Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jacq.) Akibat Perbandingan Bokashi Tandan Kosong Kelapa Sawit dengan Top Soil Murnita, Murnita; Meriati, Meriati
Menara Ilmu : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Vol 18, No 2 (2024): Vol 18 No. 02 JANUARI 2024
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mi.v18i2.4959

Abstract

AbstrakTandan Kosong Kelapa Sawit  (TKKS) bisa dipakai selaku bahan pembuatan bokahsi dan sebagai sumber media tanam buat bibit kelapa sawit, selain menggunakan top soil.  Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan komposisi media tanam terbaik untuk pertumbuhan bibit kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) di Main-Nursery dari bokashi TKKS dengan top soil Ultisol. Rancangan yang digunakan merupakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan 4  perlakuan dan 6 ulangan, sehingga ada 24 satuan percobaan. Setiap satuan percobaan terdiri dari 3 polibag tanaman, sehingga ada 72 polibag tanaman. Semua tanaman di unit percobaan dijadikan sampel. Sebagai perlakuan media tanaman adalah A = Kontrol (Tanpa Bokashi TKKS), B = Top Soil : Bokashi TKKS (1 : 3), C = Top Soil : Bokashi TKKS (1 : 1), D = Top Soil : Bokashi TKKS (3 : 1), Data pengamatan dianalisis secara statistika dengan sidik ragam (uji F). Jika F –hitung dari F –tabel 5%, dilanjutkan dengan uji Duncan ‘s New Multiple Range Test (DNMRT) pada taraf nyata 5%. Hasil percobaan menampilkan kalau aplikasi bokashi TKKS memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap pertambahan tinggi tanaman. Sebaliknya pada parameter pertambahan jumlah pelepah, pertambahan diameter bonggol, bobot segar bagian atas, bobot kering bagian atas, bobot segar akar, dan bobot kering akar, tidak terdapat perbedaan yang nyata. Bibit yang mendapatkan perlakuan bokashi TKKS 1 : 3 (Perlakuan B) memperlihatkan pengaruh yang terbaik bagi pertumbuhan bibit kelapa sawit di Main-Nursery.Kata Kunci:  pembibitan utama, media tanam, kompos, ultisol 
KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA STUNTING DARI PENDEKATAN GSR DI KECAMATAN BATANG KAPAS KABUPATEN PESISIR SELATAN Gusriati, Gusriati; Murnita, Murnita; Febrianthy, Febrianthy; Sumarno, Wawan
JAS (Jurnal Agri Sains) Vol 8, No 1: Juni 2024
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/jas.v8i1.1379

Abstract

Prevalensi stunting di Indonesia turun dari 24,4% pada tahun 2021 menjadi 21,6% pada tahun 2022. Standar WHO terkait prevalensi stanting harus kurang dari 20%. Penyebab stanting adalah malnutrisi dalam jangka panjang. Provinsi Sumatera Barat  merupakan salah satu Provinsi dengan  prevalensi stunting yang cukup  tinggi yaitu 25,2% pada tahun 2022 dan Kecamatan Batang Kapas merupakan wilayah dengan prevalensi stunting no 2 tertinggi di Kabupaten Pesisir Selatan Propinsi Sumatera Barat.Pada tahun 2022 Kabupaten Pesisir Selatan prevalensi stantingnya 29,8%.   Penelitian ini bertujuan untuk : Mengetahui tingkat kesejahteraan rumah tangga stunting dari pendekatan GSR dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kesejahteraan rumah tangga stunting di Kecamatan Batang Kapas Kabupaten Pesisir Selatan. Penelitian ini telah dilakukan pada Bulan Juni-Juli 2023. Metode dasar  penelitian ini adalah metode deskriptif analisis. Populasi dalam penelitian ini adalah rumah tangga stunting, dengan jumlah 130 rumahtangga kasus stunting. Sampel diambil secara sensus. Analisis data yang digunakan adalah regresi linear berganda dengan menggunakan program SPSS versi 2020. Hasil penelitian  : Tingkat kesejahteraan rumah tangga stunting termasuk kategori rumah tangga kurang sejahtera dengan nilai GSR 1,417. Faktor- faktor yang berpengaruh signifikan secara parsial terhadap kesejahteraan rumah tangga stunting  adalah  pengeluaran pangan, dan  pengeluaran non pangan dan yang  berpengaruh tidak signifikan yaitu  imunisasi anak, tingkat pendidikan kepala keluarga, tingkat umur ibu, jumlah tanggungan kepala keluarga, dan pengetahuan gizi. Secara simultan yang berpengaruh signifikan terhadap kesejahteraan rumah tangga stunting adalah imunisasi anak, pengeluaran pangan, pengeluaran non pangan, tingkat pendidikan kepala keluarga, tingkat umur ibu, jumlah tanggungan kepala keluarga, dan pengetahun gizi.
PENERAPAN INTEGRASI TANAMAN JAGUNG HIBRIDA DENGAN TERNAK SAPI MENUJU PERTANIAN BERKELANJUTAN Murnita, Murnita; Gusriati, Gusriati; Erpomen, Erpomen
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7, No 5 (2024): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v7i5.1887-1896

