Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Comparison of the Concentration of Local Microorganisms (MOL) in Stale Rice During the Composting Process Ali, Haidina; Gustiana , Mely; Suyanto, Jipri; Susanty, Sri
Public Health of Indonesia Vol. 10 No. 2 (2024): April - June
Publisher : YCAB Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36685/phi.v10i2.793

Abstract

Background: The symbiotic relationship between microorganisms, specifically decomposing bacteria, and organic material, such as organic waste, leads to the decomposition of the substance and its transformation into compost. Objective: The aim of this study is to assess the efficacy of local microorganisms (MOL) tape in accelerating the decomposition process of organic waste compost. Methods: This research used an experimental study strategy known as "control with posttest". This investigation was conducted utilising two distinct groups: the control group and the treatment group. Regarding the intervention group utilising indigenous microorganisms (MOL) stale rice, the research utilised two data analyses: univariate analysis, which involved presenting data in the form of frequency distribution tables, and bivariate analysis, which included conducting a one-way Anova test followed by an LSD test. Results: The findings indicated that the optimal dosage of a local microorganism (MOL) activator for compost formation was 25 ml, resulting in a duration of 11.6 days. The statistical analysis revealed a significant difference (p < 0.05) in the duration of compost formation between the dosage levels of 10 ml, 15 ml, 20 ml, and 25 ml of the local microorganism (MOL) activator. Conclusions: This research aims to explore the potential of MOL activators in accelerating the composting process of organic waste. By utilising MOL activators, it is anticipated that the problem of slow composting can be effectively addressed, offering a viable solution for the community. Moreover, the ease and affordability of producing MOL activators further enhance their practicality.
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA PENGANGKUT SAMPAH WILAYAH KOTA DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN JENEPONTO Arif, Muhammad Ikbal; Selpianriani, Selpianriani; Ali, Haidina
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 23 No 1 (2023): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulo.v23i1.409

Abstract

ABSTRAK Alat pelindung diri adalah alat atau perlengkapan yang digunakan untuk melindungi diri dan menjaga keselamatan pekerja saat melakukan pekerjaan yang memiliki potensi bahaya atau resiko kecelakaan kerja. Alat-alat pelindung diri (APD) yang digunakan harus sesuai dengan potensi bahaya dan resiko pekerjaanya sehingga efektif melindungi pekerja sebagai penggunannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan penggunaan Alat pelindung diri (APD) pada pengangkut sampah Wilayah Kota Dinas Lingkungan Hidup Kab. Jeneponto. Jenis penelitian yang digunakan yaitu observasional analitik dengan pendekatan cross sectional dan populasi penelitian ini adalah pekerja pengangkut sampah di Wilayah Kota Dinas Lingkungan Hidup Kab. Jeneponto. Sampel penelitian berjumlah 98 responden, data diolah menggunakan analisis statistik dengan uji chi square. Berdasarkan hasil uji chi square yang menunjukkan p value = 0,01 < 0,05 bahwa ada hubungan pengetahuan dengan penggunaan alat pelindung diri. Sikap yang didapatkan p value = 0,04 < 0,05 menunjukkan bahwa ada hubungan sikap dengan penggunaan alat pelindung diri. Dan pada tindakan p value = 0,08 > 0,05 menunjukkan tidak ada hubungan antara tindakan dengan penggunaan alat pelindung diri pada pengangkut sampah wilayah Kota Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jeneponto. Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan pengetahuan dan sikap dengan penggunaan alat pelindung diri pada pekerja pengangkut sampah. Diharapkan kepada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jeneponto untuk menyediakan APD lebih pada pekerja pengangkut sampah dan dapat lebih tegas lagi dalam penerapan penggunaan APD pada pekerja pengangkut sampah. Kata kunci : Dinas, Penggunaan APD, Pekerja, Sampah
ANALISIS MIKROBIOLOGI AIR HASIL OLAHAN PADA DEPOT AIR MINUM ISI ULANG (DAMIU) DI WILAYAH PUSKESMAS PADANG SERAI KOTA BENGKULU ALI, HAIDINA
Journal of Nursing and Public Health Vol 11 No 2 (2023)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37676/jnph.v11i2.5235

