Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Efektivitas Ekstrak Daun Jambu Biji Sebagai Inhibitor Dalam Menurunkan Laju Korosi Pada Logam Besi Husnah, Miftahul; Masthura, Masthura; Lubis, Niswatun Nadra
Phi: Jurnal Pendidikan Fisika dan Terapan Vol 9, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/p-jpft.v9i1.16005

Abstract

 Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh penambahan variasi inhibitor ekstrak  daun jambu biji dan medium korosi larutan NaCl terhadap laju korosi pada logam besi. Penelitian ini menggunakan ekstrak daun jambu biji sebagai inhibitor organik dalam  menurunkan laju korosi dengan menggunakan medium korosi ialah larutan NaCl 3,5% Variasi konsentrasi inhibitor ekstrak daun jambu biji yang digunakan sebesar 0%, 10%, dan 20% dengan variasi waktu perendaman 3 hari, 6 hari dan 9 hari. Pengujian dan karakterisasi yang dilakukan meliputi analisis tanin, laju korosi dengan metode kehilangan massa, densitas, uji kekerasan dan uji morfologi menggunakan optical microscope (OM). Hasil penelitian menunjukkan nilai laju korosi menurun dengan penambahan konsentrasi inhibitor 20% selama waktu perendaman 9 hari sebesar 4.83 mpy. Nilai efisiensi sebesar 82,77 % pada konsentrasi inhibitor 20% selama waktu perendaman 9 hari.
Pengaruh Waktu Kontak Terhadap Penurunan BOD, COD, Dan Fe Pada Air Sungai Batang Toru Menggunakan Metode Elektrokoagulasi Masthura, Masthura; Husnah, Miftahul; Panggabean, Dwi Utami
Phi: Jurnal Pendidikan Fisika dan Terapan Vol 8, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/p-jpft.v8i2.15956

Abstract

Sungai Batang Toru merupakan sungai yang menunjang kehidupan sebagian besar masyarakat Batang Toru. Akan tetapi, dampak dari olahan air limbah pertambangan emas Batang Toru mengakibatkan kualitas dan kuantitas air sungai Batang Toru mengalami penurunan. Penelitian ini tentang bagaimana pengaruh waktu kontak terhadap penurunan kadar BOD, COD, dan Fe menggunakan metode elektrokoagulasi. Adapun variasi waktu yang diberikan, yaitu 15 menit, 30 menit, dan 45 menit. Waktu kontak 15 menit merupakan waktu terbaik dalam penurunan kadar BOD dan COD. Nilai penurunan BOD mencapai 20 mg/L dengan efisiensi 66,67%  dan nilai penurunan COD mencapai 28,8% mg/L dengan efisiensi 54,54%. Untuk Fe waktu kontak 45 menit merupakan waktu terbaik dalam penurunan kadar, dengan nilai penurunan Fe mencapai 1,42 mg/L dengan efisiensi 99,39%.
PHYSICAL TESTS OF ORGANIC INK BASED ON GUM ARABIC, GAMBIER, AND JANGGELAN LEAVES Masthura, Masthura; Pasha, Ikhwani; Wulandari, Sri; Panjaitan, Hilwa; Ramadhani, Devi
Al-Fiziya: Journal of Materials Science, Geophysics, Instrumentation and Theoretical Physics AL-FIZIYA JOURNAL OF MATERIALS SCIENCE, GEOPHYSICS, INSTRUMENTATION AND THEORETICAL PHYSICS VOL.7, N
Publisher : Physics Study Programme, Faculty of Science and Technology UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/fiziya.v7i1.40521

Abstract

The basic color of ink is black, which contains carbon, making it easier for us to use natural elements around us as the raw material for making organic ink, and it is, of course, more cost-effective. One potential natural material that can be used as a color source to replace synthetic materials in ink production is gum arabic, gambier, and janggelan leaves. This study aims to determine the physical tests of organic ink made from gum arabic, gambier, and janggelan leaves based on the Indonesian National Standard (SNI) No 06-1567-1989. The physical tests conducted include density, viscosity, and color pigment tests. The results of testing the three materials used—gum arabic, gambier, and janggelan leaves—showed that gum arabic is the most optimal for making organic ink. This is evident from the test results, which showed a density of 1.076 g/cm³, a viscosity of 2.56 poise, and a deep black color pigment.
The Effect of Variations in Cocoa Shell Carbon on the Characteristics of Environmentally Friendly Stamp Ink Sari, sinta widya; Masthura, Masthura; Husnah, Miftahul
Jurnal Phi: Kurnal Pendidikan Fisika & Terapan Vol 11 No 1 (2025)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/p-jpft.v11i1.20137

