Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

PENGARUH INTERIOR RUMAH TINGGAL TERHADAP KREATIVITAS BELAJAR SELAMA PANDEMI COVID-19 Fivanda Fivanda; Adi Ismanto; Hafidh Indrawan
Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni Vol. 6 No. 1 (2022): Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmishumsen.v6i1.17326.2022

Abstract

Pandemi Covid-19 yang telah mewabah seluruh dunia termasuk Indonesia sejak awal tahun 2020 telah memberikan tantangan sendiri bagi dunia pendidikan secara umum dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memberikan parameter desain tata ruang dalam pada area belajar atau ruang belajar yang dapat menunjang kegiatan pembelajaran daring mahasiswa di rumah tinggal. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dan metode kuantitatif melalui kuesioner Evaluasi Post Occupancy Evaluation. Jumlah sampel yang ditentukan adalah 20 responden dengan subjek penelitian mahasiswa usia 18-23 tahun jurusan desain yang melakukan pembelajaran daring di rumah tinggal masing-masing. Mahasiswa yang menempati suatu ruang tertentu dengan variabel desain ruang belajar dan privasi dalam melakukan kegiatannya. Parameter dalam penelitian ini yaitu bagaimana peran interior dan pengaruh suasana ruang terhadap proses belajar yang dapat meningkatkan kreativitas mahasiswa. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa fungsi dan desain dari ruang belajar tidak mengalami perubahan yang signifikan dari sistem pembelajaran luring menjadi daring. Tetapi proses perubahan yang mempengaruhi aktivitas dan perilaku mahasiswa sebagai pengguna. Desain interior yang memiliki pencahayaan, penghawaan dan penataan furnitur akan memberikan perilaku yang baik. Furnitur yang telah ada dalam area dan ruang belajar mahasiswa dapat tetap digunakan dengan penunjang furnitur belajar yang memiliki warna primer yang menarik dan dapat meningkatkan konsentrasi serta semangat dalam belajar. Bagi mahasiswa jurusan desain, apabila mood dan semangat belajar sudah didapatkan kreativitas dan konsentrasi dalam menghasilkan ide. Furnitur ‘Tawa Cabinet’ sebagai salah satu solusi desain dalam meningkatkan kreativitas belajar mahasiswa.
Penerapan Konsep Green Architecture Pada Desain Interior RA Suites Simatupang Jakarta Adi Ismanto; Adelia Agistin; Kris Wardhana
VISUAL Vol 19 No 1 (2023)
Publisher : FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN - UNIVERSITAS TARUMANAGARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/vis.v19i1.26453

Abstract

Keterbatasan lahan untuk fasilitas hunian dan akomodasi merupakan salah satu kendala yang dihadapi dalam era globalisasi saat ini. Salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah menciptakan fasilitas bangunan bertingkat dan berfungsi ganda sebagai hunian dan fasilitas akomodasi yang biasa disebut dengan istilah kondotel atau kondominium dan hotel. Selain itu, pembangunan sebuah fasilitas bangunan bertingkat juga harus mempertimbangkan isu desain yang keberlanjutan. Konsep Green Architecture merupakan suatu metode perencanaan arsitektur berkelanjutan yang mencoba meminimalisir berbagai dampak negatif yang ditimbulkan dari hunian terhadap manusia dan lingkungannya. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan perancangan interior dengan penerapan konsep Green Architecture dengan studi kasus fasilitas publik kondotel Ra Suites Simatupang di Jakarta. Proses perancangan terdiri dari dua tahapan yaitu analisis dan sintesis. Metode analisis deskriptif kualitatif digunakan untuk memecahkan permasalahan citra, tema dan gaya desain yang digunakan dari kriteria data yang sudah dikumpulkan, dilanjutkan dengan metode analisis deskriptif kuantitatif untuk mendapatkan pedoman besaran ruang, standar utilitas dan pengondisisan ruang sesuai dengan konsep Green Architecture. Hasil konsep Green Architecture pada desain interior Ra Suites Simatupang Jakarta dengan tema desain Urbanic Hidden Garden memberikan solusi kesehatan dan kenyamanan pengguna dengan menciptakan penghawaan yang baik serta pencahayaan yang optimal dari bukaan arsitektur bangunan sesuai dengan standar utilitas perhotelan. Selain itu penerapan konsep Green Architecture juga dapat menunjang kebutuhan pengguna dari segi layout, furniture maupun fasilitas lainnya dengan penggunaan material yang ramah lingkungan serta teknologi energi terbarukan dengan menggunakan alat photovoltaic panel untuk dapat mendistribusikan udara bersih dan sejuk ke dalam ruangan.
EVALUASI KONSEP RAMAH LINGKUNGAN PADA ARSITEKTUR DAN INTERIOR LOBBY HOTEL PASCA PANDEMI COVID-19 Fivanda, Fivanda; Ismanto, Adi
Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni Vol. 7 No. 2 (2023): Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmishumsen.v7i2.22995.2023

