Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

CITRONELLA OIL AS BIOADDITIVES ON SI ENGINE PERFORMANCE CHARACTERISTICS Alfian, Devia; Farhani, Amna Citra; Supriyadi, Didik; Prahmana, Rico Aditia; Silitonga, Dicky J
Jurnal Rekayasa Mesin Vol. 14 No. 3 (2023)
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/jrm.v14i3.1284

Abstract

Current dynamics of world energy supply have driven various innovations by the industry as well as research communities. Fossil fuels, although experiencing a declining interest due to sustainability issues, remain undeniably crucial since they are nearly irreplaceable in some sectors including electricity generation, it is necessary to continuously establish efforts to improve efficiency of those kinds of fuel. In this work, the authors evaluate the potential of locally sourced essential oils, namely citronella, as a fuel additive in a vision of raising the fuel economy of gasoline RON 90. Citronella oil was selected based on a positive hypothesis deduced from its chemical properties, as mentioned in multiple published works. Tests were made on a generator-set powered by gasoline engine using the mixture of RON 90 and citronella oil of various concentrations as the fuels. In addition, a commercial synthetic additive was also tested alongside the essential oil to provide a comparative figure. Meanwhile other investigators suggest a favorable effect of essential oils, our results show that citronella oil additions lead to higher fuel consumption at the same power level. A similar negative effect was also demonstrated by the synthetic additive. The only sector showing positive results is in terms of exhaust temperature where experiments with citronella additives create lower exhaust temperature as compared to pure gasoline and synthetic additives. However, rooms for innovation remain open by exploring other variables such as higher additive concentrations or combining different kinds of essential oils.
Efek laju alir dan arah aliran terhadap analisis performa alat penukar panas tipe shell and tube heat exchanger menggunakan SCADA Achmad, Feerzet; Tampubolon, Yosi Anugrah S.M; Fajri, Muhammad; Nury, Dennis Farina; Prahmana, Rico Aditia; Suhartono, Suhartono; Suharto, Suharto
Jurnal Rekayasa Proses Vol 17, No 2 (2023)
Publisher : Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jrekpros.77376

Abstract

Panas atau kalor merupakan energi yang dapat berpindah dikarenakan perbedaan temperatur. Dalam melakukan perpindahan panas, dibutuhkan sebuah alat agar mendukung terjadinya perpindahan panas. Alat perpindahan panas yang digunakan pada penelitian ini adalah Shell and Tube Heat Exchanger (STHE). Penelitian ini menggunakan program SCADA yang dapat melakukan proses akusisi data dan kontrol terhadap variabel dependen yaitu laju alir fluida panas sehingga diharapkan data yang ditampilkan pada program SCADA dapat merepresentasikan pengaruh laju alir dan arah aliran terhadap analisis performa alat penukar panas tipe STHE. Penelitian dilakukan dengan memvariasikan laju alir fluida panas pada rentang 0.8 L/min – 1.8 L/min, dimana pada alat ini memiliki maksimum laju alir 2,1 L/min. Dari penelitian ini didapatkan bahwa efektivitas tertinggi sebesar 0,44 pada laju alir fluida panas 1.8 L/min dengan aliran fluida berlawanan arah. Dari hal ini, dapat disimpulkan bahwa laju alir fluida dan arah aliran fluida mempengaruhi efektivitas alat penukar panas, namun bukan hanya mempengaruhi efektivitas alat penukar panas, laju alir dan arah aliran fluida juga mempengaruhi analisis yang lainnya seperti bilangan Reynold, perubahan temperatur rata-rata logaritmik, Number of Transfer Unit (NTU), dan juga efektivitas NTU. Laju alir pada alat penukar panas berpengaruh terhadap besarnya panas yang akan diserap maupun dikeluarkan sehingga, ketika laju alir mengalami peningkatan maka efektivitas alat penukar panas juga akan mengalami peningkatan dikarenakan hal ini dipengaruhi oleh besarnya panas yang dikeluarkan maupun yang diterima.
UJI PERFORMA MOTOR DIESEL SATU SILINDER GENERATOR SET MENGGUNAKAN CAMPURAN BAHAN BAKAR CRUDE PALM OIL-DEXLITE DENGAN PENAMBAHAN BIOADITIF ALAMI Akasah, Ahmad; Prahmana, Rico Aditia; Riayatsyah, Teuku Meurah Indra; Afisna, Lathifa Putri; Syaukani, Muhammad
SINERGI POLMED: Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol. 5 No. 1 (2024): Edisi Februari
Publisher : Politeknik Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51510/sinergipolmed.v5i1.1478

