Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Sistem Infrastruktur Teknik Sipil (SIMTEKS)

ANALISIS KUAT LENTUR BALOK BETON GGBFS BERTULANG BAMBU Maulana, Endra; Chalid, Abdul
Sistem Infrastruktur Teknik Sipil (SIMTEKS) Vol 4 No 2 (2024): SIMTEKS - September
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sangga Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32897/simteks.v4i2.3528

Abstract

Steel is a non-renewable resource, and its increasing scarcity raises construction costs. Bamboo, a natural and renewable material, presents an alternative. Research on bamboo-reinforced concrete shows that bamboo’s potential strength is yet to be fully realized. To improve bamboo-reinforced concrete performance, treatments are needed to enhance adhesion between bamboo and concrete and to strengthen the composite material. The addition of Ground Granulated Blast Furnace Slag (GGBFS) aims to increase the strength of bamboo-reinforced concrete. This research explores the flexural strength differences between bamboo-reinforced GGBFS concrete beams and steel-reinforced GGBFS concrete beams, identifying the optimal GGBFS mixture composition for bamboo-reinforced beams. Using an experimental method, bending tests are conducted following SNI 4431:2011 standards. The variable tested is the compressive strength with GGBFS and bamboo reinforcement added. Both types of concrete undergo flexural strength testing. Results indicate that steel-reinforced beams are generally stronger, but bamboo-reinforced beams with a 30% GGBFS mixture achieve a strength of 2.64 MPa, nearly matching steel-reinforced beams at 2.66 MPa (99.73% of the steel strength). This finding suggests that a 30% GGBFS mixture can make bamboo-reinforced beams a viable alternative to steel in concrete construction.
PENGARUH KEBIJAKAN PROJECT MANAGER TERHADAP MOTIVASI TENAGA KERJA PADA PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI Pratama, Nur Muhammad Firdaus; Chalid, Abdul
Sistem Infrastruktur Teknik Sipil (SIMTEKS) Vol 4 No 1 (2024): SIMTEKS - Maret
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sangga Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32897/simteks.v4i1.3035

Abstract

Sistem pelaksanaan proyek konstruksi akan terwujud dan sesuai tergantung dari kebijakan proyek manajemen dengan apakah tenaga kerja memiliki semangat kerja atau tidaknya. Kebijakan manajemen proyek ini dirancang untuk memberikan kerangka kerja yang kokoh dan terstruktur untuk memastikan keberhasilan implementasi proyek, dengan fokus pada pencapaian tujuan proyek, keberlanjutan, dan kepuasan pelanggan. Kebijakan ini menggabungkan pendekatan manajemen yang holistik dan berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk menciptakan dasar operasional yang baik dan memastikan bahwa semua aspek manajemen proyek dikelola dengan baik, mengarah pada keberhasilan proyek secara keseluruhan. Proyek yang dilaksanakan oleh manajer proyek bekerja dalam pelaksanaan kegiatan dan mengetahui hubungan antara kebijakan manajer proyek dengan motivasi bekerja di tim konstruksi PT. SMCC Utama Indonesia proyek MRT CP203. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis korelasi kuantitatif, dengan analisis data menggunakan analisis parametrik. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik 70 item untuk kedua variabel tersebut. Populasi penelitian adalah tenaga kerja lapangan, dengan sampel menggunakan proporsional stratified random sampling. Dari hasil total pengolahan data, terdapat 96% kebijakan manajer proyek yang diklasifikasikan sebagai cukup baik, sementara motivasi bekerja tenaga kerja konstruksi juga sebesar 96% yang juga diklasifikasikan sebagai cukup baik. Hasil perhitungan regresi menunjukkan bahwa kebijakan project manager berpengaruh secara signifikan terhadap motivasi kerja tenaga konstruksi pada kebijakan project manager proyek MRT, yang tergambarkan dalam analisis regresi Y = 15,125 + 0,350X. Ini berarti jika kebijakan project manager (X) naik 1 satuan, maka motivasi kerja tenaga kerja konstruksi (Y) akan naik pula sebesar 0,350.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PEMILIHAN SUBKONTRAKTOR PADA KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG DI JAWA BARAT Fauji, Egi Hasan; Chalid, Abdul
Sistem Infrastruktur Teknik Sipil (SIMTEKS) Vol 4 No 1 (2024): SIMTEKS - Maret
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sangga Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32897/simteks.v4i1.3417

