Claim Missing Document
Check
Articles

Found 39 Documents
Search

APLIKASI CHILD-CENTERED DESIGN PADA RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PURI BUNDA MALANG Bianca Lois; Melania Rahadiyanti
KREASI Vol. 8 No. 1 (2022): KREASI
Publisher : Universitas Ciputra Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37715/kreasi.v8i1.4277

Abstract

Didasari oleh permasalahan dimana Rumah Sakit Ibu dan Anak Puri Bunda Malang memiliki desain yang tipikal, dengan suasana yang cukup mencekam serta kurang mendukung bagi anak-anak. Selain itu juga tidak memenuh standar desain untuk sebuah rumah sakit ibu dan anak. Dengan adanya permasalahan tersebut ditambah dengan doktrin yang menyerang sisi psikologis, yaitu mengajarkan kepada anak-anak bahwa Rumah Sakit adalah tempat yang menyeramkan, menjadikan anak-anak enggan ketika diajak pergi ke dokter. Maka dari itu, aplikasi prinsip Child-Centered Design dinilai tepat untuk proyek renovasi partial Rumah Sakit Ibu dan Anak Puri Bunda Malang ini. Tujuan penelitian ini diharapkan dapat memfasilitasi pengguna bangunan agar mencapai tingkat kenyamanan yang maksimal serta pasien anak-anak dapat memiliki pandangan yang positif terhadap karakter Rumah Sakit. Konsep solusi perancangan yang diterapkan berdasarkan dengan hasil analisa tapak dan beberapa permasalahan yang ditemukan di kondisi tapak eksisting. Sesuai dengan tujuan Rumah Sakit Ibu dan Anak Puri Bunda Malang yang mempunyai target sasaran adalah pasien wanita dan anak-anak, konsep desain yang diaplikasikan juga berpusat kepada kondisi target pasien tersebut. Selain itu, konsep desain juga mengacu pada prinsip Child-Centered Design yang dapat terlihat mulai dari pemilihan bentukan interior, pemilihan material pelingkup dan interior, hingga penataan ruang dalam dan segala fasilitas penunjangnya guna meningkatkan kenyamanan, kesehatan, dan keselamatan aktivitas para pengguna bangunan, khususnya pasien anak-anak. Aplikasi konsep Child-Centered Design ini dilakukan melalui pengolahan interior yang diharapkan dapat meningkatkan kondisi fisik sekaligus kondisi psikologis dari pasien, terutama pasien anak-anak.
A Study on the Creation of Sense of Place in the Religious Commercial Ampel Corridors Astrid Kusumowidagdo; Dyah Kusuma Wardhani; Melania Rahadiyanti
Journal of Islamic Architecture Vol 8, No 1 (2024): Journal of Islamic Architecture
Publisher : Department of Architecture, Faculty of Science and Technology, UIN Maliki Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/jia.v8i1.22859

Abstract

The uniqueness of each place needs to be preserved; therefore, this research will explore determining the relationship between the physical and social aspects that create the sense of place. The focus was on two corridors functioning as the primary access to the Grand Mosque of Kampong Ampel and the nodes of the religious and commercial area of Surabaya City, Indonesia. One hundred visitors in each corridor, 200 respondents in total, were surveyed, and data were collected using questionnaires, documentation processes, and interviews with local visitors and pilgrims and analyzed with the multiple linear regression method. The independent variables used were physical and social aspects, while the dependent variable was the sense of place. The results showed that, on average, both physical and social aspects contributed almost the same values to the sense of place in the researched areas. The aspects of the first corridor at the Grand Mosque were found to provide a medium relationship estimated to be 55.0%. In contrast, the second corridor at the Ampel Suci had a higher result, approximately 58.6%, with the social aspect discovered to be higher than the physical aspects of the sense of place. The summary shows that the two corridors have an averagely influence the concept of a sense of place. Based on the finding in this study, it is recommended that both corridors preserve the physical and social aspects of the sense of place, while others should be improved.
KREATIF ARSITEKTUR : TIMELESSNESS Studi Wadah Kreatif Usaha Kecil Menengah Priono, Yesser; Rahadiyanti, Melania
JURNAL PERSPEKTIF ARSITEKTUR Vol. 16 No. 2 (2021): JPA - Jurnal Perspektif Arsitektur. Volume 16 No. 2, Desember 2021
Publisher : Jurusan Arsitektur UPR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36873/jpa.v16i2.8435