Abstract

Cocoa plants produce cocoa fruit that can be used to make chocolate. There is 75% cocoa shell waste, from 25% cocoa beans. The cellulose content of cocoa shells ranges from 23-54%. This study aims to utilize cocoa shells as carbon for making environmentally friendly stamp ink. The variations of cocoa shell carbon used are 30 grams, 35 grams, 40 grams and 45 grams. The making of stamp ink is done by cocoa shell carbon , then the carbon is ground and vacuumed with a 100 mesh sieve. The carbon powder is added with 15 ml of polyethyelene glycol, 35 ml of alcohol and 50 ml of distilled water in each variation. The characteristic of stamp ink include density, viscosity, drying time, rubbing resistence, pH and color pihment. The best result are in the 30 gram variation with a density value of 1,015 g/cm³, viscosity of 2,50 poise, drying time of 8 seconds, the ink rubbing resistance does not fade. A ph of 8.5 is alkaline and produces black pigments.
PENGAWASAN DAN PEMANTAUAN PERTUMBUHAN JAMUR TIRAM DENGAN MEMANFAATKAN TEKNOLOGI INTERNET of THINGS (IoT) Nasution, Rizka Alivia; Masthura, Masthura; Nasution, Nazaruddin
JOURNAL ONLINE OF PHYSICS Vol. 9 No. 2 (2024): JOP (Journal Online of Physics) Vol 9 No 2
Publisher : Prodi Fisika FST UNJA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jop.v9i2.31694

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk merancang alat pengawasan dan pemantauan pertumbuhan  jamur tiram dengan memanfaatkan  teknologi internet of things (IoT). Proses pembuatan alat dimulai dari perancangan hardware dengan menghubungkan semua komponen, meliputi ESP32 dan sensor DHT22 untuk mengukur suhu dan kelembaban di kumbung, sensor pH Media Tanam untuk mengukur pH di media tanam, sensor kelembaban tanah untuk mengukur kelembaban di media tanam jamur tiram, BH1750 untuk penerangan otomatis di malam hari, RTC DS3231 untuk mengatur jadwal otomatis pada pompa air, dan LCD 20 x 4 untuk menampilkan informasi suhu, kelembaban, pH, dan cahaya (lux) di media tanam jamur yang dilanjutkan dengan perancangan software pada arduino dan aplikasi blynk untuk memantau dan mengawasi pertumbuhan jamur tiram melalui alat. Suhu yang optimal untuk budidaya jamur adalah 30,20°C dengan deviasi sebesar 0,7%, sedangkan kelembaban optimal di kumbung jamur tiram adalah 72,70% dengan deviasi sebesar 3,7%. Kadar pH optimal di media tanam untuk budidaya jamur tiram adalah 6,52 dengan deviasi sebesar 0,3%.
MENENTUKAN ENERGI GAP (Eg) PADA KULIT BAWANG MERAH (ALLIUM CEPA L) MENGGUNAKAN METODE SPEKTRUM GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK Tinsia, Tinsia; Masthura, Masthura; Miftahul, Husnah
JOURNAL ONLINE OF PHYSICS Vol. 9 No. 2 (2024): JOP (Journal Online of Physics) Vol 9 No 2
Publisher : Prodi Fisika FST UNJA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jop.v9i2.32853

