Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Pengaruh Konsentrasi POC Air Cucian Beras dan Kulit Kentang Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kacang Hijau (Phaseolus radiatus L.) untuk Pengurangan Biaya Produksi Yonny Arita Taher; Anisa Fitri; Yulfi Desi
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Dharma Andalas Vol 24 No 1 (2022): Jurnal Ekonomi dan Bisnis Dharma Andalas
Publisher : Universitas Dharma Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47233/jebd.v24i1.317

Abstract

ABSTRAC The research of giving POC water from washing rice and potato peels on the growth and yield of mung bean (Phaseolus radiatus L) was carried out in from February to May 2021. The aim was to obtain the best POC concentration for growth and yield of mung bean. The study used a randomized design).. The treatments were several POC concentrations, namely: A = 40 mℓ/ℓ water ; B = 50 m/ℓ water ; C = 60 mℓ/ℓ water D = 70 m/ℓ water E = 80 mℓ/ℓ l water F: 90 mℓ/ℓ water Observation data were statistically analyzed by F test and if significantly different, the test was continued with DNMRT with a significance level of 5%. The study showed that the POC of rice washing water and potato peels had no significant effect on plant height, flowering age, age of first harvest, number of pods per plant, percentage of pithy pods per plant, dry weight of harvest, and weight of 100 seeds, but significantly different to the number of primary branches. The best POC concentration as well as reduce production costs growth and yield of mung bean has not been obtained. ABSTRAK Penelitian pemberian POC air cucian beras dan kulit kentang terhadap pertumbuhan dan hasil kacang hijau (Phaseolus radiatus L dilaksanakan di lahan percobaan Universitas Ekasakti Padang, dari Februari sampai Mei 2021. Tujuan untuk mendapatkan konsentrasi POC terbaik bagi pertumbuhan dan hasil kacang hijau. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 6 Perlakuan 5 Kelompok,. Setiap plot percobaan terdiri dari 4 tanaman, semua tanaman diamati. Perlakuan adalah beberapa konsentrasi POC yaitu: A = 40 mℓ/ℓ air. ; B = 50 mℓ/ℓ air ; C = 60 mℓ/ℓ air ; D = 70 mℓ/ℓ air; E = 80 mℓ/ℓ l air ; F : 90 mℓ/ℓ air Data-data pengamatan dianalisis secara statistik dengan uji F dan bila berbeda nyata, pengujian dilanjutkan DNMRT taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa POC air cucian beras dan kulit kentang tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, umur berbunga, umur panen pertama, jumlah polong per tanaman, persentase polong bernas per tanaman, berat kering panen, dan berat berat 100 biji, tetapi berbeda nyata terhadap jumlah cabang primer. Belum diperoleh konsentrasi POC yang terbaik untuk pertumbuhan dan hasil kacang hijau Disarankan untuk melakukan penelitian lanjut, dengan meningkatkan perbedaan konsentrasi POC air cucian beras dan kulit kentang yang akan diberikan.
Pengaruh POC Urine Kambing Terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Pada Fase Main Nursery Untuk Menekan Biaya Produksi Afrida Afrida; Anggara Hadi Setya; Yonny Arita Taher
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Dharma Andalas Vol 24 No 1 (2022): Jurnal Ekonomi dan Bisnis Dharma Andalas
Publisher : Universitas Dharma Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47233/jebd.v24i1.318

