Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal operasi bilangan model ujian negara tingkat SMP Alfha Vionita; Hartono Hartono
Jurnal Riset Pendidikan Matematika Vol 8, No 1: May 2021
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika Program Pascasarjan Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jrpm.v8i1.16447

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal operasi bilangan model Ujian Negara (UN) untuk tingkat SMP. Penelitian ini termasuk penelitian survei dengan pendekatan kuantitatif. Survei dilaksanakan pada siswa SMP kelas IX se-Kabupaten Dharmasraya, Indonesia. Sampel penelitian sebanyak 104 siswa dipilih menggunakan teknik stratified propotional random sampling. Instrumen penelitian menggunakan tes diagnostik berupa soal uraian yang dimodifikasi dari soal pilihan ganda pada UN tingkat SMP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal operasi bilangan model UN untuk tingkat SMP yaitu kesalahan membaca (reading erorrs) sebanyak 30%; kesalahan pemahaman (comprehension errors) sebanyak 40%; kesalahan transformasi (transformations errors) sebanyak 83%; kesalahan keterampilan proses (processing skill errors) sebanyak 85%; dan kesalahan menarik kesimpulan (encoding errors) sebanyak 85%. AbstractThis study aimed to describe the types of students’ errors in solving the number operation problem of the state examination (Ujian Negara or UN) model for the junior high school level. This study was a survey with a quantitative approach. The survey was conducted on ninth-grade junior high school stu­dents in Dharmasraya Regency, Indonesia. The number of study samples was 104 students who were selected using the stratified proportional random sam­pling technique. The instrument used was a diagnostic test in the form of an essay problem which was modified from the multiple-choice national exami­nation test at the junior high school level. The results showed that the types of students’ errors in solving the UN model problem on the topic of number ope­rations were: reading errors (30%); comprehension error (40%); transforma­tions errors (83%); processing skill errors (85%); and encoding errors (85%).
PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL TERHADAP ASPEK INDIVIDU DAN HUBUNGANNYA DENGAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA Abul Walid; Hartono Hartono
Jurnal Riset Pendidikan Matematika Vol 2, No 1: May 2015
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika Program Pascasarjan Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (600.34 KB) | DOI: 10.21831/jrpm.v2i1.7146

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan model pengaruh lingkungan sosial terhadap aspek individu (prokrastinasi akademik, self-regulated learning, dan self-efficacy) dan hubungannya dengan prestasi akademik mahasiswa pendidikan matematika. Populasi penelitian ini sebanyak 1.285 mahasiswa pendidikan matematika di tiga perguruan tinggi di Kota Jambi. Sampel dipilih dengan cara purposif bersamaan dengan stratifikasi dua angkatan mahasiswa pendidikan matematika, selanjutnya diambil secara acak 260 mahasiswa sebagai subjek penelitian. Pengumpulan data menggunakan skala Likert. Validitas instrumen menggunakan validitas isi dan validitas konstruk. Teknik analisis data yang digunakan adalah model persamaan struktural (SEM), analisis faktor konfirmatori (CFA), dan t-test. SEM dan CFA digunakan untuk menguji secara kuantitatif model kausalitas simultan variabel penelitian baik secara langsung maupun tidak langsung serta menguji apakah konstruk teoritis yang dimodelkan didukung oleh data yang dikumpulkan, sedangkan t-test digunakan untuk menguji secara statistik perbedaan rata-rata skor setiap variabel dilihat dari gender. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model persaman struktural yang dikembangkan sesuai dengan data yang dikumpulkan. Gender berpengaruh terhadap perbedaan setiap variabel, kecuali alasan penundaan. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa terdapat pengaruh lingkungan sosial terhadap aspek individu (prokrastinasi akademik, self-regulated learning dan self-efficacy) dan terdapat hubungannya dengan prestasi akade-mik mahasiswa pendidikan matematika. Kata Kunci: SEM, prestasi akademik, prokrastinasi akademik, self-regulated learning, self-efficacy, dan lingkungan sosial.   THE EFFECTS OF SOCIAL ENVIRONMENT ON INDIVIDUAL ASPECTS AND THEIR RELATIONSHIP WITH THE ACADEMIC ACHIEVEMENT OF THE STUDENTS OF MATHEMATICS EDUCATION DEPARTMENTS Abstract This study aims to describe the models of the effect of social environment on individual aspects (academic procrastination, self-regulated learning, and self-efficacy) and their relationship with the academic achievement of the students of mathematics education departments. The population was 1.285 under graduate students of mathematics education departments at three universities in Jambi. The sample was established purposively along with the stratification sampling, from which subsequent subjects were randomly selected 260 students from the population. The data were collected through Likert-scale. The instrument validity was in term of the content validity and construct validity. The data were analyzed using the structural equation modeling (SEM), confirmatory factor analysis (CFA), and t-test. SEM and CFA were used to test quantitatively the model of simultaneous causality, either directly or indirectly and to test whether the theoretical constructs were supported by the data collected, while the t-test were used to find out statistically the differences of the mean score of each variable  in terms of gender. The result of the study shows that the structural equation model developed appropriate (fit) with the data collected. It was found that gender affects the differences in all variables, except the reasons for procrastination. The result also indicate that there are effect of social environment on individual aspects (academic procrastination, self-regulated learning, and self-efficacy) and there is relationship with the academic achievement of the students of mathematics education departments. Keywords: SEM, academic achievement, academic procrastination, self-regulated learning, self-efficacy, and social environment
Muatan penalaran dan pembuktian matematis pada buku teks matematika SMA kelas X Kurikulum 2013 Tria Utari; Hartono Hartono
Jurnal Riset Pendidikan Matematika Vol 6, No 1: May 2019
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika Program Pascasarjan Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jrpm.v6i1.17002

