p-Index From 2020 - 2025
2.567
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Sapa Laut
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search
Journal : Jurnal Sapa Laut

KELIMPAHAN DAN POLA SEBARAN MAKROZOOBENTHOS DI PERAIRAN DESA OLLO SELATAN KABUPATEN WAKATOBI Nurhia, .; Ira, .; Rahmadani, .
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 6, No 1: Maret 2021
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v6i1.17556

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah: 1) untuk mengkaji karakteristik lingkungan (parameter suhu, pH tanah, sedimen/substrat, dan bahan organik sedimen) di perairan Desa Ollo Selatan kabupaten wakatobi; 2) untuk mengkaji kelimpahan dan pola sebaran makrozoobentos di perairan Desa Ollo Selatan kabupaten wakatobi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan januari – juni 2019 di Perairan Desa Ollo Selatan Kabupaten Wakatobi. Pengambilan sampel substrat dan makrozoobentos menggunakan pipa paralon dengan dengan cara acak / rendom sapling. Dengan pengambilan sampel sebanyak tiga kali ulangan pada setiap stasiun. pengambilan data substrat dan  makrozoobenthos ini dilakukan pada surut terendah. Data-data yang telah diperhitungan dan ditabulasi, selanjutnya dilakukan analisis deskriptif terkait dengan kelimpahan dan pola sebaran makrozoobentos. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Kelimpahan makrozoobentos tertinggi ditemukan didaerah lamun bersubstrat lempung berpasir yakni jenis Telebraria palustris dan kelimpahan terendah pada daerah pasir berlempung yakni jenis Holothuria scabra. Indeks Pola sebaran makrozoobentos berada dibawah 1. Hal ini menunjukkan pola penyebaran makrozoobentos disetiap stasiun penelitian bersifat seragam. 2) Jenis substrat yang ditemukan pada penelitian ini adalah lempung berpasir dan pasir berlempung.Kata kunci: Kelimpahan, Pola sebaran, Makrozoobentos
KEANEKARAGAMAN DAN POLA SEBARAN MAKROALGA DI DAERAH INTERTIDAL DI PERAIRAN PANTAI LAKALIBA KABUPATEN BUTON SELATAN Fatimah, Khusnul; Nurgayah, Wa; Ira, .
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 6, No 1: Maret 2021
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v6i1.17552

Abstract

Makroalga merupakan tanaman tingkat rendah yang tumbuh melekat atau menancap pada substrat tertentu seperti pada karang, lumpur, pasir, batu, dan benda keras lainnya. Penelitian  ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman dan pola sebaran makroalga pada daerah intertidal di Lakaliba, Kabupaten Buton Selatan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret – Desember 2019 yang  meliputi  pengambilan  data  dan  pengelolaan  data. Pengumpulan data menggunakan metode transek garis yang dibentangkan tegak lurus dari garis pantai ke arah laut sepanjang 100 m. Masing-masing transek garis diletakkan transek kuadrat ukuran (1 x 1 m2) dengan jarak ukuran kuadrat 10 m dengan cara zig-zag atau selang seling. Pengambilan data di setiap stasiun dilakukan sebanyak 3 kali pengulangan. Pengambilan sampel makroalga dilakukan pada saat air surut. Jenis makroalga yang didapatkan pada lokasi penelitian yaitu 17 jenis yang terdiri dari  7 jenis dari kelas Chlorophyta, 6 jenis dari kelas Rhodophyta dan  4 jenis dari kelas Phaeophyta. Keanekaragaman jenis makroalga berada pada kategori sedang, dimana stasiun I dengan nilai 2,409, stasiun II 2,354 dan stasiun III berjumlah 2,156. Pola sebarannya merata yakni stasiun I dengan nilai 0,291, stasiun II dengan nilai 0,439 dan stasiun III dengan nilai 0,282.Kata kunci: Keanekaragaman, Pola Sebaran, Makroalga dan Daerah Intertidal.
KOMPOSISI JENIS DAN KEPADATAN BIVALVIA PADA KAWASAN MANGROVE DI PERAIRAN DESA LANGARA BAJO, KECAMATAN WAWONII BARAT, KABUPATEN KONAWE KEPULAUAN Alimito, .; Nurgayah, Wa; Ira, .
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 6, No 2: Mei 2021
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v6i2.19431