Abstract

The research was conducted in the experimental field of Ekasakti University, Padang, from March to July 2021. The aim was to obtain the right concentration of goat urine POC for the growth of oil palm (Elaeis guineensis Jacq.) seedlings in the main nursery phase and reduce produstion cost. This experiment was conducted based on a Randomized Block Design with 5 treatments and 5 groups, each experimental unit consisted of 4 plants. All plants were observed. The treatments given were several concentrations of POC in goat urine as follows: A : 0 % POC; B: POC 20%; C: POC : 40%; D: POC 60%; E: POC 80%. Observational data were analyzed statistically using variance and if the results of the variance were significantly different (F-count > F-table 5%) or very significantly different (F-count > F-table 1%), then a further test was carried out DNMRT. Observation variables were increase in seedling height, increase in leaf midrib, increase in wee diameter, fresh weight of root, dry stover, fresh weight of roots, dry weight of roots, visual observations. Conclusion from the study: Some of the concentrations of POC in goat urine did not significantly affect all parameters observed. The best concentration has not been obtained for oil palm nurseries in Main-Nursery as well as reduce costs. It is recommended to conduct further research, by increasing the concentration of goat urine POC to be given to oil palm seedlings in the main nursery. ABSTRAK Penelitian dilakukan di lahan percobaan Universitas Ekasakti Padang, dari Maret sampai Juli 2021. Tujuan untuk mendapatkan konsentrasi POC urine kambing yang tepat untuk pertumbuhan bibit kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) fase main nursery, dan menekan biaya produksi. Berdasarkan Rancangan Acak Kelompok dengan 5 perlakuan dan 5 kelompok. Masing- masing satuan percobaan terdiri dari 4 tanaman. Seluruh tanaman diamati. Perlakuan beberapa konsentrasi POC urine kambing sebagai berikut :A : Tanpa POC; B : POC 20%; C : POC 40 %; D : POC 60 %; E : POC 80 %. Data hasil pengamatan dianalisis secara statistika menggunakan sidik ragam dan bila hasil sidik ragam, berbeda nyata (F-hitung > F-tabel 5%) atau sangat berbeda nyata (F-hitung> F-tabel 1%), maka dilakukan uji lanjut DNMRT. Variabel pengamatan adalah pertambahan tinggi bibit, pertambahan pelepah daun, pertambahan diameter bonggol, bobot segar berangkasan, kering brangkasan, bobot segar akar, bobot kering akar, pengamatan visual. Kesimpulan dari penelitian : Beberapa konsentrasi POC urine kambing tidak berpengaruh nyata terhadap semua parameter yang diamati serta mengurangi biaya. Belum diperoleh konsentrasi terbaik untuk pembibitan kelapa sawit di Main-Nursery. Disarankan untuk melakukan penelitian lebih lanjut, dengan meningkatkan konsentrasi POC urine kambing yang akan diberikan pada bibit kelapa sawit di main-nursery sehingga biaya produksi dapat ditekan
PENERAPAN SISTEM INTEGRASI TERNAK SAPI DAN TANAMAN PADI Murnita Murnita; Nitta Yessirita; Yonny Arita Taher
Jurnal Hilirisasi IPTEKS Vol 2 No 3.b (2019)
Publisher : LPPM Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (381.819 KB) | DOI: 10.25077/jhi.v2i3.b.373

Abstract

Penerapan Sistem integrasi tanaman padi sawah dengan ternak sapi pada Kelompok Tani Bina Karya, Nagari Koto Hilalang Kecamatan Kubung Kabupaten Solok belum terlaksana dengan baik. Oleh karena itu, kegiatan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) dilakukan dengan tujuan untuk: (1) meningkatkan motivasi petani membuat pupuk organik dan pakan ternak dari amoniasi jerami padi, (2) meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani tentang pembuatan pupuk organik dan pakan ternak serta (3) meningkatkan penggunaan pupuk organik dari kotoran sapi untuk mengurangi pemakaian pupuk anorganik pada tanaman padi. Tujuan tersebut dicapai dengan menggunakan metode ceramah, diskusi, dan demonstrasi. Hasil kegiatan ini menunjukkan bahwa PKM berlangsung dengan baik. Mitra memiliki motivasi yang tinggi untuk melanjutkan pembuatan pupuk organik dan pakan ternak. Terlihat dari kegiatan pembuatan pupuk organik dan pakan ternak yang dilakukan kembali oleh kelompok tani. Kegiatan PKM telah dilaksanakan secara bertahap dan berkelanjutan sehingga pengetahuan dan keterampilan petani dalam pembuatan pupuk organik dari kotoran ternak dan jerami padi serta pakan ternak dari amoniasi jerami padi meningkat. Penggunaan pupuk organik saja menghasilkan produksi padi yang rendah (6,08-6,20 ton/ha) tetapi dengan pemberian pupuk organik dapat mengurangi pemakaian pupuk anorganik. Sedangkan pemberian pupuk anorganik 50% + organik 50% dapat meningkatkan hasil tanaman padi sebesar 25% (8,34 ton/ha) dan dengan penambahan pupuk organik cair lebih meningkatkan produksi padi yaitu sebanyak 27% (8,6 ton/ha) dibandingkan tanpa menambahkan pupuk organik.
PENGGUNAAN PUPUK ORGANIK LIMBAH PERTANIAN DAN PUPUK KANDANG AYAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAHE (ZINGIBER OFFICINALE ROSC) PANEN MUDA Syamsuwirman Syamsuwirman; Afrida Afrida; Yulfi Desi; Yonny Arita Taher; Idris Eka Putra; Orlina Orlina
Jurnal Sains Agro Vol 4, No 2 (2019): Jurnal Sains Agro
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (365.942 KB) | DOI: 10.36355/jsa.v4i2.287

