Latar belakang: Penyakit CKD tidak hanya dialami oleh usia lanjut, tetapi juga usia dewasa muda bahkan remaja bisa mengalaminya. Pasien CKD cenderung mengalami peningkatan nilai tekanan darah (hipertensi) karena sistem renin angiotensin II di ginjal yang berlebih yang semuanya berkontribusi terhadap gangguan penyakit termasuk adanya peningkatan hipertensi di glomerulus ginjal karena adanya retensi Natrium dan air sehingga dapat merusak ginjal lebih jauh. Untuk itu diperlukan terapi yang diharapkan dapat menjaga kestabilan tekanan darah saat pasien yang menjalani hemodialisa berupa terapi Relaksasi otot progresif (ROP) dan terapi relaksasi lima jari. Tujuan: Mengetahui Perbandingan Efektivitas Terapi Relaksasi Otot Progresif dengan Relaksasi lima jari terhadap Nilai Tekanan Darah Pasien Interdialitik di RS Yarsi Pontianak. Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimental design melalui pendekatan Non Equivalen Group design, yaitu membagi responden menjadi 2 kelompok yang diberikan intervensi yang berbeda yaitu terapi ROP dan Senam Lima Jari. Teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling dengan 30 responden. Hasil: Analisa data menggunakan non-parametrik wilcoxon dan man withney test karena data tidak berdistribusi normal dan hasilnya p-value > 0,05. Kesimpulan: Tidak ada pengaruh terapi ROP dan Senam Lima jari terhadap Tekanan Darah pasien interdialitik.