Murdiono, Wisnu Eko
Unknown Affiliation

Published : 29 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

PENGARUH SISTEM OLAH TANAH DAN PEMBERIAN BIOCHAR PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt.) Sandiwantoro, Riko Tri; Murdiono, Wisnu Eko; Islami, Titiek
Produksi Tanaman Vol. 5 No. 10 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanaman jagung manis (Zea mays saccharata Sturt.) merupakan salah satu komoditas sayuran yang memiliki permintaan yang tinggi. Rendahnya produktivitas jagung manis dapat diakibatkan karena kondisi tanah yang kurang baik. Perbaikan kondisi tanah dapat dilakukan dengan melakukan pengolahan tanah dan aplikasi biochar. Penelitian ini bertujuan mempelajari pengaruh sistem olah tanah dan aplikasi biochar bagi pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial yang terdiri dari 2 faktor, terdapat  9 perlakuan yang diulang sebanyak 3 kali. Penelitian dilakukan di UPT Pengembangan Benih Palawija pada bulan Juni-Agustus 2015. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan sistem olah tanah dan aplikasi biochar tidak terjadi interaksi. Perlakuan biochar 12 t ha-1 dan sistem olah tanah maksimal dapat meningkatkan tinggi tanaman, luas daun, bobot kering total tanaman. Akan tetapi tidak berpengaruh nyata pada jumlah daun dan laju pertumbuhan relatif. Pada perlakuan biochar 12 t ha-1 dan sistem olah tanah maksimal dapat meningkatkan diameter tongkol tanpa kelobot, panjang tongkol tanpa kelobot, bobot segar tongkol berkelobot, bobot segar tongkol tanpa kelobot, hasil panen dan kadar gula. Perlakuan biochar 12 t ha-1 tidakmemberikan pengaruh nyata pada panjang tongkol tanpa kelobot dan kadar gula.
PEMBUNGAAN MANGGA HASIL PERSILANGAN ARUMANIS 143 DENGAN PODANG URANG DI MUSIM KEMARAU Ningsih, Rahmawaty Awaliyah; Murdiono, Wisnu Eko; Wardiyati, Tatik
Produksi Tanaman Vol. 5 No. 11 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia memasuki musim kemarau terhitung sejak bulan Juni 2015. Akibat musim kemarau, banyak wilayah di Indonesia yang mengalami kekeringan. Salah satu tanaman yang terkena dampak perubahan iklim berupa kekeringan ialah tanaman mangga. Pusat statistik pertanian menyatakan bahwa selama tahun 2012-2013 produksi mangga mulai menurun. Salah satu faktor yang mempengaruhi ialah kekeringan. Diantara penyebab kekeringan yaitu kekurangan suplai air di daerah sistem perakaran yang mengakibatkan terganggunya metabolisme tanaman termasuk mangga. Di UPT PBH Pohjentrek, Pasuruan dilakukan kegiatan budidaya serta persilangan tanaman mangga diantaranya Arumanis 143 dengan Podang Urang. Hasil persilangan varietas tersebut rencananya akan dilepas pada tahun 2015, karena kurangnya suplai air sehingga banyak pohon mangga yang mengalami kerontokan pada bunga, tidak terjadi pembungaan sehingga berdampak penurunan hasil panen. Perlu dipelajari dan dikaji tentang pembungaan mangga hasil persilangan Arumanis 143 dengan Podang Urang di musim kemarau. Tujuan penelitian ini ialah untuk mempelajari pengaruh kekeringan terhadap pembentukan bunga mangga hasil persilangan Arumanis 143 dengan Podang Urang. Penelitian ini merupakan penelitian observasi dengan mengamati perkembangan tanaman serta mengukur kadar air tanah, kandungan air daun, menghitung kerapatan stomata dan selama observasi kebun tidak diairi. Penelitian dilaksanakan di kebun milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Dinas Pertanian UPT Pengembangan Benih Hortikultura, Jl. Urip Sumoharjo No.33, Pohjentrek, Pasuruan pada bulan Mei sampai November 2015. Hasil penelitian menunjukkan 38 tanaman (50%) yang berbunga dan 17 tanaman (22.37%) yang berbuah besar dari 76 tanaman hasil persilangan AP dan PA. Kadar air tanah tidak ada hubungannya dengan jumlah stomata yang membuka, kerapatan stomata dan kandungan air daun.
