Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PENGEMBANGAN MODUL PERKULIAHAN PSIKOLINGUISTIK BERBASIS ANIMASI 3D DI UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN Pamuji, Siti Sulistyani; Thobroni, Muhammad
Edukasia : Jurnal Pendidikan Vol 6, No 1 (2019)
Publisher : Edukasia : Jurnal Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (387.609 KB) | DOI: 10.35334/edu.v6i1.903

Abstract

Penelitian ini berjudul pengembangan modul perkuliahan psikolinguistik berbasis animasi 3D di Universitas Borneo Tarakan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian pengembangan? model R & D milik Borg dan Gall. ?Jenis data penelitian ini adalah data numerik dan data verbal. Data numerik yakni berupa data skor yang diperoleh dari hasil angket penilaian ahli, praktisi, dan mahasiswa terhadap produk. Data verbal tertulis berupa catatan, komentar, kritik, maupun saran-saran yang telah dituliskan oleh subjek uji pada angket penilaian; sedangkan data verbal lisan berupa informasi yang disampaikan secara lisan.
CERITA RAKYAT BUSANG MAYUN DARI SUKU DAYAK KENYAH DI LONG LEJUH Thobroni, Muhammad; Soni, Desem
sarasvati Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30742/sv.v1i2.740

Abstract

Containing the value of culture folklore, education and moral values are beneficial. The dyaks of folklore Kenyah Lebu’ Kulit is a form of long literary. This one comes with oral literary order of value and the contents of high quality and very useful to the development of regional literature. Folklore titled Busang Mayun the dyaks of Kenyah Lebu’ Kulit in the village long Lejuh need to be identified because the stories so there have not been many locations the community, plus the influence of the development of technology advancement which gradually and quickly so that forgotten folklore. Folklore rarely never even told that masyarakaat dyaks Kenyah Lebu’Kulit in the long Lejuh called Busang Mayun no longer know and have known story their area. In this research writer will use the qualitative study, researchers collected data as usually by means of direct face to face and interacting with people in the research. In this research as a source of primary data were informants. Important data or information collected and examined in this research in the form of qualitative. The data more of words. In this research data obtained through oral information of the next speakers transcription into the story in writing. Folklore called Busang Mayun of dyaks Kenyah Lebu’Kulit containing culture elements. Cultural values or customs show anciently the community in the long lejuh obstinate in holding fast custom and culture. The community customs cultures or the dyaks of kenyah that existed in the village long lejuh still exist until now, Be seen from the inheritance to future generations, as forms of household appliances, a boat, machete, chopsticks, a spear, a shield, and others. The equipment that meant until now is still used by a community the dyaks of Kenyah Lebu’Kulit in the village long lejuh as supports the needs of the lives of the community. 
PENGEMBANGAN MODUL PERKULIAHAN PSIKOLINGUISTIK BERBASIS ANIMASI 3D DI UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN Siti Sulistyani Pamuji; Muhammad Thobroni
Edukasia : Jurnal Pendidikan Vol 6, No 1 (2019)
Publisher : Edukasia : Jurnal Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/edu.v6i1.903

Abstract

Penelitian ini berjudul pengembangan modul perkuliahan psikolinguistik berbasis animasi 3D di Universitas Borneo Tarakan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian pengembangan  model R D milik Borg dan Gall.  Jenis data penelitian ini adalah data numerik dan data verbal. Data numerik yakni berupa data skor yang diperoleh dari hasil angket penilaian ahli, praktisi, dan mahasiswa terhadap produk. Data verbal tertulis berupa catatan, komentar, kritik, maupun saran-saran yang telah dituliskan oleh subjek uji pada angket penilaian; sedangkan data verbal lisan berupa informasi yang disampaikan secara lisan.
STRUKTURNOVEL ANAK THE VILAVINA LAND, TAMASYA KE NEGERI PARA PERI KARYA LATIFA NURINA A. Muhammad Thobroni
Sasindo Vol 3, No 1 (2015): Sasindo
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/sasindo.v3i1.2075