Abstract

Penggunaan pupuk organik dan pupuk kandang ayam terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jahe (Zingiber officinale Rosc) panen muda, telah dilakukan di Kelurahan Cupak Tangah, Kecamatan Pauh Kota Padang, Februari - Juni 2018.  Dengan tujuan mendapatkan dosis pupuk organik limbah pertanian dan pupuk kandang ayam terbaik untuk tanaman jahe.  Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap, 11 perlakuan dan 3 ulangan sehingga 33 satuan percobaan. Satuan percobaan terdiri dari 5 tanaman dalam polibag. Data hasil pengamatan yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam (Uji F), jika F hitung> F tabel, maka dilanjutkan dengan DNMRT.  Sebagai perlakuan adalah K = kontrol,  PKA1 = Pupuk kandang (pukan) ayam 1 = 10 ton ha-1 ; PKA2 = Pukan ayam 2 = 15 ton ha-1 ; PKA3 = Pukan ayam 3 = 20 ton ha-1 ; PKA4 = Pukan ayam 4 = 25 ton ha-1 ; PKA5 = Pukan ayam 5 = 30 ton ha-1 ; PO1 = Pupuk organik 1 = 2,9 ton ha-1 ; PO2 = Pupuk organik 2   = 5,9 ton ha-1, PO3 = Pupuk organik 3 = 8,9 ton ha-1, PO4 = Pupuk organik 4 = 11,9 ton ha-1, dan PO5 = Pupuk organik 5 = 14,8 ton ha-1. Pemberian perlakuan pada tanaman jahe memberikan perbedaan yang sangat berbeda terhadap semua parameter. Penggunaan pupuk organik limbah pertanian 14,8 ton ha-1 (PO5), merupakan dosis terbaik dibanding perlakuan lainnya. Disarankan menggunakan pupuk organik dengan dosis 14,8 ton ha-1 untuk tanaman jahe.Katakunci: Pupuk organik, pupuk kandang ayam, jahe             The use of organic fertilizer and chicken manure on the growth and yield of young ginger (Zingiber officinale Rosc) crops, has been carried out in Cupak Tangah Village, Pauh District, Padang City, February - June 2018. With the aim of obtaining a dose of organic fertilizer from agricultural waste and chicken manure best for ginger plants. The study used a completely randomized design, 11 treatments and 3 replications so that 33 units of the experiment. The experimental unit consisted of 5 plants in a polybag. Observation data obtained were analyzed by variance (F test), if F arithmetic > F table, then continued with DNMRT. As treatment is K = control, PKA1 = Chicken manure (pukan) 1 = 10 tons ha-1; PKA2 = Poultry chicken 2 = 15 tons ha-1; PKA3 = Poultry chicken 3 = 20 tons ha-1; PKA4 = Poultry chicken 4 = 25 tons ha-1; PKA5 = Poultry chicken 5 = 30 tons ha-1; PO1 = Organic fertilizer 1 = 2.9 tons ha-1; PO2 = Organic fertilizer 2 = 5.9 tons ha-1, PO3 = Organic fertilizer 3 = 8.9 tons ha-1, PO4 = Organic fertilizer 4 = 11.9 tons ha-1, and PO5 = Organic fertilizer 5 = 14,8 tons ha-1. Giving treatment to the ginger plant gives a very different difference to all parameters. The use of organic fertilizer, agricultural waste 14.8 tons ha-1, is the best dose compared to other treatments. It is recommended to use organic fertilizer at a dose of 14.8 tons ha-1 for ginger.Keyword : Organic fertilizer, chicken manure, ginger
PENINGKATAN PENDAPATAN RUMAH TANGGA PETANI DENGANTANAMAN PEKARANGAN “KUJARAI” DI LUBUK PANDAN Syamsuwirman; Yonny Arita Taher; Herda Gusvita
Ekasakti Jurnal Penelitian dan Pengabdian Vol. 1 No. 1 (2020): (EJPP) Ekasakti Jurnal Penelitian & Pegabdian (November 2020 - April 2021)
Publisher : LPPM Universitas Ekasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31933/ejpp.v1i1.210