Abstract

Air sangat berarti untuk berlangsungnya proses fisiologis manusia dan metabolism sel. Seiring dengan berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan juga gaya hidup manusia yang semakin dinamis serta serba instan, sebagian besar masyarakat lebih memilih air minum yang siap di konsumsi. Diketahui mikrobiologi air hasil olahan pada depot air minum isi ulang (DAMIU) di wilayah puskesmas padang serai kota bengkulu. Metode penelitian ini bersifat deskriptif yaitu ingin mengetahui kondisi suatu masalah yang hasilnya dapat digambarkan mengenai adanya total bakteri coliform dan E.Coli. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ada 3 DAMIU yang tidak memenuhi syarat mikrobiologi yang meliputi total bakteri coliform dan E.coli, hasil pemeriksaan secara Hygiene Sanitasi Terdapat 3 DAMIU yang tidak memenuhi syarat dari 7 DAMIU yang di Periksa. Diharapkan pemilik Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU) untuk mengganti peralatan seperti Mikro Filter minimal 3 Bulan sekali agar air yang di hasilkan tidak tercemar oleh bakteri.
HUBUNGAN PERILAKU HIDUP SEHAT TERHADAP KEJADIAN ISPA PADA PASIEN DI PUSKESMAS KANDANG KOTA BENGKULU ALI, HAIDINA
Journal of Nursing and Public Health Vol 12 No 1 (2024)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37676/jnph.v12i1.6364

Abstract

Komponen rumah yang baik yaitu meliputi: langit-langit yang bersih dan tidak rawan, dinding, lantai, jendela ruang keluarga, ruang tidur, pecahayaan, ventilasi, sarana pembuangan asap dapur, dan suasana dalam rumah, dimana dari semua komponen itu memenuhi kriteria persyaratan rumah sehat. Sebuah rumah yang dibangun dengan komponen-komponen rumah yang tidak memenuhi criteria rumah sehat akan dapat menimbulkan terjadinya factor resiko penularan penyakit sehyingga berpengaruh terhadap kesehatan penghuninya Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui hubungan perilaku hidup sehat terhadap kejadian penyakit ISPA pada pasien di Puskesmas Puskesmas Kandang Kota Bengkulu. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif, dengan desain cross sectional. Hasil Dari uji bivariat menunjukan dari sebagian responden dengan anak balita yang terkena ISPA, dari 37 responden berusia 20-35 tahun sebagian besar (73%) mengatakan anaknya terkena ISPA dan dari 23 responden berusia > 35 tahun hampir separuhnya (39.1%) anaknya terkena ISPA. Hasil uji Chi Square didapat nilai p = 0,031 dengan nilai α = 0,05, untuk komponen rumah jenis lantai didapat nilai p = 0,022, ventilasi (p=0,017), jenis dinding (p=0,035) dan kepadatan hunia (p=0,018) dengan nilai α = 0,05. Diharapkan kejadian ISPA pada pasien di Puskesmas Kandang dapat diatasi melalui upaya-upaya kesehatan seperti tingkatkan pemberian penyuluhan tentang ISPA dan perilaku hidup sehat.
ANALISIS TINDAKAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA PETANI PENGGUNA PESTISIDA DI DESA DURIAN DEMANG KARANG TINGGI KABUPATEN BENGKULU TENGAH SIBARANI, YOSUA; ALI, HAIDINA; MULYATI, SRI; YUSMIDIARTI, YUSMIDIARTI
Journal of Nursing and Public Health Vol 12 No 1 (2024)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37676/jnph.v12i1.6367