Abstract

Penggunaan bahan bakar alternatif telah banyak dilakukan di Indonesia bahkan dunia sebagai upaya penghematan bahan bakar yang semakin menipis. Selain itu, memanfaatkan potensi ketersediaan minyak nabati yang melimpah seperti minyak sawit di Indonesia juga merupakan usaha yang efektif untuk dilakukan sebagai subtitusi bahan bakar fosil. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi perbandingan yang dihasilkan oleh unjuk kerja mesin diesel satu silinder dengan bahan bakar dexlite murni dan campuran Crude Palm Oil (CPO) + dexlite yang ditambahkan bioaditif. Persentase campuran (CPO) + dexlite mulai dari 10%-50 % dan ditambahkan 0,1 % bioaditif ditambahkan pada setiap campuran dengan variasi putaran mesin dari 1200 rpm hingga 2000 rpm dengan interval 200 rpm dan beban konstan 1500 watt. Berdasarkan hasil pengujian dan perhitungan matematis diperoleh bahwa pengaruh penambahan bioaditif menghasilkan nilai unjuk kerja yang cukup baik pada hampir di setiap campuran bahan bakar CPO + dexlite yang ditandai dengan selisih nilai unjuk kerja antara campuran CPO + dexlite dan dexlite murni yang berkisar antara 0 % - 15,50 % Adapun nilai torsi dan Brake Mean Effective Pressure (BMEP) paling tinggi didapatkan dari campuran 20 % CPO + dexlite sebesar 5.264 N.m dan 183,667 kPa di putaran 2000 rpm sedangkan nilai Spesific Fuel Consumption (SFC) terendah dan efisiensi termal tertinggi berada pada campuran 30 % CPO + dexlite pada putaran 2000 rpm sebesar 0,510 kg/kW.jam dan 16,415%.
Efek laju alir dan arah aliran terhadap analisis performa alat penukar panas tipe shell and tube heat exchanger menggunakan SCADA Achmad, Feerzet; Tampubolon, Yosi Anugrah S.M; Fajri, Muhammad; Nury, Dennis Farina; Prahmana, Rico Aditia; Suhartono, Suhartono; Suharto, Suharto
Jurnal Rekayasa Proses Vol 17, No 2 (2023)
Publisher : Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jrekpros.77376

