Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Jurnal Silva Tropika

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK NPK TERHADAP PERTAMBAHAN BIBIT MERBAU DARAT (intsia palembanica) DI PEMBIBITAN: The effect of NPK fertilizer on the growth of merbau land (Intsia palembanica) seedlings in nursery Rizky Ayu Hardiyanti; Hamzah Hamzah; Ade Andriani
Jurnal Silva Tropika Vol. 6 No. 1 (2022): Jurnal Silva Tropika
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jsilvtrop.v6i1.20845

Abstract

ABSTRACT                    Merbau is a tree that produces very high quality of hardwood. The quality of land merbau wood is currently increasingly scarce, this is due to illegal logging in various places, so it is necessary to carry out plant cultivation efforts for sustainable forest development. Efforts to conserve land merbau need to be done by providing good quality seeds. To increase the success of the nursery, it is necessary to carry out special treatments, one of which is the addition of fertilizer. The purpose of this study was to study the effect of giving the best dose of NPK fertilizer and the best dose of NPK fertilizer on the growth of ground merbau seedlings. This research was conducted in the experimental field of the Faculty of Agriculture, Jambi University, for 4 months using a completely randomized design (CRD) consisting of 5 levels of treatment with 5 replications each. Each treatment unit consisted of 4 plants and one of them was a destructive sample plant, so 100 plants were obtained. The results showed that the effect of application of NPK fertilizer (15-15-15) increased plant height growth, number of leaves, shoot dry weight, root dry weight, root shoot ratio and total dry weight. Treatment of different doses of NPK fertilizer gave different effects on the growth of merbau plants and gave the best results at a dose of 8 g/polybag. Keywords: merbau land, NPK fertilizer, nursery   ABSTRAK Merbau adalah pohon penghasil kayu keras yang sangat berkualitas tinggi. Kualitas kayu Merbau darat saat ini semakin langka hal ini disebabkan karena terjadinya penebangan liar diberbagai tempat, sehingga perlu dilakukannya upaya budidaya tanaman untuk pembangunan hutan yang lestari. Upaya dalam pelestarian Merbau darat perlu dilakukan dengan cara penyediaan bibit yang berkualitas baik. Untuk meningkatkan keberhasilan pembibitan perlu dilakukannya perlakuan-perlakuan khusus salah satunya dengan penambahan pupuk. Tujuan dari penelitain ini adalah untuk menganalisis pengaruh pemberian dosis pupuk NPK dan dosis pupuk NPK terbaik pada pertumbuhan bibit merbau darat. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan percobaan Fakultas Pertanian Universitas Jambi, selama 4 bulan dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) terdiri dari 5 taraf perlakuan dengan masing-masing ulangan 5 kali. Setiap satuan perlakuan terdiri dari 4 tanaman dan salah satunya tanaman sampel destruktif maka di peroleh 100 tanaman. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengaruh pemberian pupuk NPK (15-15-15) meningkatkan pertumbuhan tinggi tanaman, jumlah daun, berat kering tajuk, berat kering akar, rasio pucuk akar dan berat kering total. Perlakuan dosis pupuk NPK yang berbeda memberikan pengaruh yang berbeda terhadap pertumbuhan tanaman Merbau darat dan memberikan hasil terbaik pada dosis 8 g/polybag.   Kata Kunci: merbau darat, pupuk NPK, pembibitan
Optimalisasi Pertumbuhan Sengon Solomon (Falcataria Moluccana (Miq.) Barneby & Grimes) Di Lahan Bekas Tambang Batubara Melalui Aplikasi Kompos Solid Decanter : Optimizing the growth of solomon sengon (Falcataria Moluccana (Miq.) Barneby & Grimes) in used land coal mining through the application solid decanter compost Hardiyanti, Rizky Ayu; Tampubolon, Gindo; Sihombing, Willy Sahata
Jurnal Silva Tropika Vol. 7 No. 2 (2023): Jurnal Silva Tropika
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jurnalsilvatropika.v7i2.31570

