Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Desain dan Simulasi Sel Surya Perovskite Berbasis CH3NH3SnI3 Menggunakan Graphene Oxide sebagai Material Pengangkut Hole Widianto, Eri; Hanifi, Rizal; Kardiman, Kardiman; Efelina, Vita
Jurnal Rekayasa Mesin Vol 17, No 1 (2022): Volume 17, Nomor 1, April 2022
Publisher : Mechanical Engineering Department - Semarang State Polytechnic

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32497/jrm.v17i1.3205

Abstract

Material perovskite menarik perhatian peneliti dibidang fotovoltaik karena fabrikasi mudah, sifat optoelektronik yang baik, mobilitas elektron tinggi, dan peningkatan efisiensi yang sangat signifikan dari 3.8 % pada tahun 2009 menjadi 25.5% pada tahun 2021. Namun, penggunaan logam Pb yang bersifat racun serta penggunaan material pengangkut hole (hole transport materials, HTM) yang mahal menjadi tantangan dalam pengembangan sel surya perovskite dalam skala besar. Penelitian ini bertujuan untuk mensimulasikan sifat-sifat fundamental pada sel surya perovskite tanpa Pb (lead-free) dengan CH3NH3SnI3 sebagai lapisan aktif dan graphene oxide (GO) sebagai HTM menggunakan Solar Cell Capacitance Simulator (SCAPS). Pada simulasi ini, analisis tentang pengaruh ketebalan perovskite dan interface defect perovskite/HTM terhadap karakteristik sel surya perovskite telah dilakukan. Hasil penelitian sel surya perovskite dengan konfigurasi FTO/TiO2/CH3NH3SnI3/GO/Au menunjukkan kinerja optimal dengan JSC = 31.64 mA/cm2, VOC = 0.813 V, FF = 74.76 % dan PCE = 19.25 %. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk memperkirakan parameter penting dalam optimasi sel surya perovskite tanpa Pb menggunakan GO sebagai HTM. Selanjutnya, studi pemodelan ini memberikan informasi penting dalam memilih parameter material untuk pengembangan sel surya perovskite yang efisien dan dengan biaya rendah.
Performa Mesin Plastic Melter Kapasitas 15 - 20 Liter Fulha, Muhammad Wildan Ainul; Naubnome, Viktor; Kardiman, Kardiman
Jurnal Rekayasa Mesin Vol 16, No 1 (2021): Volume 16, Nomor 1, April 2021
Publisher : Mechanical Engineering Department - Semarang State Polytechnic

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32497/jrm.v16i1.2010

Abstract

Jumlah sampah plastik yang terus meningkat setiap tahunnya membuat kita harus terus melakukan pembaharuan dalam mengatasinya. Daur ulang sampah merupakan hal yang harus dilakukan agar sampah plastik dapat menjadi bahan yang lebih berguna. Oleh sebab itu dilakukan pembuatan mesin plastic melter sebagai salah satu alat mendaur ulang sampah plastik. Mesin plastic melter kapasitas 20 liter ini merupakan alat yang dapat melelehkan sampah plastik menjadi pasta yang dapat di cetak sesuai kebutuhan. Pada penelitian ini penulis membuat mesin plastic melter dengan motor listrik dan thermocontrol agar memudahkan penggunaan dari mesin tersebut. Mesin ini berbentuk tabung dengan pemanas kompor dimana plastik dipanaskan dan di aduk dengan mixer yang di gerakkan motor listrik. Mesin ini memiliki dimensi 712x500x1100mm dengan motor listrik 1 HP dengan putaran 2800rpm yang di redusi 70rpm. Mesin plastic melter ini dapat mencapai suhu 200° celcius dalam waktu 9 menit.
Pengaruh Temperatur terhadap Pembuatan Papan Komposit Sekam Padi Berbasis Limbah HDPE menggunakan Metode Hot Press Johari, Agung Fahmi; Kardiman, Kardiman; Santoso, Deri Teguh
Jurnal Rekayasa Mesin Vol 16, No 1 (2021): Volume 16, Nomor 1, April 2021
Publisher : Mechanical Engineering Department - Semarang State Polytechnic

