Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra

Re-Examing the Indonesian Language Pragmatic Abilities of Students Majoring in Hospitality as a Basis for Exploring Students' Intercultural Abilities in Japanese Devita Widyaningtyas Yogyanti; Dwi Iswahyuni; Angela Bayu Pertama Sari
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 9 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v9i2.3036

Abstract

This research focuses on the intercultural competence of Japanese language students majoring in hospitality at three vocational schools in Yogyakarta. To be able to find out students' intercultural competence, a contrastive analysis method is used regarding politeness strategies in the context of greeting guests, asking the guest's name, asking for general information, rejecting the guest's wishes, asking for something from the guest and confirming. There are three things compared in this research, namely, politeness strategies in Indonesian sentences made by students, politeness strategies in Japanese sentences from native Japanese and the suitability of Indonesian translations into Japanese made by students. Brown and Levenson's face-threatening act (FTA) management theory was used as the theoretical basis for this research. The research results show that politeness strategies in the mother tongue do influence how students translate. In general, there are many similarities in strategies between Indonesian and Japanese regarding politeness strategies in the hospitality context. The similarity of these strategies will make it easier for students to achieve intercultural competence. It is just that a lack of linguistic ability still causes pragmalingustic failure and sociopragmatic failure. Furthermore, the difference in strategy is that the use of bald on record in Indonesian produces a bald on record translation in Japanese, which causes sociopragmatic failure.
Metakognitif sebagai Strategi Belajar Mahasiswa dengan Kemahiran Bahasa Inggris yang Tinggi pada Jurusan Sistem Informasi Angela Bayu Pertama Sari; Nur Amalia Solikhah; Cindyra Galuh Wardani
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 10 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v10i2.3166

Abstract

Penelitian ini mengidentifikasi strategi metakognitif sebagai strategi yang paling dominan digunakan oleh mahasiswa jurusan Sistem Informasi dengan kemahiran bahasa Inggris yang tinggi. Peneliti menggunakan metodologi deskriptif kualitatif dengan melibatkan 16 responden, yaitu mahasiswa pada jurusan Sistem Informasi yang mempunyai tingkat kemahiran bahasa Inggris yang tinggi. Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data primer adalah kuesioner SILL (Strategy Inventory for Language Learning). Hasil penelitian mengungkapkan bahwa ada empat strategi metakognitif yang secara menonjol dilakukan dalam praktik belajar bahasa Inggris oleh para responden tersebut. Keempat strategi tersebut memiliki persentase tingkat “sering” dalam pemakaian di atas 80%. Pertama, pembelajar bahasa Inggris mencurahkan perhatian ketika seseorang berbicara bahasa Inggris. Kedua, pembelajar bahasa Inggris mencoba menemukan sebanyak mungkin cara untuk mempraktikkan kemampuan bahasa Inggris yang mereka miliki. Ketiga, pembelajar bahasa Inggris menyadari kesalahan dalam berbahasa Inggris dan menggunakan informasi tersebut untuk meningkatkan kemampuannya. Keempat, pembelajar bahasa Inggris mencoba mencari tahu cara-cara untuk meningkatkan kompetensi bahasa Inggri yang mereka miliki. Namun, penelitian ini menemukan bahwa perencanaan jadwal untuk belajar bahasa Inggris menjadi strategi metakognitif yang jarang diterapkan oleh mahasiswa tersebut yang ditunjukkan dengan persentase “sering” hanya 6%. Untuk meningkatkan validitas temuan, penelitian mendatang disarankan untuk memperluas cakupan sampel responden agar lebih representatif. Oleh karena itu, penelitian selanjutnya dapat memberikan wawasan lebih komprehensif terkait strategi metakognitif dalam konteks belajar bahasa Inggris bagi mahasiswa Sistem Informasi dengan kemahiran bahasa Inggris yang tinggi.
Metakognitif sebagai Strategi Belajar Mahasiswa dengan Kemahiran Bahasa Inggris yang Tinggi pada Jurusan Sistem Informasi Sari, Angela Bayu Pertama; Solikhah, Nur Amalia; Wardani, Cindyra Galuh
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 10 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v10i2.3166

Abstract

Penelitian ini mengidentifikasi strategi metakognitif sebagai strategi yang paling dominan digunakan oleh mahasiswa jurusan Sistem Informasi dengan kemahiran bahasa Inggris yang tinggi. Peneliti menggunakan metodologi deskriptif kualitatif dengan melibatkan 16 responden, yaitu mahasiswa pada jurusan Sistem Informasi yang mempunyai tingkat kemahiran bahasa Inggris yang tinggi. Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data primer adalah kuesioner SILL (Strategy Inventory for Language Learning). Hasil penelitian mengungkapkan bahwa ada empat strategi metakognitif yang secara menonjol dilakukan dalam praktik belajar bahasa Inggris oleh para responden tersebut. Keempat strategi tersebut memiliki persentase tingkat “sering” dalam pemakaian di atas 80%. Pertama, pembelajar bahasa Inggris mencurahkan perhatian ketika seseorang berbicara bahasa Inggris. Kedua, pembelajar bahasa Inggris mencoba menemukan sebanyak mungkin cara untuk mempraktikkan kemampuan bahasa Inggris yang mereka miliki. Ketiga, pembelajar bahasa Inggris menyadari kesalahan dalam berbahasa Inggris dan menggunakan informasi tersebut untuk meningkatkan kemampuannya. Keempat, pembelajar bahasa Inggris mencoba mencari tahu cara-cara untuk meningkatkan kompetensi bahasa Inggri yang mereka miliki. Namun, penelitian ini menemukan bahwa perencanaan jadwal untuk belajar bahasa Inggris menjadi strategi metakognitif yang jarang diterapkan oleh mahasiswa tersebut yang ditunjukkan dengan persentase “sering” hanya 6%. Untuk meningkatkan validitas temuan, penelitian mendatang disarankan untuk memperluas cakupan sampel responden agar lebih representatif. Oleh karena itu, penelitian selanjutnya dapat memberikan wawasan lebih komprehensif terkait strategi metakognitif dalam konteks belajar bahasa Inggris bagi mahasiswa Sistem Informasi dengan kemahiran bahasa Inggris yang tinggi.