Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Pengaruh Harga Dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Kholiqoh, Nurul; Sa'adah, Nurul; Surohit, Surohit; Amrullah, Syahid; Sanjaya, Vicky F.
Jurnal Manajemen Pemasaran dan Perilaku Konsumen Vol. 3 No. 1 (2024)
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/jmppk.2024.03.1.13

Abstract

In the context of the increasing need for internet services in various environments, especially in urban and rural areas, research conducted at Uin Raden Intan Lampung highlights the influence of price and product quality on internet card purchasing decisions. Through the quantitative partial least squares (smartPLS 4) research method with 93 student respondents as the population, these findings reveal several important things.First, the research results confirm that price influences internet card purchasing decisions positively and significantly. This indicates that the price factor plays an important role in consumers' decisions to choose a particular internet card. The availability of appropriate prices can be a major trigger in making purchasing decisions.Second, product quality is also proven to have a positive and significant influence on internet card purchasing decisions. Good product qualities, such as internet speed, area coverage, and service reliability, influence consumer preferences and have a strong impact on purchasing decisions.The results of this research reflect the important role of price and product quality in internet card purchasing decisions among students. Thus, a marketing strategy that considers aspects of competitive prices and superior product quality can be more successful in attracting consumer attention and increasing preference for an internet card service in an increasingly competitive market.   Abstrak Dalam konteks meningkatnya kebutuhan akan layanan internet di berbagai lingkungan, terutama di perkotaan dan pedesaan, penelitian yang dilakukan di Uin Raden Intan Lampung menyoroti pengaruh harga dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian kartu internet. Melalui metode penelitian kuantitatif parsial less square (smartPLS 4) dengan 93 responden siswa sebagai populasi, temuan tersebut mengemukakan beberapa hal penting.Pertama, hasil penelitian menegaskan bahwa harga mempengaruhi keputusan pembelian kartu internet secara positif dan signifikan. Hal ini menandakan bahwa faktor harga memegang peranan penting dalam keputusan konsumen untuk memilih kartu internet tertentu. Ketersediaan harga yang sesuai dapat menjadi pemicu utama dalam pengambilan keputusan pembelian.Kedua, kualitas produk juga terbukti memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian kartu internet. Kualitas produk yang baik, seperti kecepatan internet, cakupan area, dan kualitas layanan, mempengaruhi preferensi konsumen dan memberikan dampak yang kuat dalam keputusan pembelian.Hasil penelitian ini mencerminkan pentingnya peran harga dan kualitas produk dalam keputusan pembelian kartu internet di kalangan pelajar. Dengan demikian, strategi pemasaran yang mempertimbangkan aspek harga yang kompetitif dan kualitas produk yang unggul dapat lebih berhasil menarik perhatian konsumen dan meningkatkan preferensi terhadap suatu layanan kartu internet di pasar yang semakin kompetitif.
Implementasi Protokol Pengkajian dan Perawatan Kaki Diabetik Berbasis Video Pratama, Kharisma; Kardiatun, Tutur; Amrullah, Syahid; Pradika, Jaka; Paramitha, Nurul; Siswanto, Muhammad Ikhwan
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 6 No 2 (2024): Jurnal Peduli Masyarakat: Juni 2024
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v6i2.3711