Abstract

Perkembangan arsitektur dan interior dengan konsep ramah lingkungan terus meningkat seiring dengan kondisi global dan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan hidup yang berkelanjutan, termasuk dalam industri pariwisata seperti hotel. Pasca Covid-19, pariwisata resort menjadi salah satu industri yang paling diminati oleh masyarakat. Kawasan  puncak Bogor menjadi tujuan wisatawan lokal dan mancanegara karena akses yang dekat dan mudah dari kota Jakarta. Hal ini menjadi pertimbangan investasi industri pariwisata untuk terus meningkatkan sarana akomodasi hotel yang memenuhi kriteria yang sesuai dengan perkembangan bangunan berkonsep ramah lingkungan. Konsep ramah lingkungan harus didukung dengan pemanfaatan potensi lingkungan sekitarnya, dengan tagline konsep ‘hijau’ dan penerapan material yang ramah lingkungan direpresentasikan pada lobby interior bangunan hotel sebagai area utama yang memberikan kesan pertama pada pengunjung. Konsep interior ‘hijau’ bukan hanya dikategorikan area yang memiliki banyak tanaman dan penghijauan melainkan suatu bangunan dan ruang yang dampak digunakan sangat mengurangi memikirkan pertimbangan dalam mengurangi penggunaan energi hingga 20-25 persen dalam satu bangunan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memberikan parameter serta kriteria konsep interior ramah lingkungan pada objek penelitian lobby hotel bintang 5 di Kawasan Puncak, Cisarua dengan pemanfaatan potensi alam dan dibangun pasca pandemi. Dengan pengumpulan data melalui teknik purposive sampling dan menggunakan metode analisis terhadap evaluasi pasca pengguna (POE) dari pengguna hotel yaitu pengunjung dan karyawan hotel dengan usia produktif yang hasilnya dapat dijadikan acuan untuk desainer pada studi perancangan fasilitas sejenis. Variabel dari aspek interior dan bangunan lobby hotel dilakukan melalui sistem penilaian Greenship untuk Bangunan Baru versi 1.2 (GBCI, 2012) dan Greenship untuk Ruang Dalam Versi 1.0 (GBCI, 2012). Hasil dari evaluasi menunjukkan bahwa yang didapat dari metode purposive sampling telah memenuhi aspek green interior space pada rating GBCI sebanyak 78 poin prosentase 75.7% dengan kategori PLATINUM dari total 75 point minimum. Dapat diartikan bahwa dari segi konsep arsitektur dan interior serta keseluruhan aspek terapan interior ini dapat dikategorikan ramah lingkungan. Namun, diperlukan beberapa aspek yang perlu ditingkatkan dan dikembangkan sehingga dapat mencapai poin maksimal dari 43 kriteria penilaian ramah lingkungan. Pada saat ini belum ada tagline “Green Design” mengenai konsep hijau pada objek penelitian hotel dan resort. Keterkaitan antara kondisi lingkungan dan iklim di sekitar bangunan hotel sangat mempengaruhi perwujudan konsep desain ramah lingkungan.
EVALUASI PENERAPAN SERTIFIKASI CHSE PADA LOBBY HOTEL RESORT DI CISARUA PUNCAK - BOGOR Ismanto, Adi; Fivanda, Fivanda
Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni Vol. 7 No. 2 (2023): Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmishumsen.v7i2.22998.2023

