Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

Tinjauan kesiapan mitigasi bencana non-struktural dalam menghadapi bencana tsunami di kawasan pesisir Kecamatan Kuta Difa Ayu Balqist Ramadhani; Nur Miladan; Kusumastuti Kusumastuti
Region : Jurnal Pembangunan Wilayah dan Perencanaan Partisipatif Vol 18, No 1 (2023)
Publisher : Regional Development Information Center, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/region.v18i1.53767

Abstract

Kecamatan Kuta memiliki beragam destinasi wisata di Pulau Bali yang mendunia, berdekatan dengan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai menjadikan kawasan ini sebagai salah satu titik vital dalam perekonomian Indonesia. Akan tetapi, letak Pulau Bali pada zona subduksi (tumbukan) menjadikan kawasan ini memiliki risiko bencana tsunami tinggi sehingga diperlukan adanya upaya mitigasi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kesiapan upaya mitigasi bencana non-struktural tsunami di Kecamatan Kuta. Metode kuantitatif dengan teknik analisis berupa teknik analisis spasial, teknik analisis deskriptif, dan teknik analisis skoring, digunakan untuk mengukur hal tersebut. Data yang digunakan adalah data regulasi yang mengatur bencana tsunami, data penggunaan lahan yang berbasis pada mitigasi tsunami, dan data sosialisasi terkait mitigasi bencana tsunami yang diperoleh melalui pengumpulan data primer dan sekunder. Hasil menunjukan bahwa tingkat mitigasi kesiapan mitigasi bencana tsunami non-struktural di Kecamatan Kuta tergolong dalam kategori kurang siap. Hal ini disebabkan karena belum tersedianya regulasi yang mengatur kawasan bencana tsunami pada kawasan penelitian secara menyeluruh, minimnya dan belum menyeluruhnya pemberian edukasi dan sosialisasi terkait mitigasi bencana tsunami, serta kawasan masih belum sesuai dengan regulasi berbasis kawasan rawan bencana.
Hubungan Perubahan Kerapatan Vegetasi dan Bangunan terhadap Suhu Permukaan Lahan: Studi Kasus di Aglomerasi Perkotaan Surakarta Prasetyo Wibisono; Nur Miladan; Rizon Pamardhi Utomo
Desa-Kota: Jurnal Perencanaan Wilayah, Kota, dan Permukiman Vol 5, No 1 (2023)
Publisher : Urban and Regional Planning Program Faculty of Engineering Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/desa-kota.v5i1.63639.148-162

Abstract

Tingginya tingkat urbanisasi pada suatu kota menimbulkan permasalahan yang kompleks, diantaranya meningkatnya aktivitas masyarakat yang berdampak pada berkurangnya lahan vegetasi pada kawasan perkotaan. Seringkali ditemukan bahwa kerapatan vegetasi wilayah suburban lebih tinggi daripada di pusat kota. Dengan demikian, terdapat perbedaan suhu yang cukup signifikan antara wilayah suburban dan pusat kota. Hal tersebut memicu terbentuknya pulau panas di perkotaan atau yang biasa disebut Urban Heat Island (UHI). Salah satu fenomena UHI dapat dilihat di Kota Surakarta. Peningkatan perubahan tutupan lahan terbangun dan peningkatan konsentrasi aktivitas masyarakat di Kota Surakarta dapat memicu peningkatan suhu permukaan kota. Bertolak pada masalah tersebut penelitian ini berupaya mengetahui hubungan perubahan kerapatan vegetasi dan bangunan di aglomerasi perkotaan Surakarta terhadap suhu permukaan lahan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan teknik analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam rentang waktu 2000-2021, kerapatan vegetasi mengalami penurunan setiap tahunnya. Berbeda dengan kerapatan vegetasi, kerapatan bangunan pada kawasan penelitian mengalami peningkatan setiap tahunnya. Perubahan kerapatan vegetasi dan bangunan juga diikuti terjadinya peningkatan suhu sebesar 4,24°C. Hal tersebut terjadi akibat peningkatan lahan terbangun tiap tahunnya yang tidak diimbangi dengan peningkatan lahan bervegetasi sebagai peneduh dalam wilayah perkotaan. Berdasarkan analisis regresi linear berganda, diketahui bahwa adanya perubahan kerapatan vegetasi dan bangunan memiliki hubungan sedang terhadap terjadinya perubahan suhu permukaan dengan pengaruh sebesar 30,2%. Berdasarkan uji T parsial, diketahui bahwa perubahan kerapatan vegetasi dan kerapatan bangunan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap perubahan suhu permukaan secara terpisah.
Kesesuaian proses perencanaan partisipatif terhadap rencana pembangunan desa di Triharjo, Kabupaten Kulon Progo Sabila Khadijah; Kusumastuti Kusumastuti; Nur Miladan
Region : Jurnal Pembangunan Wilayah dan Perencanaan Partisipatif Vol 18, No 2 (2023)
Publisher : Regional Development Information Center, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/region.v18i2.56863

