Articles
Peningkatan kualitas hidup lansia dengan pemeriksaan asam urat dan edukasi terapi komplementer herbal di Panti Lanjut Usia Ais’yah Surakarta
Widiyono;
Aryani, Atik;
Herawati, Vitri Dyah
Bhakti Sabha Nusantara Vol. 1 No. 2 (2022): Bhakti Sabha Nusantara
Publisher : Sahabat Publikasi Kuu
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.58439/bsn.v1i2.36
Hampir semua kelopok lanjut usia mengalami masalah yang sama tidak terkecuali di Panti Lanjut Usia Aisyah Surakarta. Lansia mengeluhkan sakit pada sendi dan kakinya. Angka kesakitan pada lansia cenderung meningkat jika tidak dilakukan deteksi dini mengenai kondisi kesehatan lansia utamnya asam urat, karena kelebihan asam urat berdampak pada rendahnya kualitas hidup lansia. Perlu upaya yang baik yaitu deteksi dini mengenai kondisi asam urat pada dan juga edukasi terapi komlementer herbal yaitu pemberian rebusan daun salam dalam menurunkan kadar asam urat. Upaya ini untuk mengurangi dampak negatif pengobatan konvensional dari obat-obatan zat kimia. Hasil evaluasi menunjukkan 90% peserta dapat memahami penkes terkait asam urat dan terapi herbal. Hal ini menunjukkan bahwa peserta lansia yang sudah tahu, mau, dan mampu melaksanakan peerawatan dan pencegahan hipertensi. Menurut lansia kegiatan ini sangat bermanfaat dan untuk kedepannya perlu diadakan kembali..
Pelatihan stimulasi ASI dengan media video pemijatan punggung untuk melancarkan produksi ASI
Herawati, Vitri Dyah;
Indriyati;
Sutrisno;
Putra, Fajar Alam
Bhakti Sabha Nusantara Vol. 1 No. 2 (2022): Bhakti Sabha Nusantara
Publisher : Sahabat Publikasi Kuu
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.58439/bsn.v1i2.38
Produksi ASI sangat ditentukan oleh ibu dan bayinya, dimana banyak ibu post partum yang mengeluhkan susahnya meningkatkan produksi ASI, dan akhirnya ibu post partum langsung memberikan bayinya susu formula. Pijat punggung ini dilakukan untuk merangsang reflek oksitosin atau let down reflex. Selain untuk merangsang let down reflex manfaat pijat oksitosin adalah memberikan kenyamanan pada ibu, mengurangi bengkak (engorgement), mengurangi sumbatan ASI, merangsang pelepasan hormon oksitosin, mempertahankan produksi ASI ketika ibu dan bayi sakit. Di masa covid 19 ini, ibu post partum juga membutuhkan pelayanan keperawatan seperti pijat punggung untuk memperlancar produksi ASI, namun karena ketakutan para ibu untuk mendatangi fasilitas kesehatan, sehingga kami ingin membuat video pijat punggung untuk memperlancar produksi ASI ibu post partum.
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG PENCEGAHAN CEDERA PADA ANAK USIA TODDLER DI POSYANDU MELATI I KELURAHAN KARANGASEM KOTA SURAKARTA
fitriyyah, lu'luul;
Herawati, Vitri Dyah;
Putra, Fajar Alam
Jurnal Ilmu Keperawatan Indonesia (JIKI) Vol. 17 No. 2 (2024): Jurnal Ilmu Keperawatan Vol 17 No 2 Oktober 2024
Publisher : Universitas Sahid Surakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Cedera sering dijumpai pada anak-anak, biasanya berawal dari rasa keingintahuan anak untuk menelusuri sesuatu dan bereksperimen yang tidak seimbang dengan kemampuan dalam memahami sesuatu atau bereaksi terhadap bahaya. Melihat karakteristik perkembangannya, anak usia toddler lebih beresiko mengalami cedera. Salah satu untuk mencegah terjadinya cedera pada anak adalah memberikan pendidikan kesehatan tentang pencegahan cedera sehingga dapat meningkatkan pengetahuan pada orang tua. Tujuan Untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan orang tua tentang pencegahan cedera pada anak usia toddler di Posyandu Balita Melati I Kelurahan Karangasem Kota Surakarta. Metode Penelitian ini menggunakan quasy eksperiment design dengan rancangan one group pretest posttet design. Sampel penelitian ini adalah orang tua yang memiliki anak usia toddler sebanyak 27 orang. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara total sampling. Analisa data dilakukan dengan uji normalitas data menggunakan shapiro-wilk yang dilanjutkan analisis dengan menggunakan uji statistik parametric dengan paired sample t-test. Hasil rata-rata pengetahuan orang tua sebelum dilakukan pendidikan kesehatan yaitu 12,81 dan rata-rata pengetahuan orang tua sesudah diberikan pendidikan kesehatan yaitu 15,55. Terdapat pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan tentang pencegahan cedera pada anak toddler (p value= 0,000<0,05). Kesimpulan Ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan orang tua tentang pencegahan cedera pada anak usia toddler di Posyandu Balita Melati I Kelurahan Karangasem Kota Surakarta.