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32497/jrm.v16i1.2036

Abstract

Saat ini kebutuhan bahan papan terus mengalami peningkatan. Biasanya bahan papan ini merupakan bahan yang diperoleh dari kayu-kayu yang berasal dari hutan. Meningkatnya pemakaian kebutuhan akan papan ini dapat memberikan pengaruh yang kurang baik, yaitu hasil hutan terutama bahan kayu lama kelamaan akan semakin berkurang. Ketergantungan akan bahan kayu harus segera ditanggulangi, agar tidak mengurangi hasil hutan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menggantikan kayu dengan material lain untuk memenuhi kebutuhan kayu pada bidang perumahan. Material lain yang digunakan ini tentunya harus mempunyai kualitas yang lebih unggul atau tidak kalah dengan produk kayu hutan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh temperatur terhadap pembuatan papan komposit sekam padi berbasis limbah HDPE menggunakan metode hot press. Uji fisis dilakukan dengan pengujian foto makro sedangkan uji mekanik dilakukan dengan pengujian tarik yang mengacu pada standar ASTM D 638-01. Hasil penelitian struktur makro papan komposit menunjukan bahwa pada temperatur 210oC, papan komposit memiliki rongga lebih sedikit dibandingkan dengan temperatur dibawahnya, maka kenaikan temperatur berpengaruh terhadap kondisi struktur papan komposit. Nilai kekuatan tarik cenderung menurun dengan bertambahnya temperatur, kekuatan tarik tertinggi pada temperatur 170oC sebesar 11,630 MPa dan terendah pada temperatur 185oC sebesar 8,835 MPa.
Analisis Sifat Mekanis dan Sifat Fisis pada Komposit Serat Sabut Kelapa Serat Bambu Matriks Epoxy Sebagai Material Bumper Mobil Saputra, Reynaldi; Kardiman, Kardiman; Santoso, Deri Teguh; Imran, Al Ichlas
Jurnal Rekayasa Mesin Vol 17, No 1 (2022): Volume 17, Nomor 1, April 2022
Publisher : Mechanical Engineering Department - Semarang State Polytechnic

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32497/jrm.v17i1.3014

Abstract

Material komposit merupakan material yang tersusun dari dua gabungan atau lebih material, yang mana menghasilkan suatu material baru dengan sifat-sifat material yang lebih baik dari material dasar sebelumnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sifat mekanis dan sifat fisis serat sabut kelapa serat bambu matriks epoxy sebagai material bumper mobil. Komposit dibuat menggunakan lima variasi fraksi volume yaitu 5% serat sabut kelapa: 15% serat bambu: 80% matriks, 10% serat sabut kelapa: 10% serat bambu: 80% matriks, 15% serat sabut kelapa: 5% serat bambu: 80% matriks, 0% serat sabut kelapa : 20% serat bambu : 80% matriks dan 20% serat Sabut kelapa: 0% serat bambu: 80% matriks dan karakteristik sifat fisis meliputi data densitas, swelling, dan serapan air. Hasil pengujian sifat fisis komposit pada swelling, dan serapan air menunjukkan bahwa komposit yang dibuat telah memenuhi klasifikasi JIS A5908, sedangkan densitas komposit masih belum memenuhi klasifikasi JIS A5908. Hasil pengujian tarik pada komposit menunjukkan bahwa nilai kekuatan tarik maksimal yang paling besar diperoleh pada fraksi 20% serat bambu : 0% serat Sabut kelapa : 80% matriks dengan nilai 95,578 MPa, yang mana diikuti penurunan kekuatan tarik pada fraksi volume 5% serat sabut kelapa: 15% serat bambu: 80% matriks, 10% serat sabut kelapa: 10% serat bambu: 80% matriks, 15% serat sabut kelapa: 5% serat bambu: 80% matriks, dan 20% serat sabut kelapa: 0% serat bambu: 80% matriks Komposit yang dianalisis masih layak digunakan sebagai material pembuat bumber mobil karena kekuatan tariknya tidak kurang dari standar bumper mobil yaitu 8,09 MPa.
Pembuatan dan Pengujian Mesin Penepung Turubuk Portable Berpenggerak Motor DC 60 watt dengan Sumber Energi Surya Alfatah, Muh Irfan; Anjani, Ratna Dewi; Kardiman, Kardiman
Jurnal Rekayasa Mesin Vol 17, No 1 (2022): Volume 17, Nomor 1, April 2022
Publisher : Mechanical Engineering Department - Semarang State Polytechnic