Abstract

Industri pariwisata dan perhotelan di Indonesia pada tahun 2022 diprediksi akan mengalami peningkatan seiring dengan kondisi global dan usaha pemerintah untuk menangani permasalahan pandemi Covid-19. Kebutuhan dasar manusia sebagai makhluk sosial juga menjadi pertimbangan dalam dibukanya fasilitas publik termasuk hotel. Kawasan Puncak Bogor, Jawa Barat, merupakan salah satu Kawasan yang diminati wisatawan karena aksesnya yang mudah dari Jakarta. Kawasan resort pegunungan yang dilengkapi dengan banyaknya fasilitas rekreasi dan relaksasi, membuka banyaknya peluang investasi untuk fasilitas akomodasi, salah satunya adalah The Botanica Sanctuary yang baru dibuka pada masa pandemi bulan Oktober 2021. Sejak pertama dibuka hingga kuartal ketiga tahun 2022, tingkat hunian hotel mencapai 80-100% terutama pada akhir minggu dan momen liburan.Beberapa kriteria tingginya tingkat okupansi dipengaruhi oleh lokasi dan juga penerapan standar kebersihan, Kesehatan, keamanan dan  ramah lingkungan atau CHSE yang diarahkan pemerintah dapat diterapkan dengan baik. Penelitian ini menggunakan metode analisis kualitatif dan kuantitatif terkait dengan bagaimana penerapan sertifikat CHSE dapat dilaksanakan pada hotel resort Botanica Sanctuary di Bogor, apa saja kriteria yang mempengaruhi kepercayaan pengguna untuk mau menggunakan sarana akomodasi di hotel tersebut sehingga dapat menjadi acuan parameter desainer dalam studi perancangan interior hotel resort. Selain itu, hasil penelitian ini juga dapat menjadi rekomendasi untuk masyarakat umum dalam memilih dan melakukan aktivitas di hotel. Hasil data analisis tersebut akan dijadikan acuan untuk konsep pengembangan standar penerapan CSHE sebagai solusi pariwisata di masa dan menuju akhir pandemi di era new normal. Melalui penelitian ini didapatkan hasil bahwa desain interior yang dihasilkan sangat berperan dalam pertimbangan mengurangi resiko paparan Covid-19 dengan persentase implementasi kriteria sebesar 88% (lebih besar dari minimal capaian 85%). Berdasarkan evaluasi penerapan standar dan pedoman CHSE didapatkan kesimpulan bahwa The Botanica Sanctuary pada area masuk telah memenuhi sepenuhnya (100%) standar CHSE yang dianjurkan pemerintah. Pada area lobby dan lounge penerapan tercapai sebesar 92,8%. Pada area kamar penerapan CHSE mencapai persentase sebesar 96,4% dengan kekurangan pada kamar terbebas vektor atau binatang pembawa penyakit, hal ini terjadi karena lokasi hotel di resort pegunungan dan banyaknya bukaan yang langsung ke alam, setidaknya ada kemungkinan hewan tersebut memasuki kamar.
MENGGAMBAR VISUALISASI KARAKTER CERITA RAKYAT FABEL SEBAGAI PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK Ismanto, Adi; Fivanda; Hengky, Raynaldo
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol. 7 No. 2 (2024): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jbmi.v7i2.30558

