Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

WATER POLLUTION INDEX: MEASUREMENT OF SHALLOW WELL WATER QUALITY IN URBAN AREAS Ronny, Ronny; Arif, Muhammad Ikbal; Notobroto, Hari Basuki
International Journal of Environment, Engineering and Education Vol 1 No 3 (2019)
Publisher : Three E Science Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (407.811 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.3634176

Abstract

Determination of water quality status based on the pollution index method. Water said to polluted if it cannot use according to its standard designation. The purpose of this research is to identify and find out the level of pollution contained in shallow well water used by communities in urban areas. Water quality index measurements using the Storet Method. This study uses ten samples with techniques Purposive random sampling with well water sources used by people in Makassar, especially in Untia Sub-District, Makassar, South Sulawesi. The number of samples used was 15 water samples taken each week with a total of 10 shallow well water sample points. The parameters measured in the study are Iron (Fe), Manganese (Mn), Total Coliforms, Total Dissolved Solids (TDS). The results of the study showed that the condition of shallow well water quality classified in category D, which heavily polluted which means it not recommended to use before filtering. The increase in parameters that have exceeded the maximum quality standard comes from natural sources and high domestic waste from community activities. Water pollution is a condition in which a water reservoir changes due to human activity ? the change caused by the entry of substances that should not be in the water.
Water Pollution Index: Measurement of Shallow Well Water Quality in Urban Areas Ronny, Ronny; Arif, Muhammad Ikbal; Notobroto, Hari Basuki
International Journal of Environment, Engineering & Education Vol 1 No 3 (2019)
Publisher : Three E Science Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.3634176

Abstract

Determination of water quality status based on the pollution index method. Water said to polluted if it cannot use according to its standard designation. The purpose of this research is to identify and find out the level of pollution contained in shallow well water used by communities in urban areas. Water quality index measurements using the Storet Method. This study uses ten samples with techniques Purposive random sampling with well water sources used by people in Makassar, especially in Untia Sub-District, Makassar, South Sulawesi. The number of samples used was 15 water samples taken each week with a total of 10 shallow well water sample points. The parameters measured in the study are Iron (Fe), Manganese (Mn), Total Coliforms, Total Dissolved Solids (TDS). The results of the study showed that the condition of shallow well water quality classified in category D, which heavily polluted which means it not recommended to use before filtering. The increase in parameters that have exceeded the maximum quality standard comes from natural sources and high domestic waste from community activities. Water pollution is a condition in which a water reservoir changes due to human activity — the change caused by the entry of substances that should not be in the water.
HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT ISPA DI PESANTREN IMMIM PUTRI KABUPATEN PANGKEP Fitrianti, Fitrianti; Arif, Muhammad Ikbal
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 20, No 1 (2020): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v20i1.1474

Abstract

Kualitas lingkungan hidup dapat mempengaruhi kesehatan manusia. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kualitas lingkungan adalah adanya pencemaran dalam lingkungan. Pesantren IMMIM memiliki lingkungan yang cukup baik namun ada beberapa yang masih kurang seperti Kebersihan lingkungan yang banyak sampah berserakan di dalam Asrama dan keadaan pencahayaan yang masih butuh penerangan/pencahayaan alamiPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan sanitasi lingkungan dengan kejadian penyakit ISPA yang di Pesantren IMMIM Putri Kabupaten Pangkep. Metode penelitian adalah observasi analitik dengan pendekatan crossectional study, dimana data yang menyangkut variabel bebas dan variabel terikat akan dikumpulkan dan diukur dalam waktu yang bersamaan dengan jumlah sampel sebanyak 172 responden.Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa ada hubungan antara pencahayaan dengan penyakit ISPA p=0.024< 0.05 dan kepadatan hunian p=0.041< 0.05. Sedangkan yang tidak berhubungan dengan penyakit ISPA yaitus uhu p=0.061, kelembaban p=0.068 dan kebersihan lingkungan p=0.296Kesimpulan dari penelitian ini menyatakan bahwa dari lima variabel, terdapat dua variabel yang berhubungan dengan penyakit ISPA yaitu pencahayaan dan kepadatan hunian di Pesantren IMMIM. Olehkarena itu disarankan agar dilakukan penyuluhan tentang pentingnya menjaga kondisi sanitasi lingkungan dengan baik. Kata Kunci :Sanitasi Lingkungan, Penyakit ISPA, Pesantren
FAKTOR -FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT MALARIA (STUDI LITERATUR) Nur Muh Arief; Muhammad Ikbal Arif; Erlani Erlani
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 20, No 2 (2020): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v2i20.1859

