Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Pengaruh Konsentrasi dan Waktu Penyemprotan Pupuk Organik Cair Super ACI terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung Manis RAHMI, ABDUL; -, JUMIATI
AGRITROP Vol. 26, No. 3 September 2007
Publisher : AGRITROP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.918 KB)

Abstract

The objectives of experiment were: (1) to understand of effect concentration and timing of application of SuperACI foliar organic fertilizer, and (2) to determined of concentration and timing application of Super ACI foliarorganic fertilizer to sweet corn. The experiment was conducted at Rawa Makmur Village, Palaran Sub District,Samarinda City, on July 2004 until October 2004. The experiment design used was Completely Randomized BlockDesign in Faktorial Experiment 4 x 3 with three replications. The first factor was concentration of Super ACI (K)consisted 4 levels, namely: no Super ACI application (k0), 0,71 ml l-1 water (k1), 1,43 ml l-1 water (k2), and 2,15ml l-1 water (k3). The second factor was timing of application (W) consisted 3 levels, namely : 12, 24, and 36 daysafter planting (w1), 15, 30, and 45 days after planting (w2), and 18, 36 and 54 days after planting. The result ofexperiment showed that: (1) the concentration of Super ACI was significantly on the plant height at 42 days afterplanting, blooming time of male and female, harvest time, length of cob, diameter of cob, weight of cob, and affectedsignificantly on the yield of cob. The highest of cob yield namely 8,77 ton ha-1 was achieved on 1,43 ml l-1 waterof Super ACI; (2) timing of application was no significant on the plant height at 14, 28, and 42 days after planting,blooming time of male and female, harvest time, length of cob, diameter of cob, weight of cob, and yield of cob;and (3) no interaction between concentration and timing of application of Super ACI foliar organic fertilizer on theall parameters.
PENGARUH PUPUK KANDANG KAMBING DAN PUPUK ORGANIK CAIR NASA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PAKCOY (Brassica rapa L.) VARIETAS NAULI F1. Dedy Hidayat; Abdul Rahmi; Helda Syahfari; Puji Astuti
Agrifor : Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan Vol 19, No 2 (2020): Oktober 2020
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/af.v19i2.4806

Abstract

Jenis sawi yang cukup populer dan banyak dikonsumsi masyarakat antara lain pakcoy dan  pakcoy termasuk jenis yang banyak dibudidayakan petani saat ini.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk kandang kambing dan POC Nasa serta interaksi terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman pakcoy, dan untuk mendapatkan dosis yang terbaik dari pupuk kandang kambing dan konsentrasi POC Nasa untuk menghasilkan tanaman pakcoy yang tinggi.Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dalam Percobaan Faktorial 4 x 4, dengan dua faktor perlakuan yang diulang sebanyak 5 kali. Faktor pertama adalah dosis pupuk kandang kambing (K) yang terdiri atas 4 taraf yaitu : tanpa pupuk kandang kambing (k0), 5 Mg ha-1 atau 37,00 g polibag-1(k1); 7,5 Mg ha-1 atau 56,25 g polibag-1(k2), dan 10 Mg ha-1 atau 75,00 g polibag-1 (k3).  Faktor kedua adalah konsentrasi POC Nasa (N) yang terdiri atas 4 taraf yaitu : tanpa POC Nasa (n0), 2 ml l-1 air (n1), 4 ml l-1 air (Nn), dan  6 ml -1 air (3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa : Perlakuan pupuk kandang kambing berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman dan jumlah daun pada umur 14, 21, dan 28  hari setelah tanam, dan produksi tanaman pakcoy. Perlakuan POC Nasa berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman dan jumlah daun pada umur 14, 21, dan 28  hari setelah tanam, dan produksi tanaman pakcoy. Perlakuan interaksi antara pupuk kandang kambing dan POC Nasa berpengaruh nyata sampai berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman dan jumlah daun pada umur 14, 21, dan 28  hari setelah tanam, dan produksi tanaman pakcoy. Produksi tanaman pakcoy yang paling tinggi dihasilkan pada perlakuan kombinasi 75,00 g-1 polibag pupuk kandang kambing dan 6 ml l-1 air POC Nasa (k3n3) yaitu 181,60 g-1 polibag, sedangkan yang paling rendah dihasilkan pada kombinasi tanpa pupuk kandang kambing dan tanpa POC Nasa (k0n0) yaitu 26,60 g-1 polibag.
The Effect of Guano Walet Fertilizer and Ratu Biogen Foliar Fertilizer on the Growth and Yield of Tomato (Lycopercicum esculentum Mill.) Monza Variety Dian Kristina; Abdul Rahmi
Agrifor : Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan Vol 17, No 2 (2018): Oktober
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/af.v17i2.3611