Abstract

Ulkus merupakan komplikasi yang sering terjadi pada penderita diabetes melitus. Hilangnya sensasi pada kaki yang disebabkan oleh neuropati perifer merupakan salah satu gejala penyebab terjadinya ulkus. Ulkus yang tidak segera diatasi akan berkembang menjadi infeksi serius hingga amputasi. Sehingga hal ini membutuhkan kesadaran penderita diabetes melitus untuk selalu mengawasi adanya tanda-tanda yang menyebabkan terjadinya ulkus dan melakukan perawatan kaki untuk terhindar dari infeksi. Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengetahui keterampilan penderita diabetes mellitus dalam mengimplementasikan protokol pengkajian dan perawatan kaki diabetik berbasis video berbahasa awam. Kegiatan dilaksanakan pada 20 Februari 2024 pada 30 penderita diabetes melitus di Teluk Keramat, Sambas, Kalimantan Barat. Metode kegiatan terdiri dari survei kelompok sasaran, persiapan sarana dan prasarana, pelaksanaan kegiatan, dan evaluasi. Hasil dari kegiatan menunjukkan mayoritas peserta berusia 56-65 tahun 15 (50%), jenis kelamin perempuan 19 (63%), lama menderita DM > 5 tahun 23 (76,67%) peserta, dan didapatkan bahwa nilai selisih rata-rata keterampilan peserta setelah sosialisasi adalah 21,13, nilai rata-rata N Gain Skor 57,37. Nilai rata-rata N Gain berada pada rentang 56-75, maka metode yang digunakan efektif untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan. Sosialisasi protokol pengkajian dan perawatan kaki diabetik berbasis video dengan bahasa awam mampu meningkatkan keterampilan penderita diabetes melitus untuk mengkaji dan merawat kaki dalam upaya mencegah terjadinya luka.
Distress pada Pasien Ulkus Kaki Diabetik Pratama, Kharisma; Usman, Usman; Amrullah, Syahid; Pradika, Jaka; Jiu, Cau Kim
Jurnal Keperawatan Vol 16 No 4 (2024): Jurnal Keperawatan: Desember 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/keperawatan.v16i4.1596

Abstract

Ulkus kaki diabetikum merupakan salah satu komplikasi serius pada penderita diabetes melitus. Komplikasi ini disebabkan oleh banyak faktor yaitu tidak efektifnya perawatan luka, kontrol infeksi yang buruk, gangguan vaskularisasi, penuaan, nutrisi yang tidak adekuat, penyakit penyerta, perilaku merokok, pengobatan tidak teratur, dan gangguan psikologis. Gangguan psikologi adalah salah satu faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka dan sering dialami oleh penderita diabetes yaitu salah satunya adalah stress. Mengetahui hubungan antara keparahan ulkus kaki diabetik dengan tingkat distress. Penelitian ini menggunakan metode penelitian cross sectional study. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah accidental sampling dengan jumlah sampel 40 pasien dengan ulkus kaku diabetik di klinik speasialis perawatan luka Pontianak. sebagian besar responden rata-rata usia adalah 56,7 tahun, berjenis kelamin perempuan yaitu 27 responden (67%) dan pendidikan SMA sejumlah 18 responden (45%). Rata-rata pasien menderita DM 10,4 tahun, dan sebagian besar tidak mengalami gangguan neuropati yaitu sejumlah 28 responden (70%). Karakteristik luka berada pada kedalaman subcutaneous/dermis to fatty tissue 20 (50%), tidak ada maserasi 25 (62,5%), tidak ada infeksi (12 (30%), luas luka mayoritas 4 cm2< ≤9 cm2 yaitu 10 (25%), dasar luka tampak White, yellow, and/or grey necrotic tissue 20 (50%), tepian luka tidak ada tampilan khusus 20 (50%), dan tidak ada tunneling atau undermining (37 (92,5%). luka yang dialami pasien pada kategori Buruk 26 (65,0 %), mayoritas pasien mengalami distress pada skala sedang yaitu 25 (62,5%). Uji statistik memperlihatkan nilai Pearson Chi Square = 0,026, jika dibandingkan dengan α = 0,05 maka ρ value < 0,05. Ada hubungan antara tingkat keparahan luka dengan distress pada pasien ulkus kaki diabetik.
TERAPI RENDAM KAKI AIR JAHE DAN RENDAM KAKI KOMBINASI AROMATHERAPY LEMON DALAM MENURUNKAN TEKANAN DARAH Amrullah, Syahid; Kardiatun, Tutur; Pratama, Kharisma; Pradika, Jaka; Kurniawati, Riska
Jurnal Riset Keperawatan dan Kesehatan Vol. 1 No. 5 (2024): Jurnal Riset Keperawatan dan Kesehatan
Publisher : Literasi Intelektual

