Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

ANALISIS AKSESIBILTAS INFRASTRUKTUR PEDESAAN DI KOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT Junita, Nita; Juniardi, Ferry; Azwansyah, Heri
Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura Vol 4, No 4 (2017): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2017
Publisher : Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (470.469 KB)

Abstract

Kota Singkawang merupakan salah satu Kota yang terdapat di Kalimantan Barat yang memiliki luas wilayah 50.400 ha atau sekitar 0,34 persen dari luas wilayah Kalimantan Barat. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi sektor-sektor yang diprioritaskan sebagai fasilitas pelayanan, menghitung nilai aksesibilitas dengan metode Integrated Rural Accessibility Planning (IRAP), serta menentukan pendekatan penanganan/perbaikan akses penduduk desa. Dalam penelitian ini dilakukan suatu pengkajian mengenai perencanaan aksesibilitas pedesaan dengan menggunakan metode Integrated Rural Accessibility Planning (IRAP). Pengumpulan data dilakukandengan interview/wawancara, observasi lapangan, dan pengisian kuisioner. Adapun sektor yang ditinjau dalam kuisioner ini antara lain : sumber air bersih, pendidikan, kesehatan, pertanian, perkebunan, perikanan, pemukiman, pariwisata,  komunikasi, sumber tenaga listrik, dan pasar. Hasilpenelitian bahwa tingkatan prioritas nilai aksesibilitasDesa Sijangkung adalah sektor Kesehatan dengan nilai aksesibilitas sebesar 11.697 dan nilai aksesibilitas sarana sebesar 11.500 dengan pendekatan intervensi pembangunan 2 unit puskesmas, 11 unit pustu dan 9 unit polindes dan pemantapan jaringan jalan 16 km dengan penanganan berupa tambal sulam aspal. Hasil analisis terbagi atas tiga klasifikasi, yaitu aksesibilitas fasilitas, aksesibilitas sarana transportasi dan aksesibilitas prasarana transportasi. Berdasarkan perbandingan nilai aksesibilitas antara komponen fasilitas, sarana dan prasarana transportasi untuk semua sektor maka pada Desa Sijangkung tersebut di ketahui bahwa memprioritaskan perbaikan/penanganan sarana transportasi.   Kata kunci: Kota Singkawang, aksesibilitas, prioritas, Integrated Rural Accessibility Planning
Edukasi pencegahan mumps (gondongan) pada anak usia sekolah Anggraini, Nourmayansa Vidya; Anggraeni, Diah Tika; Rosaline, Mareta Dea; Apriliana, Vionita; Junita, Nita
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 2 (2025): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i2.29097

Abstract

Abstrak Masalah-masalah kesehatan yang sering terjadi pada anak usia sekolah antara lain penyakit yang berhubungan dengan kebersihan diri anak dan lingkungan seperti mumps (gondongan). Gejala umum saat seseorang mengalami gondongan adalah pembengkakan pada pipi dan rahang. Kegiatan pengadian kepada masyarakat dilakukan kepada anak usia sekolah. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan pada kelompok anak usia sekolah mengenai gondongan. Metode pengabdian masyarakat dengan penyuluhan. Pada hasil setelah dilakukan penyuluhan kesehatan kepada 20 anak terkait pencegahan gondongan terjadi peningkatan pengetahuan pada anak usia sekolah. Pengetahuan naik dari 20% baik sebelum penyuluhan menjadi 75% baik setelah penyuluhan. Setelah dilakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa edukasi kesehatan tentang mumps (gondongan) pada masyarakat mampu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, juga mendemonstrasikan ulang tindakan-tindakan pencegahan gondongan untuk meningkatkan derajat kesehatan, khususnya pada kalangan anak usia sekolah. Kata kunci: anak usia sekolah; edukasi; gondongan Abstract Health problems that often occur in school-aged children include diseases related to children's personal hygiene and the environment, such as mumps. A common symptom when someone experiences mumps is swelling of the cheeks and jaw. Community service activities are carried out for school-aged children. The aim of this activity is to increase knowledge, attitudes and skills in groups of school-age children regarding mumps. Community service method with counseling. In the results after health education was carried out to 20 children regarding mumps prevention, there was an increase in knowledge in school-aged children. Knowledge increased from 20% good before counseling to 75% good after counseling. After carrying out community service activities in the form of health education about mumps, the community was able to implement clean and healthy living behavior, as well as demonstrating measures to prevent mumps to improve health status, especially among school-age children. Keywords: school-age children; education; mumps
PENGARUH UMUR OBLIGASI DAN PERINGKAT OBLIGASI TERHADAP YIELD OBLIGASI PADA PERUSAHAAN BARANG DAN JASA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Ola, Andi Tenri; Pattiware, Andi; Magdalena, Magdalena; Junita, Nita; Munir, Munir
Jurnal Ilmiah Bongaya Vol. 2 No. 2 (2017): Jurnal Ilmiah Bongaya
Publisher : P3M STIEM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini Bertujuan untuk mengetahui pengaruh Umur Obligasi dan PeringkatObligasi terhadap Yield Obligasi pada Perusahaan barang dan Jasa yang terdaftar di BursaEfek Indoensia.Sampel Penelitian yang digunakan sebanyak 57 Obligasi perusahaan dari 80 populasipada perusahaan barang dan jasa sektor keuangan perbankan. Jenis data yang digunakanadalah data sekunder dari setiap perusahaan barang dan jasa selama dua tahun yaitu tahun2015 dan 2016. Pengambilan sampel dilakukan secara Purposive Sampling. Analisis datamenggunakan analisis uji regresi linear berganda yang didahului dengan uji asumsi klasikyang terdiri dari uji normalitas, uji multikolonieritas, dan uji heterokedastisitas. Pengujianhipotesis dilakukan dengan menggunakan uji t dan koefisien determinasi (R2). Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel umur obligasi mempunyai pengaruhpositif dan tidak signifikan terhadap yield obligasi. Sedangkan variabel peringkat obligasimempunyai pengaruh negarif secara signifikan terhadap yield obligasi perusahaan barangdan jasa
Pemberdayaan Kader Cilik melalui Gerakan "Asik" Aktivitas Fisik Cegah Obesitas pada Anak Usia Sekolah Anggraini, Nourmayansa Vidya; Hutahaean, Serri; Fithri, Nayla Kamilia; Apriliana, Vionita; Lestari, Bonieta Dwi; Junita, Nita
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 3 (2024): Volume 7 No 3 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i3.13223