Abstract

This experiment aims to: (1) to study of the effect of guano walet fertilizer and Ratu Biogen foliar fertilizeras well as their interaction on the growth and yield of tomato plants; and (2) to find proper dosage of guano walet fertilizer and proper concentration of Ratu Biogen foliar fertilizer for better growth and yield of tomato plants.The research carried out from May 2014 to July 2014, in the Village Melak Ulu RT.20 Subdistrict Melak, West Kutai. It applied Completely Randomized Design with factorial experiment 4 x 4 and five replications.  The first factor is the dosage of the guano walet fertilizer (G) consists of 4 levels, namely: no fertilizer application guano walet (g0), 10 Mg ha ̵ ¹, or 100 g of polybag ̵ ¹ (g1), 15 Mg ha ̵ ¹ or 150 g polibag ̵ ¹ (g2), 20 Mg ha ̵ ¹ or 200 g polybag ̵ ¹   (g3). The second factor is the concentration of Ratu Biogen (B) consists of 4 levels: without POC Ratu Biogen (b0), 1 ml 1 ̵ ¹ water (b1), 2 ml 1 ̵ ¹ water (b2), 3 ml 1 ̵ ¹  water (b3).Result of the research revealed that : (1) application of guano walet fertilizer affect very significantly on plant height at 14, 28, 42 days after planting, the number of fruits per plant, and weight of fruit per plant, but the effect is not significant on the days of plant flowered and days of plant harvest.  The best production is attained by the 200 g polybag-1 fertilizer guano walet (g3), namely 282,50 plant-1, In reverse, the least production is attained by without fertilizer guano walet (g0), namely 227,25 g plant ̵ ¹; (2) application of Ratu Biogen foliar fertilizer after significantly to very significantly on the plant height at 14 days after planting  and the number of fruits per plant, but the effect is no significant on the plant height at 28 and 42 days after planting, days of plant flowered, days of plant harvest, and weight of fruit per plant; and (3) interaction between guano walet fertilizer and Ratu Biogen foliar fertilizer no significantly on the plant height at 14, 28, and 42 days after planting, days of plant flowered, days of plant harvest, number of fruit per plant, and fruit weight per plant.
PENGARUH PUPUK KOMPOS DAN PUPUK ORGANIK CAIR NASA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativus L.) VARIETAS MISANO F1 Emiliana Lidya; Abdul Rahmi
Agrifor : Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan Vol 18, No 2 (2019): Oktober 2019
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/af.v18i2.4343

