Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

ANALYSIS OF READINESS OF HEALTH DEPARTMENT IN LABOR GUARANTEE POLICY IN HEALTH OFFICE OF DELI SERDANG DISTRICT 2020 sinulinggaa, dianaa; Siagian, Nurul; Prima, Armanda; Sembiring, Alprindo
Jurnal Kajian Kesehatan Masyarakat Vol 2 No 2 (2021): Jurnal Kajian Kesehatan Masyarakat
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Institut Kesehatan Deli Husada Deli Tua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36656/jk2m.v2i2.879

Abstract

Implementation of the Maternity Assurance Policy (Jampersal) should be supported by the readiness of the Health Office; in Deli Serdang District it was found that there was also one Puskesmas that had computers connected to the internet, health equipment that had not been optimal in supporting midwifery services and inadequate laboratory equipment. This study aims to analyze the readiness of the Deli Serdang District Health Office in the Implementation of Jampersal Policy. This type of research uses a qualitative approach with 5 informants. Data collection is done by observation and in-depth interviews. From the results of the study concluded that the socialization of Jampersal program policies is still lacking. The readiness of the health office in organizing Jampersal from both the number and competence of staff and equipment / consumables is still inadequate, which causes many cases to be referred to hospitals which the health center should still be able to handle. Coordination built by the Health Office, BPJS and puskesmas is also lacking, as can be seen from the misunderstanding of Jampersal participants about participation and the existence of reference cases that cannot be claimed. Deli Serdang district government commitment supports the implementation of a strong Jampersal program, but coordination between local governments and DPRD is still very minimal. It is expected that Deli Serdang District Health Office will improve Jampersal socialization in collaboration with cross-programs / sectors, involve community leaders and accompanied by distributing leaflets, brochures / leaflets, providing training and redistribution to be evenly distributed, immediately fixing equipment, conducting strict supervision of puskesmas regarding the system referral is accompanied by sanctions for those who violate, coordinate with BPJS and puskesmas to improve BPJS membership, improve coordination with the DPR The success of universal coverage in 2019 can be achieved
PENYULUHAN DAN SOLUSI MITIGASI KEBISISNGAN UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN DI PLTM GUNUNG MERIAH KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2024 Prima, Armanda; Anggita, Rizliana
Jurnal Pengabdian Masyarakat Putri Hijau Vol 4 No 4 (2024): Jurnal Pengabdian Masyarakat Putri Hijau (JPMPH)
Publisher : INSTITUT KESEHATAN DELI HUSADA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36656/jpmph.v4i4.2023

Abstract

Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) bertujuan untuk menjamin pekerja mencapai kesehatan yang optimal baik secara fisik, mental dan sosial. Penyakit akibat kerja adalah penyakit yang disebabkan oleh faktor pekerjaan atau lingkungan kerja. Kebisingan di tempat kerja merupakan salah satu masalah yang dapat mempengaruhi kesehatan pekerja. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan penyuluhan mengenai kebisingan di lingkungan kerja serta memberikan solusi mitigasi kebisingan guna meningkatkan produktivitas karyawan di PLTM Gunung Meriah, Kabupaten Deli Serdang. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian ini dirancang dengan pendekatan partisipatif, melibatkan seluruh karyawan PLTM sebagai peserta aktif dalam rangka meningkatkan kesadaran dan pengetahuan mereka tentang bahaya kebisingan serta strategi mitigasi yang efektif. eval__uasi gangguan pendengaran dan penurunan produktivitas dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan diukur dengan sound meter. Hasil pengukuran langsung menunjukkan tingkat kebisingan berkisar antara 68,93 hingga 89,12 dB. Penelitian ini menemukan adanya korelasi antara tingkat kebisingan dan hasil kinerja dengan p-value sebesar 0,005
FAKTOR RESIKO ERGONOMI PADA PEKERJA PEMANEN KELAPA SAWIT PADA PTPN IV UNIT USAHA ADOLINA DI BATANG TERAP KECAMATAN PERBAUNGAN Siregar, Ripai -; siddiq, muhraza; Ginting, Evfy Septriani; Prima, Armanda
Jurnal Penelitian Kesmasy Vol 7 No 1 (2024): JURNAL PENELITIAN KESMASY
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatan Deli Husada Delitua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36656/jpksy.v7i1.2044