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71203/jrkk.v1i1.3

Abstract

Latar Belakang: Hipertensi merupakan masalah kesehatan dunia yang juga dikenal sebagai “Silent Killer”. Tekanan darah tinggi biasanya terjadi pada usia lanjut, dan hampir semua orang mengalami peningkatan tekanan darah seiring bertambahnya usia. Tekanan darah tinggi dapat menimbulkan banyak komplikasi, salah satunya adalah stroke. Hal ini disebabkan adanya perubahan elastisitas dinding aorta, katup jantung menebal dan kaku, serta kemampuan jantung dalam memompa darah menurun sehingga menyebabkan kontraksi dan kapasitas menurun. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas rendam kaki menggunakan jahe dan rendam kaki kombinasi Aromatherapy Lemon terhadap penurunan tekanan darah penderita hipertensi. Metode: Penelitian ini menggunakan metode quasi eskperiment dengan pre dan post test control grup. Hasil: Hasil yang di dapatkan tidak terdapat perbedaan efektivitas rendam kaki menggunakan jahe dan rendam kaki kombinasi lemon terhadapat tekanan darah penderita hipetensi, namun kedua intervensi tersebut sama sama efektiv dalam menurunkan tekanan darah penderita hipertensi. Kesimpulan: Kedua terapi tersebut dapat direkomendasikan dalam menurunkan tekanan pada penderita hipertensi.
GAMBARAN STATUS GIZI BERDASARKAN INDEKS MASA TUBUH DAN LINGKAR LENGAN ATAS Pradika, Jaka; Sumarna, Felisianus; Amelia, Lince; Astuti Purnamawati, Ditha; Patama, Kharisma; Amrullah, Syahid
Jurnal Riset Keperawatan dan Kesehatan Vol. 1 No. 5 (2024): Jurnal Riset Keperawatan dan Kesehatan
Publisher : Literasi Intelektual

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71203/jrkk.v1i1.8

Abstract

Background: Nutritional status is one of the important elements in shaping health status. The utilization of nutrients in the body is influenced by two factors, namely primary and secondary. Primary factors are conditions that affect nutritional intake due to the improper arrangement of food consumed, while secondary factors are nutrients that do not meet the body's needs due to disturbances in the utilization of nutrients in the body. Objective: The purpose of this study was to determine the Nutritional Status of Body Mass Index (BMI) and Upper Arm Circumference (LILA) at SMP Negeri 04 Retok Acin Kuala Mandor B. Methods: This research method is descriptive with a cross sectional approach. Results: The results showed that based on the BMI value, the most respondents were found in the normal category, namely 31 people (57.4%), and the second category was thin there were 18 people (33.3%), and the fat category was 5 people (9.3%) while obesity did not exist in total from this category there were 54 people with a percentage (100.0). Based on LILA, the results obtained with the percentage of categories at risk of Chronic Energy Deficiency (CHD) were more, namely 46 people (85.2%), and not at risk of CHD as many as 8 people (14.8%). Conclusion: Based on BMI values, most of the students of SMPN 4 kuala mandor B have normal BMI categories as many as 31 people (57.4%). and based on LILA values, most students are at risk of SEZ, namely 46 people (85.2%).
How to Assess and Prevent Risk of Diabetic Foot Ulcer Pratama, Kharisma; Wuriani, Wuriani; Jiu, Cau Kim; Amrullah, Syahid; Pradika, Jaka; Lukita, Yenni; Usman, Usman; Hartono, Hartono; Erwhani, Indri
ABDIMAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 6 No. 2 (2023): ABDIMAS UMTAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35568/abdimas.v6i2.3345

Abstract

The discovery of problems related to health status was the beginning of the idea to carry out activities with the basic theme "Semiloka on Assessment of Complications of Diabetes Mellitus in Pontianak, Kalimantan Barat Pontianak City. The program aimed to increase knowledge and skills of participants in assesing and preventing the risk of diabetic foot ulcer (DFU). The program consist of providing education about early detection and prevention of DFU, then followed by the practice of detecting and carrying out nursing actions to prevent the occurrence of DFU by participants. Most of the participants were aged 56-65 years 15 (50%), female sex 19 (63%), last education was high school 15 (50%), housewife work 13 (43.33%), the majority had DM < 10 years 23 (76.67%), and normal sensation 23 (76.67%). Participants took part in the activity from start to finish, and participants were able to apply a risk assessment for the occurrence of DFU.
RISIKO ULKUS KAKI DIABETIK PADA PASIEN DIABETES MELITUS Amrullah, Syahid; Ramadhan, Rizki Akbar; Puspita, Dinarwulan; Pratama, Kharisma
Jurnal Riset Keperawatan dan Kesehatan Vol. 2 No. 2 (2025): Jurnal Riset Keperawatan dan Kesehatan
Publisher : Literasi Intelektual