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan muatan penalaran dan pembuktian matematis pada buku teks matematika SMA kelas X Kurikulum 2013. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif jenis analisis isi. Sumber data penelitian adalah buku teks Matematika kelas X Kurikulum 2013 edisi revisi 2016 yang diterbitkan oleh Pusat Kurikulum dan Perbukuan Balitbang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah pembacaan dan pencatatan dengan menggunakan instrumen yang telah divalidasi berupa pedoman analisis dokumen. Data penelitian dianalisis menggunakan skema Kripendorff yang meliputi pengumpulan data, penentuan sampel, perekaman/pencatatan, reduksi, penarikan kesimpulan dan narasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada bagian materi, siswa memiliki kesempatan yang besar untuk menalar dan membuktikan melalui membaca justifikasi namun memiliki kesempatan yang kecil melalui pengembangan justifikasi. Pada soal evaluasi, siswa belum memiliki kesempatan untuk menalar dan membuktikan melalui pengerjaan soal dengan indikator mengevaluasi argumen. Artinya, buku teks belum sepenuhnya memberikan kesempatan bagi siswa untuk belajar menalar dan membuktikan. AbstractThis study aimed to describe the content of mathematical reasoning and proof in the high school mathematics textbooks 10th grade Curriculum 2013. This research used descriptive qualitative approach type of content analysis. The source of research data was the high school mathematics textbook of 10th grade Curriculum 2013 edition of revision 2016 published by Ministry of Education and Culture of the Republic of Indonesia. Data collection techniques in this study was the reading and recording using instruments that had been validated in the form of document analysis guidelines. Research data was analyzed using Kripendorff scheme which included unitizing, sampling, recording/coding, reducing, inferring and narrating. The results showed that in the learning material section students had big opportunities to learn reasoning and proof through justification reading, but they had small opportunities in justification developing. In evaluation section, students had not opportunities to learn reasoning and proof through argument evaluation problem solving. Therefore, the textbook had not fully provided opportunities for students to learn reasoning and proof.
PERBANDINGAN KEEFEKTIFAN ANTARA PROBLEM-BASED LEARNING SETTING NUMBERED HEAD TOGETHER DAN SETTING JIGSAW Miftakhus Sholikhah; Hartono Hartono
Jurnal Riset Pendidikan Matematika Vol 2, No 1: May 2015
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika Program Pascasarjan Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (672.284 KB) | DOI: 10.21831/jrpm.v2i1.7151

