Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : JURNAL AGRILAND

Pengaruh Konsentrasi Natrium Metabisulfit dan Lama Perendaman Terhadap Mutu Tepung Biji Alpukat (Persea americana Mill) Miranti, Miranti; Danil, Mahyu; Suhardianto, Dedi; Barus, Wan Bahroni Jiwar; Sitompul, Aprilawati
AGRILAND Jurnal Ilmu Pertanian Vol 11, No 2 (2023): Agriland: Jurnal Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Islam sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/agr.v11i2.7718

Abstract

Biji buah alpukat sampai saat ini hanya dibuang sebagai limbah. Padahal didalam biji alpukat mengandung zat pati yang cukup tinggi, yakni sekitar 23%. Hal ini memungkinkan biji alpukat sebagai alternatif sumber pati. Biji alpukat mengandung polifenol, flavonoid, triterpenoid, kuinon, saponin, tannin, monoterpenoid dan seskuiterpenoid. Rancangan acak lengkap (RAL) faktorial dengan dua (2) ulangan. Faktor I adalah konsentrasi natrium metabisulfit dengan sandi “K” terdiri atas 4 taraf : K1 = 0 ppm, K2 = 500 ppm, K3 = 1000 ppm, K4 = 1500 ppm. Faktor II adalah lama perendaman dengan sandi “L” terdiri atas  4 taraf : L1 = 2 jam , L2 = 4 jam,    L3 = 6 jam, L4 = 8 jam. Parameter yang diamati adalah  kadar air, rendemen, kadar protein, kadar abu, kadar serat dan nilai organoleptik warna. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh konsentrasi natrium metabisulfit dan lama perendaman  dapat diambil kesimpulan bahwa konsentrasi natrium metabisulfit  berpengaruh  berbeda sangat nyata (P0.01) terhadap nilai organoleptik warna, lama perendaman  berpengaruh berbeda sangat nyata (P0.01) terhadap  kadar air, rendemen, kadar protein  dan  nilai organoleptik warna, dan interaksi perlakuan konsentrasi natrium metabisulfit dan lama perendaman berpengaruh berbeda sangat nyata (P0.01) terhadap nilai organoleptik warna. Untuk memperoleh tepung biji alpokat yang bermutu baik disarankan menggunakan konsentrasi natrium metabisulfit 1500 ppm  dan lama perendaman 8  jam karena menghasilkan rendemen yang tinggi dan warna yang disukai
Pengaruh Penambahan Konsentrasi Gula dan CMC (Carboxil Methyl Cellulose) Terhadap Mutu Velva Buah Kelengkeng Danil, Mahyu; Barus, Wan Bahroni Jiwar; Nuh, Mhd; Miranti, Miranti
AGRILAND Jurnal Ilmu Pertanian Vol 11, No 3 (2023): Agriland: Jurnal Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Islam sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/agr.v11i3.8936

Abstract

Velva buah merupakan salah satu jenis frozen dessert yang berbahan baku buah-buahan dan dibekukan dengan alat pembeku es krim yang memiliki kadar lemak yang rendah karena tidak menggunakan lemak susu sehingga cocok dikonsumsi orang-orang yang sedang diet rendah lemak maupun kelompok vegetarian. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Fakultas Pertanian UISU. Model  rancangan  yang digunakan  pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL)  faktorial yang  terdiri  atas  dua faktor  utama yaitu : Faktor  I: Konsentrasi Gula (G) terdiri atas 4 taraf perlakuan yaitu : G1  =  25%, G2  =  35%, G3  =  45% dan G4  =  55%. Faktor  II: Konsentrasi CMC  (C) yang  terdiri atas 4 taraf yaitu : C1  =  0.0%, C2  =  0.25%, C3  =  0.50% dan C4  =  0.75%. Parameter yang diamati terdiri dari TSS, derajat keasaman (pH), kecepatan leleh, vitamin C dan organoleptik rasa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi gula berpengaruh berbeda sangat nyata (P0.01) terhadap TSS dan organoleptik rasa, namun berpengaruh tidak nyata (P0.05) terhadap derajat keasaman (pH), kecepatan leleh dan vitamin C. Konsentrasi CMC berpengaruh berbeda sangat nyata (P0.01) terhadap kecepatan leleh, namun berpengaruh tidak nyata (P0.05) terhadap TSS, derajat keasaman (pH), vitamin C dan organoleptik rasa. Interaksi perlakuan berpengaruh tidak nyata (P0.05) terhadap seluruh parameter yang diamati.
Pengaruh Substitusi Kacang Kedelai dengan Kacang Tunggak dan Lama Fermentasi Terhadap Mutu Tempe Novrini, Susan; Danil, Mahyu; Barus, Wan Bahroni Jiwar; Dharma, Surya
AGRILAND Jurnal Ilmu Pertanian Vol 11, No 2 (2023): Agriland: Jurnal Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Islam sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/agr.v11i2.7824