Abstract

Industri Kecil dan Menengah menjadi program yang saat ini sedang gencar digalakan oleh Pemerintah Indonesia karena manfaatnya yang mampu mendukung pemerataan ekonomi melalui ketersediaan lapangan pekerjaan yang dapat dikelola secara mandiri, bebas dan mudah. Kota –kota besar di Indonesia terus melakukan percepatan dan pengembangan usaha kecil menengah, namun banyaknya keterbatasan memperlambat percepatan tersebut dilihat dari minimnya kemampuan masyarakat dalam pengetahuan teknologi sehingga sistem kerja yang kolaboratif dan saling terintegrasi menjadi terhambat. Wadah inkubasi usaha yang mengandalkan sebagian besar faktor kreativitas dalam setiap hasil karyanya memacu karya desain yang sejalan dengan aktivitas penggunanya, yakni berkreativitas dalam melahirkan inovasi. Melalui metode studi literatur, penulisan ini akan menguraikan secara deskriptif kriteria yang dapat mendukung proses inkubasi usaha kreatif kecil menengah yang berpedoman pada teori perancangan dasar arsitektur sehingga menemukan kerangka konseptual berupa wadah kreativitas yang hadir dalam kesatuan konsep timelessness.
Indigenous Entrepreneurship that Creates a Sense of Place in the Traditional Shopping Areas Kusumowidagdo, Astrid; Rembulan, Cicilia Larasati; Rahadiyanti , Melania; Wardhani, Dyah Kusuma
Humaniora Vol. 14 No. 3 (2023): Humaniora
Publisher : Bina Nusantara University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21512/humaniora.v14i3.10891

Abstract

The research aimed to investigate the tourism villages provided by indigenous people in Indonesia to create a sense of place for visitors. Indigenous communities in Indonesia were often faced with discrimination and negative stigma. However, by utilizing the potential of their cultural heritage and local resources, they created a sense of place in their tourist village. The primary objective was to understand the role of indigenous entrepreneurs in preserving tourism villages and identifying the challenges faced. The research applied a qualitative approach with a case study method and was conducted in several locations, including Pampang-Kalimantan, Sade-Lombok, and Kampung Ulos-Sumatera, representing various instances of indigenous entrepreneurs managing tourism villages. The analysis focused on the characteristics of indigenous entrepreneurship and the challenges faced. Furthermore, the data were obtained through interviews and documentation with community leaders, business actors, and key figures providing assistance to indigenous entrepreneurs. The results show that indigenous entrepreneurs play a crucial role in preserving a sense of place in the respective tourism villages. These characteristics influence the physical, social, and shared meanings constituting a sense of place. However, the entrepreneurs face various challenges in the preservation efforts, including issues related to costs, management of traditional spaces for homestays and guest houses, financial support and administration, limited management and tourism-supporting facilities, enhancing storytelling, and sustainable tourism packaging for area marketing. 
Pemberdayaan Ekonomi Perempuan melalui Keterampilan Membuat Hijab Kreasi di Kelurahan Lakarsantri, Kecamatan Lakarsantri, Surabaya Soelistyowati, Soelistyowati; Rahadiyanti, Melania; Toreh, Fabio Ricardo
Jurnal Leverage, Engagement, Empowerment of Community (LeECOM) Vol. 5 No. 2 (2023): Jurnal Leverage, Engagement, Empowerment of Community (LeECOM)
Publisher : Universitas Ciputra Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37715/leecom.v5i2.3703

Abstract

Pemberdayaan masyarakat sebagai suatu paradigma baru pembangunan, seperti adanya kecenderungan berpikir bahwa dimensi rasional dari pembangunan lebih penting dari pada dimensi moral, dimensi ekonomi lebih penting dari pada dimensi sosial. Seperti ini akan mengakibatkan semakin tertinggalnya lapisan masyarakat bawah, salah satunya adalah melalui keterampilan menjahit, saat ini kebutuhan akan fesyen tidak terbatas. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari warga setempat di Kelurahan Lakarsantri, terhentinya kegiatan menjahit disebabkan karena wabah pandemi, selain itu sebagian besar ibu-ibu tersebut mengerjakan produk dengan model yang sama sehingga kurang kreasi dan kurang memiliki nilai jual. Potensi untuk menghasilkan sejumlah tambahan pendapatan sangat besar. Berdasarkan problem tersebut, diperlukan pengembangan ide kreativitas. Kegiatan produksi hijab kelompok ini adalah KUBE Liya Collection tidak lagi sekedar menjahit pakaian, tetapi diarahkan pada produksi hijab kreasi dengan hiasan payet. Metode yang digunakan ialah metode ceramah, demonstrasi dan praktik, pemasaran produk fesyen, branding bisnis dan praktik pola dan menjahit hijab. Mayoritas warga Kelurahan Lakarsantri perempuan menggunakan hijab, tidak hanya ibu-ibu saja tetapi juga sejumlah anak-anak kecil telah menggunakan hijab. Hal tersebut menjadi peluang usaha kelompok PKK wilayah Lakarsantri, pengembangan keterampilan menjahit, dan inovasi produk hijab, yang akhirnya dapat meningkatkan ekonomi masyarakat di sekitar secara merata.
PERANCANGAN SHOWROOM MAESTRO MUSIK DI SURABAYA Wahyudi, Michelle Chientania; Nuradhi, Maureen; Rahadiyanti, Melania
Aksen : Journal of Design and Creative Industry Vol. 3 No. 1 (2018)
Publisher : Universitas Ciputra Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1012.798 KB) | DOI: 10.37715/aksen.v3i1.663