Abstract

Tujuan penelitian adalah untuk : (1) mengetahui pengaruh pemberian pupuk kompos dan POC Nasa serta interaksinya terhadap pertumbuhan dan hasil  tanaman mentimun varietas Misano F1; dan (2) memperoleh dosis pupuk kompos dan konsentrasi POC Nasa yang sesuai untuk pertumbuhan dan hasil tanamam mentimun, sehingga diperoleh hasil yang tinggi.Penelitian dilaksanakan pada akhir bulan Februari 2017 sampai bulan April 2017 di Pekarangan rumah Jalan Cut Nyak Dien RT.3 wilayah Kelurahan Barong Tongkok, Kecamatan Barong Tongkok, Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur.Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dalam percobaan faktorial 4 x 4 yang diulang sebanyak 3 kali.   Faktor pertama adalah dosis pupuk kompos (K) yang terdiri atas 4 taraf: tanpa pupuk kompos (k0),48g polibag-1(k1). 64 g polibag-1 (k2); dan 80g polibag-1(k3).   Faktor kedua adalah konsentrasi POC Nasa (D) terdiri atas 4 taraf: tanpa POC Nasa (d0), 1 ml l-1 air (d1),  2 ml l-1 air (d2), dan 3 ml l-1 air (d3).Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) perlakuan pupuk kompos berpengaruh nyata terhadap berat satu buah dan berat buah per tanaman; berpengaruh sangat nyata terhadap panjang tanaman pada umur 15 dan 30 hari setelah tanam, dan diameter buah, tetapi berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah buah per tanaman.  Buah yang paling berat dihasilkan pada perlakuan 48 g polibag-1 (k1) yaitu 3,77 kg tanaman-1, sedangkan yang paling ringan dihasilkan pada perlakuan 80 g polibag-1 (k3) yaitu 3,06 kg tanaman-1; (2) perlakuan POC Nasa berpengaruh nyata terhadap berat satu buah; dan berpengaruh sangat nyata terhadap panjang tanaman pada umur 30 hari setelah tanam dan diameter buah, tetapi berpengruh tidak nyata terhadap panjang tanaman pada umur 15 hari setelah tanam, jumlah buah dan berat buah per tanaman; dan (3) perlakuan interaksi antara pupuk kompos dan POC Nasa berpengaruh nyata terhadap berat satu buah dan berpengaruh sangat nyata terhadap diameter buah, tetapi berpengaruh tidak nyata terhadap panjang tanaman pada umur 15 dan 30 hari setelah tanam, jumlah buah dan berat buah per tanaman.
PENGARUH MEDIA TANAM DAN NUTRISI ORGANIK TANAMAN (NOT) LAU KAWAR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) VARIETAS TAKAR muhtar muhtar; Abdul Rahmi
Agrifor : Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan Vol 19, No 1 (2020): Maret 2020
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/af.v19i1.4612

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh media tanam, aplikasi Nutrisi Organik Tanaman Lau Kawar dan interaksinya terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah serta mendapatkan media tanam dan Nutrisi Organik Tanaman.Penelitian ini dilakukan dari Maret hingga Juni 2019 di Desa Sungai Pinang Dalam, Kabupaten Sungai Pinang, Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur.Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dalam Percobaan Faktorial 3 x 3 dan 5 replikat. Faktor pertama adalah media tanam (M) yang terdiri 3 level, yaitu: media tanam humus (m0), media tanam humus + kotoran kambing 2: 1 (m1), dan media tanam topsoil + kotoran kambing + bahan bakar kulit 2: 1: 1 (m2). Faktor kedua adalah konsentrasi Gizi Organik Tanaman Lau Kawar (P) yang terdiri dari 3 level, yaitu: tanpa Gizi Organik Tumbuhan Lau Kawar (p0), 2 ml l-1 air (p1) dan 4 ml l-1 air (p2) .Hasil percobaan menunjukkan bahwa perlakuan media tanam dan aplikasi Nutrisi Organik Tumbuhan Lau Kawaraplikasi dan interaksinya tidak signifikan pada semua parameter pengamatan, dan media tanam dan konsentrasi Nutrisi Organik Tumbuhan Lau Kawar tidak sesuai untuk pertumbuhan dan hasil tanaman kacang tanah.
PENGARUH PUPUK KOMPOS DAN PUPUK ORGANIK CAIR NASA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativus L.) VARIETAS MISANO F1 Lidya, Emiliana; Rahmi, Abdul
Agrifor : Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan Vol 18, No 2 (2019): Oktober 2019
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/af.v18i2.4343