Abstract

Sistem integrasi jagung-sapi merupakan suatu  jalinan yang saling menguntungkan bagi para petani, sehingga sama-sama memperoleh manfaat. Pengolahan limbah jagung menjadi silase adalah  solusi bagi petani untuk memperoleh pakan secara berkesinambungan. Pengolahan kotoran hewan menjadi pupuk organik mengurangi biaya produksi jagung. Tujuan kegiatan ini yaitu: Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam  menggunakan: kotoran sapi  sebagai  pupuk organik,  jerami  jagung  untuk  pakan ternak, dan petani memiliki alat mesin pemipil, penggiling jagung, serta mampu mengoperasikannya sehingga petani memperoleh nilai tambah dari jagung. Metode yang diterapkan adalah Persiapan: pembekalan, koordinasi,  persiapan bahan dan alat serta sosialisasi, dan  Pelaksanaan: penyuluhan, praktik, pemantauan, penilaian dan tindak lanjut. Hasil dari pengabdian kepada masyarakat yaitu: Kepandaian dan keahlian petani dalam memanfaatkan: kotoran sapi untuk  pupuk organik meningkat  72%,  jerami jagung untuk  pakan ternak (silase) naik sampai 88,75  %,  dan sekitar 81,67% petani dapat mengoperasionalkan alat pemipil dan penggiling  jagung.
PEMENUHAN SUMBER GIZI MELALUI BUDIDAYA TANAMAN SAYURAN KANGKUNG DENGAN PUPUK KOTORAN AYAM DI PEKARANGAN PANTI ASUHAN ASHABIL RAYYAN Murnita, Murnita; Syamsuwirman, Syamsuwirman; Gusriati, Gusriati; Hermalena, Leffy; Yessirita, Nita
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7, No 4 (2024): MARTABE : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v7i4.1342-1353

Abstract

Pemanfaatan lahan pekarangan untuk budidaya tanaman sayuran kangkung adalah salah satu  untuk pemenuhan gizi bagi anak-anak panti asuhan Yayasan Ashabil Rayyan. Akan tetapi lahan yang digunakan tidak produktif sehingga memerlukan pemupukan. Aplikasi pupuk organik kotoran ayam dapat menghemat penggunaan pupuk anorganik, mengurangi resiko pencemaran lingkungan, meningkatkan kesuburan tanah dan  hasil tanaman. Tujuan dari kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yaitu: (1) Mendidik pengelola dan anak-anak panti asuhan dalam memanfaatkan pekarangan panti asuhan dengan menanam sayuran seperti kangkung,  (2) Meningkatkan  kesadaran pengelola panti asuhan dan anak-anak  dengan melakukan transfer teknologi budidaya kangkung, pengetahuan pemanfaatan pupuk kandang  kotoran ayam untuk tanaman, dan (3)Transfer ilmu dan pengetahuan tentang budidaya kangkung, sebagai pemenuhan gizi khususnya vitamin dan mineral bagi penghuni panti. Metode yang dipakai ialah: Persiapan dan Penerapan. Persiapan: identifikasi, koordinasi, menyiapkan bahan dan perlengkapan, sosialisasi. Penerapan: penyuluhan, praktik, pemantauan, evaluasi dan tindak lanjut. Pelaksanaan PKM di  panti asuhan  berjalan lancar  dengan  kesimpulan:  (1) Transfer ilmu dari tim PKM Faperta Unes kepada pengelola panti asuhan dan anak-anak  dalam memanfaatkan pekarangan panti asuhan dengan menanam sayuran seperti kangkung sudah terlaksana dengan baik,  (2) Ada peningkatan pengetahuan mitra  (pengelola panti asuhan dan anak-anak) dengan melakukan transfer teknologi pembuatan pupuk organik, meningkat sebesar 73,22%, dan (3)  Transfer ilmu dan pengetahuan tentang sayuran, sebagai pemenuhan gizi (vitamin dan mineral) bagi penghuni panti, hasil survei tentang pengetahuan gizi mitra menunjukan bahwa 52,04% pengetahuan gizi baik.
Changes in Soil Chemical Properties and Growth of Palm Oil (Elaeis guineensis Jacq) with Comparative Composition of Plant Media Murnita, Murnita; Desi, Yulfi; Meriati, Meriati
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 10 No 4 (2024): April
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v10i4.7161