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71203/jrkk.v2i2.28

Abstract

Latar Belakang: Diabetes Melitus (DM) adalah kondisi kronis yang ditandai oleh hiperglikemia akibat gangguan pada sekresi atau fungsi insulin. DM memengaruhi metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein, serta dapat menimbulkan komplikasi jangka panjang, seperti kerusakan mata, ginjal, saraf, dan pembuluh darah. Ketidakseimbangan hormon turut memperparah hiperglikemia, yang menjadi pemicu komplikasi, termasuk ulkus kaki diabetikum (UKD). Tujuan: Mengetahui gambaran risiko terjadinya UKD pada pasien DM di Puskesmas Perumnas II Pontianak. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan pengumpulan data melalui observasi dan wawancara terhadap pasien DM. Hasil: Sebagian besar responden adalah wanita usia 56–65 tahun, berpendidikan SMA, dan berprofesi sebagai ibu rumah tangga. Tingkat kesadaran terhadap gaya hidup sehat masih rendah. Mayoritas telah menderita DM selama 1–5 tahun, dan tergolong berisiko tinggi terhadap UKD stadium 1, akibat komplikasi seperti mikroangiopati dan neuropati perifer. Ditemukan tanda-tanda klinis seperti deformitas, fisura, kapalan, dan hilangnya sensasi berdasarkan tes monofilamen. Risiko UKD diperparah oleh pola makan yang tidak teratur dan ketidakpatuhan terhadap konsumsi obat anti diabetes oral (OAD). Kesimpulan: Mayoritas responden tergolong berisiko tinggi mengalami UKD, terutama wanita lansia pascamenopause dengan gaya hidup kurang sehat. Diperlukan intervensi edukatif dan manajemen DM secara menyeluruh, termasuk edukasi perawatan kaki, untuk mencegah terjadinya komplikasi serius seperti ulkus kaki diabetik.
BEBAN KERJA DAN BURNOUT PADA PERAWAT DI INSTALASI GAWAT DARURAT Pradika, Jaka; Pameria, Anita; Erwhani, Indri; Amelyadi, Amelyadi; Dwi Ariani, Desti; Amrullah, Syahid; Pratama, Kharisma
Jurnal Riset Keperawatan dan Kesehatan Vol. 2 No. 2 (2025): Jurnal Riset Keperawatan dan Kesehatan
Publisher : Literasi Intelektual

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71203/jrkk.v2i2.29

Abstract

Latar Belakang: Burnout merupakan kelelahan yang dialami oleh perawat akibat memiliki potensi beban pekerjaan yang tinggi sehingga berdampak pada kelelahan mental, fisik dan emosional selama berinteraksi dengan pasien terutama yang bekerja di Instalasi Gawat Darurat (IGD). Kondisi ini akan berdampak buruk dan dapat memengaruhi kualitas pelayanan serta keselamatan pasien. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara beban kerja dengan burnout pekerjaan pada perawat di ruang IGD RSUD Ade M. Djoen Sintang. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif bersifat observasi analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 35 responden yang diambil menggunakan metode total sampling. Instrumen penelitian berupa kuesioner beban kerja dan burnout pekerjaan. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat. Pengolahan data menggunakan program SPSS for windows versi 25 dan Uji statistik yang digunakan adalah chi square. Hasil: Hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar beban kerja perawat adalah sedang sebanyak 25 responden (71,4%), sedangkan sebagian besar burnout pekerjaan perawat dengan kategori sedang sebanyak 29 responden (82,9%). Hasil Analisis bivariat uji chi square didapatkan p value = 0,049 < α=0,05. Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara beban kerja dengan burnout pekerjaan pada perawat di ruang IGD RSUD Ade M. Djoen Sintang. Diharapkan perawat IGD dapat menerapkan strategi pencegahan untuk meminimalkan risiko burnout dalam menjalankan tugasnya.