Abstract

Perkembangan jaman yang pesat dan kondisi persaingan bisnis yang semakin kuat membuat setiap perusahaan harus memberikan inovasi dan keunggulan dalam menyampaikan produknya di masyarakat. Demikian pula halnya dengan perusahaan ritel yang saling berlomba dalam menarik minat masyarakat untuk membeli produknya. Maestro Musik merupakan sebuah toko alat musik yang telah berdiri lama di kota Surabaya. Sebagai toko ritel penjual alat musik Maestro Musik memiliki pesaing bisnis yang cukup ketat. Untuk dapat bersaing dan menjawab kondisi masyarakat jaman sekarang pemilik Maestro Musik memutuskan untuk mengadakan pembaharuan tampilan eksterior dan interior tokonya agar lebih menarik dan tercipta suasana berbelanja yang lebih nyaman. Dilatarbelakangi pula oleh kondisi showroom Maestro Musik yang memiliki pengaturan ruang-ruang dan sirkulasi yang tidak teratur dikarenakan berdiri pada bangunan bekas rumah tinggal dengan bentukan memanjang kebelakang sehingga perlu dilakukan desain ulang. Terlebih juga dikarenakan adanya keinginan pemilik untuk menambahkan ruang kursus musik yang memerlukan desain akustik khusus sehingga perlu kehadiran konsultan interior dalam membantu pemilik mengatasi problem dan menjawab kebutuhan yang ada. Problem dan kebutuhan yang ada dijawab dengan konsep desain bernama Arena Stage. Arena Stage merupakan salah satu bentukan layout stage panggung pertunjukan musik dengan posisi stage ditengah dikelilingi area duduk penonton. Konsep desain ini akan menjawab ketiga permasalahan utama yang diangkat yaitu mengenai tampilan eksterior dan interior yang menarik, sirkulasi, dan akustika tepat.
PERANCANGAN ARSITEKTUR INTERIOR CO-WORKING SPACE YANG MENERAPKAN KONSEP FLEKSIBILITAS LAYOUT Djuwanda, Andreas; Nuradhi, L. Maureen; Rahadiyanti, Melania
Aksen : Journal of Design and Creative Industry Vol. 3 No. 2 (2019)
Publisher : Universitas Ciputra Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (800 KB) | DOI: 10.37715/aksen.v3i2.802

Abstract

ADJ Studio Architecture Interior Consultant ini berisikan tentang perancangan mengenai rancangan usaha sebagai Biro Konsultan Arsitektur Interior dengan konsep fleksibilitas tata letak dengan memperhatikan fleksibilitas instalasi ruang. Co-Working Space yang dirancang merupakan kantor dari perusahaan teknologi informasi dan juga desain komunikasi visual, serta kantor bagi industri kreatif yang membutuhkan inspirasi dalam pekerjaan sehingga perlu suasana ruang dan instalasi ruang yang mendukung. Perancangan ini menggunakan bangunan hotel yang terdiri dari empat lantai, dan Co-Working Space ini berada di lantai dua. Solusi yang ditawar untuk mencapai fleksibilitas tata letak dan fleksibilitas instalasi adalah dengan terdapat pengolahan pada jalur kabel serta sekat dinding, dan pengolahan dinding pada setiap area kerja sehingga menciptakan area kerja yang menyenangkan dengan fleksibilitas tata letak dan fleksibilitas instalasi.
PERANCANGAN PRODUK INTERIOR DAN BOOTH DENGAN PENDEKATAN KEARIFAN LOKAL Gunung, Luh De Risa Agustin Dharma; Nuradhib, L Maureen; Rahadiyanti, Melania
Aksen : Journal of Design and Creative Industry Vol. 4 No. 2 (2020): Aksen : Journal of Design and Creative Industry
Publisher : Universitas Ciputra Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37715/aksen.v4i2.1315