Abstract

Fable folklore exists all over the world that can attract children's attention to learn the character or good and bad qualities of human behavior with animal character parables. Through fable stories, children can imagine and improve literacy, especially at the elementary school level. The form of visualization of fable folklore through image media can be one solution to develop children's creativity and also strengthen children's memory of the meaning and essence of the story. Tara Salvia Elementary School through non-formal education programs, always holds book week activity programs at the end of formal learning in collaboration with parents and other parties. PKM activities in collaboration with elementary school partners to support non-formal education programs as a form of collaboration in training on visualization of fable folklore characters in grade 4 children aged 9-11 years who are in the early days of imagination realism. The training method is carried out in 2 stages, starting with the provision of fable folklore material and questionnaires on children's understanding of the characteristics and characters in the fable story. The next stage uses a qualitative method, by exploring references and image ideas that are implemented as a form of visualization of animal characters from fables. From this activity, it was concluded that all grade 4 students had known the definition and message of fable folklore from previous non-formal activities. All students are also enthusiastic (100%) in gaining experience and education about drawing visualizations of folklore characters and being able to increase creativity that allows to produce drawing works with creative and unique characters in the form of other activities. ABSTRAK Cerita rakyat fabel terdapat di seluruh dunia yang dapat menarik perhatian anak untuk memepelajari karakter atau sifat baik dan buruk perilaku manusia dengan perumpamaan karakter hewan. Melalui cerita fabel, anak dapat berimajinasi dan meningkatkan literasi terutama di tingkatan Sekolah Dasar. Bentuk visualisasi dari cerita rakyat fabel melalui media gambar dapat menjadi salah satu solusi pengembangan krativitas anak dan juga memperkuat daya ingat anak terhadap makna dan inti dari cerita tersebut. Sekolah dasar Tara Salvia melalui program edukasi non formal, selalu mengadakan program kegiatan book week di akhir pembelajaran formal berkolaborasi dengan orang tua dan pihak lainnya. Kegiatan PKM bekerjasama dengan mitra Sekolah Dasar untuk mendukung program edukasi non formal sebagai bentuk kolaborasi dalam pelatihan visualisasi karakter cerita rakyat fabel pada anak kelas 4 usia 9-11 tahun yang berada pada masa awal realisme imajinasi. Metoda pelatihan dilaksanakan dalam 2 tahap, diawali pembekalan materi cerita rakyat fabel dan kuesioner pemahaman anak terhadap ciri dan karakter pada cerita fabel tersebut. Tahap Selanjutnya menggunakan metode kualitatif, dengan mengkesplorasi referensi dan ide gambar yang diimplementasikan sebagai bentuk visualisasi karakter hewan dari cerita rakyat fabel. Dari kegiatan ini, didapatkan kesimpulan bahwa seluruh siswa kelas 4 telah mengetahui definisi dan pesan dari cerita rakyat fabel dari kegiatan non formal sebelumnya. Seluruh siswa juga antusias (100%) dalam mendapatkan pengalaman dan edukasi mengenai menggambar visualisasi karakter cerita rakyat fabel serta mampu untuk meningkatkan kreativitas yang memungkinkan untuk menghasilkan karya gambar dengan karakter yang kreatif dan unik dalam bentuk kegiatan lainnya.
Sistem Pintar Sebagai Penunjang Fasilitas Pada Interior Hotel Mason Pine Kota Baru Parahyangan Ismanto, Adi; Feliciana, Samantha; Wardhana, Kris
VISUAL Vol 20 No 1 (2024)
Publisher : FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN - UNIVERSITAS TARUMANAGARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/vis.v20i1.32707

Abstract

Semenjak adanya pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia bahkan Indonesia dari 2020 silam sampai 2023, mengakibakan penurunan angka pariwisata indonesia sehingga banyak usaha penginapan gulung tikar terutama di daerah-daerah yang masih berkembang dan mengandalkan pariwisata untuk berkembang. Saat ini Indonesia sedang menjalani industri 4.0 yaitu zaman digitalisasi. Namun, negara-negara maju lainnya sudah mulai memasuki industri 5.0 yaitu sistem pintar masa depan. Oleh sebab itu, untuk menjawab tujuan perancangan yang ada, yaitu membuat pengunjung mendapatkan pengalaman menginap yang tidak terlupakan, perancangan ulang Mason Pine bukan hanya merombak desain sebelumnya namun juga menambahkan teknologi didalamnya. Metode penelitian yang digunakan merupakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif, menggunakan analisis, mengacu pada data, memanfaatkan teori yang ada sebagai bahan pendukung, serta menghasilkan suatu teori. Sistem pintar dimaksimalkan pada setiap area, misalnya Reception Lobby, Lift Lobby, Lobby Bathroom, Meeting Room, Bedroom, dll. Adapun sistem pintar yang dipergunakan seperti Google Home untuk komando menggunakan suara, smart bidet, smart self-parking chair, smart control panel, dan masih banyak lagi. Sistem pintar yang dirancangkan pada perancangan hotel ini diharapkan dapat menjadi pelopor masuknya revolusi industri 5.0 ke Indonesia sehingga Indonesia dapat lebih maju dalam hal teknologi. Dari penelitian yang dilakukan dengan menyebarkan kuisioner, 100% responden mengatakan tertarik pada hotel berbasis teknologi dan 100% mengatakan belum pernah merasakan hotel berteknologi masa depan sebelumnya di Indonesia.
PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA DEPARTEMEN INJECTION PHYLON PT PRATAMA ABADI INDUSTRI SERPONG Adi Ismanto; Krida Puji Rahayu
JURNAL RUMPUN MANAJEMEN DAN EKONOMI Vol. 2 No. 2 (2025): Maret
Publisher : CV. KAMPUS AKADEMIK PUBLISHING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61722/jrme.v2i2.4135