PENGARUH PUPUK KOMPOS UB DAN PUPUK NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SAWI BUNGA Atari, Nindya; Murdiono, Wisnu Eko; Koesriharti, Koesriharti
Produksi Tanaman Vol. 5 No. 12 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pupuk nitrogen berperan penting dalam pembentukan hijau daun yang sangat berguna dalam proses fotosintesis (Noverita, 2005). Disamping pemberian pupuk non organik, juga harus dilakukan pemberian pupuk organik. Pemberian kompos pada tanaman sayuran sangat penting untuk menyediakan hara yang dibutuhkan tanaman. Tujuan dari penelitian ini adalah Mendapatkan dosis kompos UB dan pupuk nitrogen yang terbaik bagi pertumbuhan dan hasil tanaman sawi bunga (Brassica juncea L.). Hasil penelitian menunjukkan adanya interaksi antara pengaruh Kompos dan  Dosis Nitrogen terhadap jumlah daun sawi. Perlakuan tanpa pupuk kompos UB dengan pupuk nitrogen 180 kg N ha-1 pada umur 25 hst menghasilkan jumlah daun yang tidak berbeda nyata dengan perlakuan pupuk kompos UB dengan dosis pupuk nitrogen 45, 90, 135, dan 180 kg ha-1. Kompos UB berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, bobot segar total tanaman sawi dan bobot segar total konsumsi sawi. Perlakuan kompos UB menghasilkan tinggi tanaman sawi (18,28 cm). bobot segar total tanaman sawi (39,24 g) dan bobot segar total konsumsi sawi (25,55 g) lebih tinggi bila dibandingkan dengan tanpa kompos. Nitrogen berpengaruh nyata terhadap bobot segar total tanaman sawi dan bobot segar total konsumsi sawi. Perlakuan nitrogen 180 kg N ha-1 menghasilkan bobot segar total tanaman sawi (g) dan bobot segar total konsumsi sawi (g) yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan perlakuan 45 kg N ha.
PENGARUH PEMBERIAN TIGA JENIS DAN DOSIS BIOCHAR PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) Setiawan, Ariesta Yudha; Murdiono, Wisnu Eko; Islami, Titiek
Produksi Tanaman Vol. 6 No. 6 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) adalah salah satu tanaman yang paling banyak dikonsumsi. Namun, banyaknya konsumsi kacang tanah ternyata tidak diikuti oleh peningkatan produksi kacang tanah. Penurunan ini disebabkan oleh pengelolaan tanah yang kurang optimal sehingga padat dan kesuburannya berkurang. Salah satu solusi adalah penambahan bahan organik yang  mampu memperbaiki sifat tanah. Biochar adalah bahan organik yang didapatkan dari pembakaran bahan baku di suhu yang tinggi dan kadar oksigen rendah (pirolisis) dan mampu menambah unsur hara tanah serta memperbaiki sifat fisik tanah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dosis optimal biochar pada pertumbuhan dan hasil kacang tanah. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei sampai Agustus 2016 di STPP (Sekolah Tinggi Penyuluh Pertanian), Malang dengan ketinggian tempat 440-667 mdpl.  Penelitian ini menggunakan penelitian sederhana dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dan total 10 kombinasi perlakuan. Data yang didapatkan dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA), apabila terdapat pengaruh nyata dilanjutkan menggunakan uji BNT pada taraf 5 %. Hasil menunjukkan bahwa pemberian tiga jenis dan dosis biochar tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap parameter pertumbuhan antara lain tinggi tanaman, jumlah daun, dan luas daun. Pada parameter hasil, perlakuan memberikan pengaruh yang nyata terhadap jumlah bunga 31 HST dan 32 HST, namun tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap semua parameter hasil lainnya antara lain jumlah ginofor, jumlah polong total, jumlah polong isi, jumlah polong hampa, berat polong/ tanaman, jumlah biji/polong, dan hasil panen per hektar.