HUBUNGAN PENGEMBANGAN JIWA WIRAUSAHA DENGAN MINAT DALAM BERWIRAUSAHA BAGI MAHASISWA KEPERAWATAN MENJADI ENTERPRENEUR
Anwar, Nurlina;
Herawati, Vitri Dyah;
Widiyono, Widiyono
Jurnal Ilmu Keperawatan Indonesia (JIKI) Vol. 17 No. 2 (2024): Jurnal Ilmu Keperawatan Vol 17 No 2 Oktober 2024
Publisher : Universitas Sahid Surakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Latar Belakang: Enterpreneur merupakan kemampuan dalam menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Jiwa berwirausaha mendorong minat seseorang untuk mendirikan dan mengelola usaha secara profesional terkhusus pada kalangan mahasiswa. Minat adalah rasa lebihh suka dan rasa ketertarikan pada suatu aktivitas sehinngga dapat diekspresikan sebagai pernyataan yang dapat dimanifestasikan sebagai partisipasi dalam suatu aktivitas. Tujuan: Untuk mengetahui bagaimana hubungan pengembangan jiwa kewirausahaan mahasiswa keperawatan dengan minat dalam berwirausaha menjadi Enterprenuer. Metode: Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasional dengan pendekatan kuantitatif, dengan desain penelitian cross sectional. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan total sampling dengan mengambil seluruh populasi yaitu 69 responden. Instrument penelitian yang digunakan untuk mengukur dan mengobservasi adalah kuesioner. Hasil: Hasil uji statistik di dapatkan nilai koefisien korelasi = 0,309 yang artinya korelasi rendah dan bernilai positif yaitu hubungan kedua variabel searah. Untuk nilai ( P-Value) didapatkan nilai 0,011 < 0,05 maka hipotesis diterima yaitu terdapat hubungan pengembangan jiwa wirausaha secara signifikan dengan minat dalam berwirausaha menjadi enterpreneur. Kesimpulan: Ada hubungan pengembangan jiwa wirausaha dengan minat dalam berwirausaha mahasiswa keperawatan menjadi enterpreneur.