Abstract

Panas atau kalor merupakan energi yang dapat berpindah dikarenakan perbedaan temperatur. Dalam melakukan perpindahan panas, dibutuhkan sebuah alat agar mendukung terjadinya perpindahan panas. Alat perpindahan panas yang digunakan pada penelitian ini adalah Shell and Tube Heat Exchanger (STHE). Penelitian ini menggunakan program SCADA yang dapat melakukan proses akusisi data dan kontrol terhadap variabel dependen yaitu laju alir fluida panas sehingga diharapkan data yang ditampilkan pada program SCADA dapat merepresentasikan pengaruh laju alir dan arah aliran terhadap analisis performa alat penukar panas tipe STHE. Penelitian dilakukan dengan memvariasikan laju alir fluida panas pada rentang 0.8 L/min – 1.8 L/min, dimana pada alat ini memiliki maksimum laju alir 2,1 L/min. Dari penelitian ini didapatkan bahwa efektivitas tertinggi sebesar 0,44 pada laju alir fluida panas 1.8 L/min dengan aliran fluida berlawanan arah. Dari hal ini, dapat disimpulkan bahwa laju alir fluida dan arah aliran fluida mempengaruhi efektivitas alat penukar panas, namun bukan hanya mempengaruhi efektivitas alat penukar panas, laju alir dan arah aliran fluida juga mempengaruhi analisis yang lainnya seperti bilangan Reynold, perubahan temperatur rata-rata logaritmik, Number of Transfer Unit (NTU), dan juga efektivitas NTU. Laju alir pada alat penukar panas berpengaruh terhadap besarnya panas yang akan diserap maupun dikeluarkan sehingga, ketika laju alir mengalami peningkatan maka efektivitas alat penukar panas juga akan mengalami peningkatan dikarenakan hal ini dipengaruhi oleh besarnya panas yang dikeluarkan maupun yang diterima.
Estimating the dimensions of integrated calciner and carbonator for calcium looping process in a 7500 TPD capacity of cement plant Aulia, Tia; Prahmana, Rico Aditia; Darmanto, Prihadi Setyo; Juangsa, Firman Bagja; Ghita Ghaida Permatasari, Raden Dewi; Walad, Khoeril
Journal of Mechatronics, Electrical Power, and Vehicular Technology Vol 15, No 2 (2024)
Publisher : National Research and Innovation Agency

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55981/j.mev.2024.1003

Abstract

The calciner in cement factories plays a crucial role, particularly in the decomposition of calcium carbonate (CaCO3) as primary raw materials into calcium oxide (CaO) and carbon dioxide (CO2), a significant contributor to greenhouse gas (GHG) emissions. Hence, an integrated system has been proposed, combining conventional cement plants with calcium looping (CaL) cycles to reduce CO2 emissions. CaL facilitates the capture of CO2 by CaO, forming CaCO3 as raw material for cement production. Given that CaL effectively reduces CO2 emissions, the integration process with conventional cement plants requires careful consideration, particularly regarding raw materials, calciners, and carbonators. Integration parameters for CaL in raw materials include average diameter and logarithmic temperature difference. At the same time, calciners and carbonators encompass heat transfer coefficient (U), calciner dimensions, carbonation factor, and mass balance post-integration with CaL. These parameters will be calculated to facilitate the integration of the CaL cycle with conventional cement plants. In this study, based on raw materials with an average diameter of 3.28 µm and the mean heat transfer coefficient between hot gas and raw materials of 4 W/m2 K, the calculated dimensions for the calciner are 9.6 m in diameter and 25 m in height. Since the plant studied has two preheater strings, two carbonator units are also required. The size of each carbonator is 4.75 m in diameter with a length of about 40 m, so it has a total volume approximately equal to the volume of the calciner to provide a longer residence time for particles.
Efek laju alir dan arah aliran terhadap analisis performa alat penukar panas tipe shell and tube heat exchanger menggunakan SCADA Achmad, Feerzet; Tampubolon, Yosi Anugrah S.M; Fajri, Muhammad; Nury, Dennis Farina; Prahmana, Rico Aditia; Suhartono, Suhartono; Suharto, Suharto
Jurnal Rekayasa Proses Vol 17 No 2 (2023): Volume 17, Number 2, 2023
Publisher : Jurnal Rekayasa Proses