Abstract

Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit Plasmodium yang dapat ditandai dengan demam hepatosplenomegali dan anemia. Plasmodium hidup dan berkembang biak dalam sel darah merah manusia. Penyakit ini secara alami ditularkan melalui gigitan nyanmuk Anopheles betina. Penyakit malaria endemis di beberapa wilayah Indonesia. Parasit malaria yang terbanyak ditemukan adalah Plasmodium Vivax, Plasmodium Falcifarum, atau campuran dari keduanya. Sementara Plasmodium Ovale dan Plasmodium Malariae pernah ditemukan hanya di Sulawesi dan Irian Jaya.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor - faktor yang berhubungan dengan kejadian penyakit malaria. Jenis penelitian ini adalah studi literatur, yaitu dengan mengumpulkan data berupa data sekunder yang diperoleh dari literatur - literatur, buku - buku, dan hasil penelitian sebelumnya yang mengkaji hubungan variabel bebas dan variabel terikat.Berdasarkan dari 6 jurnal studi penelitian dengan empat variabel yang dikaji menunjukkan adanya faktor - faktor yang berhubungan dengan kejadian penyakit malaria yaitu penggunaan kelambu, keberadaan genangan air , pengetahuan masyarakat tetapi pencahayaan tidak menunjukkan adanya hubungan dengan kejadian penyakit malaria.Melakukan pemberantasan sarang nyamuk yaitu pembersihan air tergenang, air payau, rawa dan lagoon-lagoon ditepi pantai dari jentik dan lumut, serta membersihkan vegetasi / semak-semak disekitar rumah yang merupakan tempat perindukan nyamuk Anopheles spp.Kata Kunci         =   pencahayaan , penggunaan kelambu,  keberadaan genangan air,  pengetahuan Masyarakat
STUDI KEPADATAN LALAT DAN KANDUNGAN FORMALIN PADA IKAN BASAH DI PASAR PANNAMPU KOTA MAKASSAR Muhammad Ikbal Arif; Asma Ayu Lestari
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 19, No 1 (2019): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v19i1.948

Abstract

Kepadatan lalat yang ada di Pasar dipengaruhi oleh faktor lingkungan yang mendukung perkembangbiakan lalat. Lalat merupakan salah satu serangga yang dapat berperan sebagai vektor penyakit. Penyakit yang dapat ditularkan diantaranya: Desentri, Diare, Typhoid dan Cholera. Selain itu, penggunaan pengawet pada bahan makanan sampai saat ini masih banyak dijumpai akhir-akhir ini. Pengawet yang lagi ramai dibicarakan dikalangan masyarakat adalah penggunaan formalin sebagai pengawet bahan makanan salah satunya yaitu Ikan Basah yang dijual di pasar.Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui Seberapa besar Tingkat Kepadatan Lalat dan Kandungan Formalin Pada Ikan Basah di Pasar Pannampu Kota Makassar.Jenis penelitian ini menggunakan metode observasional dengan pendekatan deskriptif yaitu melakukan pengukuran kepadatan lalat dan pemeriksaan kandungan formalin pada Ikan Basah di Pasar Pannampu Kota Makassar.Dari hasil penelitian diperoleh hasil pengukuran tingkat kepadatan lalat yang diperoleh titik I dan II pada pagi hari yaitu 2 ekor dan 3 ekor sedangkan pada siang hari 3 ekor dan 4 ekor dimana titik I dan II kadar formalin yang diperoleh 0,4 mg/l dan 0,6 mg/l. Dan pengukuran tingkat kepadatan lalat pada pagi hari di titik III diperoleh 7 ekor sedangkan siang hari 10 ekor dimana titik III kadar formalin yang diperoleh 0 mg/l.Berdasarkan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa ikan yang memiliki kandungan formalin masih tetap dihinggapi lalat sehingga hasil yang didapat pada penelitian ini tidak relevan dengan teori yang ada. Adanya lalat pada ikan yang memiliki kandungan formalin yang dijual di Pasar Pannampu Kota Makassar disebabkan karena jarak yang dekat antara lokasi penjualan yang satu dengan penjual yang lainnya.Key word : Kepadatan lalat, formalin
STUDI KANDUNGAN LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) PADA BAWANG MERAH (Allium Cepa) DAN SAYUR KUBIS (Brassica Oleracea) (STUDI KEPUSTAKAAN) Dicky Alamsyah; Muhammad Ikbal Arif
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 21, No 1 (2021): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v21i1.2081