Abstract

Sengon solomon (Falcataria moluccana ((Miq.) Barneby & Grime) merupakan salah satu jenis tanaman dengan suku Fabaceae yang memiliki pertumbuhan yang cepat (fast growing). Tanaman sengon mudah beradaptasi terhadap lingkungan dan banyak direkomendasikan sebagai tanaman yang cocok untuk reklamasi tambang terutama tambang batubara. Penambangan batubara dapat menyebabkan lahan terdegredasi sehingga menurunnya sifat fisik, kimia, biologi tanah dan mengakibatkan terganggunya pertumbuhan tanaman. Tanah bekas tambang batubara yang ada di PT. Nan Riang memiliki kandungan C-organik sangat rendah sampai rendah (0,08%- 1,58%). Bahan organik yang rendah perlu dilakukan perbaikan pada media tanam, yaitu dengan cara memberikan bahan organik. Salah satu pembenah tanah yang bisa digunakan dalam memperbaiki tanah yaitu limbah kelapa sawit yaitu Solid Decanter. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis keberhasilan revegetasi tanaman sengon Salomo terhadap pemberian Solid Decanter. Penelitian ini dilakukan di Areal konsesi pertambangan batubara PT. Nan Riang yang berlokasi di Desa Ampelu Mudo, Kecamatan Muaro Tembesi, Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi. Penelitian dilakukan selama 4 bulan (Juli-November 2022). Rancangan percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK), terdapat 7 perlakuan, dengan ulang 4 kali, sehingga terdapat 28 petak percobaan, setiap petaknya terdapat 4 tanaman sehingga jumlah tanaman sebanyak 112 tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian kompos solid decanter pada tanaman sengon solomo memberikan hasil yang nyata terhadap pertumbuhan tanaman. Pemberian kompos solid decanter 1.5 kg per lubang tanam merupakan pemberian terbaik terhadap pertumbuhan tinggi, diameter, jumlah daun, berat kering tajuk, dan berat kering akar tanaman.
Pengaruh Penambahan Berbagai Bahan Organik pada Media Tanam Sub Soil Terhadap Pertumbuhan Bibit Petai (Parkia speciosa): Effect of Adding Various Organic Ingredients to The Media Planting Sub Soil for Growth Petai Seeds (Parkia speciosa Hamzah, Hamzah; Hardiyanti, Rizky Ayu; Handayani, Rajjitha; Rumondang, Jenny; Utari, Indah Tri
Jurnal Silva Tropika Vol. 8 No. 1 (2024): Jurnal Silva Tropika
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jurnalsilvatropika.v8i1.35826