Abstract

This article contains the product design and booth for the Luhde Risa company which is made as a business preparation for the author in the future. The business focus taken by the author is modern local wisdom. The concept of local wisdom carried by the author focuses on the traditions and wealth of Indonesia. The author designs interior products and booths with a local wisdom approach in Bali. The purpose of this design is to maintain and enhance Indonesian local wisdom in the form of interior products, create products that are able to follow trends but still maintain local wisdom, become a provider of the need for space contents that can help consumers in completing space needs, becoming a company that is able to compete globally, increasing world achievement in the field of creative industries, especially the furniture industry. This design uses exploration, observation and analysis of Indonesian resources as a reference in designing interior products. The design of the booth is based on the results of the market survey obtained through the results of personal analysis. Exploration, observation and analysis were obtained from several articles, resource persons conducted through interviews with similar competitors and market surveys through questionnaires. Using the potential of natural resources from Indonesia which has the potential to develop this business so that it is expected to be able to provide a positive response to the economic development of Indonesia and globally.
PERANCANGAN PRODUK FURNITUR INTERIOR DAN BOOTH DENGAN PENDEKATAN PRINSIP MINIMALIS OLEH NIW Wijaya, Yehezkiel Nugraha Ivan; Nuradhi, Maureen; Rahadiyanti, Melania
Aksen : Journal of Design and Creative Industry Vol. 5 No. 1 (2020): Aksen : Journal of Design and Creative Industry
Publisher : Universitas Ciputra Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37715/aksen.v5i1.1583

Abstract

The pace of the economy in Indonesia faces an era of shifting where many new businesses take advantageof this opportunity. The rapid growth of the Indonesian economy brings opportunities to various aspects ofpeople’s lives, both from the pattern of the use of money to the opportunity to open a business. One of thecontributors to Indonesia’s economic growth is the creative economy. Indonesia’s creative economy hasbecome a promising new business opportunity, which is now also being cultivated by the community. Theproduct and furniture industry is one of the 16 sectors of Indonesia’s creative economy. NIW an online ore-commerce based company has a share of the mass market where the company provides various needsfor home furniture and interior accessories. The company carries a minimalist concept where the minimalistphilosophy reflects an awareness of maximizing the consumption of goods by minimizing various componentsthat are not needed. A minimalist visual form is expected to change the perspective and lifestyle of its users inbetween the complexities that often distract human thoughts and feelings in everyday life. Before the productis released to the market, the company makes a market reset so that the goods made can be accepted bythe public. In addition to designing furniture, to support business activities a booth is needed as a mediacampaign. The booth on the NIW company is useful as a medium for exhibiting product results and is alsoa media space where prospective customers can feel, see, and feel directly for each product in order tounderstand and adjust the user’s tastes. The company collaborates with other creative industry personalitiesin various fields and several non competitor brands. Keywords: Collaboration, E-Commerce, Furniture, Minimalist, Product Design.
PERANCANGAN INTERIOR YOGYAKARTA MARRIOTT HOTEL DENGAN PENDEKATAN URBAN-FOREST OLEH TILTED STUDIO Otniel, Majesty Emmanuela; Nuradhi, Maureen; Rahadiyanti, Melania
Aksen : Journal of Design and Creative Industry Vol. 6 No. 1 (2021): Aksen : Journal of Design and Creative Industry
Publisher : Universitas Ciputra Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37715/aksen.v6i1.2330

Abstract

Tempat dimana manusia tinggal terus berkembang sejalan dengan bertumbuhnya populasi dan gaya hidup manusia. Kini perubahan fisik pada alam akibat pembangunan untuk menunjang ekonomi manusia ikut menyebabkan fenomena – fenomena baru yang tidak jarang berdampak negatif bagi manusia itu sendiri. Kota merupakan salah satu tempat tinggal manusia. Di tengah hiruk pikuk sebuah tempat yang tidak pernah tertidur, bukan hanya tentang fisik sebuah bangunan yang perlu direncanakan, namun segala hal yang terjadi di dalamnya serta hal – hal yang akan menghubungkan antara segala hal di dalam bangunan tersebut dengan lingkungannya. Tilted Studio merupakan sebuah perusahaan konsultan interior dan landscape design yang menangani perencanaan dan perancangan desain interior dan landscape pada berbagai skala proyek mulai dari rumah tinggal / residential, cafe, hotel, dan lain sebagainya. Hotel sebagai salah satu tempat manusia tinggal untuk sementara juga mengambil peran dalam membentuk kualitas hidup yang lebih baik. Metode yang digunakan dalam penelitian market adalah, wawancara, analisa, dan survei sedangkan dalam metode yang digunakan dalam mendesain adalah observasi, ideasi, dan pengembangan perancangan. Persoalan yang menjadi fokus adalah cara penerapan konsep urban forest atau hutan kota sebagai usaha meningkatkan kualitas hidup penghuninya, tetapi juga tetap dapat memfasilitasi segala kebutuhan juga menghadirkan rasa nyaman ketika berada di dalamnya. Desain interior yang digabungkan dengan penerapan prinsip – prinsip landscape design diaplikasikan pada proses perancangan Hotel Marriot di Yogyakarta.