Abstract

Dalam industri konstruksi, subkontrakor adalah praktik yang sangat umum. Saat ini, sebagian besar kontraktor umum cenderung menyerahkan sebagian besar pekerjaan konstruksi kepada subkontraktor dan mereka hanya bertindak sebagai agen manajemen konstruksi. Dengan kata lain, sementara subkontraktor melaksanakan pekerjaan konstruksi yang sebenarnya, kontraktor umum mengatur dan mengoordinasikan subkontraktor dan mengendalikan pekerjaan mereka dalam hal waktu, biaya, dan kualitas. Dalam industri konstruksi, karena kontraktor umum bertanggung jawab kepada pemilik untuk pekerjaan yang dilakukan oleh subkontraktor. Alasan utama dari kontraktor utama memilih subkontraktor untuk melakukan pekerjaan proyek adalah untuk maksimalisasi keuntungan, memenuhi jadwal klien, dan adanya kekurangan sumber daya. Pemilihan subkontraktor yang kompeten dan sesuai tergantung pada instrumen evaluasi kontraktor utama. Instrumen evaluasi mencakup beberapa kriteria yang memandu kontraktor utama dalam memilih subkontraktor yang sesuai untuk suatu proyek. Subkontraktor yang tidak sesuai dapat dipilih atau diprakualifikasi jika kriterianya tidak memadai atau jika penilaian kriteria dievaluasi dengan buruk. Dalam pemilihan subkontraktor perlu adanya pertimbangan– pertimbangan berupa faktor – faktor yang mendasari pemilihan subkontraktor. Untuk tiap pekerjaan proyek maka faktor yang mempengaruhi dalam pemilihan subkontraktor tentu berbeda, penelitian ini membahaas mengenai faktor- faktor penting dalam pemilihan subkontraktor dengan metode penelitian kuantitatif deskriptif menggunakan metode Relatif Important index (RII), untuk mengetahui faktor terpenting dengan cara memberi rangking terhadap seluruh faktor.
EVALUASI KONEKTIVITAS TRANSPORTASI DI KEK SEI MANGKEI, SUMATERA UTARA, UNTUK PERCEPATAN PEMBANGUNAN KAWASAN STRATEGIS NASIONAL Marta, Fristiady; Chalid, Abdul
Sistem Infrastruktur Teknik Sipil (SIMTEKS) Vol 4 No 1 (2024): SIMTEKS - Maret
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sangga Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32897/simteks.v4i1.3474

Abstract

Mengembangkan konektivitas nasional benar-benar sejalan dengan mandat RPJPN. Belum berkembangnya KEK Sei Mangkei sesuai dengan perencanaannya dilihat dari sisi transportasi dan konektivitas menjadikan tema dalam penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis konektifitas Pada Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mengkei Sumatera Utara, dalam upaya mendukung percepatan pengembangan Kawasan Strategis Nasional. Penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi, observasi, dan Kuesioner. Indeks konektivitas digunakan sebagai parameter penilaian terhadap keterhubungan antar wilayah. Hasil analisis menunjukkan bahwa konektivitas transportasi di KEK Sei Mangkei sudah terpenuhi dengan baik, baik dalam hal keterhubungan antar wilayah maupun ketersediaan berbagai jaringan transportasi.  
IMPLEMENTASI KONSEP ECODRAIN PADA EVALUASI SISTEM DRAINASE PERKOTAAN (STUDI KASUS SUB SISTEM KALI TENGGER KABUPATEN GRESIK) Subakti, Nendi; Chalid, Abdul; Avianta, Adhi Yanuar
Sistem Infrastruktur Teknik Sipil (SIMTEKS) Vol 4 No 2 (2024): SIMTEKS - September
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sangga Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32897/simteks.v4i2.3530

Abstract

The development of urban areas is faced with increasing population and growth of building infrastructure which has a negative impact on urban spatial planning, such as the potential for flooding and inundation during the rainy season. One effort to overcome this problem is by implementing a sustainable urban drainage system in various forms of structures, including at the study location. This research aims to determine the capacity of existing drainage channels and determine alternative conservation-based flood management. The method used is to carry out hydrological analysis on the Tengger River Drainage Sub System and hydraulic analysis with SWMM 5.2 software for modeling rain runoff. The design rainfall simulation uses daily rainfall data from Suci station for 10 years (2009-2018). Model calibration using the RMSE method obtained a value of 0.053209. The modeling results found that 4 sections of existing secondary channels were at maximum capacity and overflowed with rain with a design return period of 5 years. Three alternatives were implemented at the study location, namely (1) rainwater harvesting and infiltration wells, (2) cross wave storage and (3) retention ponds. From the analysis, the most effective treatment in reducing flooding and more likely to be implemented was selected, namely implementing cross wave storage at 33 points. The eco-drain facility has a large enough storage capacity and a wider surface area to absorb water into the ground. Implementing a retention pond at the research location is difficult due to limited land, even though it reduces flood discharge better than other alternatives.