Abstract

Petani sayur penyemprot pestisida banyak beranggapan penggunaan Alat pelindung Diri (APD) membuat mereka tidak nyaman dalam bekerja. Tujuan dari Penelitian Ini diketahui tindakan dan kelengkapan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada petani penggu pestisida di Desa Durian Demang Karang Tinggi Kabupaten Bengkulu Tengah. Jenis Penelitian adalah Deskriptif dengan metode penelitian survei yang mengambarkan tindakan dan kelengkapan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada petani penggu pestisida di Desa Durian Demang Karang Tinggi Kabupaten Bengkulu Tengah. Tindakan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada petani pengguna pestisida sebagian besar (74.2%) atau 8 petani tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD), pada Kelengkapan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) dari 8 sebagian kecil (37.5%) petani tidak lengkap dalam penggunaan Alat Pelindung Diri (APD). Saran dari hasil penelitian ini diharapkan pihak pendidikan bekerjasama dengan pihak puskesmas dan penyuluhuan pertanian agar mahasiswa dapat memberikan penyuluhan tentang Alat Pelindung Diri (APD) pada petani pengguna pestisida.
ANALISIS MIKROBIOLOGI AIR HASIL OLAHAN PADA DEPOT AIR MINUM ISI ULANG (DAMIU) DI WILAYAH PUSKESMAS PADANG SERAI KOTA BENGKULU FEBRYANI, RIZKI NURINA; ALI, HAIDINA; NOVISTA, MEILANI A
Journal of Nursing and Public Health Vol 12 No 1 (2024)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37676/jnph.v12i1.6403

Abstract

Air sangat berarti untuk berlangsungnya proses fisiologis manusia dan metabolism sel. Seiring dengan berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan juga gaya hidup manusia yang semakin dinamis serta serba instan, sebagian besar masyarakat lebih memilih air minum yang siap di konsumsi. Diketahui mikrobiologi air hasil olahan pada depot air minum isi ulang (DAMIU) di wilayah puskesmas padang serai kota bengkulu. Metode penelitian ini bersifat deskriptif yaitu ingin mengetahui kondisi suatu masalah yang hasilnya dapat digambarkan mengenai adanya total bakteri coliform dan E.Coli. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ada 3 DAMIU yang tidak memenuhi syarat mikrobiologi yang meliputi total bakteri coliform dan E.coli, hasil pemeriksaan secara Hygiene Sanitasi Terdapat 3 DAMIU yang tidak memenuhi syarat dari 7 DAMIU yang di Periksa. Diharapkan pemilik Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU) untuk mengganti peralatan seperti Mikro Filter minimal 3 Bulan sekali agar air yang di hasilkan tidak tercemar oleh bakteri.
Perilaku Masyarakat Dalam Membuang Air Besar Desa Rindu Hati Kontesa, Nia; Sari, Aplina Kartika; Ali, Haidina
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 19 No 2 (2024): Media Kesehatan
Publisher : Direktorat Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/medkes.v19i2.585

Abstract

There are still places in Indonesia where careless defecation occurs. The severity of the disease increases with the proportion of indiscriminate bowel movements. According to Riskesdas 2018 statistics, Central Bengkulu Regency has 17,159 (63%) healthy toilets. This means that 37% of people have not complied with it. Finding out how people defecate in Rindu Hati village, Central Bengkulu Regency, is the goal of this study. A quantitative descriptive study approach that explains the knowledge, attitudes, and behaviors of the defecating community in Rindu Hati Village, Central Bengkulu Regency. The 72 participants in the sample represent the population of Rindu Hati Village, which is the research population. The sampling strategy uses descriptive data analysis and random sampling techniques. According to the study's findings, of the 72 knowledgeable respondents, more than half  39% of rural communities, 25% of educated people, and 36% of low-knowledge populations are in dire need of sufficient information. regarding feces. The majority of respondents, or as many as 62.5%, had a smaller influence on bowel movements, while almost half, or as many as 44.4%, had a negative attitude towards bowel movements. Of the respondents, more than half (55.6%) have a positive attitude towards bowel movements. According to this survey almost half of the residents living in Rindu Hati Village, Central Bengkulu Regency, have enough knowledge, almost half have a bad attitude, and more than half have little defecation. By taking part in activities organized by health professionals, adopting a clean and healthy lifestyle, establishing attitudes about bowel movements, and encouraging good practices to keep homes and environments clean and healthy at all times, the public is expected to gain more information.. Keywords : knowledge; attitudes; actions; defecation.
Peningkatan pengetahuan pengelolaan sampah organik rumah tangga dengan menggunakan maggot BSF sabagai pakan ternak Gustina, Mely; Mulyati, Sri; Adeko, Riang; Ali, Haidina
JOURNAL OF Public Health Concerns Vol. 4 No. 4 (2024): JOURNAL OF Public Health Concerns
Publisher : Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerja sama dengan: Unit Penelitian dan Pengabdian Kep Akademi Keperawatan Baitul Hikmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/phc.v4i4.461

