Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Penerapan Teknik Jigsaw dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Afandi, Mujad Didien; Authar, Nailul; Aquariza, Novi Rahmania; Shari, Destita; Achda, Imam
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 3 No. 1 (2023): Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat : MEMAKSIMALKAN POTENSI
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33086/snpm.v3i1.1254

Abstract

Latar Belakang. Pembelajaran bahasa Inggris di sekolah dasar masih dilaksanakan dengan menggunakan teknik lama. Hal ini menyebabkan rendahnya partisipasi siswa dalam pembelajaran. Oleh karena itu, program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini perlu dilaksanakan untuk mencapai efektivitas dalam pembelajaran bahasa Inggris. PkM ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan teknik jigsaw dalam pembelajaran bahasa Inggris dan mengetahui persepsi siswa tentang manfaat dari teknik tersebut. Metode. Program pengabdian kepada masyarakat (PkM) ini dilaksanakan di sekolah mitra, yaitu MI IU yang berlokasi di Desa Pranti, Sedati, Sidoarjo. Pada tahap persiapan, tim ini melakukan kunjungan mitra untuk membicarakan masalah yang dihadapi oleh siswa dalam pembelajaran bahasa Inggris dan mendiskusikan solusi yang dapat dicapai untuk mengatasi masalah yang dihadapi. Pada tahap pelaksanaan, tim ini memasuki kelas bahasa Inggris dan berkolaborasi dengan guru sekolah untuk menerapkan teknik jigsaw. Pada tahap evaluasi, tim ini membagikan kuesioner tentang manfaat penggunaan teknik jigsaw dalam pembelajaran bahasa Inggris. Hasil dan Pembahasan. Pengaplikasian teknik jigsaw dalam pembelajaran telah mengikuti prosedur yang tepat sesuai dengan petunjuk Elliot Aronson, tokoh pengembang teknik kooperatif tersebut. Selain itu, para siswa juga menunjukkan persepsi positif terhadap manfaat teknik jigsaw. Teknik ini dapat menciptakan lingkungan belajar yang positif, mendukung Student-Centered Learning (SCL), mendukung pembelajaran kooperatif, dan membantu siswa memperoleh kosakata. Kesimpulan. Teknik jigsaw berguna dalam pembelajaran bahasa Inggris, khususnya dalam perolehan kosakata. Mengingat manfaat yang diperoleh siswa setelah penerapan teknik jigsaw untuk belajar bahasa Inggris, teknik ini juga direkomendasikan untuk meningkatkan keterampilan bahasa Inggris lainnya, seperti listening (menyimak), speaking (berbicara), reading (membaca), dan writing (menulis).
THE USE OF YOUTUBE VIDEO AS MEDIA IN MULTIGRADE ENGLISH DEPARTMENT STUDENTS TO IMPROVE CONVERSATIONAL COMPETENCE IN SPEAKING CLASS authar, nailul; Afandi, Mujad Didien; Muflihah, Tatik
JURNAL PENDIDIKAN DAN PENGEMBANGAN MANUSIA Vol 6 No 2 (2021): Education and Human Development Journal
Publisher : Universitas Nahdatul Ulama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33086/ehdj.v6i2.2443

Abstract

Abstract: Miller (1999:1) defines multigrade class as a class in which students of two or more adjacent grade levels are taught in one classroom by one teacher for most of the day. It is obviously hard to be imagined that a teacher teaches grade one, two, and three concurrently. This study also is highlighted of the using YouTube as a media where students can take any kind of references that can help them to improve their English skill is better. Such as; watching daily vlog from youtuber outside Indonesia, listening while singing English song by watching several lyrics video. weather news report, stand-up comedy, gossip news which telling about the Hollywood celebrity, etc. from those kinds of references that available in YouTube, it is hoped that students also can be more attracted to learn English clearly. Considering those all, teaching multigrade students possibly will not run well unless the students correspondingly add some varieties way to comprehend English easily. It needs something that make students are busy and focus on what will be learned and achieve later. Therefore, watching YouTube video is attempted in this study. This research belonged to qualitative research. The participants of the study in this research are eleven multigrade English students in speaking class who were taught by the researcher. The data of this study was taken from the students’ response. those are taken from the interview of each group through online interview. The study are undertaken for a month while teaching learning activities are committed twice a week, 90 minutes for each meeting. This study brings in a simple finding that the students of multigrade class can be formed well-enough as well as single-grade class, nevertheless it is unavoidable that in the process oftenly faced the obstacle, such as lower grade students who sulking, quarrelling, and lecturer also has to do extra effort to keep the learning process is on the proper track. This is also indicates that using YouTube video as a media is effective to be implemented on multigrade class with limited number of participants because the different result possibly emerges when there are more participants and more various grades of students. It is hoped that there will be another researcher can make further research to get deeper study about the topic in the same field in order to get more enlightenment result about YouTube as a media of learning especially in teaching multigrade English students.   Keywords: Speaking class, Multigrade students, YouTube   Abstrak: Miller (1999: 1)  mendefinisikan kelas multigrade sebagai kelas di mana siswa dari dua atau lebih tingkat kelas yang berdekatan diajarkan di satu kelas oleh satu guru untuk sebagian besar hari. Jelas sulit untuk dibayangkan bahwa seorang guru mengajar kelas satu, dua, dan tiga secara bersamaan.  Studi ini juga menyoroti penggunaan Youtube sebagai media di mana siswa dapat mengambil segala jenis referensi yang dapat membantu mereka untuk meningkatkan keterampilan bahasa Inggris mereka lebih baik. Seperti; menonton vlog harian dari youtuber luar Indonesia, mendengarkan sambil menyanyikan lagu berbahasa Inggris dengan menonton beberapa video lirik. Laporan berita cuaca, stand-up comedy, berita gosip yang menceritakan tentang selebriti Hollywood, dll dari referensi semacam itu yang tersedia di YouTube, diharapkan siswa juga dapat lebih tertarik untuk belajar bahasa Inggris dengan jelas. Mengingat semua itu, mengajar siswa multigrade mungkin tidak akan berjalan dengan baik kecuali siswa dengan demikian menambahkan beberapa jenis cara untuk memahami bahasa Inggris dengan mudah. Dibutuhkan sesuatu yang membuat siswa sibuk dan fokus pada apa yang akan  dipelajari dan dicapai nanti. Oleh karena itu,  menonton video YouTube dicoba dalam penelitian ini. Penelitian ini termasuk dalam penelitian kualitatif. Peserta penelitian  dalam penelitian ini adalah sebelas siswa bahasa Inggris multigrade  di kelas berbicara  yang    diajarkan oleh peneliti. Data  penelitian ini diambil dari    respon siswa. yang diambil dari wawancara masing-masing kelompok melalui wawancara online. Penelitian ini dilakukan selama  sebulan sementara kegiatan belajar mengajar dilakukan dua kali seminggu, 90 menit untuk setiap pertemuan. Penelitian ini membawa temuan sederhana bahwa siswa kelas multigrade dapat dibentuk cukup baik serta kelas tunggal, namun tidak dapat dihindari bahwa dalam proses sering menghadapi hambatan, seperti siswa kelas bawah yang merajuk, bertengkar, dan  dosen juga harus melakukan upaya ekstra untuk menjaga proses pembelajaran berada di jalur yang benar. Ini juga menunjukkan bahwa  menggunakan video YouTube sebagai media efektif untuk diimplementasikan pada kelas multigrade dengan jumlah peserta yang terbatas karena hasil yang berbeda mungkin muncul ketika ada lebih banyak peserta dan lebih banyak nilai siswa yang berbeda. Diharapkan ada peneliti lain yang dapat melakukan penelitian lebih lanjut untuk mendapatkan kajian yang lebih mendalam tentang topik di bidang yang sama guna mendapatkan hasil pencerahan yang lebih banyak tentang YouTube sebagai media pembelajaran khususnya dalam pengajaran bahasa Inggris kelas rangkap.   Kata kunci: Kelas berbicara, siswa Multigrade, YouTube
PENDAMPINGAN PENULISAN DAILY JOURNAL SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN SELF EFFICACY SISWA PLATINUM EDUCATION MOJOKERTO Aquariza, Novi Rahmania; Saputri , Tiyas; Afandi, Mujad Didien; Rosalina, Irene
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 6 (2023): Volume 4 Nomor 6 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i6.23702

Abstract

Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan self-efficacy siswa melalui pembiasaan penuliasan daily journal. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan bahwa siswa di Lembaga kursus Platinum Education Mojokerto terlihat antusias dalam menulis daily journal tersebut. Dimana tahapan pelaksaan yang dilakukan pada kegiatan ini meliputi tahap survey awal, tahap analisis kebutuhan pelatihan, tahap penyusunan desain dan pengembangan modul pelatihan, tahap pelaksanaan dan pengendalian pelatihan, dan tahap evaluasi. Kegiatan pengabdian masyarakat ini berkontribusi pada model penulisan daily journal dalam meningkatkan self-efficacy pada siswa kelompok usia sekolah dasar dengan penggunaan media yang baru dan menarik minat siswa dalam mengungkapkan gagasan mereka. Hasil dari pelaksanaan kegiatan pendampingan ini menunjukan adanya peningkatan rasa kepercayaan diri siswa (self-efficacy) setelah menerapkan media daily journal di kegiatan pembelajaran yang berlangsung.
MORPHOLOGICAL AND SYNTACTICAL ERRORS OF JUNIOR HIGH SCHOOL STUDENTS WITH DIFFERENT SEX IN SPEECH PRODUCTION Zaniar, Savira -; Afandi, Mujad Didien; Authar, Nailul; Djuwari, Djuwari; Pramudita, Niken Ayu
EXPOSURE : JURNAL PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS Vol 13, No 2 (2024): Exposure
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/exposure.v13i2.14783

Abstract

There are differing opinions in the field of cognitive sciences when it comes to the role of sex in language acquisition. Men and women exhibit differences in their speaking and writing ability as a result of their distinct social roles throughout evolution. These disparities are equally, if not more, evident in students, both during normal and abnormal growth. In addition to the well-documented advantage that girls have in early language development, it is noteworthy that the majority of developmental problems that predominantly impact communication, speech, and language skills are more prevalent in boys. This article seeks to elucidate the disparities between sex regarding ordinary communication and language development, as well as the disparities in the occurrence of neurodevelopmental disorders connected to communication. Additionally, particular attention is given to data derived from the field of neuroscience, which may offer valuable insights into the neurological mechanisms that contribute to the comprehension of this event. We contend that the structural arrangement of the female brain confers women with an innate edge in developing communication and language systems compared to men. Divergent perspectives are present on the differentiation between sex within the field of cognitive sciences. The talks are founded upon clinical, social, and political perspectives. The evolutionary and biological perspectives have often emphasized arguments related to 'nature', whereas feminist and constructivist viewpoints have often emphasized arguments related to 'nurture' when discussing cognitive sex differences. This narrative review provides a comprehensive analysis of the origins and historical evolution of these arguments, as well as a summary of the findings in the field of sexually polymorphic cognition. By adopting multidisciplinary techniques, we aim to highlight the importance of interconnecting disciplines and gaining a more comprehensive knowledge of the precise factors that contribute to sex differences and gender diversity in cognitive capacities.
A Narrative Analysis on Teaching Performance of The English Pre-Service Teacher Aquariza, Novi Rahmania; Authar, Nailul; Asmara, Berda; Zaniar, Savira; Afandi, Mujad Didien
JEID: Journal of Educational Integration and Development Vol. 4 No. 4 (2024)
Publisher : Education Mind Based Development Association

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55868/jeid.v4i4.365

Abstract

Penelitian ini mengeksplorasi kinerja mengajar calon guru bahasa Inggris melalui pendekatan analisis naratif. Tujuannya adalah untuk memahami bagaimana para guru ini membangun identitas dan praktik mengajar mereka di dalam kelas. Analisis naratif digunakan untuk memeriksa cerita dan pengalaman pribadi yang dibagikan oleh calon guru mengenai perjalanan mengajarnya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan wawancara semi-struktural dan jurnal reflektif sebagai alat pengumpulan data dari calon guru bahasa Inggris. Naratif dianalisis secara tematik untuk mengidentifikasi tema-tema umum yang berkaitan dengan praktik mengajar, tantangan yang dihadapi, dan strategi yang digunakan guru untuk meningkatkan efektivitas mengajarnya. Temuan penelitian ini mengungkapkan bahwa calon guru sering mengalami fase ketidakpastian dan pertumbuhan saat bertransisi dari mahasiswa menjadi seorang pendidik. Naratif menyoroti pengaruh pengalaman pribadi, pelatihan pedagogis, bimbingan, dan dinamika kelas terhadap praktik mengajar mereka. Selain itu, penelitian ini menekankan pentingnya praktik reflektif dalam meningkatkan kinerja mengajar dan pengembangan profesional di kalangan calon guru.
Sosialisasi Teknik Scaffolding to Writing ke Guru Pengajar Bahasa untuk Menambah Teknik Pengajaran Menulis dan Mendukung Gerakan Literasi di MTs. Jabal Noer Taman Basuki, Edi Pujo; Saputri, Tiyas; Djuwari, Djuwari; Afandi, Mujad Didien; Shari, Destita
Indonesia Berdaya Vol 5, No 4 (2024)
Publisher : UKInstitute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.2024940

Abstract

Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan guru di MTs. Jabal Noer Taman dalam mengajarkan menulis yang efektif dan terstruktur menggunakan pendekatan scaffolded writing. Sudah dilakukan analisis permasalahan bahwa keterbatasan keterampilan guru dalam mengajarkan menulis menjadi salah satu tantangan utama. Metode yang dilakukan ialah meliputi serangkaian kegiatan yang beragam dan terintegrasi, seperti pelatihan dan wokshop, pemanfaatan media sosial dan platform online. Hasil luaran dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah laporan yang telah dipublikasikan di jurnal scopus dan peningkatan pengetahuan teknik scaffolded writing sebagai teknik pengajaran menulis dan mendukung gerakan literasi di MTs. Jabal Noer Taman
Peran Orangtua dalam Membangun Budaya Literasi Kepada Anak Sejak Dini (The Role of Parents in Building a Literacy Culture in Children from an Early Age) Shari, Destita; Hardiningrum, Andini; Rihlah, Jauharotur; Afandi, Mujad Didien; Basuki, Edi Pujo; Asmara, Berda; Maimunah, Siti
Indonesia Berdaya Vol 6, No 2 (2025)
Publisher : UKInstitute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.20251084

Abstract

ABSTRAKOrangtua memiliki peran penting untuk membimbing, mendidik, merawat anak sejak dini. Peran orangtua sangat diperlukan agar mampu memahami kondisi anak serta dapat mengembangkan minat yang dimiliki anak dalam proses tumbuh kembang. Proses belajar pada anak usia dini di dapatkan pada lingkungan keluarga yang pertama. Selebihnya proses belajar anak didapatkan dilingkungan sekolah. Proses belajar dalam mengenalkan literasi pada anak dapat diberikan sejak dini. Literasi yang diajarkan kepada anak dapat meliputi membaca, menulis, mendengarkan serta berbicara. Literasi yang dikenalkan pada anak sejak dini perlu adanya pembiasaan yang diterapkan oleh orangtua dengan aktifitas yang menunjang salah satunya waktu yang efektif dalam mendampingi anak mengenalkan buku cerita bergambar. Buku cerita bergambar dapat menarik anak untuk mengetahui isi buku cerita bergambar yang di dalamnya terdapat tokoh cerita, warna yang menarik, huruf dalam kalimat cerita. Membiasakan mengenalkan literasi anak sejak dini dapat mengoptimalkan mengembangkan aspek bahasa pada anak. Abstract. Parents play a crucial role in guiding, educating, and nurturing their children from an early age. Their involvement is essential for understanding the child's conditions and developing the child's interests during the growth process. Early learning occurs primarily within the family environment, followed by the school environment. The process of introducing literacy to children can begin at an early age. Literacy education for children encompasses reading, writing, listening, and speaking. Introducing literacy to children requires consistent practices implemented by parents, including effective time spent accompanying children in exploring picture storybooks. Picture storybooks can engage children by introducing them to the characters, appealing colors, and the text within the stories. Familiarizing children with literacy from an early age can optimize the development of their language skills.
ENHANCING WRITING PROFICIENCY THROUGH MOBILE-ASSISTED LANGUAGE LEARNING (MALL): INSIGHTS AND INNOVATIONS Zaniar, Savira; Djuwari; Afandi, Mujad Didien; Aquariza, Novi Rahmania; Authar, Nailul
English Language Teaching Methodology Vol. 5 No. 1 (2025): English Language Teaching Method
Publisher : FKIP Unismuh Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56983/eltm.v5i1.1757

Abstract

Mobile-Assisted Language Learning (MALL) improves writing proficiency through flexible, interactive, and feedback-oriented educational experiences. Mobile devices provide real-time modifications, multimedia integration, and collaborative activities such as blogging and peer review, allowing students to enhance their writing skills beyond conventional classroom limitations. Writing, a critical skill in language acquisition, requires not only mastery of vocabulary and syntax but also the ability to structure ideas and communicate effectively. However, traditional classroom instruction often lacks the immediate feedback and interactivity that modern learners need. MALL addresses these challenges by offering real-time feedback, interactive exercises, and multimedia resources that enhance the writing process. Mobile-Assisted Language Learning (MALL) promotes vocabulary enhancement and cultural understanding via real digital information. Despite obstacles like technical limitations and application choices, its capacity to promote learner-centred environments is considerable. This study investigates the role of Mobile-Assisted Language Learning (MALL) in enhancing writing skills, focussing on its advantages and obstacles, and analysing techniques to optimise its effectiveness. The findings from this research can guide optimal strategies for integrating mobile technology into language education, thereby enhancing student engagement and writing proficiency.
MORPHOLOGICAL AND SYNTACTICAL ERRORS OF JUNIOR HIGH SCHOOL STUDENTS WITH DIFFERENT SEX IN SPEECH PRODUCTION Zaniar, Savira -; Afandi, Mujad Didien; Authar, Nailul; Djuwari, Djuwari; Pramudita, Niken Ayu
EXPOSURE : JURNAL PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS Vol. 13 No. 2 (2024): Exposure
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/exposure.v13i2.14783

Abstract

There are differing opinions in the field of cognitive sciences when it comes to the role of sex in language acquisition. Men and women exhibit differences in their speaking and writing ability as a result of their distinct social roles throughout evolution. These disparities are equally, if not more, evident in students, both during normal and abnormal growth. In addition to the well-documented advantage that girls have in early language development, it is noteworthy that the majority of developmental problems that predominantly impact communication, speech, and language skills are more prevalent in boys. This article seeks to elucidate the disparities between sex regarding ordinary communication and language development, as well as the disparities in the occurrence of neurodevelopmental disorders connected to communication. Additionally, particular attention is given to data derived from the field of neuroscience, which may offer valuable insights into the neurological mechanisms that contribute to the comprehension of this event. We contend that the structural arrangement of the female brain confers women with an innate edge in developing communication and language systems compared to men. Divergent perspectives are present on the differentiation between sex within the field of cognitive sciences. The talks are founded upon clinical, social, and political perspectives. The evolutionary and biological perspectives have often emphasized arguments related to 'nature', whereas feminist and constructivist viewpoints have often emphasized arguments related to 'nurture' when discussing cognitive sex differences. This narrative review provides a comprehensive analysis of the origins and historical evolution of these arguments, as well as a summary of the findings in the field of sexually polymorphic cognition. By adopting multidisciplinary techniques, we aim to highlight the importance of interconnecting disciplines and gaining a more comprehensive knowledge of the precise factors that contribute to sex differences and gender diversity in cognitive capacities.
Application of the Jigsaw Technique to Enhance Student Motivation and Engagement in Vocabulary Learning Afandi, Mujad Didien; Zaniar, Savira; Shari, Destita; Aquariza, Novi Rahmania; Basuki, Edi Pujo
Indonesia Berdaya Vol 6, No 4 (2025)
Publisher : UKInstitute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.20251286

Abstract

Traditional methods such as rote memorization and one-way instruction lead to low interest and limited interaction. The community service program introduced the cooperative jigsaw method, where students worked in small groups, took responsibility for vocabulary learning, and taught peers collaboratively. This program aimed to enhance student motivation and engagement in English vocabulary learning through the jigsaw technique at a primary school in Pranti Village, Sedati, Sidoarjo. Using observation checklists, questionnaires, and classroom documentation, the study found that students were attentive, participative, focused, and confident, showing initiative and effective interaction with peers and media. Questionnaire results confirmed increased motivation, enjoyment of responsibility, reduced stress, and higher confidence when learning collaboratively. Key supporting factors included engaging media, peer collaboration, student autonomy, and the teacher’s role as facilitator, aligning with Self-Determination Theory. In conclusion, the jigsaw technique effectively improved both motivation and engagement in vocabulary learning, offering a dynamic, student-centered approach that fosters meaningful and enjoyable language learning for young learners.