Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

STUDI KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION DITINJAU DARI HASIL BELAJAR IPA SISWA Purnamayanti, Dewa Ayu Dewi; Suardana, I Nyoman; Selamet, Kompyang
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sains Indonesia (JPPSI) Vol 2, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (460.805 KB) | DOI: 10.23887/jppsi.v2i1.17221

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan perbedaan hasil belajar IPA antara siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD). Penelitian ini merupakan eksperimen semu dengan desain non-equivalent pretest-posttest control group design. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 6 Singaraja tahun ajaran 2017/2018 yang berjumlah 357 siswa. Sampel penelitian berjumlah 57 siswa yang diambil dengan teknik cluster random sampling sebanyak dua kelas yaitu siswa kelas VIII A2 sebagai kelas eksperimen I yang menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan siswa kelas VIII B10 sebagai kelas eksperimen II yang menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Objek dalam penelitian ini adalah hasil belajar. Data hasil belajar IPA dikumpulkan dengan instrumen soal pilihan ganda. Data hasil belajar IPA siswa dianalisis secara deskriptif dan menggunakan uji ANCOVA satu jalur dengan taraf signifikansi 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar IPA antara siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Hasil belajar IPA siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT lebih baik dibandingkan model kooperatif tipe STAD. Hal ini dibuktikan dari nilai rata-rata posttest pada kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II secara beturut-turut yaitu sebesar 81 dan 52,7.
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP IPA SISWA SMP Septiari, Ni Kadek Dewi; Suardana, I Nyoman; Selamet, Kompyang
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sains Indonesia (JPPSI) Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (840.976 KB) | DOI: 10.23887/jppsi.v1i1.21917

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis efektivitas model pembelajaran inkuiri terbimbing dalam meningkatkan pemahaman konsep IPA siswa. Penelitian eksperimen semu ini menggunakan rancangan nonequivalent pretest-posttest control group design. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Sukasada tahun ajaran 2017/2018 yang berjumlah 106 orang yang tersebar ke dalam empat kelas. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas VIII A dan VIII B yang dipilih dengan teknik cluster random sampling. Siswa kelas VIII A dibelajarkan dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing sedangkan kelas VIII B dibelajarkan dengan model pembelajaran langsung. Data tes pemahaman konsep dikumpulkan dan dianalisis dengan menggunakan uji ANCOVA satu jalur dengan taraf signifikansi 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman konsep IPA siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing lebih tinggi dibandingkan siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran langsung dengan skor rata-rata posttest secara berturut-turut sebesar 76,4 dan 58,3.
PROFIL LITERASI SAINS SISWA SMP MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LEVELS OF INQUIRY Mijaya, Ni Putu Anggi Putri; Sudiatmika, Anak Agung Istri Agung Rai; Selamet, Kompyang
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sains Indonesia (JPPSI) Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.184 KB) | DOI: 10.23887/jppsi.v2i2.19385

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan literasi sains siswa SMP setelah diterapkan model pembelajaran Levels of Inquiry. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif-deskriptif dengan rancangan one group pretest-posttest design. Populasi penelitian yaitu seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Singaraja. Sampel penelitian menggunakan teknik cluster random sampling dan diperoleh sejumlah 31 siswa kelas VIII B3. Data penelitian adalah data peningkatan literasi sains siswa yang dikumpulkan dengan pemberian instrumen tes literasi sains sejumlah 20 butir soal tes pilihan ganda diperluas. Data peningkatan literasi sains dan peningkatan setiap aspek kompetensi literasi sains dianalisis secara kuantitatif dan dideskripsikan berdasarkan kualifikasi N-gain score ternormalisasi. Adapun data pengetahuan awal (pretest) dan literasi sains (posttest) dianalisis secara kuantitatif dan dideskripsikan berdasarkan kualifikasi penilaian acuan patokan (PAP). Kesimpulan hasil penelitian yaitu (1) peningkatan literasi sains memperoleh kualifikasi sedang (<g>=0,33), (2) ditinjau dari peningkatan setiap aspek kompetensi literasi sains yaitu aspek menjelaskan fenomena ilmiah memperoleh kualifikasi rendah (<g>=0,23), aspek mengevaluasi dan merancang penyelidikan ilmiah memperoleh kualifikasi rendah (<g>=0,17) dan aspek menginterpretasikan data dan bukti secara ilmiah memperoleh kualifikasi sedang (<g>= 0,39).
Analisis Kebutuhan Bahan Ajar Mata Kuliah Etnosains Bagi Calon Guru IPA Sarini, Putri; Selamet, Kompyang
Prosiding Seminar Nasional MIPA Vol 8 (2018): PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA UNDIKSHA 2018
Publisher : Prosiding Seminar Nasional MIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kebutuhan bahan ajar mata kuliah Etnosains untuk mahasiswa Program Studi S1 Pendidikan IPA Universitas Pendidikan Ganesha. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, angket analisis kebutuhan, dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) bahan ajar yang digunakan kurang relevan dengan etnosains Bali; dan (2) kesulitan mahasiswa menemukan sumber belajar yang sesuai dengan mata kuliah etnosains. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa perlu dilakukan pengembangan bahan ajar untuk Mata Kuliah Etnosains di Program Studi S1 Pendidikan IPA Universitas Pendidikan Ganesha.Katakunci: analisis kebutuhan, bahan ajar, etnosains
PENGARUH PETA KONSEP DALAM MODEL LEARNING CYCLE 5E TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA SMP Dewi, Kadek Dian Mulya; Suardana, I Nyoman; Selamet, Kompyang
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sains Indonesia (JPPSI) Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : Jurusan Fisika dan Pengajaran IPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jppsi.v3i1.24617