Abstract

Pembangunan desa menjadi tantangan di Indonesia dengan lebih dari 20.000 desa berada dalam status tertinggal dan sangat tertinggal berdasarkan Indeks Desa Membangun pada tahun 2019. Upaya mempercepat pembangunan desa bertujuan meningkatkan kesejahteraan serta kualitas hidup masyarakat dengan mendorong pembangunan desa agar mandiri, berketahanan, serta berkelanjutan. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa mengamanatkan agar pemerintah desa menyusun RPJMDes dengan pendekatan partisipatif. Di Kalurahan Triharjo, Kabupaten Kulonprogo, rencana pembangunan desa melalui serangkaian tahapan yang melibatkan masyarakat mulai dari identifikasi, perumusan rencana, hingga pengambilan keputusan. Penelitian ini bertujuan mengetahui kesesuaian proses penyusunan RPJM Desa di Kalurahan Triharjo terhadap pedoman perencanaan dan konsep perencanaan partisipatif. Metode penelitian campuran digunakan untuk mengungkap partisipasi masyarakat, kapasitas kelembagaan, dan forum musyawarah yang terjadi sepanjang proses perencanaan. Analisis dilakukan untuk melihat kesesuaian tahapan dan substansi penyusunan RPJMDes sebagai dokumen utama pemerintah desa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk perencanaan telah sesuai dengan pedoman pada kategori sedang. Proses perencanaan melibatkan berbagai unsur dalam masyarakat, dilaksanakan secara langsung, berkesinambungan, serta terdapat dorongan melalui musyawarah dari level teritorial paling bawah.
Pemenuhan standar layak huni infrastruktur lingkungan pada Perumnas Jeruksawit Permai di Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar Estrelita Adriana Prima Ragazza; Kusumastuti Kusumastuti; Nur Miladan
Region : Jurnal Pembangunan Wilayah dan Perencanaan Partisipatif Vol 18, No 2 (2023)
Publisher : Regional Development Information Center, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/region.v18i2.59334

Abstract

Perumahan dan permukiman merupakan kebutuhan dasar bagi masyarakat sebagai tempat tumbuh kembangnya budaya dan peradaban manusia. Perencanaan perumahan tidak hanya meliputi perencanaan dan perancangan bangunan rumah saja melainkan meliputi pula perencanaan prasarana, sarana, dan utilitas umum  yang sesuai dengan standar layak huni. Hal ini bertujuan agar lingkungan perumahan menjadi satu kesatuan fungsional dalam tata ruang fisik, kehidupan ekonomi, sosial, dan budaya. Kebijakan terkait perencanaan sarana dan prasarana lingkungan telah diatur dalam SNI 03-1733-2004 dan Kepmenkimpraswil No. 534/KPTS/M/2001. Penelitian ini bertujuan untuk menilai pemenuhan standar layak huni pada Perumnas Jeruksawit Permai yang dibangun oleh PT. Perumnas dengan target pengguna untuk masyarakat menengah ke bawah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif dengan analisis data menggunakan analisis skoring dan analisis spasial buffer. Pengumpulan data dilakukan melalui kuisioner, observasi lapangan, dan citra satelit. Hasil dari penelitian ini menunjukan Perumnas Jeruksawit Permai telah mampu memenuhi standar layak huni walaupun masih ditemukan beberapa kelemahan, seperti keterjangkauan sarana pendidikan, kebudayaan dan rekreasi, serta kualitas air bersih.
Kajian risiko bencana gempa bumi akibat aktivitas Sesar Lembang di Kabupaten Bandung Barat Farah Achyani Kinasih; Nur Miladan; Kusumastuti Kusumastuti
Region : Jurnal Pembangunan Wilayah dan Perencanaan Partisipatif Vol 18, No 2 (2023)
Publisher : Regional Development Information Center, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/region.v18i2.57232