Abstract

Ergonomic hazards arise when the nature of the job, bodily posture, and working environment impose strain on the body. According to the findings of an initial survey conducted on 8 workers in the harvest area, it was observed that the workers experienced complaints. Specifically, 7 workers reported experiencing problems in various parts of their body, with the most significant complaints being in the back, arms, neck, and legs. The research design employed was quantitative, utilizing a cross-sectional method. This investigation was conducted in Batang Terap, Perbaungan Sub- District, Serdang Bedagai district. The population for this study consisted of 40 oil palm harvesting workers in afdiling 2, Perbaungan Sub-District, Serdang Bedagai Sub-District. The sample for this research was determined using a technique called complete sampling. The result of this study findings indicate that there was significant statistical correlation between work posture (p = 0.001), workload (p = 0.005), frequency (p = 0.032), and work duration (p = 0.012). Specifically, poor work posture has the potential to increase ergonomic risks by 15 times in the share of the palm oil harvest in PTPN IV Adolina Business Unit in 2024, as determined by the RP value (Preval_enceRatio). The PTPN IV Adolina Business Unit is anticipated to establish a safety briefing program that will be conducted each morning prior to commencing work. Employees of PTPN IV Adolina Business Unit are required to enhance their understanding of ergonomic hazards and develop strategies to mitigate these risks in order to prevent unforeseen incidents during work. Additionally, it is anticipated that the outcomes of this research will serve as a foundation for future researchers to delve into the topic of ergonomic risk control in greater detail, enabling the formulation of policies and the implementation of programs.
FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA KELUHAN CARPAL TUNNEL SYNDROMPADA PEKERJA PENJAHIT DI KELURAHAN DELI TUA TAHUN 2024 siddiq, muhraza; siregar, ripai; prima, armanda; septriani, evfy
Jurnal Penelitian Kesmasy Vol 7 No 1 (2024): JURNAL PENELITIAN KESMASY
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatan Deli Husada Delitua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36656/jpksy.v7i1.2045

Abstract

Carpal Tunneil Syndromei (CTS) adalah kondisi yang diseibabkan oleih teikanan pada saraf meidianus di peirgeilangan tangan yang dapat meinyeibabkan geijala seipeirti keiseimutan, nyeiri yang meinjalar, keibas, keileimahan otot, keikakuan, dan keimungkinan peinyusutan otot. Deinpasar pada tahun 2021 diteimukan peikeirja meimiliki preivaleinsi carpal tunneil syndrom seibeisar 79,2%. Peineilitian ini beirtujuan untuk meingeitahui faktor-faktor yang meimpeingaruhi teirjadinya keiluhan Carpal Tunneil Syndrom pada peikeirja peinjahit di Keilurahan Deili Tua. Jeinis peineilitian adalah Kuantitatif deingan meitodei Obseirvasional deingan peindeikatan Cross-Seictional. Jumlah populasi seibanyak 40 orang peikeirja deingan sampeil seibanyak 40 reispondein. Hasil analisis meinunjukkan teirdapat hubungan antara geirakan reipeititif deingan teirjadinya keiluhan CTS pada peikeirja peinjahit di Keilurahan Deili Tua deingan nilai p = 0.005 (p < 0.05), teirdapat hubungan antara geitaran deingan teirjadinya keiluhan CTS deingan nilai p = 0.002 (p < 0.05) dan teirdapat hubungan antara masa keirja deingan keiluhan CTS deingan nilai p = 0.002 (p < 0.05). Saran bagi peikeirja meimbuat jadwal istirahat saat beikeirja dan leibih meimpeirhatikan keirumitan dalam peimbuatan pola seihingga dapat meingurangi geirakan reipeititif seihingga reisiko teirjadinya Carpal Tunneil Syndromei meinurun, meimanfaatkan waktu jam istirahat nya deingan tidak meinambah jam keirja nya dimalam hari, meilakukan peireigangan (seipeirti meingeindurkan otot punggung, leiheir, bahu, tangan, dan kaki seilama 5-10 meinit).
ANALISIS KEBISISNGAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN DI PLTM GUNUNG MERIAH KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2024 Prima, Armanda
Jurnal Penelitian Kesmasy Vol 7 No 1 (2024): JURNAL PENELITIAN KESMASY
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatan Deli Husada Delitua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36656/jpksy.v7i1.2081

Abstract

Occupational safety and health (K3) aims to ensure that workers achieve optimal health, covering physical, mental, and social aspects. Occupational diseases are illnesses caused by work-related activities or the work environment. Workplace noise is a serious issue that can negatively impact workers' health. This study focuses on investigating “The Impact of Noise at PLTM Gunung Meriah in the Deli Serdang Region in 2024.” The research employs a quantitative approach. The total population in the study area consists of 72 employees, with a random sample of 42 respondents. Hearing impairment and reduced productivity were assessed using questionnaires and audiometry. Noise was directly measured with a sound meter, and data analysis showed noise levels ranging from 68.93 to 89.12 dB. The study found a significant correlation between noise levels and productivity, with a p-value of 0.005.
ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENERAPAN BUDAYA KESELAMATAN PASIEN DI UPTD PUSKESMAS DELI TUA: ANALYSIS OF FACTORS RELATED TO THE IMPLEMENTATION OF PATIENT SAFETY CULTURE AT UPTD PUSKESMAS DELI TUA Julike, Katarina; Prima, Armanda
Jurnal Kedokteran STM (Sains dan Teknologi Medik) Vol. 8 No. 1 (2025): Januari 2025
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/stm.v8i1.821