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jrekpros.77376

Abstract

Panas atau kalor merupakan energi yang dapat berpindah dikarenakan perbedaan temperatur. Dalam melakukan perpindahan panas, dibutuhkan sebuah alat agar mendukung terjadinya perpindahan panas. Alat perpindahan panas yang digunakan pada penelitian ini adalah Shell and Tube Heat Exchanger (STHE). Penelitian ini menggunakan program SCADA yang dapat melakukan proses akusisi data dan kontrol terhadap variabel dependen yaitu laju alir fluida panas sehingga diharapkan data yang ditampilkan pada program SCADA dapat merepresentasikan pengaruh laju alir dan arah aliran terhadap analisis performa alat penukar panas tipe STHE. Penelitian dilakukan dengan memvariasikan laju alir fluida panas pada rentang 0.8 L/min – 1.8 L/min, dimana pada alat ini memiliki maksimum laju alir 2,1 L/min. Dari penelitian ini didapatkan bahwa efektivitas tertinggi sebesar 0,44 pada laju alir fluida panas 1.8 L/min dengan aliran fluida berlawanan arah. Dari hal ini, dapat disimpulkan bahwa laju alir fluida dan arah aliran fluida mempengaruhi efektivitas alat penukar panas, namun bukan hanya mempengaruhi efektivitas alat penukar panas, laju alir dan arah aliran fluida juga mempengaruhi analisis yang lainnya seperti bilangan Reynold, perubahan temperatur rata-rata logaritmik, Number of Transfer Unit (NTU), dan juga efektivitas NTU. Laju alir pada alat penukar panas berpengaruh terhadap besarnya panas yang akan diserap maupun dikeluarkan sehingga, ketika laju alir mengalami peningkatan maka efektivitas alat penukar panas juga akan mengalami peningkatan dikarenakan hal ini dipengaruhi oleh besarnya panas yang dikeluarkan maupun yang diterima.
CITRONELLA OIL AS BIOADDITIVES ON SI ENGINE PERFORMANCE CHARACTERISTICS Alfian, Devia; Farhani, Amna Citra; Supriyadi, Didik; Prahmana, Rico Aditia; Silitonga, Dicky J
Jurnal Rekayasa Mesin Vol. 14 No. 3 (2023)
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/jrm.v14i3.1284

Abstract

Current dynamics of world energy supply have driven various innovations by the industry as well as research communities. Fossil fuels, although experiencing a declining interest due to sustainability issues, remain undeniably crucial since they are nearly irreplaceable in some sectors including electricity generation, it is necessary to continuously establish efforts to improve efficiency of those kinds of fuel. In this work, the authors evaluate the potential of locally sourced essential oils, namely citronella, as a fuel additive in a vision of raising the fuel economy of gasoline RON 90. Citronella oil was selected based on a positive hypothesis deduced from its chemical properties, as mentioned in multiple published works. Tests were made on a generator-set powered by gasoline engine using the mixture of RON 90 and citronella oil of various concentrations as the fuels. In addition, a commercial synthetic additive was also tested alongside the essential oil to provide a comparative figure. Meanwhile other investigators suggest a favorable effect of essential oils, our results show that citronella oil additions lead to higher fuel consumption at the same power level. A similar negative effect was also demonstrated by the synthetic additive. The only sector showing positive results is in terms of exhaust temperature where experiments with citronella additives create lower exhaust temperature as compared to pure gasoline and synthetic additives. However, rooms for innovation remain open by exploring other variables such as higher additive concentrations or combining different kinds of essential oils.
PURE PALM OIL SPRAY CHARACTERISTICS OF DIESEL FUEL INJECTOR Mamola, Randi; Nurcholik, Samsu Dlukha; Prahmana, Rico Aditia; Juangsa, Firman Bagja; Pratama, Raditya Hendra; Prihasto, Bima; Suardi, Suardi; Sa’adiyah, Devy Setiorini
Jurnal Rekayasa Mesin Vol. 16 No. 1 (2025)
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/jrm.v16i1.1981

Abstract

Diesel engines are widely used in many sectors due to their advantages of high energy density. To reduce emissions in diesel engines, a step that can be taken is to use renewable biofuel such as pure palm oil, which has a high viscosity and is difficult to get a fine atomization process in fuel spraying. However, a detailed analysis of the spray characteristics using pure palm oil fuel on conventional diesel engines has yet to be available. In this research, high-speed imaging was conducted to investigate the spray characteristics of pure palm oil compared to diesel fuel. The result shows that (1) at the start of the injection stage, both pure palm oil and diesel fuel have similar shapes, (2) the spray angle of pure palm oil is smaller due to orifice wall cavitation not occurring in the orifice, (3) and at the end of the injection stage, pure palm oil has larger droplets, which is also more difficult to atomize.