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) keefektifan problem-based learning dengan setting model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (PBL-NHT) dan problem-based learning dengan setting model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw; dan (2) pembelajaran yang lebih efektif antara PBL-NHT dan PBL-Jigsaw ditinjau dari prestasi belajar matematika, kemampuan berpikir kritis, dan disposisi matematis siswa kelas X SMA. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (quasi eksperimen), yang menggunakan rancangan pretest-postest non-equivalen multiple-group design. Instrumen yang digunakan adalah tes prestasi belajar matematika, tes kemampuan berpikir kritis, dan angket disposisi matematis. Data dianalisis menggunakan uji multivariat (MANOVA) dan independent sample t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua model pembelajaran ini efektif ditinjau dari kemampuan berpikir kritis dan disposisi matematis, tetapi tidak efektif ditinjau dari prestasi belajar matematika. PBL-Jigsaw lebih efektif dibandingkan PBL-NHT ditinjau dari disposisi matematis, tetapi tidak berbeda jika ditinjau dari kemampuan berpikir kritis matematis dan prestasi belajar matematika. Kata Kunci: problem-based learning, numbered head together, jigsaw, prestasi belajar matematika, kemampuan berpikir kritis, disposisi matematis   THE COMPARISON OF THE EFFECTIVENESS OF PROBLEM-BASED LEARNING OF NUMBERED HEAD TOGETHER AND THAT OF THE JIGSAW Abstract This study aims to describe: (1) the effectiveness of problem-based learning of the numbered head together (PBL-NHT) type and that of jigsaw (PBL-Jigsaw) type, and (2) the more effective teaching between PBL-NHT and PBL-Jigsaw in terms of learning achievement, critical thinking skills, and mathematics dispositions of class X students. This study was a quasi-experiment using a pretest-posttest with the non-equivalent multiple-group design. The instruments used were a math achievement test, critical thinking test, and mathematics disposition questionnaire. The data were analyzed using the multivariate (MANOVA) and independent sample t test. The results of this study show both the models are effective in terms of critical thinking skills and mathematics dispositions, but they are not effective in their learning achievement. The PBL-Jigsaw is more effective than PBL-NHT in mathematics dispositions, but does not differ in terms of the critical thinking skills and learning achievement. Keywords: problem-based learning, numbered head together, jigsaw, learning achievement, critical thinking skills, mathematics dispositions
Perbandingan keefektifan PBL berseting TGT dan GI ditinjau dari prestasi belajar, kemampuan berpikir kreatif dan toleransi Meita Fitrianawati; Hartono Hartono
Jurnal Riset Pendidikan Matematika Vol 3, No 1: May 2016
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika Program Pascasarjan Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (498.328 KB) | DOI: 10.21831/jrpm.v3i1.9684

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan keefektifan pembelajaran matematika dengan menggunakan Problem Based Learning (PBL) berseting Team Group Tournament (TGT) dan PBL berseting Group Investigation (GI), serta membandingkan keefektifan pembelajaran PBL berseting TGT dan PBL berseting GI ditinjau dari prestasi belajar, kemampuan berpikir kreatif, dan toleransi siswa SMP. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan desain pretest-posttest non-equivalent comparison-group design. Populasi penelitian mencakup seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Sleman Yogyakarta yang terdiri atas tujuh kelas, yang dua kelas sebagai sampel acak. Untuk menguji keefektifan pembelajaran, digunakan uji one sample t-test. Selanjutnya, untuk membandingkan keefektifan pembelajaran, data dianalisis secara multivariat menggunakan uji T2 Hotteling’s. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran matematika menggunakan PBL berseting TGT dan PBL berseting GI efektif ditinjau dari prestasi belajar siswa, kemampuan berpikir kreatif, dan toleransi siswa, dan tidak ada perbedaan antara keduanya.Kata Kunci: pendekatan PBL berseting TGT, pendekatan PBL berseting GI, prestasi belajar, kemampuan berpikir kreatif, toleransi siswa The Comparison of the Effectiveness of TGT-Set and GI-Set PBL in Terms of Mathematics Learning Achievement, Creative Thinking Ability and Tolerance AbstractThis research aimed to describe the effectiveness of teaching mathematics by using the Problem Based Learning (PBL) setting Team Group Tournament (TGT) and PBL with Group Investigation (GI), and as well as compare the effectiveness of PBL setting TGT and PBL setting GI in terms of mathematics learning achievement, creative thinking ability, and tolerance of junior high school students. This research was a quasi-experimental research with pretest-posttest non-equivalent comparison-group design. The research population includes all students of 8th grade SMPN 1 Sleman Yogyakarta which consists of seven classes. From the population, two classes were randomly selected as the research sample. To test the effectiveness, one sample t-test was used. Furthermore, to compare the effectiveness of teaching, the data were analyzed using a multivariate test of the T2 Hotteling’s. The results showed that the teaching process of mathematics using the TGT-set and GI-set PBL is effective in terms of mathematics learning achievement, creative thinking ability, and tolerance of junior high school students and there is no difference between the two.Keywords: TGT-set PBL, GI-set PBL, mathematics learning achievement, creative thingking ability, tolerance of students
Analisis kesulitan menyelesaikan soal model ujian nasional matematika dan self-efficacy siswa SMA Maria Rosadalima Wasida; Hartono Hartono
Jurnal Riset Pendidikan Matematika Vol 5, No 1: May 2018
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika Program Pascasarjan Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (526.364 KB) | DOI: 10.21831/jrpm.v5i1.10060