Abstract

Bivalvia merupakan golongan kekerangan, remis, dan sebangsanya. Bivalvia memiliki fungsi ekologi penting dalam rantai makanan di kawasan hutan mangrove.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi jenis dan kepadatan bivalvia, kerapatan mangrove, hubungan kepadatan bivalvia dengan kerapatan mangrove pada kawasan mangrove di perairan Desa Langara Bajo.   Pengambilan data dilaksanakan pada bulan Juli 219 di perairan Desa Langara Bajo, Kecamatan Wawonii Barat, Kabupateen Konawe Kepulauan. Bahan Organik dianalisis di Laboratorium Unit Produktivitas Lingkungan dan Perairan.  Analisis tekstur substrat di lakukan di Laboratorium Pengujian Bahan dan Kontruksi Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo. Pengambilan sampel bivalvia pada 3 stasiun pengamatan dilakukan dengan dua kali pengulangan.. Pengambilan dilakukan dengan meletakkan transek kuadrat ukuran 1x1 meter sebanyak 5 transek pada petak contoh 10x10 meter sebagai daerah patokan pengambilan sampel bivalvia. Hasil penelitian ditemukan 5 jenis bivalvia yaitu, Anadara antiquate, Tranchycardium rogusum, Gafrarium tumidum, Gafrarium gibbia dan Barbatia decussate. Nilai komposisi jenis bivalvia berkisar antara 6% - 33%. Kepadatan jenis bivalvia berkisar antara 0,8 – 6,8 ind./m2. Jenis mangrove yang ditemukan adalah jenis Rhizophora mucronata dan Rhizophora stylosa dengan kerapatan jenis berkisar antara 163 – 406 pohon/ha. Tingginya kerapatan mangrove pada stasiun II mempengaruhi keberadaan bivalvia di perairan tersebut.Kata kunci : Bivalvia, Komposisi Jenis, Kepadatan, Mangrove, Desa Langara Bajo
PENEMPELAN TERITIP AMPHIBALANUS AMPHITRITE PADA SEMAI MANGROVE RHIZOPORA MUCRONATA DI AREA REHABILITASI MANGROVE DESA BASULE KABUPATEN KONAWE UTARA Noer, Fachrijal; Ramli, Muhammad; Ira, .
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 6, No 3: Agustus 2021
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v6i3.20986

Abstract

AbstrakTeritip merupakan hama yang melekat pada batang maupun akar. Hal itu dapat merusak kulit batang mangrove dan mengakibatkan kematian mangrove. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh parameter kualitas perairan terhadap kepadatan biofouling (teritip), kepadatan dan jenis biofouling (teritip) pada area rehabilitasi mangrove di Desa Basule Kabupaten Konawe Utara. Penentuan stasiun dilakukan secara purposive sampling yang berjumlah 3 stasiun. Pada masing-masing stasiun terdiri dari 3 sub stasiun sepanjang 100 meter dengan interval jarak 10 meter. Pemilihan stasiun ini didasarkan pada perbedaan karakteristik kerapatan mangrove. Penghitungan teritip dilakukan saat air menjelang surut dengan metode plot transek kuadrat. Pada setiap ulangan diletakkan petak ukuran 5x5 meter untuk kategori anakan dan  plot 1 x 1 meter yang ditempatkan dalam petak ukuran 5x 5 meter secara acak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepadatan tertinggi berada pada stasiun III yang mencapai 17,22 ind/m2 sementara kepadatan terendah terdapat pada stasiun I dengan nilai 12,66 ind/m2 . Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa semakin tinggi kerapatan mangrove maka semakin tinggi kepadatan teritip.Kata Kunci: Amphibalanus amphitrite, penempelan, kepadatan, mangrove, Desa Basule
KEPADATAN JENIS SACCOSTREA CUCULLATA PADA EKOSISTEM MANGROVE DI PULAU KAPOTA KECAMATAN WANGI - WANGI SELATAN KABUPATEN WAKATOBI Pratama, Charli; Ramli, Muhammad; Ira, .
Jurnal Sapa Laut Vol 6, No 4: November 2021
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v6i4.21858