Abstract

Kulit bawang merah mengandung senyawa aktif yaitu flavonoid, antioksidan, allisin, pektin, dan fitosterol, bahan-bahan tersebut dapat digunakan dalam proses kombinasi nanomaterial. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan energi gap (Eg), intensitas, pendaran warna, dan hasil c-dots yang dihasilkan menggunakan kulit bawang merah yang disintesis menggunakan metode spektrum gelombang elektromagnetik. Pengujian ini mencampurkan 10g dan 20 g kulit bawang merah masing-masing dengan 300 ml aquades, kemudian disintesis menggunakan alat microwave dengan variasi waktu 10 menit, 15 menit dan 20 menit. Spektrofotometri UV-Vis menghasilkan frekuensi, puncak absorbansi dan mengetahui energi gap (Eg). C-dots A1 menghasilkan energi gap (Eg) sebesar 2,7380 eV, C-dots A2 menghasilkan energi gap (Eg) sebesar 2,5721 eV, C-dots A3 menghasilkan energi gap (Eg) sebesar 2,4671 eV, kemudian C-dots B1 menghasilkan energi gap (Eg) sebesar 2,2116 eV, C-dots B2 menghasilkan energi gap (Eg) sebesar 2,2091 eV, C-dots B3 menghasilkan energi gap (Eg) sebesar 2,2071 eV. Hasil Pl menunjukan kisaran puncak nilai intensitas terbesar pada frekuensi 520 nm dengan nilai intensitas 620 a.u. Uji pendarandengan menggunakan ultra violet (uv) menghasilkan pendaran berwarna hijau.
Analisis Perubahan Struktur Mineral Tanah Akibat Reaksi Kimia antara Lempung dan Kapur pada Kondisi Kelembapan Tinggi Sabilla, Arissa; Rikza, Rikza; Alfisyahrin, Alfisyahrin; Masthura, Masthura; Rizky, Sari; Damayanti, Rizki
JURNAL QUIMICA Vol 7 No 2 (2025)
Publisher : Program Studi Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33059/jq.v7i2.13354

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan struktur mineral tanah akibat reaksi kimia antara lempung dan kapur pada kondisi kelembapan tinggi dengan memanfaatkan data sekunder hasil uji laboratorium terdahulu. Analisis difokuskan pada hubungan antara variasi kadar kapur terhadap perubahan sifat mekanik dan mekanisme kimia yang mendasarinya. Bahan penelitian berupa tanah lempung berplastisitas tinggi (CH) yang distabilisasi menggunakan kapur padam (Ca(OH)₂) pada kadar 0%, 2%, 4%, 6%, 8%, 10%, dan 12% dari berat kering tanah. Hasil pengujian menunjukkan bahwa penambahan kapur hingga kadar optimum 6% meningkatkan nilai sudut geser dalam (ϕ) dari 20,545° menjadi 39,330°, serta kohesi (c) dari 1,505 t/m² menjadi 2,080 t/m². Peningkatan kekuatan ini disebabkan oleh terbentuknya senyawa Calcium Silicate Hydrate (CSH) dan Calcium Aluminate Hydrate (CAH) hasil reaksi pozzolanisasi antara ion Ca²⁺ dari kapur dan mineral silikat–aluminat dari tanah lempung. Kelembapan tinggi mempercepat proses difusi ion dan pembentukan senyawa pengikat tersebut, sehingga struktur tanah menjadi lebih rapat dan kaku. Namun, pada kadar kapur di atas 10%, reaksi kimia tidak berjalan efektif karena terbentuk lapisan jenuh Ca(OH)₂ yang menghambat difusi ion. Secara geoteknis, kondisi optimum tercapai pada kombinasi kadar kapur 6–8% dengan kelembapan tinggi yang terkontrol, yang mampu meningkatkan kekuatan geser dan menurunkan plastisitas tanah secara signifikan.
PROTOTYPE KOTAK AMAL MASJID DENGAN VOICE RECOGNITION DAN GPS BERBASIS INTERNET OF THINGS Azizah, Ainun; Masthura, Masthura; Nasution, Mulkan Iskandar
CHEDS: Journal of Chemistry, Education, and Science Vol 8, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/cheds.v8i1.8996