Abstract

This study aims to analyze factors related to the implementation of patient safety culture at UPTD Puskesmas Deli Tua. An analytical survey with a cross-sectional approach was conducted involving 75 respondents. Data were collected using structured questionnaires covering leadership roles, staff arrangement, incident reporting, and communication. The analysis of chi square revealed significant relationships between patient safety culture and leadership roles (p=0.002; PR=2.227), staff arrangement (p=0.004; PR=2.041), incident reporting (p=0.01; PR=1.834), and communication (p=0.007; PR=1.929). These findings highlight the importance of these four factors in fostering a supportive environment for patient safety. This study recommends strengthening leadership, optimizing staff arrangement, improving incident reporting systems, and enhancing effective communication to better implement patient safety culture. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan penerapan budaya keselamatan pasien di UPTD Puskesmas Deli Tua. Penelitian menggunakan desain survei analitik dengan pendekatan cross-sectional dan melibatkan 75 responden. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner terstruktur yang mencakup peran kepemimpinan, penyusunan staf, pelaporan insiden, dan komunikasi. Hasil analisis chi square menunjukkan bahwa peran kepemimpinan (p=0,002; PR=2,227), penyusunan staf (p=0,004; PR=2,041), pelaporan insiden (p=0,01; PR=1,834), dan komunikasi (p=0,007; PR=1,929) memiliki hubungan signifikan dengan penerapan budaya keselamatan pasien. Hasil ini menunjukkan bahwa keempat faktor tersebut berkontribusi penting dalam menciptakan lingkungan kerja yang mendukung keselamatan pasien. Penelitian ini merekomendasikan penguatan kepemimpinan, optimalisasi penyusunan staf, peningkatan sistem pelaporan insiden, dan komunikasi efektif untuk mendukung penerapan budaya keselamatan pasien yang lebih baik.
SOSIALISASI SMK3RS DI RUMAH SAKIT UMUM SEMBIRING DELI TUA BERDASARKAN PP NO 50/2012 TAHUN 2023 Anggita, Rizliana; Prima, Armanda; Septriani Br Ginting, Evfy; Siregar, Ripai; Siddiq, Muhraza
Jurnal Pengabdian Masyarakat Putri Hijau Vol 5 No 2 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat Putri Hijau (JPMPH)
Publisher : INSTITUT KESEHATAN DELI HUSADA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36656/jpmph.v5i2.2245

Abstract

Occupational Health and Safety in Hospitals (K3RS) is an essential aspect of creating a safe and healthy work environment in hospitals. The effective implementation of the Hospital Occupational Health and Safety Management System (SMK3RS) can reduce the risk of workplace accidents and occupational diseases, while also improving productivity and labor efficiency. This service aims to eval_uate the implementation of SMK3RS at Rumah Sakit Umum Sembiring Deli Tua, identify the challenges faced, and provide recommendations to improve the execution of K3RS. The method used in this service is in-depth interviews with K3RS officers and analysis of work accident data at the hospital. The results show that the socialization of SMK3RS at Rumah Sakit Umum Sembiring Deli Tua is still suboptimal, with most staff not receiving adequate information regarding K3RS policies and procedures. Furthermore, monitoring and eval_uation of the SMK3RS implementation were also found to be insufficient. Therefore, this study recommends that the hospital strengthen its socialization programs, enhance training and emergency response simulations, and conduct periodic eval_uations of SMK3RS implementation to create a safer and healthier work environment
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELUHAN MUSCULOSKELETAL DISORDERS (MSDs) PADA PEKERJA PETERNAK AYAM PT. EXPRAVET NASUBA TAHUN 2024 Prima, Armanda
Jurnal Penelitian Kesmasy Vol 7 No 2 (2025): Jurnal Penelitian Kesmasy
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatan Deli Husada Delitua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36656/jpksy.v7i2.2312