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32497/jrm.v17i1.3018

Abstract

Energi merupakan bagian penting dalam kehidupan masyarakat karena hampir semua aktivitas manusia membutuhkan energi. Pengembangan dan implementasi energi terbarukan non Fosil harus ditingkatkan khususnya energi surya. Pembuatan mesin penggiling turubuk dirancang menggunakan penggerak motor dc 60 watt, dengan proses transmisi dan proses kerja yang cukup sederhana. Dimana pada penelitian mesin penggiling lainnya masih menggunakan mesin bensin untuk sumber tenaga nya, pada mesin penggiling yang dibuat kali ini menggunakan baterai yang disuplai dari solar cell. Proses manufaktur yang dilakukan cukup sederhana dimana proses nya adalah pengukuran, pemotongan, pengelasan, pembubutan, pengeboran dan penyelesaian berupa pelapisan. Proses pengujian dilakukan untuk mengetahui dan menghasilkan tepung yang halus dan baik dengan variasi mesh yang berbeda. Tujuan akhir dari pembuatan mesin adalah produksi turubuk menjadi tepung.. Dengan penggiling turubuk ini diharapkan mampu meningkatkan kapasitas dan kualitas hasil gilingan, serta dapat diterima dan difungsikan untuk mempermudah proses produksi pada industri rumahan. Hasil dari penelitian menunjukan total waktu yang dibutuhkan untuk membuat komponen mesin penggiling yaitu selama 84,1 menit, total biaya pembuatan sebesar Rp. 503.183, dan hasil tepung yang halus dan baik yaitu menggunakan mesh ukuran 0.5 mm dengan waktu 62 detik dan menghasilkan berat sebesar 12 gram.
Analisis perawatan Mesin Las Busur SMAW RHINO HT-200A dengan metode Failure Mode and Effect Analisys (FMEA) di PT. Sinergi Persada Nusantara Kurniawan, Stefanus Aldy; Kardiman, Kardiman; Santoso, Deri Teguh
ARMATUR : Artikel Teknik Mesin & Manufaktur Vol. 5 No. 1 (2024): Jurnal Armatur
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/armatur.v5i1.5061

Abstract

PT Sinergi Persada Nusantara is a company engaged in manufacturing, fabrication and machining services. To support the production process in the industry, especially the automotive industry, heavy equipment, industrial special tools and consumer goods. Maintenance is all the activities needed to maintain the quality of equipment or machinery to keep it functioning properly and keep the facility or equipment always in a state of readiness. FMEA (Failure Mode Effect Analysis) is a method for evaluating the possibility of failure of a system, design, process or service to make handling steps. From the analysis of the RPN calculation on the RHINO HT-200A SMAW welding machine, the overall result is 817. This value exceeds the welding machine maintenance standards set with the overall RPN value must be below 400. A high RPN value indicates a low level of reliability on the tool.
PENGARUH VARIASI JARAK DAN LETAK HOLE JOINT PADA KEKUATAN SAMBUNGAN BAUT Wilanno, Marga Rizqi; Kardiman, Kardiman; Aripin, Aripin
Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol 11 No 2 (2023): JURNAL ILMIAH TEKNIK MESIN
Publisher : Universitas Islam 45 Bekasi, Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Mesin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33558/jitm.v11i2.7036