Abstract

One of the benefits of Oil Palm Empty Fruit Bunches (OPEFB) waste can be processed into bokashi as a planting medium for oil palm nurseries. The research aims to: Determine changes in soil chemical properties due to the comparison of planting media, and obtain the best ratio of planting media to the best seedling growth in Main-Nursery. The research was conducted in Koto Panjang Ikur Koto Village, Koto Tangah District, Padang City. The study was conducted in January-April 2022. RAL design (completely randomized design) with 4 treatments and 6 replications. One experimental unit consist of 3 polybags of plants so there are 72 polybags of plants. Treatment: A = Control (Without Bokashi OPEFB), B = Topsoil: Bokashi OPEFB (1:3), C = Topsoil: Bokashi OPEFB (1:1), and D = Topsoil : Bokashi OPEFB (3:1). The results showed: Treatment B or Topsoil : Bokashi OPEFB (1:3) is the best, cause increase in soil chemical properties: pH 1.17 units; C-organic 1.98%; N-total 0.11%; P-available 4.01 ppm; K-dd 0.48 me/100g; Mg-dd 1.42 me/100g; and Ca-dd 2.67 me/100g. OPEFB bokashi application was significantly different to increase the plant height, not significant to wet weight and dry weight of the plant.
LIMBAH TERNAK SAPI DAN PADI SEBAGAI SUMBER PUPUK ORGANIK UNTUK MENDUKUNG SEKTOR PERTANIAN Murnita, Murnita; Syamsuwirman, Syamsuwirman; Puspita Sari, Henny; Hermalena, Leffy; Sidabalok, Inawati
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 7 (2023): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v6i7.2295-2302

Abstract

Limbah ternak sapi dan padi di Indonesia belum dimanfaatkan secara optimal sebagai bahan baku pembuatan pupuk organik. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah: (1) Merangsang ambisi petani untuk memanfaatkan limbah ternak sapi dan padi menjadi pupuk organik, (2) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani memanfaatkan limbah ternak sapi dan padi menjadi pupuk organik (3 ) Untuk meningkatkan produktivitas lahan pertanian. Metode yang digunakan adalah: penyuluhan, praktik, pemantauan, penilaian dan tindak lanjut. Dampak pengabdian kepada masyarakat adalah: (1) Kegiatan pengabdian kepada masyarakat terlaksana dengan baik, mitra aktif mengikuti pelatihan dan berkomitmen untuk terus melakukan kegiatan pembuatan pupuk organik dari limbah ternak sapi dan padi ≥ 80%, (2) Mitra memiliki pengetahuan yang baik tentang aspek-aspek berikut: pengertian, kelebihan, kekurangan,  fungsi pupuk organik, terampil memanfaatkan limbah ternak sapi dan padi  untuk membuat dan menggunakan pupuk organik ≥ 73%, (3) Produktivitas lahan pertanian akan meningkat dan berkelanjutan karena mitra akan menanam tanaman ≥ 85% menggunakan kombinasi pupuk anorganik dan organik dari limbah ternak sapi dan padi.
APLIKASI MULSA PLASTIK HITAM PERAK (MPHP) PADA BUDIDAYA TANAMAN CABAI KERITING (Capsicum annum L.) Murnita, Murnita; Hermalena, Leffy
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 2 (2021): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v4i2.432-438