PENGARUH SUSULAN DARI APLIKASI JENIS BAHAN ORGANIK PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) Marzuki, Marzuki; Murdiono, Wisnu Eko; Islami, Titiek
Produksi Tanaman Vol. 6 No. 8 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bahan organik mengalami pelapukan sangat cepat. sehingga harus diberikan secara kontinyu dan dosis tinggi setiap musim. Bahan organik yang diberikan tidak semua mampu secara langsung mempengaruhi pertumbuhan dan hasil tanaman jagung. Terkadang  bahan organik memberikan perbedaan antara respon tanaman musim tanam pertama dan pengaruh susulannya pada musim tanam kedua. Sehingga perlu dilakukan penelitian mengenai pengaruh susulan dari bahan organik berupa pupuk kandang kambing, daun gamal dan bentuk biocharnya pada musim tanam kedua yakni tanaman jagung. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2016 - Januari 2017 di Agro Techno Park, Desa Jatikerto, Kec. Kromengan, Malang. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok  dengan 4 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pupuk kandang kambing 20 t ha-1 memberikan pengaruh positif terhadap tinggi tanaman, bobot kering total tanaman (45 dan 60 hst) dan laju pertumbuhan tanaman 45-60 hst, bobot segar tongkol tanpa klobot, bobot kering per tanaman dan bobot kering per hektar. Perlakuan biochar campuran pupuk kandang kambing dan daun gamal 10 t ha-1 mampu meningkatkan pertumbuhan tinggi tanaman, bobot kering total tanaman (30 hst) dan laju pertumbuhan tanaman 15-30 hst.
Pengaruh Konsentrasi Sitokinin dan Auksin Terhadap Pertumbuhan Planlet Anthurium plowmanii Croat Wulandari, Choirummintin; Murdiono, Wisnu Eko; Barunawati, Nunun
Produksi Tanaman Vol. 6 No. 10 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu jenis anthurium yang banyak diminati adalah Anthurium plowmanii Croat. Tanaman ini ­juga disebut sebagai anthurium daun terindah. Perbanyakan Anthurium plowmanii secara konvensional umumnya dilakukan melalui biji dan pemisahan anakan, namun teknik perbanyakan tersebut membutuhkan waktu cukup lama dan hasilnya tidak seragam. Kultur Jaringan merupakan salah satu metode perbanyakan alternatif pada tanaman Anthurium plowmanii. Dalam kultur jaringan, organogenesis dipicu oleh Zat Pengatur Tumbuh (ZPT). Ada dua golongan ZPT tanaman yang sering digunakan dalam kultur jaringan, yaitu sitokinin dan auksin. Perbedaan ZPT yang diberikan pada media kultur akan memberikan pengaruh yang berbeda pada eksplan yang ditanam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan kombinasi konsentrasi sitokinin dan auksin terbaik pada pertumbuhan eksplan Anthurium plowmanii Croat. Penelitian dilaksanakaan di Laboratorium Kultur Jaringan, Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya pada bulan April sampai dengan Juli 2017. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 9 kombinasi BAP (Benzyl Amino Purin) dan NAA (Naphatalen Acetic Acid). Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian kombinasi konsentrasi BAP (Benzyl Aminopurin) dan NAA (Naphatalen Aceticacid) berpengaruh nyata terhadap peningkatan jumlah tunas, jumlah daun, waktu muncul tunas, waktu muncul daun, waktu muncul akar dan persentase eksplan hidup. Perlakuan BAP 2 ppm + NAA 0,2 ppm (A4) memberikan pengaruh pada peningkatan jumlah tunas, jumlah daun, waktu muncul tunas dan waktu muncul daun.
Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Terung (Solanum melongena L.) PADA Sistem Tumpangsari dengan Selada (Lactuca sativa L.) Akibat Aplikasi Pupuk Kandang Kambing dan PGPR Ludihargi, Rachma Jati; Murdiono, Wisnu Eko; Maghfoer, Mochammad Dawam
Produksi Tanaman Vol. 7 No. 2 (2019)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peningkatan produksi terung dapat dilakukan melalui pemberian pupuk kandang kambing serta aplikasi PGPR yang dapat meningkatkan ketersediaan hara bagi tanaman. Tingkat serangan OPT dapat dikurangi dengan sistem tumpangsari dengan selada. Penelitian bertujuan untuk mendapatkan dosis pupuk kandang kambing dan konsentrasi PGPR yang sesuai pada pertumbuhan dan hasil tanaman terung yang ditanam tumpangsari dengan selada. Penelitian dilaksanakan pada Maret – Juli 2017 di Desa Wonomulyo Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang. Penelitian disusun menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial dengan 3 ulangan. Faktor pertama, dosis pupuk kandang kambing, yaitu K1 : 10 ton ha-1, K2 : 20 ton ha-1 dan K3 : 30 ton ha-1. Faktor kedua, konsentrasi PGPR, yaitu P0 : 0 ml, P1 : 10 ml l-1, P2 : 15 ml l-1 dan P3 : 20 ml l-1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terung yang ditanam secara tumpangsari dengan selada dengan dosis pupuk kandang kambing 30 ton ha-1 diikuti konsentrasi PGPR 20 ml l-1 dapat meningkatkan panjang buah terung. Pemberian dosis pupuk kandang kambing dapat meningkatkan tinggi tanaman, diameter batang, berat kering, bobot buah per tanaman, bobot buah per petak dan bobot buah per ha. Perlakuan dosis pupuk kandang kambing 30 ton ha-1 memiliki hasil yang lebih tinggi dibandingkan perlakuan lainnya. Konsentrasi PGPR dapat meningkatkan luas daun, jumlah buah per tanaman, bobot buah per tanaman, bobot buah per petak dan bobot buah per ha. Perlakuan konsentrasi PGPR 20 ml l-1 memiliki hasil yang lebih lebih tinggi dibandingkan perlakuan lainnya, namun pada luas daun konsentrasi PGPR 15 ml l-1 merupakan hasil yang lebih tinggi.
Pengaruh Dosis Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Dua Varietas Selada Merah (Lactuca sativa L.) Wulandari, Palupi; Murdiono, Wisnu Eko; Koesriharti, Koesriharti
Produksi Tanaman Vol. 7 No. 2 (2019)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Produksi sayuran di Indonesia salah satunya komoditas selada merah belum mencapai target yang ditetapkan sehingga kebutuhan permintaan konsumsi sayuran di masyarakat belum dapat tercukupi secara optimal. Salah satu pendekatan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi selada merah yaitu melalui aplikasi PGPR  dan pemilihan varietas yang unggul. Penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan interaksi antara 2 varietas selada merah dengan aplikasi dosis PGPR  telah dilakukan di lahanDadaprejo, Kota Batu pada bulan Agustus hingga September 2017. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF) 2 faktor dengan 12 perlakuan dan 3 ulangan. Faktor pertama ialah varietas Red Rapid dan varietas Lollo Rossa. Faktor kedua ialah dosis PGPR dengan taraf0 ml, 100 ml, 150 ml, 200 ml, 250 ml dan 300 ml. Uji F taraf 5% digunakan untuk menguji pengaruh perlakuan, untuk mengetahui perbedaan diantara perlakuan menggunakan nilai BNT taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi nyata antara varietas dengan dosis PGPR pada peubah bobot segar total tanaman, bobot konsumsi tanaman, bobot akar tanaman dan panjang akar tanaman. Varietas Red Rapid menunjukkan hasil tertinggi  dibandingkan varietas Lollo Rossa dan dosis PGPR 300 ml menunjukkan hasil paling tinggi dari semua perlakuan dosis PGPR.