GAMBARAN KECEMASAN PADA ANAK PRE SIRKUMSISI
Permana , Dwi Aldi;
Sutrisno;
Herawati, Vitri Dyah
Jurnal Ilmu Keperawatan Indonesia (JIKI) Vol. 17 No. 2 (2024): Jurnal Ilmu Keperawatan Vol 17 No 2 Oktober 2024
Publisher : Universitas Sahid Surakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Latar Belakang : Sirkumsisi merupakan tindakan pembedahan untuk membuang prepusium penis untuk tujuan baik medis, sosial maupun religious Anak yang akan melakukan sirkumsisi biasanya akan mengalami kecemasan misalnya perasaan tidak nyaman,takut dan merasa bahwa dirinya akan ditimpa suatu kejadian yang buruk. Kecemasan yang pada anak pre sirkumsisi akan menyebabkan perangsangan sistem saraf otonom dan rasa takut (stressor) akan direspon oleh medulla adrenal yang akan merangsang saraf simpatik lalu menghasilkan hormon ephineprin yang menyebabkan jantung berdetak lebih cepat Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kecemasan pada anak pre sirkumsisi.Metode : Jenis penelitian Deskriptif Sampel penelitian sebanyak 32 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Analisa data dilakukan dengan uji univariat.Hasil : Hasil penelitian menunjukan gambaran tingkat kecemasan ringan yaitu 16%, kecemasan sedang sebesar 38% dan kecemasan berat sebesar (47%). Kesimpulan : Bahwa gambaran kecemasan pada anak pre sirkumisisi Di Rumah Sunat Modern Kemalang Klaten paling tinggi menunjukan tingkat kecemasan berat. Kata kuci: Sirkumsisi, Kecemasan,Anak
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN MINAT MENJADI NURSEPRENEUR PADA MAHASISWA KEPERAWATAN SAHID SURAKARTA
Tesalonika, Tesalonika;
Herawati, Vitri Dyah;
Sutrisno, Sutrisno
Jurnal Ilmu Keperawatan Indonesia (JIKI) Vol. 17 No. 2 (2024): Jurnal Ilmu Keperawatan Vol 17 No 2 Oktober 2024
Publisher : Universitas Sahid Surakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Nursepreneurship secara bahasa berarti sesuatu mengenai aktivitas entrepreneurship yang dikaitkan dengan perawat atau bidang keperawatan. Secara terminologi, kata dasar dari nursepreneurship ialah nurse preneur berasal dari dua suku kata yaitu nurse (perawat) dan entrepreneurship. Perubahan dunia keperawatan yang di harapkan harus disesuaikan dengan keadaan dan lingkungan sosial di Indonesia. Namun, perubahan tersebut bukanlah perkara mudah. Jalan menanjak penuh tantangan harus dihadapi bahkan Ketika memulai menjalani perubahan tersebut. Jumlah mahasiswa yang mengambil keperawatan sebagai pilihan dalam melanjutkan pendidikan mengalami peningkatan. Hal ini juga dibuktikan dengan banyaknya pendidikan keperawatan di Indonesia dengan jumlah institusi Pendidikan D3 kep (poltekes dan non poltekes) tahun 2009 adalah 351 institusi dengan jumlah lulusan D3 keperawatan dari poltekes dan nonpoltekes 25.517 (pusdiknakes,2008). Dan Institusi pendidikan S1 keperawatan negeri dan swasta berjumalah 305 institusi dengan jumlah lulusan S1 keperawatan pertahun diperkirakan 15.250 orang. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan minat menjadi Nursepreneur pada mahasiswa keperawatan Universitas Usahid Surakarta. Metode: Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deksriptif kolerasinal dengan pendekatan kuantitatif, dengan desain penelitian cross sectional. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan total sampling dengan mengambil seluruh populasi yaitu 40 orang/responden. Instrument penelitian yang digunakan untuk mengukur dan mengobservasi adalah kuesioner. Hasil: Hasil uji statistik di dapatkan nilai koefisien korelasi = 0,978 yang artinya bernilai positif yaitu hubungan kedua variabel searah. Untuk nilai (P-Value) didapatkan nilai 0,004 maka hipotesis diterima yaitu terdapat hubungan dukungan keluarga secara signifikan dengan minat menjadi Nursepreneur. Kesimpulan: Ada hubungan dukungan keluarga dengan minat menjadi nurseprenuer
