Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PENINGKATAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN SEHAT DI RW 02, KELURAHAN KRENDANG, JAKARTA BARAT Tundono, Sri; Madina, Rizki Fitria; Andajani, Sih; Magdalena, Florent Menak
Jurnal AKAL: Abdimas dan Kearifan Lokal Vol. 5 No. 1 (2024): Jurnal AKAL : Abdimas dan Kearifan Lokal
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/akal.v5i1.17443

Abstract

Kegiatan ini bertujuan memberikan pengetahuan dan kesadaran masyarakat untuk peduli dengan bangunan dan lingkungan yang sehat, tidak membuang sampah sembarangan dan menjaga saluran air tetap lancar. Dalam kegiatan ini akan diberikan pengetahuan tentang faktor-faktor yang sering menyebabkan bangunan dan lingkungan tidak sehat dan bagaimana membuat rancangan bangunan dan lingkungan yang sehat. Pelaksanaan kegiatan direncanakan secara luring/off line bertempat di Sekretariat RW 02, Kelurahan Krendang, Jakarta Barat. Kegiatan ini akan diselenggaran pada semester genap 2022-2023, dengan tahapan kegiatan dimulai dari bulan Oktober 2022 dan akan selesai bulan Agustus 2023. Luaran yang akan dihasilkan dari kegiatan PKM ini adalah laporan kegiatan, hak kekayaan intelektual/hak cipta yang berupa poster, tulisan di jurnal dan contoh desain bangunan dan lingkungan yang sehat. Metode yang digunakan adalah dengan Hasil kegiatan PkM ini adalah Dari kegiatan ini diharapkan peserta/masyarakat bertambah pengetahuan tentang bangunan dan lingkungan yang sehat dan bisa menerapkan pada rumahnya masing-masing. Untuk komunitas RW 02 diharapkan bangunan dan lingkungannya akan bisa tertata dengan baik dan menjadi sehat, sehingga masyarakat akan menjadi sehat dan sejahtera. Kesimpulan dari kegiatan antara lain masyarakat menyambut baik kegiatan dan menginginkan kegiatan dilanjutkan pada waktu yang akan datang. Rencana tindak lanjut dari kegiatan ini adalah akan dibuat percontohan bangunan yang sehat dan nyaman bekerjasama dengan Program “Klinik RumahSwadaya” dari Balai P2P Jawa I - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
PERENCANAAN TITIK KUMPUL DAN JALUR EVAKUASI DI RUSUNAWA ROROTAN MELALUI PERENCANAAN PARTISIPATORI Madina, Rizki Fitria; Tundono, Sri; Lahji, Khotijah; Rezandi, Fajar; Sari, Christina; Salsabila, Salsabila
Jurnal AKAL: Abdimas dan Kearifan Lokal Vol. 5 No. 1 (2024): Jurnal AKAL : Abdimas dan Kearifan Lokal
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/akal.v5i1.18014

Abstract

Menurut UU No 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung, salah satu yang wajib direncanakan pada pengadaan bangunan gedung adalah akses evakuasi pada saat keadaan darurat. Rusunawa Rorotan belum memiliki jalur evakuasi dan titik kumpul yang diinformasikan dalam bentuk lisan maupun tertulis. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat Desain Titik Kumpul dan Jalur Evakuasi Rusunawa Rorotan ini bertujuan agar warga dan pengelola rusun memiliki peta jalur evakuasi dan titik kumpul yang dapat digunakan warga sebagai pengarah saat terjadinya kondisi darurat. Masyarakat diajak terlibat langsung dalam perencanaan jalur evakuasi dan titik kumpul melalui perencanaan partisipatori pada pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui diskusi kelompok. Hasil dari kegiatan ini, didapatkan peda jalur evakuasi dan titik kumpul sesuai dengan hasil diskusi tim Universitas Trisakti, warga dan pengelola rusun.
CORRELATION OF FAÇADE CHARACTERISTICS ON ENERGY AND DAYLIGHTING PERFORMANCE OPTIMIZATION OF OFFICE BUILDING (CASE STUDY: SATRIO TOWER, JAKARTA) Madina, Rizki Fitria; Tundono, Sri; Rezandi, Fajar; Umara, Asyifa Putri; Nurrohman, Muhammad Lazuardy
Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan dan Lingkungan Vol 14, No 3 (2024)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/vitruvian.2024.v14i3.003