Abstract

ABSTRAK Masalah kesehatan masyarakat di Indonesia sangat beragam yang masih menjadi perhatian masyarakat hingga saat ini oleh pemerintah. Anak yang mengalami obesitas pada semua yang mengalami gangguan pertumbuhan ditandai dengan kelebihan lemak yang dapat terlihat jelas pada bentuk tubuh yang melebihi tinggi badan dan usianya. Dampak dari obesitas sangat besar bagi anak usia sekolah yang mengalami obesitas. Solusi yang ditawarkan adalah berupa pembetukan dan pemberdayaan kader cilik ASIK aktifitas fisik dalam pencegahan risiko obesitas pada anak usia sekolah. Hal ini berfungsi sebagai contoh dan perpanjangan tangan pemerintah untuk dapat mengingatkan dirinya sendiri, keluarga, teman dan orang sekitarnya untuk selalu melakukan aktifitas fisik guna terhindar dari risiko obesitas. Pemberdayaan kader cilik adalah menjadi suatu bagian strategi dan program pemerintah. Salah satu tujuan dari adanya pemberdayaan adalah untuk mewujudkan kesejahteraan warga sekolah. Hal ini sangat berperan penting dalam terpenuhinya kebutuhan hidup masyarakat. Metode pendekatan yang dilakukan berupa pembentukan dan pelatihan kader yang nantinya akan berfungi sebagai contoh dan perpanjangan tangan pemerintah untuk dapat mengingatkan dirinya, keluarga, teman-teman dan orang di sekitarnya untuk selalu melakukan aktifitas fisik guna pencegahan obesitas. Terdapat peningkatan pengetahuan kader cilik sebelum dan sesudah dilakukan sosialisasi, penyuluhan serta pelatihan. Sebelum dilakukan sosialiasi tingkat pengetahuan baik sebanyak 40% dan meningkat menjadi 80% setelah dilakukan sosialisasi. Sedangkan untuk tingkat pengetahuan kurang baik sebanyak 60% dan berkurang menjadi 20% setelah dilakukan sosialisasi. Kader kesehatan merupakan salah satu ujung tombak pembangunan bidang kesehatan berbasis pemberdayaan masyarakat. Peran kader kesehatan dalam pembangunan kesehatan sangatlah penting. Oleh karena itu, penting adanya pemberdayaan kader pada anak usia sekolah dalam hal menurunkan dan mencegah angka obesitas pada anak usia sekolah. Kata Kunci: Anak Usia Sekolah, Kader Kesehatan, Obesitas  ABSTRACT Public health problems in Indonesia are very diverse and are still of concern to the public today by the government. Children who are obese, all of whom have growth disorders, are characterized by excess fat which can be clearly seen in their body shape beyond their height and age. The impact of obesity is very large for school-age children who are obese. The solution offered is in the form of establishing and empowering ASIK child cadres for physical activity in preventing the risk of obesity in school-age children. This serves as an example and an extension of the government to remind itself, family, friends and those around them to always carry out physical activity to avoid the risk of obesity. Empowering young cadres is part of the government's strategy and program. One of the goals of empowerment is to realize the welfare of the school community. This plays a very important role in meeting the community's living needs. Social welfare is a system of social, material and spiritual life and subsistence that is filled with a sense of safety, decency and inner and outer tranquility, which makes it possible for every citizen to make efforts to fulfill physical, spiritual and social needs as well as possible for themselves, family and society by upholding human rights or obligations in accordance with Pancasila. The approach used is in the form of forming and training cadres who will later function as examples and extensions of the government to be able to remind themselves, their families, friends and those around them to always carry out physical activity to prevent obesity. Child cadres were recruited from 4th and 5th grade elementary school students with the aim of making them aware, motivated and willing to become child cadres for obesity prevention. Terdapat peningkatan pengetahuan kader cilik sebelum dan sesudah dilakukan sosialisasi, penyuluhan serta pelatihan. Sebelum dilakukan sosialiasi tingkat pengetahuan baik sebanyak 40% dan meningkat menjadi 80% setelah dilakukan sosialisasi. Sedangkan untuk tingkat pengetahuan kurang baik sebanyak 60% dan berkurang menjadi 20% setelah dilakukan sosialisasi. X Health cadres are one of the spearheads of development in the health sector based on community empowerment. The role of health cadres in health development is very important. Therefore, it is important to empower cadres of school-age children in terms of reducing and preventing obesity rates in school-age children. Keywords: School Age Children, Health Workers, Obesity
Optimalisasi Karang Taruna “Tirana" dalam Pencegahan dan Penurunan Kelebihan Berat Badan Pada Remaja di Masyarakat melalui Pengembangan Sistem Informasi Anggraini, Nourmayansa Vidya; Hutahaean, Serri; Fithri, Nayla Kamilia; Apriliana, Vionita; Lestari, Bonieta Dwi; Junita, Nita; Ningtiyas, Astuti; Anandita, Laura
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 11 (2024): Volume 7 No 11 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i11.16832