EFEKTIFITAS TERAPI HOLISTIK TERHADAP TINGKAT STRES PADA REMAJA SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN BUNUH DIRI
Indriyati, Indriyati;
Herawati, Vitri Dyah;
Eriyanti, Etty
Jurnal 'Aisyiyah Medika Vol 10, No 1: Februari 2025 Jurnal 'Aisyiyah Medika
Publisher : stikes 'aisyiyah palembang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36729/jam.v10i1.1308
Latar belakang : Usia remaja merupakan masa transisi dari anak-anak menjadi dewasa. Pada fase ini remaja sering berperilaku aneh ketika sedang stres. Dimana mekanisme koping remaja belum matang dan ini bisa mempengaruhi kemampuan remaja dalam memecahkan masalah menjadi lebih buruk. Ketidakmampuan memecahkan masalah pada remaja yang berakhir dengan percobaan bunuh diri. Tujuan: penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas terapi holistik terhadap tingkat stres pada remaja sebagai upaya pencegahan bunuh diri Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian experimen semu (quasi experimen) dengan rancangan one group pretest dan postest. Populasi dan sampel dalam penelitian ini sebanyak 36 remaja di Karangtaruna RW II Desa Gajahan, Colomadu, Karanganyar. Teknik sampel adalah total sampling. Penelitian ini telah dilakukan di Karangtaruna Desa Gajahan, Colomadu, Karanganyar pada tanggal 15-23 November 2024. Uji normalitas data menggunakan Shapiro-Wilk, sedangkan analisa data menggunakan uji wilcoxon. Hasil: Ada pengaruh yang signifikan antara pre dan post dilakukan terapi holistik terhadap tingkat stres pada remaja sebagai upaya pencegahan bunuh diri dengan nilai p value 0,000. Saran: Dapat mensosialisasikan manajemen stres kepada remaja untuk mengelola stres dengan cara adaptif. Kata kunci : terapi holistik, stres, bunuh diri, remaja
The interaction between cigarette smoking on the incidence of hypertension among adolescents
Hidayat, Tin Kumalasari;
Herawati, Vitri Dyah;
Suwarni, Anik
JOURNAL OF Mental Health Concerns Vol. 4 No. 3 (2025): October Edition 2025
Publisher : Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerjasama dengan Unit Penelitian dan Pengabdian Kep Akademi Keperawatan Baitul Hikmah
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.56922/mhc.v4i3.1345
Background: Hypertension is a non-communicable disease known as the "silent killer" because it often has no symptoms but can lead to serious complications such as stroke, heart failure, and kidney disease. The prevalence of hypertension in adolescents is increasing, and one contributing risk factor is smoking. Cigarettes contain harmful substances such as nicotine, tar, and carbon monoxide, which can damage the cardiovascular system and trigger increased blood pressure. Purpose: To determine the correlation between cigarette smokings and the incidence of hypertension in adolescents in Mojo Wetan Village at Sragen Regency. Method: A quantitative approach with a descriptive correlation and cross-sectional design. The population of this study was all male adolescents aged 15– 24 years who had a cigarette smoking in Mojo Wetan Village. The sample size was 39 respondents, selected using a total sampling technique. Data were collected using a cigarette smokings questionnaire and a calibrated needle sphygmomanometer. Data were analysed univariately and bivariately using Kendall's Tau test. Results: The majority of respondents had a moderate cigarette smoking (43.6%), and most were in the normal blood pressure category (59%). The Kendall's Tau test showed a significant association between cigarette smokings and the incidence of hypertension in adolescents (p-value = 0.002) with a correlation coefficient of 0.406. Conclusion: There is a significant correlation between cigarette smokings and the incidence of hypertension in adolescents in Mojo Wetan Village. The higher the cigarette smoking, the greater the likelihood of adolescents experiencing pre-hypertension or hypertension. Keywords: Adolescents; Hypertension; Cigarette Smoking.