Abstract

Bawang merah (Allium Cepa) dan sayur kubis (Brassica Oleracea) merupakan komoditi holtikultural yang dikembangkan dan memiliki prospek yang bagus yang tergolong sayuran rempah. Timbal adalah logam lunak kebiruan atau kelabu keperakan yang lazim terdapat dalam kandungan endapan sulfit yang tercampur mineral-mineral lain terutama seng dan tembaga.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan Timbal (Pb) pada bawang merah (Allium Cepa) dan sayur kubis (Brassica Oleracea). Jenis penelitian ini adalah studi literatur, yaitu dengan mengumpulkan data berupa data sekunder yang diperoleh dari literatur-literatur dan hasil penelitian sebelumnya yang mengkaji hubungan variabel bebas dan variabel terikat. Sampel dalam penelitian dengan studi kepustakaan ini adalah 6 jurnal yang sekaitan dengan judul.Hasil dari penelitian menunujukkan bahwa terdapat 3 jurnal tentang kandungan Timbal (Pb) pada bawang merah (Allium Cepa) dengan hasil rata – rata pada jurnal 1 sebesar 0,0187 ppm, jurnal 2 sebesar ≤ 0,01 ppm, jurnal 3 sebesar ≤ 0,1046 ppm dan 3 jurnal tentang kandungan logam berat timbal (Pb) pada sayur kubis (Brassica Oleracea) dengan hasil rata – rata pada jurnal 1 sebesar 5,49 ppm, jurnal 2 sebesar ≤ 0,09 ppm dan pada  jurnal 3 sebesar 0,0963 ppm, yang dipengaruhi oleh penggunaan argokimia, asap kendaraan, usia lahan pertanian yang digunakan. Berdasarkan hasil dapat disimpulkan bahwa petani bawang merah (Allium Cepa) dan sayur kubis (Brassica Oleracea) sebaiknya menggunakan pestisida nabati atau senyawa bioaktif alamiah yang berasal dari tumbuhan serta mengurangi dosis pemakaian pestisida dan pupuk. Kata Kunci : Bawang Merah (Allium Cepa), Sayur Kubis (Brassica Oleracea), Timbal (Pb)
STUDI BAKTERI ESCHERICHIA COLI DENGAN METODE MPN COLIFORM PADA KERANG LAUT DI DESA PA'LALAKKANG, KECAMATAN GALESONG, KAB.TAKALAR Muhammad Ikbal Arif; Nur Resky J
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 22, No 1 (2022): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v22i1.2714

Abstract

Keberadaan bakteri E.coli dalam makanan dan minuman dianggap mempunyai korelasi  dengan di temukannya bibit penyakit (patogen) dikatakan pathogen apabila keberadaan bakteri E.coli pada tubuh manusia dan hewan jumlah nya meningakat. Bakteri ini menghasilkan enterotoksin yang dapat menyebabkan diare, infeksi pada saluran kencing, pneumonia meningitis, dan infeksi gastrointestinal. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan E.coli dengan metode MPN Coliform pada jenis kerang dara dan kerang kepah serta untuk mengetahui penyakit yang di derita saat mengkomsumsi kerang laut. Hasil penelitian ini menunjukkan pada Kerang dara 1 (KD-1) yaitu negatif mengandung E.coli. Kerang dara 2 (KD-2) yaitu negatif mengandung E.coli .Kerang dara 3 (KD-3)  yaitu positif mengandung E.coli. Kerang kepah 1 (KP-1)  negatif mengandung E.coli. Kerang kepah 2 (KP-2) negatif mengandung E.coli. Kerang kepah 3 (KP-3) negatif mengandung E.coli. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti dapat disimpulkan bahwa kerang darah pada lokasi jarak 10 m dari bibir pantai yaitu  kerang dara positif mengandung E.coli. oleh sebab itu, perlu  berhati – hati saat mengkonsumsi makanan laut karena bisa menyebabkan berbagai penyakit yang muncul pada tubuh manusia. Kata Kunci : MPN Coliform, E.coli, Kerang Dara, Kerang Kepah, Pesisir
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA PERAWAT RSUD LAMADDUKKELLENG KABUPATEN WAJO Muhammad Ikbal Arif; Andi Ruhban; Fatimah Tiara Ceet Bahasoan
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 22, No 2 (2022): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v22i2.2901