Abstract

Biofouling merupakan organisme yang menghabiskan serluruh hidupnya dilingkungan perairan laut, dan bersiafat   menempel dan dapat menyebabkan masalah serius karena merupakan penghambat kelangsungan hidup anakan mangrove contohnya seperti teritip  merupakan faktor penyebab stres ekofisiologis seperti reduksi fotosintesis dan penghambat pertukaran gas pada anakan dan tumbuhan dewasa Pulau kapota merupakan salah satu pulau yang terletak di bagian barat pulau wangi wangi selatan Provinsi Sulawesi Tenggara Pulau kapota memiliki keanekaragaman hayati laut yang melimpah terutatama pada ekosistem mangrove yang mempunyai peran penting dalam kelangsungan rantai makanan bahan organik, serta tempat berllindung berbagai organisme yang berasosiasi di ekosistem  mangrove salah  satunya orgnisme Biofouling yang menenpel pada mangrove yang dapat menimbulkan kerusakan akibat biota penempet yang di sebut biofouling. Tujuan peneltn ini adalah mengetahui jenis biofouling, kepadatan biofouling, dan kualitas perairan pada ekosisitem manggrove di Pulau Kapota. Peneltian ini dilaksanakan bulan November 2020. Hasil penelitian ini ditemukan jenis biofouling  S. cucullata yang memiliki sepasang cangkang tidak sama. Dengan kepadatan S. cucullata pada Ekosistem mangrove mencapai 0,04 – 0,70 ind/m², yang terdapat pada anakan. Sedangkan pada pohon mencapai 0,06 – 0,15 ind/m². dan kualitas perairan pada ekosistem Manggrove berdasarkan pH, Salinitas, Suhu, Kecepatan Arus dan kecerahan masih dapat dikatakan menunjang untuk pertubuhan biofouling S. cucullata.Kata Kunci : Manggrove, Biofouling, S. cucullata  
STUDI JENIS IKAN YANG BERASOSIASI DENGAN PADANG LAMUN DI PERAIRAN DESA LIYA MAWI KECAMATAN WANGI-WANGI SELATAN KABUPATEN WAKATOBI Jalil, Muhammad; Nurgayah, Wa; Ira, .
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 6, No 3: Agustus 2021
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v6i3.20993

Abstract

Ikan merupakan salah satu organisme akuatik yang rentan terhadap perubahan lingkungan terutama yang diakibatkan oleh aktifitas manusia baik secara langsung maupun tidak langsung. Setiap jenis ikan dapat hidup dan berkembang biak, mampu menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungannya dimana ikan itu hidup. Penelitian bertujuan untuk mengetahui jenis ikan yang berasosiasi di padang  lamun dan mengetahui jenis persen penutupan lamun di Perairan Desa Liya Mawi Kecamatan Wangi-Wangi Selatan Kabupaten Wakatobi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2019 - Mei 2020. Pengambilan data ikan menggunakan jaring insang dan bubu. Pengambilan data persen penutupan lamun menggunakan metode transek kuadrat dengan panjang 100 m dan transek kuadrat 1 m × 1 m. Hasil penelitian menunjukkan, ikan yang ditemukan pada lokasi penelitian sebanyak 821 individu yang berasal dari 1 kelas 10 family dan 18 spesies. Untuk jenis lamun yang ditemukan 2 yaitu C. serrulata dan T. hemprichii dengan kategori persen penutupan lamun sangat padat pada stasiun I (76,83%), persen penutupan lamun sedang pada stasiun II (42,67%), persen penutupan lamun jarang pada stasiun III (23,83%).Kata Kunci: Jenis Lamun, Komposisi Jenis Ikan, Persen Penutupan Lamun
DISTRIBUSI SUHU DAN SALINITAS PERMUKAAN DI PERAIRAN RANOOHA RAYA KECAMATAN MORAMO SULAWESI TENGGARA Yulistiani, Uun; Asmadin, .; Ira, .
Jurnal Sapa Laut Vol 6, No 4: November 2021
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v6i4.21853