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan jenis, letak, faktor kesulitan menyelesaikan soal model Ujian Nasional matematika dan self-efficacy siswa SMA di Kabupaten Ngada. Penelitian ini termasuk penelitian survei dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Subjek penelitian sebanyak 95 siswa SMA di Kabupaten Ngada, berasal dari empat sekolah dengan kategori tinggi, sedang dan rendah. Pengumpulan data menggunakan tes diagnostik, angket, observasi, dan pedoman wawancara. Tes diagnostik terdiri atas 7 butir soal uraian yang merupakan soal dengan daya serap rendah berdasarkan hasil UN tahun pelajaran 2014/2015 untuk mendiagnosis jenis dan letak kesulitan. Analisis data dilakukan dengan menghitung persentase jenis dan letak kesulitan, serta tingkat self-efficacy siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis kesulitan dalam menyatakan fakta 79,5%; memahami konsep 88,7%; menerapkan prinsip 93,5%; dan menerapkan keterampilan 92,9%. Kesulitan terletak pada menentukan apa yang diketahui 77,3%; apa yang ditanya  44,4%; rumus 71,6%; sistematika penyelesaian 83%; hubungan antar konsep 92%; hubungan fakta dan konsep 89%; dan jawaban akhir 91,9% serta kesulitan dalam menyelesaikan operasi dasar matematika 88,9%. Faktor penyebab kesulitan antara lain ketidakmampuan dalam operasi aljabar, lupa, kurang teliti, terburu-buru, cepat menyerah, waktu yang kurang, kurangnya kesiapan dan keaktifan siswa, ketidakefektifan metode pembelajaran dan peranan guru. Sedangkan self-efficacy siswa berada pada kriteria sedang. An analysis of the difficulty in solving mathematic problem national examination model and self-efficacy of students of SHSs AbstractThis study aims to describe types, loci, and factors of the difficulty in solving mathematic problem national examination model and self-efficacy of students of senior high schools (SHSs) in Ngada Regency. This was a survey study using the quantitative and qualitative approaches. The research subjects were 95 students of SHSs in Ngada Regency from four schools with high, moderate, and low categories. The data were collected from diagnostic test, questionnaire, observation, and interview guideline. A diagnostic test consisting of 7 essay test items with low absorption indices according to the results of the NEs in the academic year of 2014/2015 to trace the types and the loci of difficulties. Data analysis was performed by calculating the percentage of the type and the loci of difficulties, and level of self-efficacy. The results showed that the type of difficulty experienced by students in solving the problem of the National Exam model of mathematics in expressing facts (79.5%), understanding concepts (88.7%), applying  principle of (93.5%), and applying skills (92.9%). The loci of difficulties on determining the known (77.3%), determining the asked  (44.4%), determining formulas (71.6%), determining solution systems (83%), determining the relationships among concepts (92%), determining the relationships between facts and concepts (89%), determining  final answers (91.9%), and the difficulty in solving basic mathematical operations 88,9%. The factors underlying the difficulties are  the inability in algebra operations, forgotten, less conscientious, are in a hurry, give up easily, the time is not enough, lack of the readiness and the involvement of  student, the ineffective of teaching methods and the  teacher role. The self-efficacy of 95 students is at moderate criteria.
Keefektifan cooperative learning STAD dan GI ditinjau dari kemampuan berpikir kritis dan komunikasi matematis Sapitri Sapitri; Hartono Hartono
Jurnal Riset Pendidikan Matematika Vol 2, No 2: November 2015
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika Program Pascasarjan Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (309.071 KB) | DOI: 10.21831/jrpm.v2i2.7346

