Indonesia, sebagai negara yang kaya akan keberagaman suku, ras, bahasa, budaya, dan agama, memiliki tradisi-tradisi unik yang merupakan identitas masing-masing daerah. Salah satu contohnya adalah tradisi Mappadendang yang berasal dari masyarakat Bugis di Sulawesi Selatan, yang berfungsi sebagai pesta syukuran panen dan mencerminkan nilai- nilai sosial serta spiritual. Dalam konteks modernisasi dan globalisasi, pelestarian budaya menjadi sangat penting untuk menjaga identitas bangsa. Artikel ini membahas pengembangan wisata adat Mappadendang di Desa Bara Batu, Kecamatan Labakkang, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, dengan pendekatan yang memadukan media sosial dan perencanaan fasilitas berbasis analisis SWOT. Program kerja ini bertujuan untuk mengoptimalkan alur kegiatan dan tata letak fasilitas, sehingga pariwisata berbasis kearifan lokal dapat dilestarikan dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat. Diharapkan inisiatif ini tidak hanya melestarikan warisan budaya yang bernilai, tetapi juga mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga dan mengembangkan tradisi mereka, menjadikannya sebagai kebanggaan generasi mendatang.