Abstract

Fiksi fantasi dapat dipahami sebagai cerita yang menawarkan sesuatu yang sulit diterima. Fiksi fantasi coba menghadirkan sebuah dunia lain di samping dunia realitas. Cerita fantasi dikembangkan melalui imajinasi yang lazim dan dapat diterima sehingga sebagai sebuah cerita dapat diterima oleh pembaca. Dalam cerita fantasi, ada bagian tertentu yang sebenarnya masuk akal, logis, meski dicampuradukkan dengan hal-hal yang kurang masuk akal.Karya sastra anak yang baik adalah yang dapat mengajak anak-anak sebagai pembacanya ke perziarahan fantasi. Karya sastra anak fantasi, baik cerpen anak maupun novel, berkesempatan untuk mendorong anak-anak memasuki wilayah imajinatif yang ukurannya tak terukur akal pikir sederhana. Karakteristik tugas perkembangan anak berkaitan dengan rasa ingin tahu yang tinggi. Kerapkali anak memuaskan keingintahuan dengan hal baru dengan menjelajahinya. Anak lebih besar menjelajah jauh dari lingkungan rumah dan tetangga serta menjelajah daerah baru. Misalnya, rumah tua yang tak terpakai, rumah baru yang sedang dibangun, akan membangkitkan minat anak.Satu novel anak yang mentahbiskan diri sebagai sastra anak bergenre fantasi adalah The Vilavina Land, Bertamasya ke Negeri Para Peri karya Latifa Nurina A. Novel ini memiliki keunikan. Pertama, dia merupakan karya sastra anak yang terbit asli dan perdana dalam edisi Indonesia. Artinya, sebagai sebuah karya sastra anak bergenre fantasi dia menjadi tawaran alternatif di tengah maraknya karya sastra anak bergenre fantasi yang merupakan produk impor, berupa terjemahan sastra anak, baik berbentuk novel, cerpen maupun komik. Kata kunci: sastra anak, fantasi, the vilavina land
MAKNA SIMBOL PROSESI DALAM RITUAL AMBIL SEMANGAT SUKU TIDUNG Muhammad Thobroni; nfn Helmiyanto
Madah: Jurnal Bahasa dan Sastra Vol. 8 No. 1 (2017): Jurnal Madah
Publisher : Balai Bahasa Provinsi Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31503/madah.v8i1.81

Abstract

The study aims to describe the meaning of the symbol of the procession of Ritual Ambil Semangat in Sembakung, Nunukan, North Kalimantan. Ambil Semangat (Take Spirit) is a customary ritual to cure diseases caused by spirits. Research data is obtained by recording, note taking, and interview techniques, then the data was collected, identified and classified. The research data in the form of recording and notes about the meaning of the symbol of Ritual Ambil Semangat in Sembakung Nunukan. The study focuses on the meaning of symbols of the Ambil Semangat Procession with a semiotic approach. Research on the meaning of ritual procession symbols Ambil Semangat in Sembakung Nunukan uses semiotic study by applying the theory of triangle of meaning (sign, object, and interperant). The result of the study shows that there are unique meaning in the stages of the process. The order of ritual Ambil Semangat are: Pembukaan, Potong Lilin Tiga Sisi, Mengisi Air dalam Ember, Memulai Ritual Ambil Semangat, Menyalakan Lilin Kuning, Tempel Lilin Kuning, Putar Mangkuk pakan, Usapan air Salawat Nabi, Ambil Syarat Nabi Ilyas As, Pemanggil Roh, Pulang dengan Doa, Pasang Ikat, Hambur Pakan, Masuk Air, Air Nabi Khaidir As, Telan Air Salawat Nabi Khaidir As, Penutup.
CERITA RAKYAT BUSANG MAYUN DARI SUKU DAYAK KENYAH DI LONG LEJUH Muhammad Thobroni; Desem Soni
sarasvati Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30742/sv.v1i2.740

Abstract

Containing the value of culture folklore, education and moral values are beneficial. The dyaks of folklore Kenyah Lebu’ Kulit is a form of long literary. This one comes with oral literary order of value and the contents of high quality and very useful to the development of regional literature. Folklore titled Busang Mayun the dyaks of Kenyah Lebu’ Kulit in the village long Lejuh need to be identified because the stories so there have not been many locations the community, plus the influence of the development of technology advancement which gradually and quickly so that forgotten folklore. Folklore rarely never even told that masyarakaat dyaks Kenyah Lebu’Kulit in the long Lejuh called Busang Mayun no longer know and have known story their area. In this research writer will use the qualitative study, researchers collected data as usually by means of direct face to face and interacting with people in the research. In this research as a source of primary data were informants. Important data or information collected and examined in this research in the form of qualitative. The data more of words. In this research data obtained through oral information of the next speakers transcription into the story in writing. Folklore called Busang Mayun of dyaks Kenyah Lebu’Kulit containing culture elements. Cultural values or customs show anciently the community in the long lejuh obstinate in holding fast custom and culture. The community customs cultures or the dyaks of kenyah that existed in the village long lejuh still exist until now, Be seen from the inheritance to future generations, as forms of household appliances, a boat, machete, chopsticks, a spear, a shield, and others. The equipment that meant until now is still used by a community the dyaks of Kenyah Lebu’Kulit in the village long lejuh as supports the needs of the lives of the community. 
STRUKTURNOVEL ANAK THE VILAVINA LAND, TAMASYA KE NEGERI PARA PERI KARYA LATIFA NURINA A. Muhammad Thobroni
Sasindo : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 3, No 1 (2015): Sasindo
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/sasindo.v3i1.2075