Abstract

Background: Waste is the remains of human daily activities and/or from natural processes in solid form. However, according to the Health Organization (WHO), waste is something that is not used, not used, not liked or something that is thrown away that comes from human activities and does not happen by itself . Piles of organic waste that are not managed properly can cause various environmental and health problems. As an innovative solution, this study examines the potential for cultivating maggots (Black Soldier Fly larvae) as an alternative to managing organic waste. Purpose: To provide knowledge and skills in maggot cultivation in the utilization of household organic waste as animal feed. Method: A total of 15 people participated in this activity. Through the presentation of materials, training and demonstrations in providing an understanding of the maggot cultivation process, from making cages to harvesting. Applying an active interaction method of asking questions about the material presented during the training activities. Results: Based on direct practice simulations in making BSF maggots as animal feed, packaging BSF maggots as animal feed that is ready to sell for marketing. The participants actively asked questions and discussed each sequence of its manufacture. The education and training provided by the resource person together with the service team could be accepted and applied by the participants, where participants stated that they would make and implement the utilization of household organic waste by using SBF maggots as animal feed both at home and in their residential environment in managing waste piles. The level of knowledge of participants regarding the utilization of household organic waste by using BSF maggots as animal feed increased from 15 people with poor knowledge to 12 people with good knowledge and 3 people with sufficient knowledge. Conclusion: Community service activities with education, training, and simulations on the utilization of household organic waste using BSF maggots as animal feed can increase community knowledge and skills in managing organic waste into independent business opportunities. Keywords: Black Soldier Fly; Creative entrepreneurship; Maggot cultivation; Organic waste management Pendahuluan: Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau dari proses alam yang berbentuk padat. Namun menurut Health Organization (WHO) sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya. Tumpukan sampah organik yang tidak terkelola dengan baik dapat menimbulkan berbagai masalah lingkungan dan kesehatan. Sebagai solusi inovatif, penelitian ini mengkaji potensi budidaya maggot (larva lalat Black Soldier Fly) sebagai alternatif pengelolaan sampah organik. Tujuan: Untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan budidaya maggot dalam pemanfaatan sampah organik rumah tangga sebagai pakan ternak.   Metode: Sebanyak 15 orang menjadi peserta dalam kegiatan ini. Melalui pemaparan materi, pelatihan dan demonstrasi dalam memberikan pemahaman mengenai proses budidaya maggot, mulai dari pembuatan kandang hingga pemanenan. Menerapkan mentode interaksi aktif bertanya mengenai materi yang disampaikan ketika kegiatan pelatihan berlangsung. Hasil: Berdasarkan simulasi praktik langsung dalam membuat maggot BSF sebagai pakan ternak, pengemasan maggot BSF sebagai pakan ternak yang siap jual untuk dipasarkan. Para peserta turut aktif bertanya dan berdiskusi di setiap runtutan pembuatannya. Edukasi dan pelatihan yang diberikan oleh narasumber bersama tim pengabdi bisa diterima dan bisa diaplikasikan oleh para peserta, dimana peserta menyatakan akan membuat dan menerapkan pemanfaatan sampah organik rumah tangga dengan menggunakan maggot SBF sebagai pakan ternak baik di rumah maupun di lingkungan tempat tinggalnya dalam mengelola timbunan sampah. Tingkat pengetahuan peserta mengenai pemanfaatan sampah organik rumah tangga dengan menggunakan maggot BSF sebagai pakan ternak meningkat dari sebanyak 15 orang dengan tingkat pengetahuan kurang menjadi sebanyak 12 orang dengan tingkat pengetahuan baik dan sebanyak 3 orang dengan tingkat pengetahuan cukup. Simpulan: Kegiatan pengabdian masyarakat dengan edukasi, pelatihan, dan simulasi tentang pemanfaatan sampah organik rumah tangga dengan menggunakan maggot BSF sebagai pakan ternak dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam mengelola limbah sampah organik menjadi peluang usaha mandiri.
HUBUNGAN ANTARA SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KANDANG KOTA BENGKULU ALI, HAIDINA
Journal of Nursing and Public Health Vol 12 No 2 (2024)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit diare merupakan penyakit yang berbasis lingkungan. Beberapa faktor yang berkaitan dengan kejadian diare yaitu tidak memadainya penyediaan air bersih, air tercemar oleh tinja, kekurangan sarana kebersihan (pembuangan tinja yang tidak higienis), kebersihan perorangan dan lingkungan yang jelek. Berdasarkan data Puskesmas Kandang, jumlah penderita diare pada balita di Kelurahan kandang tahun 2015 sebanyak 181 balita, tahun 2016 sebanyak 293 balita, sedangkan pada tahun 2017 sebanyak 328 balita.Tujuan penelitian diketahui hubungan antara sanitasi lingkungan dengan kejadian diare pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Kandang Kota Bengkulu. Metode Penelitian ini merupakan penelitian dalam bentuk survey yang bersifat observasional dengan metode pendekatan cross-sectional.Hasil uji chi square menunjukkan bahwa nilai p=0.003 lebih kecil dari p,0,05 yang berarti bahwa ada hubungan antara cuci tangan dengan kejadian diare pada balita di wilayah Puskesmas kandang Kota Bengkulu, Hasil uji chi square menunjukkan bahwa nilai p=0.006 lebih besar dari p,0,05 yang berarti bahwa tidak ada hubungan sarana air besih dengan kejadian diare pada balita di wilayah Puskesmas kandang Kota Bengkulu, Hasil uji chi square menunjukkan bahwa nilai p=0.006 lebih besar dari p,0,05 yang berarti bahwa tidak ada hubungan antara jamban dengan kejadian diare pada balita di wilayah Puskesmas kandang Kota Bengkulu, Hasil uji chi square menunjukkan bahwa nilai p=0.271 lebih besar dari p,0,05 yang berarti bahwa tidak ada hubungan antara lantai dengan kejadian diare pada balita di wilayah Puskesmas kandang Kota Bengkulu.Diharapkan Bagi Puskesmas Kandang penelitian ini dapat menjadi data dasar dan sumber informasi penting bagi petugas Puskesmas Kandang dalam program pemberantasan penyakit Menular Khususnya Diare.
EVEKTIFITAS VARIASI UMPAN ORGANIK ECO-FRIENDLY FLY TRAP TERHADAP LALAT RUMAH MUSCA DOMESTICA YANG TERPERANGKAP DI RUMAH POTONG AYAM SIMPANG KANDIS KOTA BENGKULU NOVERA, TASYA TRI; ALI, HAIDINA; JUBAIDI, JUBAIDI
Journal of Nursing and Public Health Vol 13 No 1 (2025)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37676/jnph.v13i1.8487