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) keefektifan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan GI, dan (2) manakah yang lebih efektif antara kedua metode tersebut ditinjau dari kemampuan berpikir kritis dan komunikasi matematis siswa. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu dengan rancangan pretest-posttest nonequivalent group design. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe STAD dan GI keduanya efektif. Tidak terdapat perbedaan keefektifan diantara keduanya  ditinjau dari kemampuan berpikir kritis dan kemampuan komunikasi matematis siswa pada pembelajaran himpunan di kelas VII.Kata Kunci: STAD, GI, berpikir kritis, komunikasi matematis. The Effectiveness of the Cooperative Learning STAD and GI in Terms of Critical Thinking and Mathematical CommunicationAbstractThis study aims to describe: (1) the effectiveness of cooperative learning model of STAD type and GI, and (2) the more effective model between the two in terms of critical thinking skills and students' mathematical communication. This study is a quasi-experimental study with a pretest-posttest nonequivalent group design. The results show that cooperative learning of STAD type and GI approach are effective. There is no difference between them in terms of the effectiveness of critical thinking skills and the students’ mathematical communication skills  in the teaching of the material on sets to class VII.Keywords: STAD, GI, critical thinking, mathematical communication
Muatan Karakter Berdaya Juang Pada Buku Teks Pelajaran Matematika Sma Kelas X Kurikulum 2013 Tria Utari; Hartono Hartono
Jurnal Equation: Teori dan Penelitian Pendidikan Matematika Vol 2, No 2 (2019)
Publisher : IAIN BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (459.894 KB) | DOI: 10.29300/equation.v2i2.2311

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan muatan karakter berdaya juang pada buku teks matematika SMAkelas X Kurikulum 2013. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif jenis analisis isi. Sumber datapenelitian adalah buku teks Matematika kelas X Kurikulum 2013 edisi revisi 2016 yang diterbitkan oleh PusatKurikulum dan Perbukuan Balitbang Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Data penelitiandianalisis menggunakan skema Kripendorff yang meliputi pengumpulan data, penentuan sampel,perekaman/pencatatan, reduksi, penarikan kesimpulan dan narasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada bagiannon materi pembelajaran ditemukan 5 kalimat yang mengandung motivasi untuk berdaya juang. Pada bagian materipembelajaran ditemukan 26 masalah. Pada tagihan kerja ditemukan 4 proyek dan latihan yang mengarahkan padakegiatan pemecahan masalah, diskusi dan tugas kelompok. Pada soal evaluasi ditemukan 36 dari 111 soal yangmerupakan masalah matematika. Artinya, buku teks telah memuat masalah, proyek dan soal evaluasi sebagaimedia untuk mengasah karakter berdaya juang.
Peningkatan Profesionalisme Guru Matematika SMK Se-Gunungkidul Melalui Workshop Pemodelan Matematika Himmawati Puji Lestari; Hartono Hartono; Nikenasih Binatari; Emut Emut; Fitriana Yuli Saptaningtyas; Kus Prihantoso Krisnawan
Jurnal Pengabdian Masyarakat MIPA dan Pendidikan MIPA Vol 4, No 1 (2020): Vol 4, no 1 (2020)
Publisher : Yogyakarta State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.467 KB) | DOI: 10.21831/jpmmp.v4i1.34079