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis perbedaan hasil belajar IPA antara siswa yangdibelajarkan menggunakan peta konsep dalam model Learning Cycle 5E dan siswayang dibelajarkan tanpa menggunakan peta konsep dalam model Learning Cycle 5E. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu dengan rancangan pretest-posttest non equivalent control group design . Populasi dalam penelitian iniadalah seluruh kelas VIII SMP Negeri 3 Mengwi tahun ajaran 2018/2019 yang terdiri dari 395 siswa yang terseba r ke dalam 12 kelas. Sampel dipilih menggunakan teknik cluster random sampling sebanyak dua kelas yaitu siswa kelas VIIID sebagai kelas eksperimen yang dibelajarkan menggunakan peta konsep dalam model Learning Cycle 5E dan siswa kelas VIIIE sebagai kelas k ontrol yang dibelajarkan tanpa menggunakan peta konsep dalam model Learning Cycle 5E . Data penelitian ini adalah hasil belajar IPA siswa yang dikumpulkan menggunakan tes hasil belajar IPA berupa pilihan ganda sebanyak 25 butir. Data hasil belajar IPA siswa dianalisis menggunakan teknik analisis statistik deskriptif dan statistik inferensial. Statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan perolehan gain score ternormalisasi hasil belajar IPA siswa, sedangkan statistik inferensial digunakan untuk menguj i hipotesis penelitian menggunakan uji t independent sample t test ) dengan taraf signifikan 0,05. Kesimpulan hasil penelitian yaitu, terdapat perbedaan signifikan antara siswa yang dibelajarkan menggunakan petakonsep dalam model Learning Cycle 5E dan sis wa yang dibelajarkan tanpamenggunakan peta konsep dalam model Learning Cycle 5E . Perolehan gain scoreternormalisasi pada siswa yang dibelajarkan menggunakan peta konsep dalam model Learning Cycle 5E sebesar 0,65 dan siswa yang dibelajarkan tanpa mengguna kan peta konsep dalam model Learning Cycle 5E sebesar 0,54
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING PADA POKOK BAHASAN GETARAN DAN GELOMBANG Purohita, I Gusti Ayu Agung Mas; Suardana, I Nyoman; Selamet, Kompyang
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sains Indonesia (JPPSI) Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : Jurusan Fisika dan Pengajaran IPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jppsi.v3i1.24618

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengembangkan dan mendeskripsikan perangkat pembelajaran discovery learning pada pokok bahasan getaran dan gelombang. Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development) menurut Borg dan Gall. Penelitian ini dilaksanakan sampai tahap validasi ahli dan praktisi serta uji keterbacaan. Data hasil penelitian ini meliputi karakteristik perangkat pembelajaran, data hasil validitas perangkat pembelajaran dan tingkat keterbacaan. Data hasil penelitian yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Karakteristik perangkat pembelajaran yang dikembangkan adalah sebagai berikut. (1) Pembelajaran dimulai dengan memberikan stimulasi atau memberikan rangsangan kepada siswa dalam kegiatan pembelajaran melalui pengamatan pada fenomena yang disajikan dan siswa diminta untuk menguraikan fenomena tersebut, (2) merumuskan masalah terkait informasi awal atau fenomena yang telah disajikan, (3) mengumpulkan informasi untuk menjawab rumusan masalah, (4) melakukan kegiatan mengolah data atau analisis data, (5) menarik kesimpulan dan mengkomunikasikan hasil yang didapatkan. Perangkat pembelajaran yang kembangkan ditinjau dari aspek kevalidan termasuk kategori sangat valid dapat dilihat dari nilai rata-rata angket validasi ahli dan validasi praktisi pada setiap komponen perangkat yang dikembangkan yaitu pada silabus dan RPP didapatkan rata-rata dengan skor 3,93 sedangkan untuk LKS mendapat skor rata-rata 3,95 dan instrumen penilaian mendapatkan skor rata-rata 3,96. Tingkat keterbacaan perangkat pembelajaran discovery learning tergolong dalam kategori sangat baik, dapat dilihat dari nilai rata-rata keterbacaan yaitu, 75% siswa menyatakan bahwa lembar kerja siswa (LKS) yang dikembangkan sangat baik dan 25% baik sedangkan pada instrumen penilaian siswa menyatakan 72% sangat baik dan 28% baik. Dengan demikian perangkat pembelajaran discovery learning yang telah dikembangkan sudah valid dan dapat digunakan.
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING PADA POKOK BAHASAN GETARAN DAN GELOMBANG Purohita, I Gusti Ayu Agung Mas; Suardana, I Nyoman; Selamet, Kompyang
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sains Indonesia (JPPSI) Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jppsi.v3i1.24618