Abstract

Variasi dalam sambungan baut telah menjadi fokus utama dalam industri manufaktur dan rekayasa struktural. Sambungan baut merupakan elemen penting dalam menghubungkan komponen struktural, dan pemahaman yang baik tentang variasi sambungan baut sangat penting untuk memastikan keamanan dan kehandalan struktur. Analisis variasi sambungan baut umum digunakan dalam praktek konstruksi, termasuk sambungan baut vertikal, horizontal, dan zig-zag. Variasi dalam geometri, ukuran baut, dan material dapat mempengaruhi kinerja sambungan tersebut. Beban aksial, momen lentur, dan gaya geser adalah faktor-faktor yang mempengaruhi ketegangan dan deformasi dalam sambungan baut. Penelitian ini melakukan analisis terhadap kinerja sambungan baut dengan konfigurasi vertikal, horizontal, dan zig-zag melalui pengujian tarik dan simulasi menggunakan perangkat lunak solidworks. Pengujian tarik dilakukan untuk mengevaluasi beban maksimum yang dapat ditahan oleh sambungan baut dalam setiap konfigurasi, dan data beban dan deformasi direkam untuk memahami perilaku sambungan saat terkena beban tarik. Simulasi solidworks digunakan untuk memodelkan kondisi beban dan menganalisis respons sambungan secara virtual, dengan mempertimbangkan kekuatan material, dimensi geometris, dan gaya beban yang diterapkan. Hasil dari pengujian dan simulasi menunjukkan bahwa sambungan baut dengan konfigurasi horizontal memiliki kinerja terbaik dalam menahan beban tarik, diikuti oleh konfigurasi zig-zag dan vertikal. Dengan demikian, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai panduan dalam merancang dan memilih konfigurasi sambungan baut yang optimal sesuai dengan kebutuhan struktural yang efektif.
Analisis Kekuatan Struktur Komposit Honeycomb Sandwich Berpenguat Serat Sabut Kelapa Dan Serat Karbon Ananto, Putut Praditya; Kardiman, Kardiman
Patria Artha Technological Journal Vol 7, No 2 (2023): Patria Artha Technological Journal
Publisher : Department of Electrical Engineering, University of Patria Artha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33857/patj.v7i2.726

Abstract

Komposit merupakan suatu bahan yang terbentuk dari dua atau lebih campuran material baku dengan tujuan untuk memperoleh sifat-sifat fisik dan mekanis yang lebih baik dan lebih bernilai. Komposit sandwich adalah komposit yang tersusun dari 3 lapisan yang terdiri dua bagian  permukaan kulit (skin) dan satu meterial inti (core) di bagian tengahnya. Serat sabut kelapa merupakan salah satu bahan alami yang dapat digunakan sebagai lapisan inti (core) dari bahan komposit sandwich. Lapisan core dari struktur honeycomb sandwich dibuat dengan bentuk gelombang sinus. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kekuatan mekanik dari komposit berpenguat serat sabut kelapa dalam bentuk material dengan struktur honeycomb sandwich. Spesimen honeycomb dibuat menjadi dua variasi lapisan inti (Core), yaitu dengan 1 lapisan dan 2 lapisan core. Komposit sandwich diuji dengan pengujian bending dengan standar spesimen yang digunakan yaitu ASTM D790-03. Pengujian material dilakukan untuk mengetahui kekuatan bending dari material komposit itu sendiri. Dari data pengujian didapatkan, menunjukan kemampuan dari bangun kontruksi honeycomb dengan hasil beban rata-rata core 1 lapisan yaitu 852,324 N dan core 2 lapisan yaitu 880,834 N.
Pemeliharaan Reaktor 403 Pada Unit Resin Production di PT. Kansai Prakarsa Coatings Rizki, M Nurholis; Kardiman, Kardiman
JURNAL KAJIAN TEKNIK MESIN Vol 8, No 2 (2023): Jurnal Kajian Teknik Mesin
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52447/jktm.v8i2.6868