Abstract

ABSTRAK Remaja merupakan aset sumber daya manusia masa datang yang perannya sangat penting dalam pembangunan suatu negara. Dampak dari kelebihan berat badan yang lain diantaranya adalah dapat menyebabkan penderitaan secara psikososial dan meningkatnya biaya kesehatan yang harus ditanggung individu dan keluarga dengan kelebihan berat badan. Masalah kelebihan berat badan harus segera diatasi supaya tidak berdampak pada penyakit tidak menular (PTM) yang akan muncul. Penatalaksanaan intervensi kelebihan berat badan badan pada remaja lebih baik dilakukan di sekolah, rumah, dan masyarakat. Perawat komunitas bisa melakukan pendidikan kesehatan kepada remaja supaya remaja bisa tahu perihal kelebihan berat badan. Promosi kesehatan merupakan salah satu upaya dalam peningkatan kesadaran individu dalam masalah kesehatan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan di wilayah kelurahan Kukusan, Kecamatan Beji, Depok. Hasil dari kegiatan adalah terjadi peningkatan pengetahuan dan tindakan karang taruna berkaitan dengan kelebihan berat badan pada remaja. Peran kader karang taruna dalam pembangunan kesehatan sangatlah penting. Perlu dilakukan pelatihan microteaching kepada para kader karang taruna supaya bisa melaksanakan kegiatan promosi kesehatan dengan efektif. Kata Kunci: Karang Taruna, Kelebihan Berat Badan, Remaja  ABSTRACT Adolescents are a future human resource asset whose role is crucial in the development of a nation. The effects of being overweight include psychosocial suffering and increased healthcare costs that must be borne by individuals and families affected by overweight. The problem of being overweight must be addressed immediately to prevent it from leading to non-communicable diseases (NCDs). Managing overweight interventions in adolescents is best carried out in schools, homes, and communities. Community nurses can provide health education to adolescents so that they become aware of issues related to being overweight. Health promotion is one of the efforts to increase individual awareness of health problems. Community service activities were carried out in the Kukusan urban village area, Beji sub-district, Depok. The results of these activities showed an increase in the knowledge and actions of youth groups regarding overweight issues in adolescents. The role of youth group leaders in health development is very important. Microteaching training needs to be provided to youth group leaders to effectively conduct health promotion activities. Keywords: Youth Group, Overweight, Adolescents