Abstract

. This research aims to determine the influence of the work environment and work discipline on employee performance in the phylon injection department at PT Pratama Abadi Industri Serpong. The research method used is the quantitative method. The sampling technique used is saturated sampling. The population and sample for this research consist of 90 respondents. The analysis technique used includes instrument test analysis (validity and reliability), classical assumption tests (normality test, multicollinearity test, heteroscedasticity test, and autocorrelation test), simple linear regression analysis test, multiple linear regression analysis test, correlation coefficient analysis test, coefficient of determination analysis test, and hypothesis test. (uji t dan uji F). The research results for the Work Environment variable (X1) indicate a positive and significant partial effect on employee performance in the Injection Department of Phylon PT Pratama Abadi Industri Serpong. The t-test results (partial test) show that t count > t table (4.922 > 1.987) and significant < 0.05, namely (0.000 < 0.005). The Work Discipline variable (X2) also shows a positive and significant partial effect on employee performance in the Injection Department of Phylon PT Pratama Abadi Industri Serpong. The t-test results (partial test) show that t count > t table (9.521 > 1.987) and significant < 0.05, namely (0.000 < 0.005). The simultaneous research results indicate a positive and significant effect of the Work Environment and Work Discipline variables on Employee Performance in the Injection Department of Phylon PT Pratama Abadi Industri Serpong. The F-test results (simultaneous test) show that F count > F table (47.445 > 3.10) and significant < 0.05, namely (0.000 < 0.005). The results of the coefficient of determination test yielded an R-square value of 0.522. It can be concluded that the variables Work Environment (X1) and Work Discipline (X2) have an influence on the variable Employee Performance (Y) by 52.2%, while the remaining 47.8% is influenced by other.
PEMANFAATAN SAMPAH ANORGANIK KARDUS MENJADI MODEL LAMPU GANTUNG Ismanto, Adi; Felix, Vincentius
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol. 8 No. 1 (2025): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jbmi.v8i1.32815

Abstract

Sampah anorganik telah menjadi masalah global yang mengganggu ekosistem, termasuk di Indonesia, untuk mengatasi masalah ini, pihak pemerintah, swasta dan masyarakat harus bekerja sama, salah satunya dengan menerapkan prinsip-prinsip pengolahan sampah 5R yang terdiri dari recycle, reuse, reduce, replace dan repair. Salah satu Langkah yang dapat dilakukan dan berdampak jangka Panjang adalah membekali generasi muda (anak-anak) untuk sadar dan peduli terhadap lingukngan dengan edukasi bagaimana mengolah sampah. Salah satu sampah anorganik yang dapat diolah oleh anak-anak adalah kardus. Prodi Desain Interior Untar telah banyak melakukan kegiatan pengabdian masyarakat, salah satu mitranya adalah Yayasan Rumah Pagi Bahagia di Bintaro, kegiatan ini melanjutkan kegiatan sebelumnya mengenai pengolahan limbah botol plastik bekas menjadi benda fungsional. Metoda kegiatan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif untuk menghasilkan model lampu gantung dari sampah anorganik kardus. Kegiatan akan dilaksanakan melalui 2 tahapan, diawali dengan pembekalan edukasi pengolahan sampah anorganik di wilayah lingkungan rumah tinggal dan menjelaskan efek yang dihasilkannya. Setelah itu, kegiatan dilanjutkan melalui pembekalan contoh dan pembuatan model lampu gantung menggunakan metode kualitatif eksploratif dari referensi gambar untuk membuat model yang unik dan kreatif dengan ide gagasan pengolahan bentuk dari budaya lokal motif batik. Kegiatan awal pembekalan diikuti oleh seluruh anak asuh dan dilanjutkan oleh anak remaja usia 12-15 tahun untuk membuat model lampu gantung. Hasil yang didapatkan melalui kegiatan ini adalah seluruh anak asuh memahami potensi sampah anorganik untuk dibuat menjadi benda fungsional, tetapi belum tahu bisa dibuat menjadi lampu gantung dengan modul berbentuk bilah, seluruh anak asuh antusias dan tertarik untuk mencoba mencari referensi dan mengolah bentuk bilah sebagai sarana pengembangan kreativitas. Seluruh anak asuh juga antusias (100%) dalam mendapatkan pengalaman dan edukasi mengenai pencahayaan dari lampu gantung yang menggunakan sumber cahaya lampu LED yang efisien dan eco-friendly.