Pengaruh diaphragmatic breathing exercises terhadap saturasi oksigen (SpO2) pada pasien tuberculosis
Sutrisno, Sutrisno;
Herawati, Vitri Dyah
JOURNAL of Public Health Concerns Vol. 5 No. 4 (2025): JOURNAL of Public Health Concerns
Publisher : Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerja sama dengan: Unit Penelitian dan Pengabdian Kep Akademi Keperawatan Baitul Hikmah
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.56922/phc.v5i4.1009
Background: Tuberculosis (TB) is an infectious disease caused by the bacteria Mycobacterium Tuberculosis. The infection that occurs can cause symptoms of shortness of breath due to the part of the lung that is attacked by the disease collapsing. Symptoms of shortness of breath that occur can occur due to decreased oxygen saturation in the blood. One intervention to reduce shortness of breath and increase oxygen saturation in TB patients is diaphragmatic breathing exercises. This action is related to the diaphragm muscle which is the partition between the chest and stomach which experiences expansion or tension when air enters the lungs.. This exercise can increase the strength of the diaphragm muscle which is the main muscle of respiration. Purpose: To determine the effect of diaphragmatic breathing exercises on oxygen saturation in TB patients. Method: Pre-experimental quantitative research with one group pretest and posttest design. The population in this study were outpatients at the Ngawi Health Center. With the quota sampling technique, 26 TB patients were selected as respondents. The intervention was carried out in the form of diaphragmatic breathing exercises. The accumulation of data was tested for normality with the Shapiro-Wilk test and analyzed with the Wilcoxon-rank test which looked at the effect of diaphragmatic breathing exercises on oxygen saturation (SpO2). Results: The average age of respondents was 43.6 years with an age range of 19-65 years and most of the respondents were in the age range of 19-44 years, namely 12 (46.2%). The majority of respondents were male, namely 16 people (61.5%) and most respondents had an elementary school education level, namely 9 people (34.6%). Based on the Wilcoxon rank test on the pre-test data against the post-test, the oxygen saturation value (SpO2) was 2.66, IK95% = 91.04-93.45 and pValue = 0.001. Conclusion: Based on the research conducted, it shows that with regular diaphragmatic breathing exercises will help TB sufferers have better respiratory muscles so that indirectly it can improve lung performance. Better lung performance will reduce complaints of shortness of breath which is indicated by one of them by increasing oxygen saturation. Keywords: Diaphragmatic breathing exercises; Oxygen saturation; Tuberculosis Pendahuluan: Tuberculosis (TBC) merupakan suatu penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tuberculosis. Infeksi yang terjadi dapat mengakibatkan gejala sesak akibat bagian paru yang terserang penyakit mengalami kolaps. Gejala sesak napas yang terjadi bisa terjadi karena penurunan saturasi oksigen pada darah. Salah satu intervensi untuk mengurangi sesak napas dan meningkatkan saturasi oksigen pasien TBC adalah dengan diaphragmatic breathing exercises. Tindakan ini berkaitan dengan otot diafragma yang menjadi sekat pemisah antara dada dan perut yang mengalami pengembangan atau penegangan saat udara masuk ke paru-paru. Latihan ini dapat meningkatkan kekuatan otot diafragma yang merupakan otot utama pernapasan. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh latihan pernafasan diafragma (diaphragmatic breathing exercises) terhadap saturasi oksigen pada penderita TBC. Metode: Penelitian kuantitatif pre-eksperimental dengan one group pretest and posttest design. Populasi pada penelitian ini adalah pasien rawat jalan di Puskesmas Ngawi. Dengan teknik quota sampling mendapatkan 26 orang penderita TBC untuk menjadi responden. Intervensi dilakukan berupa latihan pernapasan diafragma (diaphragmatic breathing exercises). Akumulasi data di uji normalitas dengan uji Saphiro-wilk dan di analisa dengan uji Wilcoxon-rank yang melihat pengaruh latihan pernapasan diafragma (diaphragmatic breathing exercises) terhadap saturasi oksigen (SpO2). Hasil: Mendapatkan rata-rata usia responden adalah 43.6 tahun dengan rentang usia 19 – 65 tahun dan sebagian besar usia responden berada di rentang usia19-44 tahun yaitu sebanyak 12 (46.2%). Mayoritas jenis kelamin responden adalah laki-laki yaitu sebanyak 16 orang (61.5%) dan sebagian besar responden memiliki tingkat pendidikan SD yaitu sebanyak 9 orang (34.6%). Berdasarkan uji Wilcoxon rank pada data pre-test terhadap post-test mendapatkan nilai saturasi oksigen (SpO2) sebesar 2.66, IK95%=91.04-93.45 dan pValue=0.001. Simpulan: Berdasarkan penelitian yang dilakukan menunjukan bahwa dengan latihan pernapasan diafragma secara rutin akan membantu penderita TBC memiliki otot pernapasan yang lebih baik sehingga secara tidak langsung dapat meningkatkan kinerja paru-paru. Kinerja paru-paru yang lebih baik akan mengurangi keluhan sesak napas yang ditunjukan salah satunya dengan peningkatan saturasi oksigen.