Abstract

Latar Belakang: Lalat untuk mempertahankan kehidupannya dan daya tariknya terhadap bau-bau yang busuk. Biasanya tempat-tempat tersebut adalah tempat yang banyak berhubungan dengan aktivitas manusia, lalat banyak terdapat di berbagai habitat, diantaranya rumah pemotongan ayam, tempat pemerosesan akhir (TPA), tempat penampungan sementara (TPS), kandang ternak, pasar dan lain-lainnya.Tujuan Penelitian untuk Mengetahui efektivitas variasi umpan pada eco-friendly fly trap dengan perbandingan tiga jenis umpan terhadap lalat rumah (musca domestica) yang terperangkap di Rumah Potong Ayam simpang kandis Kota Bengkulu.Metode: Penelitian ini merupakan jenis penelitian quasi eksperiment (eksperimen semu). Hasil uji univariat jumlah lalat rumah (Musca domestica) yang terperangkap yang dilakukan sebanyak 9 (Sembilan) kali pengulangan diperoleh sebanyak 327 ekor, Udang sebanyak 66 ekor, Limbah Ikan sebanyak 148 ekor, Dan Jeroan Ayam sebanyak 113 ekor.Saran : dapat mengaplikasikan dengan menggunakan perangkap lalat dengan variasi umpan agar dapat mengurangi dan mengendalikan kepadatan lalat yang tinggi yang ramah lingkungan, juga lebih sering membersihkan lingkungan.