Abstract

Tujuan penelitian adalah untuk : (1) mengetahui pengaruh pemberian pupuk kompos dan POC Nasa serta interaksinya terhadap pertumbuhan dan hasil  tanaman mentimun varietas Misano F1; dan (2) memperoleh dosis pupuk kompos dan konsentrasi POC Nasa yang sesuai untuk pertumbuhan dan hasil tanamam mentimun, sehingga diperoleh hasil yang tinggi.Penelitian dilaksanakan pada akhir bulan Februari 2017 sampai bulan April 2017 di Pekarangan rumah Jalan Cut Nyak Dien RT.3 wilayah Kelurahan Barong Tongkok, Kecamatan Barong Tongkok, Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur.Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dalam percobaan faktorial 4 x 4 yang diulang sebanyak 3 kali.   Faktor pertama adalah dosis pupuk kompos (K) yang terdiri atas 4 taraf: tanpa pupuk kompos (k0),48g polibag-1(k1). 64 g polibag-1 (k2); dan 80g polibag-1(k3).   Faktor kedua adalah konsentrasi POC Nasa (D) terdiri atas 4 taraf: tanpa POC Nasa (d0), 1 ml l-1 air (d1),  2 ml l-1 air (d2), dan 3 ml l-1 air (d3).Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) perlakuan pupuk kompos berpengaruh nyata terhadap berat satu buah dan berat buah per tanaman; berpengaruh sangat nyata terhadap panjang tanaman pada umur 15 dan 30 hari setelah tanam, dan diameter buah, tetapi berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah buah per tanaman.  Buah yang paling berat dihasilkan pada perlakuan 48 g polibag-1 (k1) yaitu 3,77 kg tanaman-1, sedangkan yang paling ringan dihasilkan pada perlakuan 80 g polibag-1 (k3) yaitu 3,06 kg tanaman-1; (2) perlakuan POC Nasa berpengaruh nyata terhadap berat satu buah; dan berpengaruh sangat nyata terhadap panjang tanaman pada umur 30 hari setelah tanam dan diameter buah, tetapi berpengruh tidak nyata terhadap panjang tanaman pada umur 15 hari setelah tanam, jumlah buah dan berat buah per tanaman; dan (3) perlakuan interaksi antara pupuk kompos dan POC Nasa berpengaruh nyata terhadap berat satu buah dan berpengaruh sangat nyata terhadap diameter buah, tetapi berpengaruh tidak nyata terhadap panjang tanaman pada umur 15 dan 30 hari setelah tanam, jumlah buah dan berat buah per tanaman.
The Effect of Guano Walet Fertilizer and Ratu Biogen Foliar Fertilizer on the Growth and Yield of Tomato (Lycopercicum esculentum Mill.) Monza Variety Kristina, Dian; Rahmi, Abdul
Agrifor : Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan Vol 17, No 2 (2018): Oktober
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/af.v17i2.3611

Abstract

This experiment aims to: (1) to study of the effect of guano walet fertilizer and Ratu Biogen foliar fertilizeras well as their interaction on the growth and yield of tomato plants; and (2) to find proper dosage of guano walet fertilizer and proper concentration of Ratu Biogen foliar fertilizer for better growth and yield of tomato plants.The research carried out from May 2014 to July 2014, in the Village Melak Ulu RT.20 Subdistrict Melak, West Kutai. It applied Completely Randomized Design with factorial experiment 4 x 4 and five replications.  The first factor is the dosage of the guano walet fertilizer (G) consists of 4 levels, namely: no fertilizer application guano walet (g0), 10 Mg ha ̵ ¹, or 100 g of polybag ̵ ¹ (g1), 15 Mg ha ̵ ¹ or 150 g polibag ̵ ¹ (g2), 20 Mg ha ̵ ¹ or 200 g polybag ̵ ¹   (g3). The second factor is the concentration of Ratu Biogen (B) consists of 4 levels: without POC Ratu Biogen (b0), 1 ml 1 ̵ ¹ water (b1), 2 ml 1 ̵ ¹ water (b2), 3 ml 1 ̵ ¹  water (b3).Result of the research revealed that : (1) application of guano walet fertilizer affect very significantly on plant height at 14, 28, 42 days after planting, the number of fruits per plant, and weight of fruit per plant, but the effect is not significant on the days of plant flowered and days of plant harvest.  The best production is attained by the 200 g polybag-1 fertilizer guano walet (g3), namely 282,50 plant-1, In reverse, the least production is attained by without fertilizer guano walet (g0), namely 227,25 g plant ̵ ¹; (2) application of Ratu Biogen foliar fertilizer after significantly to very significantly on the plant height at 14 days after planting  and the number of fruits per plant, but the effect is no significant on the plant height at 28 and 42 days after planting, days of plant flowered, days of plant harvest, and weight of fruit per plant; and (3) interaction between guano walet fertilizer and Ratu Biogen foliar fertilizer no significantly on the plant height at 14, 28, and 42 days after planting, days of plant flowered, days of plant harvest, number of fruit per plant, and fruit weight per plant.
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK NPK DGW COMPACTION DAN POC RATU BIOGEN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABE RAWIT (Capsicum frutescent L.) HIBRIDA F-1 VARIETAS BHASKARA Antonius, Antonius; Rahmi, Abdul
Agrifor : Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan Vol 15, No 1 (2016): Maret
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/af.v15i1.1776