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengembangkan dan mendeskripsikan perangkat pembelajaran discovery learning pada pokok bahasan getaran dan gelombang. Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development) menurut Borg dan Gall. Penelitian ini dilaksanakan sampai tahap validasi ahli dan praktisi serta uji keterbacaan. Data hasil penelitian ini meliputi karakteristik perangkat pembelajaran, data hasil validitas perangkat pembelajaran dan tingkat keterbacaan. Data hasil penelitian yang diperoleh dianalisis secara deskriptif. Karakteristik perangkat pembelajaran yang dikembangkan adalah sebagai berikut. (1) Pembelajaran dimulai dengan memberikan stimulasi atau memberikan rangsangan kepada siswa dalam kegiatan pembelajaran melalui pengamatan pada fenomena yang disajikan dan siswa diminta untuk menguraikan fenomena tersebut, (2) merumuskan masalah terkait informasi awal atau fenomena yang telah disajikan, (3) mengumpulkan informasi untuk menjawab rumusan masalah, (4) melakukan kegiatan mengolah data atau analisis data, (5) menarik kesimpulan dan mengkomunikasikan hasil yang didapatkan. Perangkat pembelajaran yang kembangkan ditinjau dari aspek kevalidan termasuk kategori sangat valid dapat dilihat dari nilai rata-rata angket validasi ahli dan validasi praktisi pada setiap komponen perangkat yang dikembangkan yaitu pada silabus dan RPP didapatkan rata-rata dengan skor 3,93 sedangkan untuk LKS mendapat skor rata-rata 3,95 dan instrumen penilaian mendapatkan skor rata-rata 3,96. Tingkat keterbacaan perangkat pembelajaran discovery learning tergolong dalam kategori sangat baik, dapat dilihat dari nilai rata-rata keterbacaan yaitu, 75% siswa menyatakan bahwa lembar kerja siswa (LKS) yang dikembangkan sangat baik dan 25% baik sedangkan pada instrumen penilaian siswa menyatakan 72% sangat baik dan 28% baik. Dengan demikian perangkat pembelajaran discovery learning yang telah dikembangkan sudah valid dan dapat digunakan.
PENGARUH PETA KONSEP DALAM MODEL LEARNING CYCLE 5E TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA SMP Dewi, Kadek Dian Mulya; Suardana, I Nyoman; Selamet, Kompyang
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sains Indonesia (JPPSI) Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jppsi.v3i1.24617