Abstract

Fiksi fantasi dapat dipahami sebagai cerita yang menawarkan sesuatu yang sulit diterima. Fiksi fantasi coba menghadirkan sebuah dunia lain di samping dunia realitas. Cerita fantasi dikembangkan melalui imajinasi yang lazim dan dapat diterima sehingga sebagai sebuah cerita dapat diterima oleh pembaca. Dalam cerita fantasi, ada bagian tertentu yang sebenarnya masuk akal, logis, meski dicampuradukkan dengan hal-hal yang kurang masuk akal.Karya sastra anak yang baik adalah yang dapat mengajak anak-anak sebagai pembacanya ke perziarahan fantasi. Karya sastra anak fantasi, baik cerpen anak maupun novel, berkesempatan untuk mendorong anak-anak memasuki wilayah imajinatif yang ukurannya tak terukur akal pikir sederhana. Karakteristik tugas perkembangan anak berkaitan dengan rasa ingin tahu yang tinggi. Kerapkali anak memuaskan keingintahuan dengan hal baru dengan menjelajahinya. Anak lebih besar menjelajah jauh dari lingkungan rumah dan tetangga serta menjelajah daerah baru. Misalnya, rumah tua yang tak terpakai, rumah baru yang sedang dibangun, akan membangkitkan minat anak.Satu novel anak yang mentahbiskan diri sebagai sastra anak bergenre fantasi adalah The Vilavina Land, Bertamasya ke Negeri Para Peri karya Latifa Nurina A. Novel ini memiliki keunikan. Pertama, dia merupakan karya sastra anak yang terbit asli dan perdana dalam edisi Indonesia. Artinya, sebagai sebuah karya sastra anak bergenre fantasi dia menjadi tawaran alternatif di tengah maraknya karya sastra anak bergenre fantasi yang merupakan produk impor, berupa terjemahan sastra anak, baik berbentuk novel, cerpen maupun komik. Kata kunci: sastra anak, fantasi, the vilavina land
Buku, Informasi dan Anak-Anak: Analisis Buku Anak Aku Membuat Sesuatu Dengan Kayu dan Aku Membuat Sesuatu dengan Kancing Karya Sabine Lohf Muhammad Thobroni; Urotul Aliyah
Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana Vol. 2 No. 1 (2019)
Publisher : Pascasarjana Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Buku informasi merupakan satu genre sastra anak yang memiliki peran penting dalam proses pembelajaran anak.Berbeda dengan buku fiksi, buku informasi menyampaikan fakta dan data apa adanya, yang berguna untukmenambah keterampilan, wawasan, dan juga bekal teoritis dalam batas tertentu bagi anak untuk mengenal ilmu yanglebih luas di masa mendatang. Namun demikian, tidak semua buku informasi dapat memenuhi keinginan seperti itu.Buku-buku informasi yang disajikan secara menarik, berkualitas, dan oleh penulis yang tepat, dapat memancingminat pembaca anak. Buku informasi yang ditujukan kepada anak-anak seharusnya memiliki karakteristik khusus,yakni yang dapat ditangkap dan dipahami oleh pembaca anak yang ditujunya. Kajian ini menggunakan pendekatankajian pustaka dengan objek material buku anak, dan membedah beberapa hal penting terkait buku tersebut yaknikualifikasi pengarang, bahasa, ilustrasi. Dalam kajian ini, ditemukan bahwa buku-buku berseri “Aku MembuatSesuatu dengan ….” Ini banyak digunakan oleh pengelola pendidikan anak usia dini, atau preshool. Untuk itulah,Sabine telah memilih bahasa yang tepat yang digunakan dalam menyusun buku ini sehingga lebih mudah diterimadan dipahami pembaca, yakni anak-anak usia dini. Buku yang disusun Sabine Lohf ini sangat layak untuk diacungijempol, mengingat ilustrasi yang digunakannya sangat mendukung upaya anak untuk dapat memahami materi yangdisampaikannya.
PERIPHRASTIC CAUSATIVE CONSTRUCTIONS IN THE PUNAN DAYAK LANGUAGE Muhammad Thobroni; Romadhan, Achmad Dicky; Alien Kurnia Warya Selia
JURNAL KONFIKS Vol 12 No 4 (2025): KONFIKS
Publisher : LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/wny14671

Abstract

The Punan Dayak language is one of the regional languages in the province of North Kalimantan. The Punan Dayak language is widely used by the Punan Dayak tribe in Malinau Regency. The Punan Dayak language is part of the Austronesian language family. This study discusses analytical or periphrastic causatives in the Punan Dayak language. This study attempts to reveal the form of analytical causatives in the Dayak Punan language, including the verbs that mark these constructions. The data collection methods used in this study were observation and interviews. The research data were taken from direct speech by Dayak Punan speakers. The informants in this study were from the Dayak Punan tribe, aged between 25 and 55 years. The data analysis method used in this study was the distribution technique. Based on the results of this study, there are two types of verbs that are the main predicates in analytical causative constructions in the Dayak Punan language. These verbs are nucuh and menah. The distribution of these two verbs is different. The verb nucuh can appear in analytical or periphrastic causative constructions that have embedded clauses with transitive and intransitive verbs as predicates. On the other hand, the verb menah can only appear in analytical or periphrastic causative constructions that have an embedded clause with an intransitive verb predicate. The implications of this research are expected to become a means of preserving the Dayak Punan language and a basis for compiling Dayak Punan grammar.