Abstract

Kabupaten Bandung Barat merupakan bagian dari Kawasan Strategis Nasional Kawasan Perkotaan Cekungan Bandung serta memiliki potensi di bidang pariwisata. Letaknya yang berbatasan langsung dengan perkotaan menjadikan kabupaten ini memiliki angka laju pertumbuhan penduduk tertinggi pada tahun 2010-2020 di Provinsi Jawa Barat. Namun, Kabupaten Bandung Barat dilalui oleh Sesar Lembang yang terpantau mengalami aktivitas sehingga dapat memicu ancaman gempa bumi dan pada saat ini sudah memasuki fase pelepasan energi. Dengan adanya kondisi tersebut, penelitian ini mengkaji risiko bencana gempa bumi yang mungkin terjadi akibat aktivitas Sesar Lembang. Komponen risiko bencana meliputi kerawanan dan kerentanan baik kerentanan fisik, sosial, maupun ekonomi. Penelitian ini menggunakan data utama dari studi dokumen dan data pendukung dari wawancara dan observasi, kemudian dianalisis dengan teknik skoring pada unit wilayah kecamatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wilayah Kabupaten Bandung Barat terbagi dalam empat tingkatan risiko bencana. Risiko bencana tertinggi berada pada ibu kota kabupaten dan daerah wisata potensial pada bagian utara Kabupaten Bandung Barat. Area ini termasuk dalam kecamatan yang dilalui oleh jalur sesar sehingga apabila Sesar Lembang beraktivitas dan memicu gempa bumi, maka daerah ini akan merasakan intensitas guncangan yang paling besar.
Kesesuaian Kawasan Stasiun Transit Tugu Yogyakarta berdasarkan Konsep Transit Oriented Development Zhaza Az-Zahrawaani Gunawan; Nur Miladan; Bambang S Pujantiyo
Desa-Kota: Jurnal Perencanaan Wilayah, Kota, dan Permukiman Vol 5, No 2 (2023)
Publisher : Urban and Regional Planning Program Faculty of Engineering Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/desa-kota.v5i2.72195.51-66

Abstract

Transit Oriented Development (TOD) merupakan konsep pengembangan kawasan yang berorientasi pada transportasi berkelanjutan, efektif, dan efisien. TOD dinilai menjadi salah satu solusi paling efektif untuk mengatasi kemacetan. Stasiun Tugu terletak di pusat Kota Yogyakarta serta dekat dengan pusat-pusat kegiatan yang berpotensi menimbulkan kemacetan. Hal tersebut menjadikan Kawasan Stasiun Tugu berpotensi dikembangkan menjadi kawasan TOD. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai kesesuaian Kawasan Stasiun Transit Tugu berdasarkan konsep TOD. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik analisis skoring dan deskriptif untuk menghitung nilai kesesuaian kawasan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian yaitu observasi, interpretasi peta, dan studi dokumen. Fokus penelitian ini adalah mengukur kesesuaian fisik kawasan terhadap konsep TOD yang dilihat dari jalur pedestrian ramah pejalan kaki, interkoneksi jaringan jalan, guna lahan campuran, densitas kawasan, tempat parkir, ruang terbuka, dan moda angkutan umum massal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kawasan stasiun transit Tugu memiliki nilai kesesuaian 36% sehingga masuk ke dalam kategori kesesuaian sedang berdasarkan konsep TOD. Oleh karena itu, Kawasan Stasiun Transit Tugu memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan menjadi kawasan TOD. Diperlukan peningkatan, integrasi, dan pemenuhan terhadap setiap variabel konsep TOD dalam pengembangannya.
Analisis kinerja jalan pada Kawasan Pasar Lama di Jalan Kisamaun, Kota Tangerang Manisa Edelin Jingga; Nur Miladan; Bambang S. Pujantiyo
Region : Jurnal Pembangunan Wilayah dan Perencanaan Partisipatif Vol 19, No 1 (2024)
Publisher : Regional Development Information Center, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/region.v19i1.64531