Abstract

Pengaruh Pemberian Pupuk NPK DGW Compaction dan POC Ratu Biogen terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Cabe Rawit (Capsicum frutescent L.) Hibrida F-1 Varietas Bhaskara.  Tujuan penelitian adalah : (1) untuk mengetahui pengaruh pupuk NPK DGW Compaction dan POC Ratu Biogen serta interakinya terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabe rawit, dan (2) untuk memperoleh dosis pupuk NPK DGW Compaction dan konsentrasi POC  Ratu Biogen yang sesuai untuk pertumbuhan dan hasil tanaman cabe rawit.Penelitian dilaksanakan dari bulan Maret sampai bukan Mei 2014 di Kampung Empas,  Kecamatan Melak,  Kabupaten Kutai Barat.  Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan Percobaan Faktorial 4 x 4 yang diulang sebanyak empat kali, Faktor pertama adalah dosis pupuk NPK DGW Compaction (N) terdiri atas 4 taraf, yaitu :  tanpa pupuk NPK DGW Compaction (n0), 1 g polibag-1 (n1), 2 g polibag-1 (n2), dan 3 g polibag-1 (n3). Faktor kedua adalah konsentrasi POC Ratu Biogen (B) terdiri atas 4 taraf, yaitu :  tanpa POC Ratu Biogen (b0),  1 ml l-1 air (b1), 2 ml l-1 air (b2), dan 3 ml l-1 air (b3).Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1. Pemberian pupuk NPK DGW Compaction berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 30, 45, dan 60 hari setelah tanam, umur tanaman saat berbunga, jumlah buah per tanaman, dan berat buah per tanaman. 2. Pemberian POC Ratu Biogen berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 30, 45, dan 60 hari setelah tanam, umur tanaman saat berbunga, jumlah buah per tanaman, dan berat buah per tanaman. 3. Interaksi antara pupuk NPK DGW Compaction dengan POC Ratu Biogen berpengaruh nyata sampai sangat nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 30 dan 45 hari setelah tanam, umur tanaman saat berbunga, jumlah buah per tanaman, dan berat buah per tanaman. 4. Berat buah yang paling tinggi dihasilkan pada kombinasi perlakuan 3 g polibag-1 NPK DGW Compaction dan 3 ml l-1 air POC Ratu Biogen (n3b3), yaitu 489,22 g tanaman-1, sedangkan yang paling rendah dihasilkan pada kombinasi tanpa pupuk NPK DGW Compaction dan tanpa POC Ratu Biogen (n0b0), yaitu 36,47 g tanaman-1.
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK TRICHOKOMPOS DAN PUPUK PHONSKA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BUNCIS (Phaseolus vulgaris L.) VARIETAS MAXIPRO Trosian, Edy Marizqy; Rahmi, Abdul; Sujalu, Akas Pinaringan
JAKT : Jurnal Agroteknologi dan Kehutanan Tropika Vol 1, No 2 (2023): Juli 2023
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/jakt.v1i2.7021