Abstract

Nagari Lubuk Pandanis an agricultural area tha has the potential for hay. This potential hasnot been exploited by farmers, even though hay can provide nutrients and soil organic matter.The farmers’ problem is the lack of access to production facilities such as in-organicfertilizers. Based on this problem, there has been activity that help farmers produce organicfertilizers and apply it to their home gardens, which can increase their income. The aim of theactivity in general is to increase farmers' income by producing organic fertilizers used for“kujarai” crops (turmeric, ginger, lemongrass). The activity is planned to be carried out byKKN students after the proposal is accepted by the Ministry of Research and Technology,dated January 28, 2020. However, due to the Covid-19 pandemic that occurred in 2020, thereis a ban on gathering which also has an impact on changing the KKN system. Therefore,students carry out activities around their home or origin. Furthermor, the activity wasexpanded from Nagari Lubuk Pandan to Padang Pariaman District. The technicalimplementation, first, record data on students who live in Padang Pariaman Regency, with 30students who carry out the activity. Each student fostered and planted "Kujarai" in the yard of10 families. From the activities that have been carried out, it is estimated that each farmerwill get an increase in income in the next 6-7 month. The target for this activity is thatfarmers are able to make organic fertilizer from agricultural waste and apply it to crops,maximizingtheir yards to increase community income.
PENGARUH PEMBERIAN BOKASHI KOTORAN AYAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG PANJANG (Vigna sinensis L) Emi Vatika; Yonny Arita Taher; Afrida Afrida
Menara Ilmu Vol 15, No 1 (2021): VOL. XV NO. 1 JANUARI 2021
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mi.v15i1.2354

Abstract

Penelitian tentang pengaruh pemberian bokashi kotoran ayam terhadap pertumbuhan dan hasil kacang panjang (Vigna sinensis L.) telah dilaksanakan di Kecamatan Nanggalo, Kota Padang Sumatera Barat. Penelitian dilaksanakan dari bulan Januari sampai dengan April 2020. Tujuan penelitian untuk mendapatkan takaran bokashi kotoran ayam yang terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang panjang. Percobaan ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 5 perlakuan dan 5 kelompok. Tiap plot percobaan terdiri dari 10 tanaman, ditetapkan sebanyak 5 tanaman sampel, sehingga jumlah tanaman yang diamati sebanyak 125 tanaman. Perlakuan yang diberikan berupa beberapa takaran bokashi kotoran ayam, yaitu: A = 2 ton. Ha-1 (45 g tan-1); B = 4 ton. Ha-1 (90 g tan-1); C = 6 ton. Ha-1 (135 g tan-1); D = 8 ton. Ha-1 (180 g tan-1); E = 10 ton. Ha-1 (225 g tan-1). Data-data hasil pengamatan dianalisis secara statistik dengan uji F kemudian dilanjutkan dengan Duncan’s New Multiple Range Test (DNMRT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian beberapa takaran bokashi kotoran ayam memperlihakan pengaruh berbeda nyata terhadap variabel pengamatan panjang tanaman, umur berbunga, umur panen, jumlah polong per tanaman, jumlah polong per plot, panjang polong terpanjang per tanaman, berat polong per tanaman, dan berat polong per plot. Berdasarkan penelitian penggunaan takaran bokashi kotoran ayam 6 ton ha-1 merupakan takaran yang terbaik terhadap hasil tanaman kacang panjang. Dapat disarankan untuk penggunaan takaran bokashi korotan ayam 6 ton ha-1, sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman kacang panjang. Kata kunci : Bokashi, kotoran ayam, pertumbuhan, hasil, kacang panjang
DAMPAK PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR (POC) BATANG PISANG TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) PADA MAIN NURSERY rezki Mukti Paderma; Murnita Murnita; Yonny Arita Taher
JURNAL PIONIR Vol 7, No 1 (2021): Januari
Publisher : Universitas Asahan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36294/pionir.v7i1.1820