Abstract

Jalan Kisamaun adalah pintu masuk menuju Kawasan Pasar Lama, Kota Tangerang yang merupakan kawasan komersial. Hal ini menjadikan Jalan Kisamaun memiliki volume lalu lintas yang tinggi dan menyebabkan penurunan tingkat pelayanan jalan sehingga munculnya kemacetan lalu lintas. Perhitungan kinerja jalan dalam menampung arus lalu lintas kendaraan menjadi hal yang penting untuk diidentifikasi dan menjadi dasar intervensi lanjutan. Metode analisis kinerja jalan menggunakan analisis kuantitatif dengan indikator yaitu arus kendaraan (Q), kapasitas jalan (C), derajat kejenuhan (Dj), dan tingkat pelayanan jalan (Level of Service). Metode pengumpulan data dilakukan dengan observasi lapangan pada jam-jam puncak. Kawasan penelitian memiliki nilai arus lalu lintas mencapai 1243,6 smp/jam. Sementara, nilai kapasitas jalan mencapai 2414 skr/jam dan nilai derajat kejenuhan mencapai 0,88. Temuan ini menunjukkan kinerjra jalan pada kelas E dengan kecepatan kendaraan kadang terhenti sehingga menyebabkan antrian panjang. Kemampuan kinerja jalan pada Jalan Kisamaun tidak sesuai dengan kebutuhan kinerja untuk pengembangan kawasan komersial. Turunnya kemampuan kinerja jalan menyebabkan adanya penumpukkan kendaraan pada jam puncak sehingga terjadinya kemacetan lalu lintas pada Kawasan Pasar Lama, Jalan Kisamaun, Kota Tangerang.
Kesesuaian rencana pola ruang terhadap risiko bencana tanah longsor di Kabupaten Boyolali Abyan Bayu Aji; Nur Miladan; Bambang S Pujantiyo
Region : Jurnal Pembangunan Wilayah dan Perencanaan Partisipatif Vol 19, No 1 (2024)
Publisher : Regional Development Information Center, Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/region.v19i1.66891

Abstract

Kabupaten Boyolali merupakan wilayah yang memiliki dataran rendah, perbukitan dan pegunungan yang dekat dengan Gunung Merapi dan Gunung Merbabu. Hal ini menjadikan Kabupaten Boyolali memiliki potensi risiko rawan bencana khususnya bencana tanah longsor. Fakta menunjukkan tidak adanya integrasi dalam perencanaan wilayah di Kabupaten Boyolali dengan kajian risiko bencana khususnya tanah longsor. Dengan adanya kondisi tersebut, penelitian ini mengkaji risiko bencana tanah longsor dan melihat kesesuaian antara kajian risiko bencana tanah longsor tersebut terhadap rencana pola ruang di Kabupaten Boyolali. Penelitian ini menggunakan pendekatan deduktif dengan metode kuantitatif yang didukung analisis skoring pembobotan serta spatial overlay. Hasil penelitian menunjukkan Kabupaten Boyolali memiliki tiga tingkatan risiko bencana. Risiko bencana tanah longsor didominasi risiko rendah dan risiko tinggi berada pada bagian barat Kabupaten Boyolali dengan pola semakin dekat dengan Gunung Merapi dan Merbabu, semakin tinggi juga risiko bencana tanah longsor. Kesesuaian rencana pola ruang terhadap risiko bencana tanah longsor memiliki persentase dominan sesuai pada kawasan risiko bencana rendah dan sesuai bersyarat pada kawasan budidaya berupa lahan terbangun, pertanian dan perkebunan. Sementara, ketidaksesuaian terdapat pada wilayah dengan risiko bencana tinggi dengan rencana pola ruang berupa kawasan permukiman dan pertanian. Penelitian ini juga mengungkap bahwa pembangunan pada rencana tata ruang menunjukkan ada kecenderungan pada kawasan risiko tinggi tanah longsor.