Abstract

ABSTRACT Petai is a plant that belongs to the MPTS (Multi Purpose Tree Species) plant type which can be used multiple times for both wood and non-wood. Petai also has benefits from an economic perspective (fruit and wood) and ecology (legume plants fertilize the soil) so it needs to be cultivated well. There are several factors that influence the quality of cultivation results, one of which is the planting media. The planting medium used is soil in the sub-soil layer as an alternative to top soil. However, this layer is not as fertile as the top soil layer, so it is necessary to add soil improving materials (Ameliorants), for example organic materials. This research aims to analyze the effect of adding various organic materials to sub-soil planting media on the growth of Petai seedlings and to obtain the best organic material composition to add to sub-soil planting media which can have a real influence on the growth of Petai seedlings. This research was carried out for 3 months using a completely randomized design (CRD) method with 1 factor, namely planting media (M) consisting of 5 treatments, namely m1 (Sub soil + compost 3:1), m2 (Sub soil + husk charcoal 2:1), m3 (Sub soil + Cocopeat 2:1), m4 (Sub soil + Boiler ash 4:1) and m5 (Sub soil + Laying chicken manure + Sand 1:2:1). The best organic material composition to add to the sub soil planting medium is cocopeat (2:1). Keywords: petai, planting media, organic materials. ABSTRAK Petai merupakan tumbuhan yang tergolong dalam jenis tanaman MPTS (Multi Purpose Tree Species) yang dapat dimanfaatkan secara ganda baik kayu maupun non kayunya. Petai juga memiliki manfaat dari segi ekonomi (buah dan kayunya) maupun ekologi (tumbuhan legum menyuburkan tanah) sehingga perlu dibudidayakan dengan baik. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas hasil budidaya salah satunya media tanam. Media tanam yang digunakan adalah tanah pada lapisan sub soil sebagai alternatif pengganti tanah top soil. Namun, lapisan ini tidak sesubur lapisan top soil sehingga diperlukan penambahan bahan pembenah tanah (Amelioran) contohnya bahan organik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penambahan berbagai bahan organik pada media tanam sub soil terhadap pertumbuhan bibit petai serta untuk mendapatkan komposisi bahan organik terbaik untuk ditambahkan ke media tanam sub soil yang dapat memberikan pegaruh nyata dalam pertumbuhan bibit Petai. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan dengan menggunakan metode rancangan acak lengkap (RAL) 1 faktor yaitu media tanam (M) yang terdiri dari 5 perlakuan yaitu m1 (Sub soil + kompos 3:1), m2 (Sub soil + arang sekam 2:1), m3 (Sub soil + Cocopeat 2:1 ), m4 (Sub soil + Abu boiler 4:1 ) dan m5 (Sub soil + Pupuk kandang ayam petelur + Pasir 1:2:1). Komposisi bahan organik terbaik untuk ditambahkan ke dalam media tanam sub soil adalah cocopeat (2:1). Katakunci: petai, media tanam, bahan organik.
Optimalisasi Pertumbuhan Bibit Salam (Syzygium Polyantha Wight) dengan Pemberian Pupuk NPK dan Arang Sekam: Optimizing the Growth of Salam Seedlings (Syzygium Polyantha Wight) by Providing NPK Fertilizer and Husk Charcoal Hamzah, Hamzah; Hardiyanti, Rizky Ayu; Nofianti, Zera Olivia
Jurnal Silva Tropika Vol. 7 No. 1 (2023): Jurnal Silva Tropika
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jurnalsilvatropika.v7i1.36863

Abstract

ABSTRAK Salam (Syzygium polyantha wight) salah satu Tanaman asli Indonesia dengan banyak potensi serta nilai ekonomi yang tinggi karena hampir semua bagiannya dapat memberikan keuntungan serta dapat tumbuh di berbagai tempat. Salam termasuk kedalam family Mirtaceae, dapat hidup pada kondisi kualitas kesuburan tanah yang rendah yaitu tanah ultisol. Faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan pada tanaman yaitu faktor eksternal. Pada faktor eksternal perlu dilakukan tindakan silvikultur dengan cara pemupukan. Pupuk yang dapat digunakan adalah pupuk majemuk NPK dan Arang Sekam. Tujuan dalam penelitian ini untuk menganalisis respons pertumbuhan bibit tanaman salam terhadap pemberian pupuk NPK dan arang sekam serta untuk mendapatkan dosis terbaik pupuk NPK dan arang sekam terhadap pertumbuhan tanaman salam. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Hutan pendidikan dan kebun pembibitan Program Studi Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Jambi. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan faktor tunggal yaitu pupuk majemuk NPK dan arang sekam. Hasil penelitian menunjukan bahwa Tanaman Salam memberikan respons tidak nyata terhadap pemberian pupuk NPK dan Arang Sekam. Dari semua perlakuan menunjukan bahwa Pemberian pupuk NPK 20 g 60 g arang sekam/polybag merupakan dosis terbaik dari pertumbuhan bibit tanaman salam. Kata Kunci : Arang Sekam, Bibit Salam, Pupuk Majemuk NPK ABSTRACT Salam (Syzygium polyantha wight) is one of the native Indonesian plants with a lot of potential and high economic value because almost all of its parts can provide benefits and can grow in various places. Salam belongs to the Mirtaceae family, can live in conditions of low soil fertility quality, namely ultisol soil. Factors that can influence plant growth are external factors. For external factors, it is necessary to carry out silvicultural measures by means of fertilization. Fertilizers that can be used are NPK compound fertilizer and husk charcoal. The aim of this research was to analyze the growth response of laurel seedlings to the application of NPK fertilizer and husk charcoal and to obtain the best dose of NPK fertilizer and husk charcoal for the growth of laurel plants. This research was carried out at the educational Forest Laboratory and nursery of the Forestry Study Program, Faculty of Agriculture, Jambi University. This research was conducted using the Completely Randomized Design (CRD) method with a single factor, namely NPK compound fertilizer and husk charcoal. The research results showed that the bay plant gave an insignificant response to the application of NPK fertilizer and husk charcoal. Of all the treatments, it shows that giving 20 g of NPK fertilizer to 60 g of husk charcoal/polybag is the best dose for the growth of bay plant seeds. Keywords: Salam seeds, NPK compound fertilizer, husk charcoal
Perbandingan Laju Fotosintesis pada Tanaman Tanjung (Mimusops elengi Linn.) dan Tanaman Merbau Darat (Intsia palembanica) pada Berbagai Media Tanam: Comparison of Photosynthesis Rates in Tanjung (Mimusops elengi Linn.) and Merbau Darat (Intsia palembanica) on Various Gowing Media Hardiyanti, Rizky Ayu; Puri, Suci Ratna; Handayani, Rajjitha; Rif’atunidaudina, Ria; Rumondang, Jenny; Yandi, Wahyu Nazri; Muryunika, Rince
Jurnal Silva Tropika Vol. 9 No. 1 (2025): Jurnal Silva Tropika
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jurnalsilvatropika.v9i1.44376