Abstract

Kelompok Tani Borneo Selatan berada di Nagari Sungai Jambu, Kecamatan Pariangan Kabupaten Tanah Datar. Mitra ini berkegiatan di  bidang  pertanian dengan lahan sawah 15 ha dan lahan kering 25 ha, diantaranya ditanami cabai keriting  5 ha. Akan tetapi pengetahuan tentang penggunaan MPHP pada budidaya pertanian seperti tanaman cabai keriting  masih rendah. Selain itu faktor lingkungan seperti suhu udara yang terlalu tinggi dapat menyebabkan penguapan  air tanah lebih cepat. Oleh karena itu, diperlukan  penyuluhan dan praktik tentang Aplikasi MPHP pada Budidaya Tanaman Cabai Keriting. Oleh karena itu, pengabdian masyarakat ini dilaksanakan dengan tujuan: (1) meningkatkan keinginan petani untuk menggunakan MPHP pada budidaya tanaman cabai keriting, (2) meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani tentang budidaya tanaman cabai keriting dengan memakai MPHP. Untuk mencapai  tujuan  pengabdian masyarakat, maka metode yang dilakukan yaitu: penyuluhan, praktik, monitoring dan evaluasi dari kegiatan tersebut. Hasil yang didapatkan dari kegiatan pengabdian masyarakat adalah: (1) kegiatan pengabdian masyarakat  berlangsung lancar dan baik serta petani mempunyai motivasi yang tinggi untuk melanjutkan kegiatan tersebut, (2) pengetahuan dan keterampilan petani mengenai MPHP  pada budidaya tanaman cabai keriting  meningkat sekitar 74%.
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS LAHAN PEKARANGAN DENGAN PUPUK ORGANIK DARI SAMPAH RUMAH TANGGA Murnita, Murnita; Gusriati, Gusriati; Arita Taher, Yonny
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 9 (2022): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v5i9.3191-3197

Abstract

Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Kemitraan Masyarakat (PKM) yang dapat menyelesaikan salah satu permasalahan pada masa Covid-19 saat ini di Majelis Taklim Surau Al-Ikhlas, Kelurahan Anduring, Kecamatan Kuranji, Kota Padang, melalui peningkatan produktivitas lahan pekarangan dengan pemanfaatan pupuk organik dari sampah rumah tangga. Kegiatan PKM ini bermaksud untuk: (1) Mendorong keinginan petani untuk menciptakan pupuk organik dari sampah rumah tangga, (2) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu majelis taklim tentang produksi pupuk organik bersumber sampah rumah tangga  dan  (3) Meningkatkan produktivitas lahan pekarangan. Metode pelaksanaan kegiatan PKM yakni: penyuluhan, praktik, monitoring, evaluasi dan tindak lanjut. Kegiatan PKM dapat disimpulkan bahwa: (1) Kegiatan PKM terlaksana dengan baik dan Majelis Taklim Surau Al-Ikhlas intens untuk ikut pelatihan serta memegang berkomitmen untuk meneruskan  kegiatan memproduksi pupuk organik dari sampah rumah tangga, (2) Pengetahuan majelis taklim meningkat perihal pengertian, keunggulan, kelemahan, serta fungsi dari pupuk organik, cekatan dalam membuat  dan mempergunakan pupuk organik  dari sampah rumah tangga ≥ 76%, dan (3) Produktivitas lahan pekarangan meningkat karena majelis taklim memakai pupuk organik berasal sampah rumah tangga untuk budidaya tanaman sayuran secara vertikultur.
OPTIMALISASI LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI SUMBER GIZI DAN EKONOMI RUMAH TANGGA DI MASA PANDEMI COVID-19 DI MAJELIS TAKLIM SURAU AL-IKHLAS KELURAHAN ANDURING Murnita, Murnita; Gusriati, Gusriati; Arita Taher, Yonny
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 10 (2022): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v5i10.3471-3478

