan dianalisis lebih mendalam lagi sehingga membentuk suatu kesimpulan. Pengambilan data dengan dua cara, data primer degan wawancara mendalam dan FGD ( Focus Group Discussion )  bertujuan untuk mencari penyebab ketidaksesuaian jumlah kunjungan dengan jumlah yang di verifikasi oleh verifikator internal dan data sekunder dengan telaah dokumen dari data Rekam Medis dan data Keuangan RSUD Koja Hasil penelitian ini adalah bahwa terbukti setiap bulan selalu terdapat selisih jumlah berkas pasien rawat jalan penjamin BPJS disebabkan oleh 2 hal, karena kunjungan pasien yang banyak dan factor dari SDM yang terkait yaitu ketidaklengkapan resume medis, kurang telitinya petugas, kurangnya pengetahuan petugas, ketidakseragaman informasi terkait SOP dan peraturan yang belaku serta overload berkas pasien yang tidak diiringi dengan kesesuaian jumlah petugas. Kesimpulan dari penenlitian ini adalah keterlambatan pengisian resume medis, SDM kurang teliti, kepatuhan menjalankan SOP, ketidakseragaman informasi serta overlood pasien dirawat jalan merupakan penyebab ketidaksesuaian jumlah kunjungan pasien dengan jumlah yang diterima verifikator internal yang berpengaruh pada penurunan pendapatan Rumah Sakit.  Kata kunci : Kunjungan Pasien Rawat Jalan, Berkas Klaim, Verifikator Internal, Ketidaksesuaian jumlah 
Pelatihan Bagi Kader Posbindu Tentang “Long Term Care” (Perawatan Jangka Panjang) Bagi Lanjut Usia Kota Depok Susiana Nugraha; Dinni Agustin; Tribudi W Rahardjo; Hirano Yuko
Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (Pamas) Vol 3, No 2 (2019): Jurnal Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat (Pamas)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM Universitas Respati Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (553.253 KB) | DOI: 10.52643/pamas.v3i2.614

Abstract

Hasil kajian tentang pengembangan LTC di kota Depok th 2016 menunjukkan bahwa konsep LTC masih belum banyak dipahami oleh petugas Puskesmas, oleh karena itu petugas Puskesmas harus tahu lebih dulu mengenai LTC karena akan menjadi tempat bertanya bagi kader, begitupun kader akan menjadi tempat bertanya bagi pendamping lansia. Oleh karena itu pada tahun  2017 telah dilaksanakan pelatihan TOT tentang LTC pada petugas Puskesmas Kota Depok. Selanjutnya pada 9-26 April 2018, diselenggarakan pelatihan pada Kader Posbindu Kota Depok yang terdiri dari 3 angkatan. Peserta pelatihan  dalam bentuk TOT adalah Kader Posbindu di wilayah kota Depok, sebanyak 150 orang yang masing-masing dibagi dalam 3 angkatan. Masing-masing angkatan terdiri dari 50 orang kader. Pelatihan dilaksanakan pada tanggal 9-12 April 2018 (untuk gelombang pertama), 16-19 April 2018 (gelombang kedua) dan 23-26 April 2018 (untuk gelombang ketiga). Capaian yang ingin diperoleh adalah bahwa hasil pelatihan akan bermanfaat bagi: (1) lanjut usia yang memerlukan perawatan jangka panjang maupun yang masih mandiri diukur berdasarkan tingkat kemandiriannya dari segi fisik, mental, sosial dan ekonomi serta sejauh mana lanjut usia mengalami gangguan fisik, mental dan penyakit; dan (2) anggota keluarga maupun pendamping/care giver yang bukan anggota keluarga, baik sebagai relawan maupun profesi yang bertugas memberikan pendampingan pada lanjut usia. Dari pihak Dinas Kesehatan Kota Depok diharapkan ada kegiatan tindak lanjut untuk memonitoring Kader yang telah mengikuti pelatihan dengan tambahan kegiatan pelatihan lainnya, sehingga kegiatan dapat berkesinambungan dan bermanfaat bagi lansia dan keluarga.Kata Kunci: Long Term Care, Kader, Lansia
Kesiapan Lansia dan Caregivers di Jabodetabek Dalam Melakukan Praktek Pencegahan Penularan Covid-19 Pada Masa Pandemi Tri Suratmi; Dinni Agustin; Nur Apriyan; Tri Budi W.Rahardjo
Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS) Vol 5, No 2 (2021): Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jukmas.v5i2.1213

Abstract

Wabah penyakit yang disebabkan Virus Corona terjadi mulai akhir tahun 2019, berawal dari Wuhan China, sehingga dikenal sebagai Covid-19. Sampai dengan bulan Mei 2020, Covid 19 telah melanda semua negara, tak terkecuali Indonesia. Upaya meminimalisir Lansia dari paparan Covid-19, serta dampaknya perlu dilakukan dengan tepat. Banyaknya berita tentang Covid-19 dari media masa, terutama dari medsos, justru membingungkan dan berpotensi memberikan kegelisahan. Oleh karena itu dilakukan survey dengan tujuan mengukur tingkat pengetahuan, sikap, dan praktik terkait COVID-19 di kalangan Lanjut usia yang umumnya lebih rentan terhadap komplikasi infeksi karena usia dan kondisi komorbiditas, serta peran pendamping/caregivers (formal dan informal) yang diharapkan dalam memberikan pelayanan pada masa pandemi covid-19. Pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif,  dilakukan di 5 (lima) lokasi dengan tingkat kasus tertinggi di Indonesia yakni Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek), menggunakan instrumen yang disampaikan kepada responden melalui google form survey.Kata kunci: covid-19, KAP, lansia, peran caregivers 
Dimensi Wellness dalam kaitan dengan Kualitas Hidup Lansia di Indonesia Asvi Retty Nurgusmy Yerly Asir; Lili Indrawati; Dinni Agustin; Tri Budi W Raharjo
Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS) Vol 6, No 2 (2022): Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jukmas.v6i2.1650