Abstract

Buncis telah dibudidayakan di seluruh dunia, baik di wilayah yang beriklim subtropis maupun tropis, termasuk Indonesia. Buncis sebagai sayuran yang banyak di konsumsi masyarakat Indonesia cocok untuk dibudidayakan karena kebutuhan konsumsi yang meningkat. Tujuan penelitian untuk megetahui Pengaruh pupuk Trichokompos dan Phonska serta interaksinya terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman buncis varietas Maxipro. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli-September 2018. Lokasi penelitian terletak di Desa Muara Kaman Ilir. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan analisis factorial 4 x 4 dan terdiri atas 3 ulangan (blok). Faktor pertama adalah dosis pupuk Trichokompos (t) yang terdiri atas 4 taraf, yaitu : (t0) : Tanpa Pupuk Trichokompos (kontrol), (t1) : 5 ton/ha setara dengan 1,25 kg/petak, (t2) : 10 ton/ha setara dengan 2,5 kg/petak, (t3) : 15 ton/ha setara dengan 3,75 kg/petak. Faktor kedua adalah dosis pupuk Phonska (p) yang terdiri atas 4 taraf, yaitu : (p0) : tanpa pupuk Phonska (kontrol), (p1) : 300 kg/ ha setara dengan 75 gram/petak, (p2) : 400 kg/ ha setara dengan 100 gram/petak, (p3) : 500 kg/ ha setara dengan 125 gram/petak.Perlakuan pupuk Trichokompos berbeda tidak nyata terhadap panjang tanaman umur 15, 30, 45 hari setelah tanaman, umur keluar bunga dan umur panen, namun berpengaruh sangat nyata terhadap parameter jumlah polong saat panen, berat polong per petak produksi dan produksi polong per hektar. Perlakuan pupuk Phonska berpengaruh tidak nyata terhadap parameter panjang tanaman umur 15, 30, 45 hari setelah tanaman dan umur keluar bunga, berpengaruh nyata pada parameter umur panen dan berpengaruh sangat nyata terhadap parameter jumlah polong saat panen, berat polong per petak produksi, dan produksi polong per hektar.  Interaksi perlakuan antara pupuk Trichokompos dan pupuk Phonska berpengaruh nyata terhadap parameter berat polong per petak.
PENGARUH PUPUK PETROGANIK DAN PUPUK NPK MUTIARA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SEMANGKA (Citrullus vulgaris Schard) VARIETAS MAHESA F1 Triyatmoko, Ragil; Rahmi, Abdul; Fatah, Abdul
Jurnal Agroteknologi dan Kehutanan Tropika Vol 2, No 1 (2024): Januari 2024
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/jakt.v2i1.7450

Abstract

Semangka sebagai komuditas buah yang dikenal masyarakat Indonesia dengan nilai ekonomi tinggi dengan pasar yang luas. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh pupuk petroganik dan NPK Mutiara serta interaksinya terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman semangka (Citrullus vulgaris Schard) varietas Mahesa F1 dan untuk memperoleh dosis pupuk Petroganik dan NPK Mutiara.Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari-April 2022. Lokasi penelitian terletak di Desa Sidomulyo, Kecamatan Anggana, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur.Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan pola faktorial 4x4 yang diulang sebanyak 3 kali. Faktor pertama adalah pupuk petroganik (P) yang terdiri atas 4 taraf yaitu: tanpa pemberian pupuk Petroganik (p0), 1 ton ha-1 atau 1,6 kg petak-1 (p1), 2 ton ha-1 atau 3,2 kg petak-1 (p2), dan 3 ton ha-1 atau 4,8 kg petak-1 (p3). Faktor kedua adalah pupuk NPK Mutiara (N) yang terdiri atas 4 taraf, yaitu : tanpa pupuk NPK Mutiara (n0), 100 kg ha-1 atau 10 g tanaman-1 (n1), 200 kg ha-1 atau 20 g tanaman-1 (n2), dan 300 kg ha-1 atau 30 g tanaman-1 (n3).Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk Petroganik       berpengaruh nyata sampai sangat nyata terhadap panjang tanaman umur 20 dan 60    hari setelah tanam, umur tanaman saat berbunga, umur tanaman saat panen, diameter buah, berat per buah dan produksi buah. Pemberian pupuk NPK Mutiara berpengaruh nyata sampai sangat nyata terhadap panjang tanaman umur 20 dan 60 hari setelah tanam, umur tanaman saat panen, diameter buah, berat per buah dan produksi buah.