Abstract

Pemakaian alat pelindung diri (APD) merupakan salah satu upaya untuk menciptakan keselamatan dan kesehatan kerja bagi perawat di beberapa ruangan perawatan Rumah Sakit. Alat pelindung diri seperti diantaranya sarung tangan, masker, kaca mata pelindung, apron/celemek, serta sepatu tertutup merupakan alternatif tindakan pencegahan bagi perawat dalam melindungi diri dari resiko penularan penyakit selama berinteraksi dengan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan penggunaan APD pada perawat di RSUD Lamaddukkelleng Kabupaten Wajo. Jenis penelitian ini adalah Observasi Analitik dengan pendekatan Cross Sectional Studi. Jumlah sampel sebanyak 150 perawat dengan pengambilan sampel secara Simple Random Sampling. Data diolah menggunakan analisis statistic dengan uji Chi Square. Berdasarkan hasil uji Chi Squre yang menunjukan ρvalue=0,03 < 0,05 bahwa ada hubungan Pengetahuan dengan penggunaan alat pelindung diri.  Sikap yang didapatkan ρvalue=0,04 < 0,05 menunjukan bahwa ada hubungan sikap dengan penggunaan alat pelindung diri. Dan pada Tindakan ρvalue=0,03 < 0,05 menunjukan bahwa ada hubungan penggunaan alat pelindung diri pada perawat di RSUD Lamaddukkelleng Kabupaten Wajo. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan, sikap, dan tindakan dengan penggunaan APD. Diharapkan kepada perawat untuk melakukan sosialisasi dan mengatur segala persedian APD agar bisa di penuhi.Kata Kunci : Alat Pelindung Diri (APD), Perawat
Evaluation of the PHBS Program For 2018, 2019, and 2020 In Masalle Village, Enrekang Regency Haderiah Haderiah; Muhammad Ikbal Arif; La Taha La Taha; Sulasmi Sulasmi; Hidayat Hidayat
Eduvest - Journal of Universal Studies Vol. 2 No. 2 (2022): Journal Eduvest - Journal of Universal Studies
Publisher : Green Publisher Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2167.846 KB) | DOI: 10.59188/eduvest.v2i2.351

Abstract

PHBS is all healthy behaviors that are carried out on the basis of awareness to help themselves and family members in the health sector and can play an active role in carrying out public health activities. Clean culture is a reflection of people's attitudes and behavior in maintaining and maintaining personal and environmental hygiene in everyday life. The PHBS indicators that are the center of this research are healthy latrines, clean water supply, hand washing with soap, and smoking habits.This study aims to evaluate the PHBS program in the village of Masalle, Enrekang Regency. This type of research is a descriptive research which describes, discloses and presents what is in accordance with the data and facts regarding the PHBS program that has been launched. The number of samples was 4 PHBS indicators, namely healthy latrines, clean water supply, washing hands with soap, and smoking habits.The results obtained from the results of the PHBS study in Masalle Village, namely in 2018, the indicators for healthy latrines were 94.0%, PAB was 100%, CTPS was 99.1%, smoking habits were 53.3%. In 2019 the indicators for healthy latrines were 94.8%, PAB was 100%, CTPS was 100%, smoking habits were 53.3%. In 2020 the indicators for healthy latrines are 95.3%, PAB is, CTPS is 100%, smoking habits are 53.3%.
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) PADA PENGANGKUT SAMPAH DI WILAYAH KOTA DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN JENEPONTO Muhammad Ikbal Arif; Selpianriani Selpianriani; Haidina Ali
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 23, No 1 (2023): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v23i1.3195

Abstract

Alat pelindung diri adalah alat atau perlengkapan yang digunakan untuk melindungi diri dan menjaga keselamatan pekerja saat melakukan pekerjaan yang memiliki potensi bahaya atau resiko kecelakaan kerja. Alat-alat pelindung diri (APD) yang digunakan harus sesuai dengan potensi bahaya dan resiko pekerjaanya sehingga efektif melindungi pekerja sebagai penggunannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan penggunaan Alat pelindung diri (APD) pada pengangkut sampah Wilayah Kota Dinas Lingkungan Hidup Kab. Jeneponto. Jenis penelitian yang digunakan yaitu observasional analitik dengan pendekatan cross sectional dan populasi penelitian ini adalah pekerja pengangkut sampah di Wilayah Kota Dinas Lingkungan Hidup Kab. Jeneponto. Sampel penelitian berjumlah 98 responden, data diolah menggunakan analisis statistik dengan uji chi square. Berdasarkan hasil uji chi square yang menunjukkan p value = 0,01 < 0,05 bahwa ada hubungan pengetahuan dengan penggunaan alat pelindung diri. Sikap yang didapatkan p value = 0,04 < 0,05 menunjukkan bahwa ada hubungan sikap dengan penggunaan alat pelindung diri. Dan pada tindakan p value = 0,08 > 0,05 menunjukkan tidak ada hubungan antara tindakan dengan penggunaan alat pelindung diri pada pengangkut sampah wilayah Kota Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jeneponto. Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan pengetahuan dan sikap dengan penggunaan alat pelindung diri pada pekerja pengangkut sampah. Diharapkan kepada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jeneponto untuk menyediakan APD lebih pada pekerja pengangkut sampah dan dapat lebih tegas lagi dalam penerapan penggunaan APD pada pekerja pengangkut sampah.Kata kunci : Dinas, Penggunaan APD, Pekerja, Sampah