Abstract

Telah dilakukan perancangan dan pembangunan sistem keamanan kotak amal masjid yang bertujuan untuk menciptakan suatu alat yang dapat mendeteksi pencurian kotak amal masjid berbasis Internet of Things. Alat ini menggunakan dua mikrokontroler yaitu ATmega328P dan ESP-32. Selain itu alat ini juga dilengkapi dengan sensor ultrasonik HC-SR04, modul GPS, dan pengenalan suara. Hasil pengujian dari GPS pada kotak amal masjid diperoleh titik Latitude dan Longitude masing-masing sebesar 3.492006 dan 98.587856, sedangkan titik koordinat pada Google Maps sebesar 3.491760 dan 98.587943, hal ini membuktikan bahwa Modul GPS Neo-6M yang digunakan cukup akurat dengan perbedaan jarak sekitar 3 m. Fungsi dari sensor ultrasonik HC-SR04 adalah untuk mendeteksi pergerakan di dalam kotak amal, kemudian sistem alarm peringatan dini atau buzzer akan berbunyi dan Wi-Fi akan mengirimkan notifikasi koordinat ke aplikasi telegram. Alat ini juga dilengkapi dengan sistem buka tutup kotak amal yang cukup modern yang menggunakan modul Voice Recognition, dimana modul ini dapat merekam, mengenali dan mendeteksi suara dengan tepat.
PENGARUH KADAR PEREKAT UREA FORMALDEHIDA TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIK PAPAN PARTIKEL DARI SEKAM PADI DAN SABUT KELAPA Ariska, Sri Fuji; Masthura, Masthura; Sirait, Ratni
CHEDS: Journal of Chemistry, Education, and Science Vol 8, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/cheds.v8i1.8923

Abstract

Papan partikel merupakan salah satu barang yang lebih ramah lingkungan karena bahan utamanya adalah bahan daur ulang. Papan partikel sering dibuat dari limbah kehutanan, pertanian, reboisasi dan rumah tangga. Sampel yang digunakan terdiri dari sekam padi dan sabut kelapa dengan perekat urea formaldehida. Penelitian ini menggunakan variasi komposisi, antara lain: Sampel A (35%:35%:30%), Sampel B (30%,30%,40%), Sampel C (25%:25%:50%) dan Sampel D (20%:20%:60%). Penelitian ini dilakukan pada suhu kompresi 70°C dan tekanan kompresi 250 Bar dengan waktu 15 menit. Hasil penelitian yang memenuhi standar SNI 03-2105-2006 papan partikel menunjukkan bahwa perlakuan kadar perekat urea formaldehida memberikan pengaruh yang nyata terhadap pengujian diantaranya nilai massa jenis 0,40 -0,47 g/cm³, nilai kadar air 11,8-9,8 %, nilai muai ketebalan 12,5-9,8% dan nilai ratah firmness 56,06-89,45 kgf cm³ serta hasil variasi komposisi perekat optimum terdapat pada sampel D (20%-20%-60%).
PENGARUH PENAMBAHAN SUHU SINTERING TERHADAP KARAKTERISTIK KERAMIK BERPORI BERBAHAN BIJI SALAK DAN CLAY Rachmaini, Alya; Jumiati, Ety; Masthura, Masthura
CHEDS: Journal of Chemistry, Education, and Science Vol 8, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/cheds.v8i1.8926

Abstract

Keramik berpori merupakan keramik yang mempunyai pori-pori kecil sehingga pori-pori tersebut dapat memenuhi membran. Membran keramik memiliki kelebihan seperti tahan terhadap korosi, perubahan suhu yang tinggi dan tahan terhadap kontaminasi dari material lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik keramik berpori berbahan salak dan tanah liat. Penelitian ini menggunakan variasi suhu 900°C, 950°C, dan 1000°C dengan komposisi biji salak dan tanah liat sebesar 20%:80%. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan alat-alat sebagai berikut: jangka sorong, timbangan digital, ayakan 100 mesh, gelas kimia, oven dan tungku. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah bubuk salak dan tanah liat. Parameter pengujian sifat fisik dan mekanik keramik berpori adalah daya serap air dan kuat tekan. Hasil pengukuran daya serap air dan kuat tekan memenuhi SNI 8640:2018 tentang baku mutu bata ringan untuk pemasangan dinding. Variasi optimum yang diperoleh adalah sampel A dengan nilai serapan air keramik berpori sebesar 22,03% dan kuat tekan keramik berpori sebesar 8,92 MPa.