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan konsentrasi Pupuk Organik Cair (POC) batang pisang yang terbaik terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit (Elaies guineensis Jacq) pada main nursery. Penelitian dilakukan pada tanah aluvial Kelurahan Koto Panjang Ikur Koto, Kecamatan Koto Tangah,Kota Padang. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 5 ulangan, sehingga terdapat 100 polibag. Perlakuan pada penelitian adalah berbagai konsentrasi POC batang pisang dengan konsentrasi, yaitu: perlakuan A = 0 ml/l air, perlakuan B = 40 ml/l air, perlakuan C = 80 ml/l air, perlakuan D = 120 ml/l air, dan perlakuan E = 160 ml/l air. Data masing-masing pengamatan bibit kelapa sawit diperoleh, dianalisis dengan uji lanjut Duncan’s New Multiple Range Test (DNMRT) pada taraf nyata 5%. Berdasarkan dari hasil percobaan yang dilaksanakan dapat diambil kesimpulan bahwa pemberian berbagai konsentrasi POC batang pisang berbeda nyata terhadap pertambahan tinggi tanaman, bobot kering brangkasan, bobot segar brangkasan, dan tidak berbeda nyata untuk pertambahan diameter bonggol, pertambahan jumlah pelepah, bobot segar akar, bobot kering akar. Pemberian konsentrasi POC batang pisang terbaik adalah perlakuan E = 160 ml/l air. Disarankan untukmelakukan penelitian lanjut dengan memberikan POC batang pisang pada konsentrasi lebih dari 160 ml/l air pada pemeliharaan bibit kelapa sawit di main nursery.Kata Kunci : batang pisang, pupuk organik cair, bibit kelapa sawit, pertumbuhan
OPTIMALISASI LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI SUMBER GIZI DAN EKONOMI RUMAH TANGGA DI MASA PANDEMI COVID-19 DI MAJELIS TAKLIM SURAU AL-IKHLAS KELURAHAN ANDURING Murnita Murnita; Gusriati Gusriati; Yonny Arita Taher
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 10 (2022): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v5i10.3471-3478

Abstract

Di Indonesia, ketahanan pangan akan menjadi permasalahan pokok karena pertambahan jumlah penduduk yang semakin besar. Salah satu upaya membangun ketahanan pangan keluarga adalah dengan memanfaatkan sumberdaya yang ada seperti pemanfaatan lahan pekarangan. Tujuan dari Program Kemitraan Masyarakat (PKM) adalah: (1) Transfer ilmu pengetahuan tentang pemanfaatan lahan pekarangan melalui budidaya tanaman sayuran dengan sumber pupuk berasal dari sampah rumah tangga, (2) Memberikan informasi adanya keterkaitan antara konsumsi sayuran dengan gizi dan  imun tubuh, (3) Memberikan motivasi, pengetahuan, dan keterampilan teknik budidaya tanaman sayuran menggunakan pupuk organik dari sampah rumah tangga di pekarangan (4) Meningkatkan  keterampilan dalam pengolahan sayur bayam menjadi produk yang memiliki nilai tambah (keripik bayam krispy), dan (5) Memberikan pendampingan pemanfaatan lahan pekarangan untuk budidaya tanaman sayuran, konsultasi gizi dan aneka olahan sayuran. Metode yang digunakan adalah: penyuluhan, pelatihan/praktek, pendampingan, dan monitoring. Selanjutnya dilakukan evaluasi dan tindak lanjut. Hasil dari PKM yaitu: (1) Sudah terlaksana  transfer ilmu  pengetahuan kepada mitra tentang pemanfaatan lahan pekarangan, budidaya  tanaman sayuran secara vertikultur, pembuatan pupuk dari sampah rumah tangga, serta pembuatan keripik bayam krispy  (≥ 71%), (2) Transfer  ilmu pengetahuan /informasi keterkaitan konsumsi sayuran, gizi dan imun tubuh, (3) Mitra termotivasi dalam melakukan  budidaya tanaman sayuran  secara vertikultur berkelanjutan (100%), (4) Mitra melakukan praktek pembuatan keripik bayam krispy (76%), dan (5) Pendampingan  oleh tim terhadap mitra dalam pelaksanaan program PKM.
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS LAHAN PEKARANGAN DENGAN PUPUK ORGANIK DARI SAMPAH RUMAH TANGGA Murnita Murnita; Gusriati Gusriati; Yonny Arita Taher
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 9 (2022): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v5i9.3191-3197