Abstract

Musculoskeileital Disordeirs meirupakan seikumpulan geijala atau keiluhan yang diakibatkan oleih aktivitas keirja dan peikeirjaan yang signifikan seihingga meimpeingaruhi adanya fungsi normal jaringan halus yang meincakup saraf, teindon, dan otot. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan metode observasional dengan pendekataan Cross-Sectional. Populasi dalam peineilitian ini adalah keiseiluruhan peikeirja peiteirnak ayam seibanyak 53 orang peikeirja peiteirnak ayam. Sampeil dari peineilitian ini diteitapkan meinggunakan teiknik total sampling. Beirdasarkan hasil peineilitian yang dilakukan oleih 53 orang peikeirja di PT.Expraveit Nasuba terdapat hubungan antara postur kerja dengan keluhan MSDs pada pekerja peternak ayam PT.Expravet Nasuba dengan nilai p = 0,000 (p < 0,00), terdapat hubungan antara masa kerja dengan keluhan MSDs dengan nilai p = 0.410 (p < 0,41), terdapat hubungan antara beban kerja dengan keluhan MSDs dengan nilai p = 0,000 (p < 0,00), terdapat hubungan antara usia dengan keluhan MSDs dengan nilai p = 0,000 (p < 0,00).
Hubungan Faktor Pekerjaan Dengan Resiko Low Back Pain Pada Pekerja Pembuat Lidi Di Desa Silau Padang Kabupaten Sergai Tahun 2024 Siddiq, Muhraza; Siregar, Ripai; Prima, Armanda; Pandiangan, Dela Sakinah
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 7, No 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v7i1.11438

Abstract

Low back pain (NBB) adalah nyeri pada bagian punggung bawah tulang belakang, saraf, otot, atau struktur lain di sekitarnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan faktor pekerjaan dan individu dengan risiko NPB pada pekerja pembuat sapu lidi di Desa Silau Padang, Kabupaten Sergai. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan rancangan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 30 orang dan seluruhnya dijadikan sampel. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, menggunakan kamera, brosur, dan lembar kerja. Pengumpulan skor dilakukan berdasarkan kriteria pada telaah teoritis, yaitu menggunakan Rapid Entire Body Assessment (REBA) untuk sikap kerja dan Nordic Body Map (NBM) untuk skor risiko NPB. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 9 pekerja yang berisiko NPB. Faktor pekerjaan yang berhubungan dengan risiko NPB hanya postur tubuh dengan nilai p = 0,008 (RP = 16,0). Disarankan kepada responden agar memperhatikan postur tubuh saat bekerja agar terhindar dari risiko LBP. Selain itu, menjaga kesehatan dan kesegaran tubuh serta selalu beristirahat
Hubungan Masa Kerja, Usia, Jenis Kelamin, Dan Posisi Kerja Dengan Gangguan Otot Rangka Akibat Kerja Pada Petani Di Desa Katepul Tahun 2024 Prima, Armanda; Siddiq, Muhraza; Siregar, Ripai
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 7, No 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v7i1.11443

Abstract

Masalah otot rangka atau keluhan muskuloskeletal merupakan masalah yang dirasakan pada massa otot, tendon, dan saraf yang dapat dialami seseorang, mulai dari keluhan sedang disertai rasa nyeri hingga kekakuan sendi dan kesulitan bergerak. Masalah tersebut dapat disebabkan oleh 3 faktor yaitu faktor karakter (faktor pribadi), faktor pekerjaan (faktor pekerjaan), dan faktor lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan masalah otot rangka pada Petani di Desa Katepul tahun 2024. Bentuk penelitian yang digunakan adalah cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh petani di Desa Katepul yang berjumlah 60 orang. Sampel diambil dengan menggunakan random sampling yaitu suatu teknik atau metode pengambilan sampel dimana metode tersebut menggunakan aturan peluang dalam menentukan faktor sampel. Alat yang digunakan adalah kuesioner pendekatan SNI 9011:2021. menganalisis penggunaan uji chi-rectangular dan kemudian dilanjutkan dengan ekstrak fisher untuk bivariat yang berhubungan dengan masalah otot rangka, khususnya peran kerja (p=0,001), jenis kelamin (p=0,1/2), dan gangguan otot rangka (p=0,07). Variabel yang tidak berpengaruh adalah usia petani (p=0,38) dan regresi logistik untuk multivariat terdapat 1 variabel bebas yang harus dipertahankan secara statistik, khususnya variabel peran kerja 22.667 (95% CI: 3.140-163.629). Kesimpulan dari uji posisi kerja ini adalah variabel utama yang berhubungan dengan masalah otot rangka, dan variabel kedua adalah lamanya waktu kerja yang berhubungan dengan masalah otot rangka dalam 12 bulan terakhir. Disarankan untuk meneliti variabel tambahan guna mengetahui penyebab gangguan otot rangka. perlu juga dilakukan pelatihan kepada petani tentang penyebab masalah otot rangka sehingga petani dapat terhindar dari gangguan otot rangka.