Abstract

An increasing number of elderly with chronic degenerative diseases and disabilities will affect their quality of life.The study design was cross-sectional in the form of case studies and evaluations in three areas of caregiving. Clinical diagnosis used geriatric assessment instruments of Geriatric Division of Cipto Mangunkusumo Hospital. Measurement of quality of life used the EQ-5D index score Indonesia version with 0,692 cut-off point for low and high quality of life.Quality of life of elderly living in the community is better than staying at home. There were  habit of doing health checks, grateful, social activities, mutual friendship, participation in / outside environment, remain employed significantly associated with quality of life of the elderly. Relationship with quality of life of contextual factors obtained employment status, and number of disease was significantly correlated with quality of life, whereas cognitive function meaningful trend.It turns out that the quality of life of elderly living in the community is better than staying at home.
Analisis Jabatan Tim Casemix Dalam Upaya Peningkatan Klaim BPJS Di Rumah Sakit Karya Medika II Tambun Bekasi Tahun 2019 Inggrid Osya Far Far; Tri Budi W Rahardjo; Fresley Hutapea
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI) Vol 6, No 2 (2022): Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/marsi.v6i2.2831

Abstract

Kurang optimalnya kinerja dari tim casemix yang mengakibatkan banyak klaim yang dipending oleh BPJS sehingga bila tidak disegera diperbaiki dapat mengganggu kinerja dari Rumah Sakit Karya Medika II Tambun Bekasi. Hal ini dapat dilihat dari pengajuan klaim BPJS dari bulan November 2018 sampai dengan bulan Februari 2019 yang angka pending klaim BPJS nya cukup tinggi. Hal ini yang ingin diteliti lebih lanjut oleh peneliti.Tujuan penelitian yaitu, mengetahui pembuatan uraian tugas anggota tim casemix, mengetahui kompetensi jabatan anggota tim casemix dan menetapkan indikator kinerja anggota tim casemix berdasarkan uraian tugas dan kompetensi. Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif melalui wawancara, observasi dan melihat catatan karyawan atau Analisa data sekunder. Anggota tim casemix ini sudah paham mengenai apa yang menjadi tugas mereka walaupun secara kompetensi mereka kurang sesuai sehingga perlu ditetapkan indikator kinerja yang lebih sesuai dengan keadaan di Rumah Sakit Karya Medika II Tambun Bekasi.Kata kunci : tim casemix, uraian tugas, kompetensi dan indikator kinerja.
Beban Kerja Caregiver Dalam Mendampingi Lansia Dengan Demensia di Sasana Tresna Werdha RIA Pembangunan Jakarta Tahun 2022 Jumiarti Jumiarti; Tri Suratmi; Tri Budi W Rahardjo
Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS) Vol 7, No 1 (2023): Jurnal Untuk Masyarakat Sehat (JUKMAS)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jukmas.v7i1.2560

Abstract

Caregiver adalah orang dewasa yang berperan dalam memberikan pendampingan kepada lansia yang mengalami ketergantungan ringan, sedang, berat sampai total. Caregiver dapat berasal dari anggota keluarga maupun orang yang terlatih sebagai caregiver lansia yang bekerja untuk memberi layanan pendampingan di panti wreda. Karakteristik lansia di panti wreda beragam, diantaranya lansia penyandang demensia. Lansia dengan demensia mengalami perubahan pada aspek fisik, psikologis, hubungan sosial, dan kemandirian pada aktivitas sehari-hari yang mempengaruhi kualitas hidup. Perubahan pada lansia demensia, kemampuan caregiver, dan lingkungan kerja merupakan kondisi yang dapat menimbulkan stres pada caregiver sehingga berisiko mengalami burn out. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran beban kerja caregiver dalam mendampingi lansia dengan demensia di Sasana Tresna Werdha (STW) RIA Pembangunan. Penelitian adalah studi kasus dengan pendekatan kualitatif, teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi partisipan, telaah dokumen, dan focus group discussion kepada sepuluh responden. Analisis data menggunakan metode Interpretative Phenomenological Analysis (IPA) dengan hasil wawancara ditranskrip menggunakan teknik verbatim. Hasil penelitian diperoleh gambaran tentang beban kerja berlebih pada caregiver dalam mendampingi lansia dengan demensia akibat faktor kelelahan emosional yang berkaitan dengan lansia kelompok usia tua, kurangnya keterampilan caregiver dalam mendampingi lansia dengan demensia, pendapatan yang rendah, waktu kerja, dan lingkungan kerja secara psikologis. Dibutuhkan kebijakan manajemen dalam menangani lansia dengan demensia di panti wreda, pelatihan khusus penanganan lansia dengan demensia, dan pemberian insentif yang memadai.