Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Penggunaan Smartphone dan Perilaku Sosial Anak Usia Dini: A Correlational Study Wahyudi, Hendro; Sari, Niken Ayu Merna Eka
Mitra Ash-Shibyan: Jurnal Pendidikan dan Konseling Vol. 7 No. 02 (2024): Mitra Ash-Shibyan: Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : STAI Auliaurrasyidin Tembilahan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46963/mash.v7i02.2192

Abstract

A smartphone is a communication tool that has various features. Smartphone users do not only come from workers but children and toddlers. The use of smartphones, especially in early childhood, has multiple negative impacts – besides its positive impacts - such as decreased concentration while learning, causing health problems, slowing cognitive development, and affecting the formation of social behavior. In line with that, this study aims to determine the relationship between smartphone use and the formation of social behavior in early childhood. This study used a descriptive correlational design with a cross-sectional approach. The population used in this study was 108 parents, while the sample amounted to 85 parents which is taken using the purposive sampling technique. Data were collected using questionnaires about smartphone use and children’s social behavior. The data were then analyzed using the Spearmen rank correlation test with a significance of p < 0.05. The results of this study indicate that the use of smartphones is related to the formation of social behavior in early childhood, with a correlation strength value of 0.798 (correlation strength = strong).
PSIKOEDUKASI CILUKBA MAMPU MENGOPTIMALKAN PENGETAHUAN IBU DALAM PENCEGAHAN STUNTING : Cilukba Psycoeducation Is Able to Optimize Mother’s Knowledge in Stunting Prevention Sari, Niken Ayu Merna Eka; Mirayanti, Ni Ketut Ayu
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Vol. 10 No. 1 (2024): JIKep | Februari 2024
Publisher : LPPM STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33023/jikep.v10i1.1918

Abstract

Pendahuluan: Masa balita disebut sebagai periode keemasan karena pada masa ini adalah masa pertumbuhan dan perkembangan anak yang jika tidak dimanfaatkan dengan baik terutama pemenuhan asupan nutrisi akan menyebabkan terjadi kerusakan yang bersifat permanen (Window of opportunity). Permasalahan gizi yang dapat dialami oleh anak salah satunya adalah stunting. Salah satu upaya pencegahan stunting yang saat ini sedang marak yaitu penerapan metode CILUKBA. Tujuan: penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh psikoedukasi tentang metode CILUKBA terhadap pengetahuan dalam pencegahan stunting. Metode: Jenis penelitian ini Pra experimental one group pre dan post test. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki anak balita di Desa Dauh Puri Kaja sejumlah 153 orang. Tehnik sampling yang digunakan purposive sampling dengan jumlah sampel 30 orang. Uji analisis bivariat menggunakan uji Wilcoxon. Hasil: Penelitian didapatkan tingkat pengetahuan sebelum intervensi didapatkan sebagian besar reponden memiliki pengetahuan cukup yaitu sejumlah 16 orang (53,3%) dan setelah diberikan intervensi didapatkan sebagian besar memiliki pengethuan baik yaitu sejumlah 27 orang (90%), sedangkan untuk sikap sebelum intervensi didapatkan sebagian besar kategori cukup 23 orang (76,7%) dan setelah intervensi sebagian besar kategori baik sejumlah 27 orang (90%). Hasil Analisa bivariat didapatkan nilai p-value = 0,000 < ? (0,05) maka Ho ditolak dan artinya terdapat pengaruh psikoedukasi metode CILUKBA terhadap pengetahuan ibu dalam pencegahan stunting. Kesimpulan: Disarankan kepada ibu untuk lebih memahami dan dapat menerapkan metode CILUKBA dalam pengasuhan sehari-hari guna mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak sebagai upaya mencegah terjadinya stunting
HUBUNGAN SIKAP IBU DALAM 1000 HARI KEHIDUPAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA: The Relationship of Mother's Attitudes in 1000 Days of Life with Stunting Incidents in Toddler Mirayanti, Ni Ketut Ayu; Sari, Niken Ayu Merna Eka
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Vol. 10 No. 2 (2024): JIKep | Juni 2024
Publisher : LPPM STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33023/jikep.v10i2.2154