Abstract

AbstrakPenelitian ini berfokus pada pembahasan seputar cara pemeliharaan dan prosedur perbaikan mesin reaktor pembuat resin ketika terjadi kerusakan yang cukup besar pada saat melakukan pemeliharaan tersebut tanpa menjelaskan secara detail dan terperinci dari proses produksi resin itu sendiri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari cara pemeliharaan secara berkala dan berkelanjutan pada mesin reaktor dengan baik dan benar sesuai dengan standar operasional prosedur di PT Kansai Prakarsa Coatings serta mempelajari prosedur perbaikan mesin reaktor ketika terjadi kerusakan yang cukup besar pada saat dilakukan pemeliharaan tersebut. Metode yang digunakan adalah dengan melakukan observasi di lapangan, studi literatur dan wawancara terhadap para pekerja serta pengumpulan data dari arsip perusahaan. Dari hasil penelitian diperoleh mesin reaktor 403 selalu dalam kondisi baik setiap kali dilakukan pemeliharaan per 3 bulan dengan interval waktu pemeliharaan sekitar 2-2,5 jam dan mesin reaktor 403 juga tidak memiliki frekuensi kerusakan akibat pemeliharaan per 3 bulan tersebut yang dapat disimpulkan bahwa efektivitas program pemeliharaan mencapai 100% karena dalam 1 tahun tersebut setiap kali dilakukan pemeliharaan preventif per 3 bulan tidak ada kerusakan pada mesin yang diakibatkan oleh kegiatan pemeliharaan. Kata kunci: Resin; Reaktor; Pemeliharaan Preventif.AbstractThis research focuses on the discussion about how to maintain and repair the resin-making reactor machine when there is considerable damage during the maintenance without explaining in detail and detail the resin production process itself. The purpose of this research is to learn how to regularly and continuously maintain the reactor engine properly and correctly in accordance with standard operating procedures at PT Kansai Prakarsa Coatings and to study the procedure for repairing the reactor engine when there is considerable damage during the maintenance. The method used is by conducting field observations, literature studies and interviews with workers and collecting data from company archives. From the results of the study, it was found that the 403 reactor engine was always in good condition every time it was carried out every 3 months with maintenance time intervals of about 2-2.5 hours and the 403 reactor engine also did not have a frequency of damage due to maintenance every 3 months which could be concluded that the effectiveness of the program maintenance reaches 100% because in that 1 year every time preventive maintenance is carried out every 3 months there is no damage to the machine caused by maintenance activities. Keywords: Resins; Reactor; Preventive Maintenance.
Analysis of the Effectiveness of Solar Panel Systems in Electricity Using the Fmea Method on Smokeless Waste Burning Machines Afriadi, Reza Tri; Naubnome, Viktor; Kardiman, Kardiman
Journal of Education Technology Information Social Sciences and Health Vol 3, No 2 (2024): September 2024
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/jetish.v3i2.3167

Abstract

This research has been carried out on the analysis of the effectiveness of solar panel systems in electricity using the FMEA method on smokeless waste burning machines. This research aims to determine the problems and causes that occur in the electrical failure of solar panels in smokeless waste burning machines. This research also aims to implement and find out how effective the Failure Mode And Effect Analysis (FMEA) method is in reducing the risk of electrical power failure in the panel system. solar energy on smokeless waste burning machines. This research also analyzes the effect of damage and data processing using the FMEA method to determine the intensity of solar radiation in measurements using a luxmeter. Temperature measurements were carried out on the solar panels using a thermogun, for voltage and current measurements using a digital multimeter, while for measuring the intensity of sunlight using a luxmeter. The temperature test results in sunny weather were 39.3oC at 9:07, 42.4oC at 12:07, 34.9oC at 15:07 while in cloudy weather it was 38.5oC at 09:07, 40.3oC at 12:07, 36.9oC at 15:07. Electrical power is very different when collecting data in sunny conditions and cloudy conditions, therefore in this study the differences will be tested after and before fanning so that it can be easier to determine the effectiveness of the electrical power produced. The increase in temperature on the surface of the solar panel greatly influences the output voltage and current of the solar panel which has an impact on the output power of the solar panel. Temperatures from 09:07 to 15:07 can result in a decrease in the power produced by the solar panel, but at At the same time, the surface of the solar panel is cooled using a fan for 5 minutes, then the power produced by the solar panel directly experiences the highest increase at 11:00 with an increase in power of 3.53 watts. In accordance with the flow diagram for making FMEA for the system, several types of damage or failure that often occur in solar panel systems are collected based on several studies. Information regarding the severity level, number of occurrences and how a method can detect errors in solar power generation systems was obtained from several previous research literature and discussions with PLTS practitioners. The S, D, O values are then multiplied to get the Risk Priority Number (RPN) results which indicate which failures have a large RPN. From this mapping we can take further action to overcome failures in the solar panel system. From the results of the FMEA test analysis, it is very useful in finding out deficiencies or causes of failure in the electricity produced, in this tool there is damage to use or damage to the tool or room factors which can interfere with the process of ineffectiveness of the solar panels that produce electricity in smokeless waste burners. This.