Abstract

AbstrakParadigma pembelajaran di sekolah menengah kejuruan sebaiknya mempertimbangkan kebutuhan dunia kerja, mengacu pada standar kompetensi dunia kerja atau dunia industri misalnya kemampuan pemecahan masalah dan kemampuan berpikir kritis. Kemampuan ini dapat ditumbuhkembangkan melalui pembelajaran matematika, khususnya pemodelan matematika. Oleh karena itu, tim pengabdi memandang perlu dilakukannya sebuah workshop untuk mewadahi guru-guru SMK dalam meningkatkan penguasaan materi tentang pemodelan matematika. Program Pengabdian Masyarakat ini, diselenggarakan dalam bentuk workshop selama 2 hari untuk (1) Menjelaskan tentang Pemodelan Matematika, (2) Menyusun model matematika dari masalah kontekstual / soal aplikasi, (3) Menyelesaikan masalah kontekstual / soal aplikasi dan (4) Media pembelajaran berbasis teknologi informasi yang dapat membantu menyelesaikan masalah kontekstual / soal aplikasi. Berdasarkan evaluasi diperoleh beberapa hal sebagai berikut: 1) Kegiatan PPM workhop Pemodelan Matematika ini telah dilaksanakan dan berjalan dengan baik dan lancar; 2) Peserta mengikuti workshop dengan antusias dan memandang bahwa kegiatan ini perlu diselenggarakan; 3) Berdasarkan hasil evaluasi dari angket, pelaksanaan kegiatan workshop ini berjalan sangat baik dengan skor 4.29 dari skor maksimum 500; 4) Berdasarkan tes kemampuan pemodelan matematika, diperoleh peserta memperoleh skor rerata 7,85 dari skor maksimum 10. Kata kunci: workshop, pemodelan matematika, Geogebra, Tora Improving Professionalism of Mathematics Teacher In Gunungkidul Vocational Schools Through Mathematics Modelling WorkshopAbstractThe learning paradigm in vocational high schools should consider the needs of the world of work, referring to the competency standards of the world of work or industry such as problem solving skills and critical thinking skills. This ability can be developed through learning mathematics, especially mathematical modeling. Therefore, the service team deems it necessary to hold a workshop to facilitate vocational teachers in increasing mastery of material on mathematical modeling. This Community Service Program, held in the form of a workshop for 2 days to (1) Explain about Mathematical Modeling, (2) Develop mathematical models of contextual problems / application problems, (3) Solve contextual problems / application problems and (4) Learning media based information technology that can help solve contextual problems / application problems. Based on the evaluation, several things are obtained as follows: 1) The PPM Mathematics Modeling workhop activity has been carried out and runs well and smoothly; 2) Participants attend the workshop enthusiastically and view that this activity needs to be held; 3) Based on the evaluation results from the questionnaire, the implementation of the workshop activities went very well with a score of 4.29 from a maximum score of 500; 4) Based on tests of mathematical modeling abilities, the participants obtained an average score of 7.85 from a maximum score of 10. Key words: workshop, mathematical modelling, Geogebra, TORA
KEEFEKTIFAN MEDIA KOIN BILANGAN DAN GARIS BILANGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK Awal Nur Kholifatur Rosyidah; Hartono Hartono
Pedagogi Vol 6, No 2 (2019)
Publisher : UNIKU PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (699.24 KB) | DOI: 10.25134/pedagogi.v6i2.2191

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) keefektifan pembelajaran menggunakan media koin bilangan dengan pendekatan PMRI; 2) keefektifan pembelajaran menggunakan media garis bilangan dengan pendekatan PMRI; 3) manakah yang lebih efektif antara kedua media pembelajaran ditinjau dari prestasi belajar dan tanggung jawab terhadap matematika siswa kelas V SD di gugus II Sleman. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kuasi eksperimen. Populasi penelitian adalah seluruh kelas V SD di gugus II Sleman. Sampel penelitian ditentukan secara acak, terpilih siswa kelas V SDN Caturharjo dan siswa kelas VB SDN Keceme 1. Uji beda menggunakan MANOVA. Pengujian keefektifan pembelajaran menggunakan uji  satu populasi dan one sample t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) pembelajaran menggunakan media koin bilangan dengan pendekatan PMRI efektif ditinjau dari prestasi belajar dan tanggung jawab terhadap matematika; 2) pembelajaran menggunakan media garis bilangan dengan pendekatan PMRI efektif ditinjau dari prestasi belajar dan tanggung jawab terhadap matematika; 3) pembelajaran matematika menggunakan media koin bilangan dengan pendekatan PMRI lebih efektif dibandingkan media garis bilangan ditinjau dari prestasi belajar matematika. Namun, sama efektifnya ditinjau dari tanggung jawab terhadap matematika. Penggunaan koin bilangan dan garis bilangan dapat dijadikan sebagai jembatan dari masalah real ke dalam matematika formal, sehingga memberikan dampak positif terhadap pencapaian prestasi belajar.Kata Kunci: koin bilangan, garis bilangan, PMRI, prestasi belajar, tanggung jawab