Abstract

Pendahuluan :     Stunting merupakan permasalahan gizi nasonal yang sampai saat ini belum dapat teratasi. Permasalahan pemenuhan nutrisi pada 1.000 hari pertama kehidupan (HPK) yang dihadapi oleh ibu di Indonesia merupakan salah satu penyebab masalah pada pertumbuhan dan perkembangan anak salah satunya stunting. Pengetahuan 1.000 HPK menjadi hal penting terutama pada masa pertumbuhan dan perkembangan anak yang terhitung mulai dari 0 hari kehamilan sampai   berusia 2 tahun. Pengetahuan akan meningkat seiring dengan sikap ibu terkait pemenuhan nutrisi seimbang. Tujuan: penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan sikap ibu dalam 1000 hari kehidupan dengan kejadian stunting pada balita. Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional.  Penelitian ini dilakukan di Desa Yangapi Kecamatan Tembuku Bangli. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai balita usia 0-24 bulan sebanyak 237 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling dengan jenis purposive sampling. Analisis data menggunakan uji Korelasi Rank Spearman dengan tingkat kesalahan 5% (0,05). Hasil: Penelitian didapatkan sebagian besar responden memiliki sikap positive yaitu sejumlah 87 responden (58,5%) dan sebagian besar balita dalam kategori normal yaitu sejumlah 135 balita (90,6%). Hasil analisis didapatkan nilai P value 0,016 dimana p value kurang dari 0,05 maka Ho ditolak artinya terdapat hubungan antara sikap ibu dalam 1000 hari kehidupan dengan kejadian stunting pada balita. Berbagai faktor yang mempengaruhi sikap diantaranya usia, dan pengetahuan. Mayoritas responden berusia 20-30 tahun. Kesimpulan: Usia berkaitan dengan pengalaman, semakin matang usia maka semakin banyak pengalaman untuk memiliki sikap terbaik guna mencapai tujuan yang baik. Pengalaman yang dimiliki oleh ibu sangat memberi pengaruh bagi pemberian asupan gizi pada bayi dan balita.
Upaya Pencegahan Stunting Dari Hulu Dengan Mewujudkan Remaja Sehat Sari, Niken Ayu Merna Eka; Resiyanthi, Ni Komang Ayu; Laksmi, I Gusti Ayu Putu Satya; Saraswati, Ni Luh Gede Intan; Parwati, Putu Ayu
Jurnal Abdimas ITEKES Vol 4 No 1 (2024)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Institute Teknologi dan Kesehatan (ITEKES) Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37294/jai.v4i1.637

Abstract

Stunting merupakan permasalahan Nasional yang sampai saat ini belum dapat terpecahkan. Target penurunan stunting yang ditetapkan Pemerintah di Tahun 2024 ini adalah mencapai 14%, namun pencapaian tersebut masih jauh dari angka kejadian stunting yang saat ini mencapai angka 21,6%. Salah satu upaya pencegahan yang dapat dilakukan yaitu pencegahan stunting dari hulu yaitu pencegahan dengan mewujudkan remaja yg sehat dimana remaja ini adalah calon orang tua yang nantinya akan menghasilkan keturunan. Dengan mewujudkan calon orang tua yang sehat maka akan menghasilkan keturunan yang sehat pula. Kegiatan ini dilaksanakan di Banjar Mekar Sari Desa Dauh Puri Kaja Kecamatan Denpasar Utara Kabupaten Denpasar. Kegiatan ini dihadiri oleh 35 remaja. Kegiatan yang dilakukan yaitu memberikan edukasi tentang stunting dan peran remaja dalam pencegahan stunting. Pemberian edukasi dilakukan dengan metode ceramah dan dibantu dengan media power point dan leafleat. Setelah pemberian edukasi dilanjutkan dengan sesi diskusi untuk mengoptimalkan pemahaman audiens tentang materi yang telah disampaikan. Sebelum dan setelah diberikan edukasi dilakukan pengukuran tingkat pengetahuan remaja melalui pengisian kuesioner pengetahuan. Hasil yang didapatkan yaitu sebelum diberikan edukasi didapatkan sejumlah 6 (17,1%) remaja memiliki pengeahuan baik sedangkan setelah diberikan edukasi mengalami peningkatan pengetahuan remaja baik menjadi 32 (91,4%) orang.  Berdasarkan hasil tersebut membuktikan bahwa pemberian edukasi mampu meningkatkan pengetahuan remaja, oleh karena itu diharapkan pemberian edukasi dapat dilakukan secara kontinue untuk terus dapat mengingatkan remaja tentang pentingnya menjaga gaya hidup guna menciptakan remaja sehat dan menghasilkan keturunan yang bebas stunting. Kata kunci : Edukasi, Remaja, Stunting
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMANDIRIAN ANAK RETARDASI MENTAL SEDANG DI SDLB 1 NEGERI DENPASAR: FACTORS THAT INFLUENCE THE CHILDREN OF MENTAL RETARDATION CHILDREN ARE IN SDLB 1 DENPASAR Sari, Niken Ayu Merna Eka; Winata, I Nyoman Asdi
Bali Medika Jurnal Vol 5 No 2 (2018): Bali Medika Jurnal Vol 5 No 2 Desember 2018
Publisher : Stikes Wira Medika Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36376/bmj.v5i2.42