Abstract

Tempe merupakan produk fermentasi yang tidak dapat bertahan lama. Setelah dua hari, tempe akan mengalami pembusukan sehingga tidak dapat dikonsumsi oleh manusia. Selama proses fermentasi kedelai menjadi tempe, akan dihasilkan antibiotika yang akan mencegah penyakit perut seperti diare. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Fakultas Pertanian UISU. Model  rancangan  yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL)  faktorial yang  terdiri  atas  dua faktor  utama yaitu : Faktor  I: Substitusi Kacang Kedelai dengan Kacang Tunggak (K) terdiri atas 4 taraf perlakuan yaitu : K1  =  100% kacang kedelai : 0% kacang tunggak, K2  =  80% kacang kedelai : 20% kacang tunggak, K3  =  60% kacang kedelai : 40 % kacang tunggak, K4  =  40% kacang kedelai : 60% kacang tunggak. Faktor  II: Lama Fermentasi  (F) yang  terdiri atas 4 taraf yaitu : F1  =  2 hari, F2  =  3 hari, F3  =  4 hari, F4  =  5 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa substitusi kacang kedelai dan kacang tunggak berpengaruh berbeda sangat nyata (P0.01) terhadap kadar protein dan organoleptik rasa, namun berpengaruh tidak nyata (P0.05) terhadap kadar air, kadar abu dan tekstur/kekompakan. Lama fermentasi berpengaruh berbeda sangat nyata (P0.01) terhadap kadar protein dan organoleptik rasa, namun berpengaruh tidak nyata (P0.05) terhadap kadar air, kadar abu dan tekstur/kekompakan. Interaksi perlakuan berpengaruh tidak nyata (P0.05) terhadap seluruh parameter yang diamati.
Pengaruh Konsentrasi Natrium Metabisulfit dan Lama Perendaman Terhadap Mutu Tepung Biji Alpukat (Persea americana Mill) Miranti, Miranti; Danil, Mahyu; Suhardianto, Dedi; Barus, Wan Bahroni Jiwar; Sitompul, Aprilawati
AGRILAND Jurnal Ilmu Pertanian Vol 11, No 2 (2023): Agriland: Jurnal Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Islam sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/agr.v11i2.7718

Abstract

Biji buah alpukat sampai saat ini hanya dibuang sebagai limbah. Padahal didalam biji alpukat mengandung zat pati yang cukup tinggi, yakni sekitar 23%. Hal ini memungkinkan biji alpukat sebagai alternatif sumber pati. Biji alpukat mengandung polifenol, flavonoid, triterpenoid, kuinon, saponin, tannin, monoterpenoid dan seskuiterpenoid. Rancangan acak lengkap (RAL) faktorial dengan dua (2) ulangan. Faktor I adalah konsentrasi natrium metabisulfit dengan sandi “K” terdiri atas 4 taraf : K1 = 0 ppm, K2 = 500 ppm, K3 = 1000 ppm, K4 = 1500 ppm. Faktor II adalah lama perendaman dengan sandi “L” terdiri atas  4 taraf : L1 = 2 jam , L2 = 4 jam,    L3 = 6 jam, L4 = 8 jam. Parameter yang diamati adalah  kadar air, rendemen, kadar protein, kadar abu, kadar serat dan nilai organoleptik warna. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh konsentrasi natrium metabisulfit dan lama perendaman  dapat diambil kesimpulan bahwa konsentrasi natrium metabisulfit  berpengaruh  berbeda sangat nyata (P0.01) terhadap nilai organoleptik warna, lama perendaman  berpengaruh berbeda sangat nyata (P0.01) terhadap  kadar air, rendemen, kadar protein  dan  nilai organoleptik warna, dan interaksi perlakuan konsentrasi natrium metabisulfit dan lama perendaman berpengaruh berbeda sangat nyata (P0.01) terhadap nilai organoleptik warna. Untuk memperoleh tepung biji alpokat yang bermutu baik disarankan menggunakan konsentrasi natrium metabisulfit 1500 ppm  dan lama perendaman 8  jam karena menghasilkan rendemen yang tinggi dan warna yang disukai
Pengaruh Penambahan Konsentrasi Gula dan CMC (Carboxil Methyl Cellulose) Terhadap Mutu Velva Buah Kelengkeng Danil, Mahyu; Barus, Wan Bahroni Jiwar; Nuh, Mhd; Miranti, Miranti
AGRILAND Jurnal Ilmu Pertanian Vol 11, No 3 (2023): Agriland: Jurnal Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Islam sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/agr.v11i3.8936