Abstract

Di Indonesia, ketahanan pangan akan menjadi permasalahan pokok karena pertambahan jumlah penduduk yang semakin besar. Salah satu upaya membangun ketahanan pangan keluarga adalah dengan memanfaatkan sumberdaya yang ada seperti pemanfaatan lahan pekarangan. Tujuan dari Program Kemitraan Masyarakat (PKM) adalah: (1) Transfer ilmu pengetahuan tentang pemanfaatan lahan pekarangan melalui budidaya tanaman sayuran dengan sumber pupuk berasal dari sampah rumah tangga, (2) Memberikan informasi adanya keterkaitan antara konsumsi sayuran dengan gizi dan  imun tubuh, (3) Memberikan motivasi, pengetahuan, dan keterampilan teknik budidaya tanaman sayuran menggunakan pupuk organik dari sampah rumah tangga di pekarangan (4) Meningkatkan  keterampilan dalam pengolahan sayur bayam menjadi produk yang memiliki nilai tambah (keripik bayam krispy), dan (5) Memberikan pendampingan pemanfaatan lahan pekarangan untuk budidaya tanaman sayuran, konsultasi gizi dan aneka olahan sayuran. Metode yang digunakan adalah: penyuluhan, pelatihan/praktek, pendampingan, dan monitoring. Selanjutnya dilakukan evaluasi dan tindak lanjut. Hasil dari PKM yaitu: (1) Sudah terlaksana  transfer ilmu  pengetahuan kepada mitra tentang pemanfaatan lahan pekarangan, budidaya  tanaman sayuran secara vertikultur, pembuatan pupuk dari sampah rumah tangga, serta pembuatan keripik bayam krispy  (≥ 71%), (2) Transfer  ilmu pengetahuan /informasi keterkaitan konsumsi sayuran, gizi dan imun tubuh, (3) Mitra termotivasi dalam melakukan  budidaya tanaman sayuran  secara vertikultur berkelanjutan (100%), (4) Mitra melakukan praktek pembuatan keripik bayam krispy (76%), dan (5) Pendampingan  oleh tim terhadap mitra dalam pelaksanaan program PKM.
LIMBAH JAGUNG HIBRIDA DAN FESES SAPI SEBAGAI SUMBER PUPUK ORGANIK UNTUK MENDUKUNG PRODUKSI TANAMAN JAGUNG Murnita, Murnita; Afrijon, Afrijon; Gusriati, Gusriati
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 9 (2023): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v6i9.3309-3316

Abstract

Potensi  limbah jagung  hibrida dan feses  sapi di  Nagari IV Koto Mudiek, Kecamatan Batang Kapas, Kabupaten Pesisir Selatan belum termanfaatkan  secara optimal. Teknologi pengomposan sederhana  dapat dimanfaatkan  sebagai  bahan  pembuatan pupuk organik dari bahan baku limbah jagung dan feses sapi. Tujuan dari kegiatan ini adalah: (1) mensosialisasikan upaya petani memanfaatkan limbah jagung hibrida dan feses sapi sebagai bahan baku pupuk organik, (2) meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam memanfaatkan limbah jagung hibrida dan feses sapi sebagai bahan baku pupuk organik. (3)  meningkatkan produktivitas lahan tanaman  jagung dengan menggunakan pupuk organik yang mereka produksi. Metode yang digunakan adalah: Pembekalan, Koordinasi, Mengantarkan mahasiswa ke lokasi, Sosialisasi dan  Penyuluhan, Praktik, Pemantauan, Penilaian dan Tindak lanjut.  Dampak pengabdian kepada masyarakat adalah: (1) kegiatan pengabdian kepada masyarakat terlaksana dengan baik, mitra aktif mengikuti pelatihan dan berkomitmen untuk terus mempertahankan produksi pupuk organik dari limbah jagung hibrida dan feses sapi  ≥ 81%, (2) mitra memiliki pemahaman yang baik tentang aspek-aspek berikut: pengertian, kelebihan, kekurangan, fungsi pupuk organik, dan memiliki keterampilan dalam  memanfaatkan limbah jagung hibrida dan feses  sapi  untuk membuat dan menggunakan pupuk organik ≥ 71% dan (3) hasil tanaman jagung akan meningkat dan berkelanjutan karena mitra ≥ 78% menggunakan kombinasi pupuk anorganik dan organik dari limbah jagung dan feses sapi.