Abstract

Suhu permukaan laut dan salinitas merupakan parameter kunci oseanografi yang berperan untuk menilai kondisi ekologi lingkungan perairan, terutama di daerah perairan dangkal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi spasial suhu dan salinitas permukaan di perairan Ranooha Raya. Metode penelitian menggunakan Hand Refraktometer dan Termometer untuk pengukuran langsung sampel air pada kedalaman 0-2 m. Analisis spasial distribusi suhu dan salinitas permukaan laut menggunakan teknik interpolasi Inverse Distance Weighting (IDW). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai suhu permukaan laut cenderung homogen berkisar antara 28-30 0C pada saat pasang dan 29-32 0C pada saat surut. Nilai variasi salinitas permukaan laut cukup lebar berkisar antara 22-30 ppt yang diperoleh pada saat pasang dan berkisar antara 15-31 ppt pada saat surut. Distribusi nilai suhu dan salinitas permukaan laut menunjukkan bahwa semakin menjauhi garis pantai nilainya semakin tinggi. Faktor-faktor lingkungan, seperti presipitasi, evaporasi dan masukkan air tawar dari beberapa aliran sungai mempengaruhi perubahan nilai suhu dan salinitas perairan. Kata kunci: Analisis Spasial, Distribusi Spasial, Ranooha Raya, Salinitas Permukaan Laut, Suhu Permukaan Laut
STRUKTUR KOMUNITAS MOLUSKA (GASTROPODA DAN BIVALVIA) PADA PERAIRAN PANTAI UNTU KECAMATAN TOMIA TIMUR KABUPATEN WAKATOBI Yahya, Yusran; Emiyarti, .; Ira, .
Jurnal Sapa Laut (Jurnal Ilmu Kelautan) Vol 7, No 1: Februari 2022
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jsl.v7i1.24339

Abstract

Pantai Untu merupakan pantai yang memiliki topografi yang landai dengan dasar perairan dan tipe substratnya yaitu pantai berpasir, berbatu dan berpasir yang bercampur pecahan karang mati sehingga banyak organisme yang hidup dan berkembangbiak di dalamnya khususnya moluska (gastropoda dan bivalvia). Tujuan dari penelitian ini, yaitu mengetahui jenis-jenis dan struktur komunitas gastropoda dan bivalvia di Perairan Pantai Untu. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan November 2020 - Februari 2021 di Perairan Pantai Untu  Kecamatan Tomia Kabupaten Wakatobi Provinsi Sulawesi Tenggara. Analisis substrat dan bahan organik dilakukan di Laboratorium Perikanan Universitas Halu Oleo Kendari. Pengambilan data Gastropoda dan bivalvia dilakukan sebanyak tiga kali pengulangan. Transek garis sepanjang 100 meter yang dibentangkan tegak lurus terhadap garis pantai, yang dilakukan pada saat air laut surut atau menjelang surut terendah. Jenis gastropoda yang ditemukan pada pengamatan di lapangan ditemukan 16 spesies dan jenis bivalvia di temukan 8 spesies. Nilai kepadatan gastropoda dan bivalvia diperoleh bahwa nilai pada Stasiun I, II dan III  dengan kisaran nilai 6,5-7,2 kategori nilai kepadatan yang tinggi. Nilai indeks keanekaragaman diperoleh jenis gastropoda dan bivalvia yaitu indeks keanekaragaman sedang dengan nilai 1,43-2,33 dan nilai indeks keseragaman untuk jenis gastropoda dan bivalvia diperoleh nilai indeks keseragaman tinggi dengan nilai 0,68 - 0,96 serta indeks dominansi yang diperoleh untuk jenis gastropoda adalah kategori indeks dominansi rendah dengan nilai 0,15-0,50.Kata Kunci: Pantai Untu, Gastropoda, Bivalvia