Pengaruh Konsentrasi 2,4-Diklorofenoksiasetat Terhadap Pertumbuhanplanlet Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb) Klon Jember dan Pasuruan Nurtalitha, Saviera Hayu; Murdiono, Wisnu Eko; Nihayati, Ellis
Produksi Tanaman Vol. 7 No. 2 (2019)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Temulawak merupakan salah satu tanaman obat herba rimpang yang digunakan sebagai jamu kesehatan sehingga perlu adanya peningkatan kualitas dan kuantitas produk untuk memenuhi kebutuhan pasar. Temulawak merupakan tanaman yang memiliki kromosom triploid (3n) yang menyebabkan perkembangbiakan tanaman ini menggunakan organ vegetatif yaitu rimpang yang menyebabkan sifat induknya akan diwariskan seluruhnya pada sifat anakan. Salah satu cara untuk memperbaiki keragaman tanaman temulawak adalah dengan induksi poliploidi. Oleh karena itu, perlu dilakukan studi lebih lanjut pada tanaman temulawak klon Jember dan Pasuruan secara vegetatif dengan konsentrasi 2,4-D 1 ppm dan 2 ppm yang dapat mempengaruhi pertumbuhan planlet temulawak.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari dan mendapatkan konsentrasi asam 2,4-Diklorofenoksiasetat yang tepatpada tanaman temulawak klon Jember dan Pasuruan guna meningkatkan pertumbuhan planlet temulawak. Penelitian dilaksanakan bulan Februari 2017 – Januari 2018  di Laboratorium Kultur Jaringan, Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Malang. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 6 kombinasi perlakuan yaitu T1: UB2 kontrol, T2: UB2 + 2,4-D 1 ppm, T3: UB2 + 2,4-D 2 ppm, T4: UB3 kontrol, T5: UB3 + 2,4-D 1 ppm, dan T6: UB3 + 2,4-D 2 ppm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan 2,4-Diklorofenoksiasetat pada temulawak klon Jember (UB2) dan Pasuruan (UB3) mampu menekan pertumbuhan planlet temulawak secara keseluruhan yang dapat terlihat pada parameter pertumbuhan.
Respon Pertumbuhan dan Hasil Tiga Varietas Kacang Hijau (Vigna radiata L.) terhadap Jenis Pupuk Kompos Fathurrohman, Kamal; Barunawati, Nunun; Murdiono, Wisnu Eko
Produksi Tanaman Vol. 6 No. 12 (2018)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan varietas unggul untuk pertanaman kacang hijau (Vigna radiata L.) di beberapa kabupaten Jawa Timur masih sedikit digunakan. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi tanaman kacang hijauantara lain peng-gunaan varietas dan jenis pupuk kompos.Tujuan dari penelitian ini yaitu mendapatkan interaksi antara varietas Sriti, Perkutut, Vima-2 dan jenis pupuk kompos terhadap pertumbuhan dan hasil kacang hijau (Vigna radiata L.). Penelitian dilak-sanakan pada Juni-Agustus di Kelurahan Dadaprejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu. Penelitian ini adalah faktorial menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan tiga kali ulangan. Faktor pertama adalah varietas kacang hijau, sedangkan faktor kedua yaitu jenis pupuk kompos. Hasil penelitian ini adalahterdapat interaksi antara penggunaan varietas dan jenis pupuk kompos pada parameter pengamatan luas daun 28 hst dan bobot 100 biji. Pemberian pupuk kompos kotoran kambing 20 ton ha-1 menghasilkan parameter tinggi tanaman, bobot 100 biji dan hasil per hektar yang lebih tinggi dibandingkan kompos sampah organik, sedangkan penggunaan varietas Vima-2 menghasilkan bobot kering, total jumlah polong, total jumlah polong berisi, bobot 100 biji dan hasil per hektar yang lebih tinggi dibandingkan varietas Sriti dan Perkutut.