Abstract

ABSTRACT Sunlight plays a crucial role in the process of photosynthesis because it provides the energy source that plants need. The intensity of light received by plants greatly affects their growth and the efficiency of photosynthesis. The rate of photosynthesis in plants is also greatly influenced by the intensity of sunlight, where if there is sufficient light intensity, adequate amounts of water and carbon dioxide, and appropriate temperatures, photosynthesis will usually reach its peak. The purpose of this research is to observe the rate of photosynthesis in Tanjung (Mimusops elengi Linn.) and Merbau darat (Intsia palembanica) plants with various treatments such as the addition of topsoil, subsoil, rice husk charcoal, cocopeat, sand, cow dung fertilizer, and NPK fertilizer using a plant photosynthesis meter. The research was conducted at the Educational Forest and Nursery Laboratory of the Forestry Department, Faculty of Agiculture, Jambi University. The results of this study indicate that Tanjung with the treatment of topsoil, rice husk charcoal, and 5 g of NPK is the best fertilizer application, as evidenced by the highest photosynthesis rate of 31.7 µmolCO2 m-2s-1. Meanwhile, for the merbau darat seedlings, the treatment with topsoil, sand, and 2 g of NPK fertilizer yielded the highest results for the photosynthesis rate.   Keywords: photosynthesis rate, NPK fertilizer, merbau darat, tanjung, subsoil   ABSTRACT Cahaya matahari sangat berperan dalam proses fotosintesis karena dapat memberikan sumber energi yang sangat dibutuhkan oleh tanaman. Intensitas cahaya yang diterima tanaman sangat mempengaruhi pertumbuhan dan efisiensi fotosintesis. Laju fotosintesis pada tanaman juga sangat di pengaruhi oleh intensitas cahaya matahari, dimana jika intensitas cahaya yang cukup, jumlah air dan karbon dioksida yang cukup serta suhu yang sesuai, fotosintesis biasanya akan mencapai puncaknya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat seberapa tinggi laju fotosintesis pada tanaman Tanjung (Mimusops elengi Linn.) dan Merbau darat (Intsia palembanica) dengan berbagai perlakuan seperti penambahan media topsoil, subsoil, arang sekam, cocopeat, pasir, pupuk kotoran sapi dan pupuk NPK dengan alat plant photosyntesis meter. Penelitian dilakukan di Laboratorium Hutan Pendidikan dan Pembibitan Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian Universitas Jambi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tanaman Tanjung dengan pemberian perlakuan topsoil, arang sekam dan NPK 5 g merupakan pemberian pupuk terbaik dengan hasil laju fotosintesis tertinggi yaitu 31,7 µmolCO2m-2s-1. Sedangkan pada bibit merbau darat dengan pemberian perlakuan topsoil, pasir dan pupuk NPK 2 g mendapatlan hasil tertinggi untuk laju fotosintesisnya.   Kata kunci: laju fotosintesis, merbau darat, pupuk NPK, tanjung, subsoil