Abstract

Velva buah merupakan salah satu jenis frozen dessert yang berbahan baku buah-buahan dan dibekukan dengan alat pembeku es krim yang memiliki kadar lemak yang rendah karena tidak menggunakan lemak susu sehingga cocok dikonsumsi orang-orang yang sedang diet rendah lemak maupun kelompok vegetarian. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Fakultas Pertanian UISU. Model  rancangan  yang digunakan  pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL)  faktorial yang  terdiri  atas  dua faktor  utama yaitu : Faktor  I: Konsentrasi Gula (G) terdiri atas 4 taraf perlakuan yaitu : G1  =  25%, G2  =  35%, G3  =  45% dan G4  =  55%. Faktor  II: Konsentrasi CMC  (C) yang  terdiri atas 4 taraf yaitu : C1  =  0.0%, C2  =  0.25%, C3  =  0.50% dan C4  =  0.75%. Parameter yang diamati terdiri dari TSS, derajat keasaman (pH), kecepatan leleh, vitamin C dan organoleptik rasa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi gula berpengaruh berbeda sangat nyata (P0.01) terhadap TSS dan organoleptik rasa, namun berpengaruh tidak nyata (P0.05) terhadap derajat keasaman (pH), kecepatan leleh dan vitamin C. Konsentrasi CMC berpengaruh berbeda sangat nyata (P0.01) terhadap kecepatan leleh, namun berpengaruh tidak nyata (P0.05) terhadap TSS, derajat keasaman (pH), vitamin C dan organoleptik rasa. Interaksi perlakuan berpengaruh tidak nyata (P0.05) terhadap seluruh parameter yang diamati.
Pengaruh Substitusi Kacang Kedelai dengan Kacang Tunggak dan Lama Fermentasi Terhadap Mutu Tempe Novrini, Susan; Danil, Mahyu; Barus, Wan Bahroni Jiwar; Dharma, Surya
AGRILAND Jurnal Ilmu Pertanian Vol 11, No 2 (2023): Agriland: Jurnal Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Islam sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/agr.v11i2.7824

Abstract

Tempe merupakan produk fermentasi yang tidak dapat bertahan lama. Setelah dua hari, tempe akan mengalami pembusukan sehingga tidak dapat dikonsumsi oleh manusia. Selama proses fermentasi kedelai menjadi tempe, akan dihasilkan antibiotika yang akan mencegah penyakit perut seperti diare. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Fakultas Pertanian UISU. Model  rancangan  yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL)  faktorial yang  terdiri  atas  dua faktor  utama yaitu : Faktor  I: Substitusi Kacang Kedelai dengan Kacang Tunggak (K) terdiri atas 4 taraf perlakuan yaitu : K1  =  100% kacang kedelai : 0% kacang tunggak, K2  =  80% kacang kedelai : 20% kacang tunggak, K3  =  60% kacang kedelai : 40 % kacang tunggak, K4  =  40% kacang kedelai : 60% kacang tunggak. Faktor  II: Lama Fermentasi  (F) yang  terdiri atas 4 taraf yaitu : F1  =  2 hari, F2  =  3 hari, F3  =  4 hari, F4  =  5 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa substitusi kacang kedelai dan kacang tunggak berpengaruh berbeda sangat nyata (P0.01) terhadap kadar protein dan organoleptik rasa, namun berpengaruh tidak nyata (P0.05) terhadap kadar air, kadar abu dan tekstur/kekompakan. Lama fermentasi berpengaruh berbeda sangat nyata (P0.01) terhadap kadar protein dan organoleptik rasa, namun berpengaruh tidak nyata (P0.05) terhadap kadar air, kadar abu dan tekstur/kekompakan. Interaksi perlakuan berpengaruh tidak nyata (P0.05) terhadap seluruh parameter yang diamati.