Abstract

Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Kemitraan Masyarakat (PKM) yang dapat menyelesaikan salah satu permasalahan pada masa Covid-19 saat ini di Majelis Taklim Surau Al-Ikhlas, Kelurahan Anduring, Kecamatan Kuranji, Kota Padang, melalui peningkatan produktivitas lahan pekarangan dengan pemanfaatan pupuk organik dari sampah rumah tangga. Kegiatan PKM ini bermaksud untuk: (1) Mendorong keinginan petani untuk menciptakan pupuk organik dari sampah rumah tangga, (2) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu majelis taklim tentang produksi pupuk organik bersumber sampah rumah tangga  dan  (3) Meningkatkan produktivitas lahan pekarangan. Metode pelaksanaan kegiatan PKM yakni: penyuluhan, praktik, monitoring, evaluasi dan tindak lanjut. Kegiatan PKM dapat disimpulkan bahwa: (1) Kegiatan PKM terlaksana dengan baik dan Majelis Taklim Surau Al-Ikhlas intens untuk ikut pelatihan serta memegang berkomitmen untuk meneruskan  kegiatan memproduksi pupuk organik dari sampah rumah tangga, (2) Pengetahuan majelis taklim meningkat perihal pengertian, keunggulan, kelemahan, serta fungsi dari pupuk organik, cekatan dalam membuat  dan mempergunakan pupuk organik  dari sampah rumah tangga ≥ 76%, dan (3) Produktivitas lahan pekarangan meningkat karena majelis taklim memakai pupuk organik berasal sampah rumah tangga untuk budidaya tanaman sayuran secara vertikultur.
PENINGKATAN PENDAPATAN RUMAH TANGGA PETANI DENGAN TANAMAN PEKARANGAN “KUJARAI” DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN Syamsuwirman; Yonny Arita Taher; Herda Gusvita
Journal of Community Service Vol 4 No 1 (2022): JCS, June 2022
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (346.633 KB) | DOI: 10.56670/jcs.v4i1.77

Abstract

Tujuan kegiatan untuk meningkatkan pendapatan petani dengan memproduksi pupuk organik yang digunakan untuk tanaman “kujarai” (kunyit, jahe,serai).Kegiatan direncanakan akan dilaksanakan oleh mahasiswa KKN setelah proposal diterima oleh Kemenristek, tertanggal 28 Januari 2020. Namun dikarenakan pandemi Covid-19 yang terjadi pada tahun 2020 munculnya larangan berkumpul yang juga berdampak pada berubahnya sistem KKN pada mahasiswa yang akan melaksanakan kegiatan KKN. Selanjutnya kegiatan diperluas dari awalnya Nagari Lubuk Pandan, menjadi Kabupaten Padang Pariaman. Teknis pelaksanaan, pertama didata mahasiswa yang bertempat tinggal di Kabupaten Padang Pariaman, dengan 30 orang mahasiswa yang melaksanakan kegiatan.Masing-masing mahasiswa peserta membina dan melakukan penanaman “Kujarai” di pekarangan sebanyak 10 keluarga.Dari kegiatan yang telah dilaksanakan, diperkirakan masing-masing petani mendapatkan peningkatan pendapatan 6 -7 bulan ke depan, Rp. 294.000 dari kunyit, Rp. 1.350.000,- dari jahe, dan Rp. 400.000,- dari serai, dengan total pendapatan Rp. 2.044.000, Target untuk kegiatan ini adalah petani mampu membuat pupuk organik dari limbah pertanian dan mengaplikasikannya ke tanaman, memaksimalkan pekarangan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat.