Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

In Vitro Antifungal Activity of Papaya Leaf Extract (Carica papaya L.) AGAINST Trichophyton rubrum Putri, Jasmin Athaya Hayuning; Arfiyanti, Mega Pandu; Rakhmawatie, Maya Dian
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 11, No 8 (2024): Volume 11 Nomor 8
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v11i8.15354

Abstract

Trichophytom rubrummerupakan spesies penyebab tinea pedis dan infeksi dermatofitosis pada kuku. Sementara itu, penggunaan obat antijamur untuk terapi dalam jangka panjang dapat menyebabkan efek samping. Oleh sebab itu, dapat dikembangkan obat dari bahan alam seperti daun papaya (Carica papaya L.), yang diketahui memiliki aktivitas farmakologi karena adanya kandungan senyawa aktif seperti alkaloid, triterpenoid, steroid, flavonoid, saponin, dan tanin. Penelitian ini bertujuan membuktikan efektivitas ekstrak etanol daun pepaya (C. papaya L.) dalam menghambat pertumbuhan dan membunuh T. rubrum secara in vitro. Uji aktivitas daya hambat antijamur ekstrak etanol daun pepaya dilakukan menggunakan metode two-fold mikrodilusi pewarnaan resazurin dengan rentang konsentrasi 4000 – 31,25 µg/mL. Untuk uji daya bunuh ekstrak etanol daun pepaya dilakukan menggunakan penilaian jumlah koloni T. rubrum di media Potato Dextrose Agar. Hubungan antara konsentrasi ekstrak etanol dan pepaya dengan jumlah koloni T. rubrum dianalisis menggunakan uji regresi linier. Konsentrasi minimal ekstrak etanol daun papaya untuk menghambat dan membunuh T. rubrum adalah 2000 µg/mL. Dari hasil analisis regresi linear, didapatkan persamaan y = -0,001x + 4,221, R2 0,569 dan koefisien korelasi 0,755. Ekstrak etanol daun pepaya (Carica papaya L.) dapat membunuh dan menghambat pertumbuhan T. rubrum. Selain itu, terdapat hubungan yang kuat antara peningkatan konsentrasi ekstrak daun pepaya dengan aktivitasnya untuk membunuh T. rubrum.
HUBUNGAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN ONIKOMIKOSIS PADA KUKU TANGAN DAN KUKU KAKI PETANI Anggraeni, Farah Kusuma; Krisnarto, Eko; Arfiyanti, Mega Pandu
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 10, No 10 (2023): volume 10 Nomor 10
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v10i10.10516

Abstract

Abstrak: Hubungan Perilaku Personal Hygiene dengan Kejadian Onikomikosis pada Kuku Tangan dan Kuku Kaki Petani. Onikomikosis merupakan infeksi jamur akibat dermatofita maupun yeast pada lempeng kuku yang berkontribusi pada 50% penyakit kerusakan kuku. Angka prevalensi onikomikosis ditentukan oleh faktor host (manusia), agen dan lingkungan. Faktor host yang berperan salah satunya  adalah perilaku personal hygiene. Untuk mengetahui hubungan perilaku personal hygiene dengan kerjadian onikomikosis pada kuku tangan dan kuku petani. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel diambil dari penduduk yang berprofesi sebagai petani sebanyak 50 sampel. Pemeriksaan jamur menggunakan pemeriksaan langsung KOH 40% secara mikroskopis. Analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji chi-square. Sebesar 72% petani memiliki perilaku personal hygiene yang buruk dan 78% kuku tangan maupun kuku kaki petani mengalami onikomikosis, dengan kejadian onikomikosis pada kuku kaki lebih banyak yaitu sebesar 97,4%. Hasil analisis didapatkan p-value sebesar 0,001 (<0,05) yang berarti terdapat hubungan yang bermakna antara perilaku personal hygiene dengan kejadian onikomikosis pada kuku tangan dan kuku kaki petani. Terdapat hubungan yang bermakna antara perilaku personal hygiene dengan kejadian onikomikosis pada kuku petani.
Efektivitas Pembelajaran Praktikum Mikrobiologi sebelum dan selama COVID-19 terhadap Hasil Belajar Mahasiswa FK UNIMUS Arfiyanti, Mega Pandu; Rizqiawan, Andika; Kurniati, Ika Dyah; Novitasari, Andra
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 19, No 1 (2023): JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
Publisher : Faculty of Public Health, Faculty of Medicine and Health, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jkk.19.1.42-49

Abstract

Mikrobiologi merupakan cabang ilmu yang mempelajari tentang organisme hidup berukuran mikroskopis. kegiatan praktikum memberikan pengalaman dan keterampilan dasar mikrobiologi klinik bagi mahasiswa. Pandemi Covid 19 menyebabkan pembelajaran menggunakan metode dalam jaringan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan hasil belajar praktikum mikrobiologi daring dan luring Mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) UNIMUS. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode kuasi eksperimen. Sampel penelitian sebanyak 146 mahasiswa UNIMUS angkatan 2018 mengunakan metode daring dan 147 mahasiswa UNIMUS angkatan 2019 menggunakan metode luring. Pengumpulan data menggunakan data sekunder yaitu nilai praktikum mikrobiologi. Analisis data penelitian menggunakan uji univariat dan bivariate dengan uji Mann Whitney Test. Hasil pembelajaran praktikum mikrobiologi selama daring Mahasiswa FK UNIMUS diperoleh rata-rata sebesar 70,01+11,72. Sedangkan hasil pembelajaran praktikum mikrobiologi selama luring Mahasiswa Fakultas Kedokteran UNIMUS diperoleh rata-rata sebesar 67,59+14,02. Hasil uji Mann Whitney test diperoleh nilai p-value sebesar 0,169. yaitu tidak terdapat terdapat  perbedaan hasil belajar praktikum mikrobiologi daring dan luring Mahasiswa Fakultas Kedokteran UNIMUS.
Pengaruh Penggunaan Metode Experiential Learning terhadap Hasil Belajar Anatomi Bagi Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang Arfiyanti, Mega Pandu; Dewi, Arum Kartika
MAGNA MEDICA Berkala Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan Vol 1, No 5 (2018): February
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (482.73 KB) | DOI: 10.26714/magnamed.1.5.2018.77-82

Abstract

The Influence of the Use of Experiential Learning Methods on Anatomy Learning Outcomes for Students of the Faculty of Medicine, University of Muhammadiyah SemarangBackground: Anatomy is a basic science that must be mastered by students of the Faculty of Medicine as the basis for conducting a physical examination and clinical reasoning. Students' understanding of anatomy is still lacking because they think that anatomy is very difficult to learn. Anatomy active learning method is needed to improve students' understanding.Objectives: The study was to determine the effect of using experiential learning methods on student anatomy learning outcomes.Methods: This study is an experimental pretest posttest design study with a sample of all first year students of Unimus Medical Faculty which were divided into control and treatment groups by randomized sampling. Students in the treatment group were taught anatomy using the experiential learning method, while the control group was taught using the conventional method. The data taken is the mean difference in the pretest posttest scores of the control group and the treatment group.Results: Out of 110 students, only 94 students followed the entire study protocol, consisting of 47 students in the control group and 47 students in the treatment group. Based on the independent t test, the results obtained sig (2-tailed) 0.000, which means that the experiential learning method has an influence on the learning outcomes of anatomy.Conclusion: The experiential learning method is effectively used to improve the anatomy learning outcomes of students of the Faculty of Medicine, University of Muhammadiyah Semarang.Latar belakang: Anatomi merupakan ilmu dasar yang harus dikuasai oleh mahasiswa Fakultas Kedokteran sebagai dasar melakukan pemeriksaan fisik dan penalaran klinis. Pemahaman mahasiswa akan ilmu anatomi masih kurang karena menganggap anatomi sangat susah dipelajari. Metode pembelajaran aktif anatomi diperlukan untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa.Tujuan: Penelitian mengetahui pengaruh penggunaan metode experiential learning terhadap hasil belajar anatomi mahasiswa.Metoda: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental pretest posttest design dengan sampel seluruh mahasiswa tahun pertama FK Unimus yang dibagi menjadi kelompok kontrol dan perlakuan dengan randomised sampling. Mahasiswa kelompok perlakuan diajarkan anatomi dengan metode experiential learning, sedangkan kelompok kontrol dengan metode konvensional. Data yang diambil adalah rerata selisih nilai pretest posttest kelompok kontrol dan kelompok perlakuan.Hasil: Dari 110 mahasiswa hanya 94 mahasiswa yang mengikuti seluruh protokol penelitian yang terdiri dari 47 mahasiswa kelompok kontrol dan 47 mahasiswa kelompok perlakuan. Berdasarkan uji independent t test di dapatkan hasil sig (2-tailed) 0.000 yang artinya metode experiential learning memiliki pengaruh terhadap hasil belajar anatomi.Simpulan: Metode experiential learning efektif digunakan untuk meningkat hasil belajar anatomi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang.
Effects of Ethanol and Ethyl Acetate Extracts of Garlic (Allium sativum) on the Growth of Escherichia coli Extended Spectrum β-Lactamase Ulya, Rohmatul; Arfiyanti, Mega Pandu; Rakhmawatie, Maya Dian
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 12, No 6 (2023): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL)
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/dmj.v12i6.40822

Abstract

 Background: The prevalence of Extended Spectrum β-Lactamase (ESβL) Escherichia coli has increased by 0.91 – 2.31% per year and causes β-lactam antibiotics to be useless. Natural medicines such as garlic can be used to treat antibiotic resistance. It has been reported that garlic ethanol extract can inhibit the growth of Metallo-β-lactamase E. coli, but there have been no reports of garlic ethyl acetate extract activity against resistant bacteria. Objective: This study aims to prove the effect of ethanol and ethyl acetate extracts of garlic in inhibiting the growth of ESβL E. coli. Methods: The ethanol and ethyl acetate extracts of garlic were prepared in concentrations of 25, 50, 75 and 100% w/v, and were tested on ESβL E. coli using the disc diffusion assay. This study used a post-test-only control group design with meropenem as the positive control. The effectiveness of both garlic extracts was assessed from the inhibition zones formed around the discs. Phytochemical tests were carried out to see the compound content of garlic extract. Results: All concentrations of garlic ethanol extract were not significantly different in inhibiting ESβL E. coli growth (with inhibition zone diameter 2.82 - 3.30 mm). However, for the ethyl acetate extract, the higher the concentration the higher the activity of the extract in inhibiting ESβL E. coli (p-value <0.05). The best inhibition zone of ethyl acetate extract was 4.18 mm at a concentration of 100%. Meropenem as a positive control produced a 17 mm inhibition zone. The ethanol and ethyl acetate extracts of garlic had no difference in the active compound content, both contain tannins, saponins, and essential oils. Conclusion: The ethanol and ethyl acetate extract of garlic had weak potential to inhibit ESβL E. coli growth when compared to meropenem as a control drug.
Antimicrobial ointment based on Bacillus subtilis subsp. subtilis HSFI-9 isolated from Sea Cucumber of Kodek Bay Lombok Indonesia Rakhmawatie, Maya Dian; Diatri, Devita; Samiroh, Samiroh; Abdillah, Rifqi; Arfiyanti, Mega Pandu; Ethica, Stalis Norma; Zilda, Dewi Seswita
Squalen, Buletin Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan Vol 20, No 1 (2025): May 2025
Publisher : :Agency for Marine and Fisheries Research and Human Resources, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/squalen.925

Abstract

The ethyl acetate extract of Bacillus subtilis subsp. subtilis HSFI-9, a bacteria isolated from intestinal fermentation of sea cucumbers (Holothuria scabra) is known to have antimicrobial properties. This research aimed to determine the activity of HSFI-9 extract ointment against Staphylococcus aureus and Candida albicans. Extract ointment is a topical preparation for skin infections made from a mixture of Vaseline Alba and Adeps lanae bases. The extract ointment was prepared into four concentrations of 0.003%, 0.03%, 0.3%, and 1% w/v using HSFI-9 as active ingredient.  Antimicrobial assay was carried out in vitro using the disc diffusion method. The extract ointment was evaluated based on organoleptic, homogeneity, spreadability, adhesion characteristics, and pH tests. The optimal concentration of the extract ointment to inhibit the growth of S. aureus  0.3% (inhibition zone of 11.67±1.26 mm) and against C. albicans is 0.03% (inhibition zone of 10.16±1.50 mm). The activity of the extract ointment was categorized as strong although not as strong as the antibiotic control ointment Mupirocin 2% or Ketoconazole 2%. The extract ointment organoleptic indicated a characteristic odor of ethyl acetate, was yellowish-white ointment, and had a homogeneous and smooth consistency. The extract ointment also had properties such as good spreadability but poor adhesion and tended to have an acidic pH ( 4.5). The HSFI-9 extract can be declared feasible for the development of topical antimicrobials. The ointment still needs to be optimized, especially regarding improving the adhesion characteristic and pH to be safe for the skin and mucosa.
BACTERIAL CONTAMINATION, FOOD HYGIENE-SANITATION PRACTICES, AND CONSUMER BEHAVIOR IN UNIVERSITY CANTEENS: A CROSS-SECTIONAL STUDY IN SEMARANG, INDONESIA SOFIATUN, KAROMAH RIZKY; RATNANINGRUM, KANTI; KURNIATI, IKA DYAH; ARFIYANTI, MEGA PANDU
Al-Iqra Medical Journal : Jurnal Berkala Ilmiah Kedokteran Vol. 8 No. 2 (2025): Al-Iqra Medical Journal: Jurnal Berkala Ilmiah Kedokteran
Publisher : Journal Medical Universitas muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/4h3m4622

Abstract

Penerapan higiene sanitasi dan perilaku terhadap makanan yang baik dan benar penting diterapkan agar makanan tidak terkontaminasi oleh bakteri patogen sehingga dapat mencegah timbulnya foodborne disease. Tujuan mengetahui identifikasi kontaminasi bakteri pada makanan, hygiene sanitasi makanan dan perilaku pembeli makanan di kantin. Penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian 6 buah kantin di salah satu universitas swasta di Semarang, 18 orang pembeli dan sampel makanan tempe goreng. Penilaian Identifikasi bakteri pengontaminan makanan dinilai dari uji TPC dan pewarnaan Gram. Penilaian higiene sanitasi makanan meliputi empat aspek (pengolahan, peralatan, penyimpanan dan lokasi penjualan) dan perilaku pembeli dilakukan melalui observasi menggunakan lembar quesioner. Penilaian bakteri kontaminan dengan metode TPC diperoleh rata-rata jumlah koloni sebanyak 1,1 x 103; sebagian besar sampel (60,7%) menunjukkan morfologi bakteri basil Gram (-), Sampel makanan yang diuji dengan metode TPC menunjukkan memenuhi syarat (<1 x 105 koloni/gr), aspek higiene sanitasi makanan (pengolahan, penyimpanan dan lokasi penjualan) tidak memenuhi syarat; sedangkan kebersihan peralatan memenuhi syarat dan perilaku pembeli makanan (100,0%) termasuk baik.
ANALISIS DESKRIPTIF KOMPETENSI KETERAMPILAN KLINIS PADA MAHASISWA KEDOKTERAN Anggarini, dennis pramesti; Romadhoni, Romadhoni; Arfiyanti, Mega Pandu
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 3 (2025): SEPTEMBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i3.49175

Abstract

Peningkatan keterampilan klinis mahasiswa pada tingkat sarjana bukan hanya tujuan, namun juga merupakan dasar untuk menciptakan praktisi medis yang berkualitas tinggi di masa depan. Kemampuan klinis mahasiswa kedokteran dapat diukur dengan alat evaluasi ujian OSCE. Sangat sulit bagi pendidikan kedokteran untuk menjamin bahwa mahasiswa tidak hanya menguasai konsep teoritis tetapi juga disertai kapabilitas memadai berkesinambungan. Jika salah satu nilai pada komponen penilaian tidak dikuasai maka akan gugur pada ujian, nilai yang tidak memenuhi standar kelulusan ujian akan mempengaruhi prestasi akademik. Capaian nilai dan komponen penilian keterampilan klinis mahasiswa kedokteran, merupakan gambaran sebagai refleksi dari kurikulum dan pendekatan pengajaran yang responsif terhadap tuntutan medis yang terus meningkat. Metode deskriptif dipergunakan dalam riset ini melalui pendekatan yang bersifat kuantitatif serta direalisasikan di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang pada bulan Oktober 2023. Responden terdiri dari 101 orang mahasiswa program studi S-1 Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang angkatan 2019 yang masuk ke dalam kriteria inklusi dan eksklusi. Responden diambil dari mahasiswa yang tercatat dibagian akademik, lolos evaluasi dua tahunan, dan memiliki nilai OSCE komprehensif blok 18 pada hari pertama dan kedua. Pengambilan sampel mempergunakan metode total sampling. Sumber data didapatkan dari data sekunder berupa nilai OSCE. Pengolahan data dengan analisis univariat. Dengan pengelompokan nilai sesuai dengan bobot penilaian yaitu dibagi menjadi 4 stasiun, yaitu stasiun A, B, C, D. Pada stasiun A capaian penilaian keterampilan klinis terendah yaitu pada komponen penilaian perilaku profesionalisme 11,5%. Pada stasiun B capaian penilaian keterampilan klinis terendah yaitu pada komponen penilaian tatalaksana farmakoterapi 26,5%. Pada stasiun C capaian penilaian keterampilan klinis terendah yaitu pada komponen penilaian tatalaksana farmakoterapi 16,0% dan komunikasi dan edukasi 16,0%. Pada stasiun D capaian penilaian keterampilan klinis terendah yaitu pada komponen penilaian tatalaksana farmakoterapi 25,5%.
Perbedaan Kemampuan Keterampilan Klinik Mahasiswa Profesi Dokter Pre Dan Post Kepaniteraan Komprehensif Pada Studi Kasus Trauma Muskuloskeletal Basreka, Cahya Okta Putra; Arfiyanti, Mega Pandu; Diatri, Devita
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 12, No 9 (2025): Volume 12 Nomor 9
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v12i9.19199

Abstract

Kompetensi kegawatdaruratan (3B) meliputi kemampuan mendiagnosis, memberikan terapi awal, merujuk, dan menindaklanjuti pasien, dengan penguasaan keterampilan klinik yang dikembangkan melalui praktik langsung di bawah supervisi dokter, terutama selama tahap profesi atau kepaniteraan klinik. Penelitian ini mengevaluasi perbedaan kemampuan mahasiswa dalam menangani kasus kegawatdaruratan muskuloskeletal sebelum dan sesudah kepaniteraan komprehensif menggunakan Objective Structured Clinical Examination (OSCE). Kepaniteraan komprehensif melibatkan berbagai rotasi klinik untuk melatih manajemen kasus holistik, dengan OSCE digunakan sebagai alat evaluasi. Berdasarkan analisis uji t-berpasangan pada 49 mahasiswa dari populasi 98, skor rata-rata OSCE meningkat dari 62,27 menjadi 65,14, namun perbedaan ini tidak signifikan secara statistik (p = 0,142). Temuan ini menunjukkan tidak ada peningkatan signifikan dalam keterampilan klinik mahasiswa setelah kepaniteraan komprehensif.
Descriptive Analysis of Interpretive Ability of Supporting Examinations in Emergency Cases of Medical Professional Study Program Students Fitria, Luthfi Irma; Romadhoni, Romadhoni; Novitasari, Andra; Arfiyanti, Mega Pandu; Hajar, Nabil
Media Karya Kesehatan Vol 8, No 2 (2025): Media Karya Kesehatan
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mkk.v8i2.65664

Abstract

Medical competence is an important index to prepare students to enter the clinical stage in the education process. One of the competencies of doctors in Indonesia is 3B, which is the ability to deal with emergency cases. Patients who experience emergencies must receive immediate help and proper treatment. If the treatment is not appropriate, it can result in patient disability and even death. The purpose of the study was to analyze the ability of doctor study program to interpret supporting examinations in the form of ECG in emergency cases. This study is a quantitative study with a descriptive analytic method with cross sectional design. The samples of this study were all UNIMUS medical professional program students who participated in the UKMPPD OSCE tryout in May 2023 period which was taken through the total sampling technique. This study uses secondary data consisting of the results of ECG interpretation scores and the final results of the stase assessment given by the examining lecturer. The results of the study with 41 samples showed that the majority of students answered incorrectly on heart rate frequency (53.7%), P wave (65.9%) and PR interval (75.6%). While the majority of students answered correctly on rhythm (56.1%), axis (58.5%), transition zone (63.4%), QRS complex (58.5%), ST segment (51.2%) and conclusion (61%). Based on the Competency Test for Medical Professional Program Students OSCE try-out score, most of the sample did not pass (65.9%). The ability of medical professional study program students to interpret supporting examinations in the form of ECG in emergency cases in cardiovascular staging is categorized as low. Keywords: EKG; emergency; OSCE; try out