Abstract

Pendahuluan: Anak dikatakan sehat apabila pertumbuhan dan perkembangannya sesuai dengan tahapan umur dan tidak mengalami gangguan penyakit secara fisik maupun mental. Namun seiring dengan perkembangan zaman, banyak ditemukan masalah gangguan kesehatan terkait dengan perkembangan mental. Salah satu gangguan kesehatan yang cenderung meningkat dan menjadi masalah baik di Negeri maju atau berkembang saat ini adalah retardasi mental. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui factor – factor yang mempengaruhi tingkat kemandirian perawatan diri pada anak retardasi mental ringan di SDLB 1 Negeri Denpasar tahun 2016. Metode: pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif penelitian deskriptif (descriptive research). Besar sampel dalam penelitian ini sejumlah 53 anak dengan tehnik pengambilan sampel non probability sampling jenis “Purposive sampling. Hasil: berdasarkan karakteristik responden didapatkan sebagian besar anak berumur 10 tahun sejumlah 22,6 %, pendidikan sebagian besar SD 60,4%, jenis kelamin sebagian besar 75,5%, dan sebagian besar anak ke-2 yaitu sebesar 45,3%. Uji statistic yang digunakan adalah korelasi kontingensi didapatkan umur dan tingkat pendidikan memiliki nilai 0.03 dan 0.01.Diskusi: hal ini menunjukkan bahwa usia dan tingkat pendidikan sangat mempengaruhi tingkat kemandirian anak retardasi mental sedang. Kata Kunci : Tingkat Kemandirian, Anak Retardasi Mental ABSTRACT Children are said to be healthy if the growth and development in accordance with the stages of age and do not experience diseases physically and mentally.But along with the development of the times, many health problems are found related to mental development.One of the health disorders that tends to increase and become a problem in both the developed and developing countries today is mental retardation.This study aims to determine the factors that affect the level of self-sufficiency of self-care in children with mild mental retardation in SDLB 1 Denpasar.The approach used in this research is quantitative approach descriptive research.Sample size in this research are 53 children with sampling technique non probability sampling purposive sampling.Based on the characteristics of the respondents, most of the children aged 10 years are 22.6%, most of the primary education is 60.4%, gender is 75.5% and most of them are 45.3%.The statistic test used is contingency correlation obtained age and educational level has value 0.03 and 0.01.The results of this study indicate that the age and level of education greatly affects the level of independence of children with moderate mental retardation. Keyword : Level of Independence, Child Mental Retardation
HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANGTUA DENGAN PERKEMBANGAN PERSONAL SOSIAL ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK THOMAS AQUINO: RELATIONSHIP BETWEEN PARENTING AND PERSONAL DEVELOPMENT OF PRESCHOOLERS (4-6 YEARS) AT THOMAS AQUINO KINDERGARTEN Sari, Niken Ayu Merna Eka; Alvina, Marcelina Nita; Wati, Ni Made Nopita
Bali Medika Jurnal Vol 6 No 1 (2019): Bali Medika Jurnal Vol 6 No 1 Juli 2019
Publisher : Stikes Wira Medika Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36376/bmj.v6i1.70