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis perbedaan hasil belajar IPA antara siswa yangdibelajarkan menggunakan peta konsep dalam model Learning Cycle 5E dan siswayang dibelajarkan tanpa menggunakan peta konsep dalam model Learning Cycle 5E. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu dengan rancangan pretest-posttest non equivalent control group design . Populasi dalam penelitian iniadalah seluruh kelas VIII SMP Negeri 3 Mengwi tahun ajaran 2018/2019 yang terdiri dari 395 siswa yang terseba r ke dalam 12 kelas. Sampel dipilih menggunakan teknik cluster random sampling sebanyak dua kelas yaitu siswa kelas VIIID sebagai kelas eksperimen yang dibelajarkan menggunakan peta konsep dalam model Learning Cycle 5E dan siswa kelas VIIIE sebagai kelas k ontrol yang dibelajarkan tanpa menggunakan peta konsep dalam model Learning Cycle 5E . Data penelitian ini adalah hasil belajar IPA siswa yang dikumpulkan menggunakan tes hasil belajar IPA berupa pilihan ganda sebanyak 25 butir. Data hasil belajar IPA siswa dianalisis menggunakan teknik analisis statistik deskriptif dan statistik inferensial. Statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan perolehan gain score ternormalisasi hasil belajar IPA siswa, sedangkan statistik inferensial digunakan untuk menguj i hipotesis penelitian menggunakan uji t independent sample t test ) dengan taraf signifikan 0,05. Kesimpulan hasil penelitian yaitu, terdapat perbedaan signifikan antara siswa yang dibelajarkan menggunakan petakonsep dalam model Learning Cycle 5E dan sis wa yang dibelajarkan tanpamenggunakan peta konsep dalam model Learning Cycle 5E . Perolehan gain scoreternormalisasi pada siswa yang dibelajarkan menggunakan peta konsep dalam model Learning Cycle 5E sebesar 0,65 dan siswa yang dibelajarkan tanpa mengguna kan peta konsep dalam model Learning Cycle 5E sebesar 0,54
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL REACT TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP FISIKA DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS VIII SMP Selamet, Kompyang
Prosiding Seminar Nasional MIPA 2015: PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA UNDIKSHA 2015
Publisher : Prosiding Seminar Nasional MIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh model pembelajaran kontekstual relating, experiencing, applying, cooperating, transferring (REACT) terhadap pemahaman konsep fisika dan keterampilan proses sains. Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan rancangan pretest and posttest control group design. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP PGRI 9 Denpasar tahun pelajaran 2012/2013. Pengambilan sampel penelitian dilakukan dengan teknik group random sampling. Data yang diperoleh dianalisis dengan statistik deskriptif dan MANOVA satu jalur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pemahaman konsep fisika dan keterampilan proses sains antara kelompok siswa yang belajar dengan model pembelajaran kontekstual REACT dan kelompok siswa yang belajar dengan model pembelajaran konvensional (F=25,715; p<0,05). Jadi dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kontekstual REACT berpengaruh terhadap pemahaman konsep fisika dan keterampilan proses sains. Implikasinya dalam pembelajaran adalah supaya siswa dapat mengembangkan pemahaman konsep fisika dan keterampilan proses sains dengan maksimal, diperlukan sebuah pembelajaran yang menekankan kebermaknaan dan pengalaman hidup, salah satunya melalui model pembelajaran kontekstual REACT.Kata kunci: Pembelajaran kontekstual REACT, pemahaman konsep fisika, keterampilan proses sainsAbstractThis study aimed to analyze the effect of contextual teaching and learning relating, experiencing, applying, cooperating, and transferring (REACT) model on the understanding of physics concepts and science process skills. The study was quasi-experimental with pretest and posttest control group design. The subjects were eighth grade students of SMP PGRI 9 Denpasar academic year 2012/2013. Sampling of the research was conducted by group random sampling technique. Data were analyzed with descriptive statistics and MANOVA one lane. The results showed that there are differences in understanding of physics concepts and science process skills among groups of students who study with contextual teaching and learning REACT model and groups of students who are learning with conventional learning model (F = 25,715; p<0,05). So the conclusion is the contextual teaching and learning REACT model affect the understanding of physics concepts and science process skills. The implication in learning is that students can develop their understanding of physics concepts and science process skills to the maximum, required a learning study that emphasizes the meaningfulness of learning and life experiences, one of them through contextual teaching and learning REACT model.Keywords: Contextual teaching and learning REACT, understanding of physics concept, science process skills
ANALISIS KONTRIBUSI KESIGAPAN BELAJAR DAN METODE BELAJAR SISWA SMP TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA PEMBELAJARAN JARAK JAUH Sitohang, Elsa Octavia; Suardana, I Nyoman; Selamet, Kompyang
Jurnal IPA Terpadu Vol 4, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/ipaterpadu.v4i2.18923

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis kontribusi kesigapan belajar dan metode belajar siswa SMP terhadap hasil belajar IPA pada pembelajaran jarak jauh. Jenis penelitian adalah ex post facto yang bersifat korelasional. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas IX SMP Negeri 2 Seririt Tahun Pelajaran 2020/2021 yang berjumlah 194 siswa. Sampel penelitian berjumlah 130 siswa yang diambil menggunakan teknik proportional random sampling. Data kesigapan belajar dan metode belajar dikumpulkan menggunakan metode kuesioner sedangkan data hasil belajar dikumpulkan dengan metode tes. Analisis data menggunakan analisis korelasi dan analisis regresi dengan taraf signifikansi 0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang positif dan signifikan antara kesigapan belajar dan metode belajar secara simultan dengan hasil belajar IPA dengan angka signifikansi lebih kecil dari 0,05, koefisien korelasi sebesar 0,95 kategori sangat kuat, dan persamaan regresi yaitu Y Ì‚ = 29,040 + 0,246X1 + 0,698X2. Kesigapan belajar dan metode belajar juga berkontribusi secara positif terhadap hasil belajar IPA dengan hasil sumbangan efektif (SE) kedua prediktor terhadap variabel kriterium yaitu sebesar 90,5%.