Abstract

Pola asuh memiliki dampak yang signifikan bagi kesesuaian tahap perkembangan anak terlebih dari segi personal–sosial. Usia prasekolah dari segi personal, anak seharusnya mampu melakukan aktivitas sederhana secara mandiri, dari aspek sosial, ciri khasnya adalah mulai meluasnya lingkungan pergaulan anak. Dampak dari kegagalan atau keterlambatan perkembangan personal sosial adalah terjadinya frustasi pada anak karena anak tidak mampu bersosialisasi. Pemilihan pola asuh yang tepat dapat membantu anak mencapai tingkat perkembangan normal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pola asuh orangtua dengan perkembangan personal sosial anak usia prasekolah. Penelitian ini menggunakan desain penelitian korelasional dengan pendekatan cross sectional. Non probability sampling dengan teknik purposive sampling, jumlah sampel sebanyak 146 orang. Hasil penelitian 137 responden menerapkan pola asuh demokratis, 7 responden menerapkan pola asuh otoriter dan 2 kombinasi (demokratis–otoriter). Hasil pengukuran perkembangan personal sosial, 69 anak termasuk kategori normal dan 77 anak termasuk kategori suspect. Uji yang digunakan adalah uji chi square dan uji Koefisien Kontingensi. Hasil uji korelasi chi-square didapatkan p value 0,014, dengan batas kemaknaan (alfa) sebesar 5%, maka p value < 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan perkembangan personal sosial anak pada orangtua yang menerapkan pola asuh demokratis, otoriter atau kombinasi. Hasil uji koefisien kontingensi, atau contingency coefficientnya (r) adalah 0,236, p value 0,014 dengan kesimpulan korelasi sangat lemah. Perawat diharapkan mampu melaksanakan tindakan promotif dan preventif guna menurunkan angka perkembangan personal sosial anak kategori suspect, serta mengoptimalisasi perkembangan personal sosial anak.
PENGARUH PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN AUDIOVISUAL TENTANG REPRODUKSI REMAJA TERHADAP PENGETAHUAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH: EFFECTS OF GIVING AUDIOVISUAL HEALTH EDUCATION ABOUT ADOLESCENT REPRODUCTION TO THE KNOWLEDGE OF PREMARITAL SEXUAL BEHAVIOR Ranni, Gusti Ayu Indah Puspa; Lestari, R. Tri Rahyuning; Sari, Niken Ayu Merna Eka
Bali Medika Jurnal Vol 7 No 1 (2020): Bali Medika Jurnal Vol7 No 1 Juli 2020
Publisher : Stikes Wira Medika Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36376/bmj.v7i1.107

Abstract

Remaja merupakan individu yang menunjukkan tanda-tanda seksual sekunder sampai mencapai kematangan seksual. Kematangan organ seksual dan perubahan hormonal menyebabkan munculnya dorongan seksual pada remaja dalam perilaku seksual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan seksual parnikah. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimental dengan rancangan quasi experiment dengan metode pendekatan non-equivalent control grup design. Pendekatan non- equivalent control grup design. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 94 responden dengan teknik stratified random sampling. Hasil penelitian menunjukkan pada kelompok perlakuan sebanyak 47 (100%) dalam kategori baik sedangkan pada kelompok kontrol sebanyak 2 (4.0%) dalam kategori kurang, 32 (68.0%) dalam kategori cukup dan 13 ( 28.0% ) dalam kategori baik. Berdasarkan uji statistik Wilcoxon Signed Rank Test diketahui p = 0,000 sehingga p<α nikai α= 0,05, maka H0 ditolak berarti ada pengaruh pemberian pendidikan kesehatan. Remaja diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang pendidikan kesehatan, sehingga dapat melakukan pencegahan perilaku seksual pranikah.
Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Perilaku Agresi pada Remaja di SMA 1 Saraswati Denpasar: Relationship Between Parenting Style and Aggressive Behavior in Adolescents in Saraswati 1 High School Denpasar Sari, Niken Ayu Merna Eka; Andriana, Kiki Riski Fista; Mirayanti, Ni Ketut Ayu
Bali Medika Jurnal Vol 8 No 1 (2021): Edisi Khusus Bali Medika Jurnal Vol 8 No 1 Maret 2021
Publisher : Stikes Wira Medika Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36376/bmj.v8i1.169

Abstract

Perilaku agresi remaja merupakan suatu keadaan emosi yang merupakan campuran perasaan frustasi dan benci atau marah. Hal ini didasari keadaan emosi secara mendalam dari setiap orang sebagai bagian penting dari keadaan emosional yang dapat diproyeksikan ke lingkungan, ke dalam diri atau secara destruktif. Salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku agresi adalah pola asuh orang tua yang terbagi dalam tiga tipe, yaitu pola asuh otoriter, pola asuh permisif, dan pola asuh demokratis. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pola asuh orang tua dengan perilaku agresi pada remaja laki-laki madya. Sampel terdiri dari 129 responden dengan teknik simple random sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner pola asuh orang tua dan perilaku agresi. Sampel terdiri dari 129 responden dengan teknik simple random sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner pola asuh orang tua dan perilaku agresi. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas pola asuh orang tua kategori pola asuh otoriter sejumlah 43,4%, dan mayoritas perilaku agresi kategori tinggi sejumlah 48,1%. Berdasarkan hasil uji korelasi rank spearman didapatkan hasip p value = 0,017 < 0,05 maka Ho ditolak Ha diterima yang berarti terdapat hubungan tingkat kepecayaan diri dengan perilaku agresi. Kesimpulan ada hubungan antara pola asuh orang tua dengan perilaku agresi pada anak usia remaja di SMA Saraswati 1 Denpasar.