Abstract

Energy-efficient building design is mandatory to obtain a building permit for new buildings in Jakarta. Greenship New Building is one of the green building assessment tools for new buildings in Indonesia compiled by the Green Building Council Indonesia. In the Energy Efficiency and Conservation category, points earned related to OTTV value and daylighting area are influenced by building facade design. This research aims to determine the correlation of building facade characteristics to energy and daylighting performance in office buildings to obtain the best performing building facade. This research uses Satrio Tower as a case study, a 26-story office building in the CBD Mega Kuningan area, South Jakarta. Data in the form of OTTV values were obtained through numerical simulations based on the OTTV formula from SNI 6389: 2020 and daylighting conditions in the building were obtained by conducting computational simulations using Dialux Evo. Then the building facade performance data is compared and analyzed for correlation. It was found that a design combining the use of a 60 cm horizontal shading device, the use of low-emissivity glass and a low window-wall ratio had the best energy and daylighting performance. Among the building facade characteristics, the visible light transmittance value of the glazing material has a positive correlation with the energy and daylighting performance.
PENERAPAN MOTIF BATIK KHAS D.I. YOGYAKARTA PADA ORNAMEN BANGUNAN Maharani, Dwiyana Hemas; Saladin, Agus; Madina, Rizki Fitria
Agora : Jurnal Penelitian dan Karya Ilmiah Arsitektur Usakti Vol. 22 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/agora.v22i1.17701

Abstract

Ornamen merupakan sebuah karya seni yang dapat menjadi sebuah komponen pada bangunan, ornamen memiliki peran dalam unsur estetika. Variasi dekoratif struktur tradisional Jawa memiliki bentuk seperti tumbuhan, hewan, dan campuran hal lainnya merupakan motif yang sering dijadikan ornamen estetika. Komponen tersebut disatukan menjadi motif yang disebut sebagai “batik”. Batik dipengaruhi oleh budaya daerah tempat dimana batik tersebut berasal, fungsi dari batik itu sendiri berbeda di setiap daerah. Penggunaan motif batik pada Yogyakarta International Airport,  Keraton Yogyakarta, serta Omah Kawung merupakan bukti bahwa batik menjadi identitas baik bagi bangunan atau pengguna. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi makna, sejarah, serta fungsi masing-masing batik khas D.I. Yogyakarta serta implementasi sebagai ornamen, dengan metode penelitian kualitatif studi literatur dari studi terdahulu serta studi preseden berdasarkan penerapan batik pada ornamen bangunan. Studi preseden yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari 3 bangunan yang memakai motif batik khas D.I. yogyakarta pada bangunannya, ke-3 studi preseden yang dianalisis yaitu Yogyakarta International Airport (YIA), Keraton Yogyakarta, dan Omah Kawung. Setiap motif batik memiliki makna simbolik atau makna filosofinya tersendiri yang berisi suatu harapan atau do’a untuk daerah asal masing-masing yang disampaikan secara tersirat melalui penggunaan ornamen. Penerapan motif batik sebagai ornamen dapat diterapkan dimana saja sesuai dengan tujuan dan kebutuhan.
PENDAMPINGAN PERENCANAAN KENYAMANAN PADA BANGUNAN DI KELURAHAN KRENDANG, JAKARTA BARAT Madina, Rizki Fitria; Safitri, Ristya Arinta; Sari, Christina
JUARA: Jurnal Wahana Abdimas Sejahtera Volume 4, Nomor 1, Januari 2023
Publisher : Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas Arsitektur Lanskap dan Teknologi Lingkungan, Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/juara.v4i1.14123

Abstract

Building comfort is closely related to occupant productivity. Thermal comfort is closely related to energy consumption in buildings because they are both affected by air temperature. The Community Service Team for the Architecture Department, Faculty of Civil Engineering and Planning, Universitas Trisakti was carried out in collaboration with partners, namely RW 02 Krendang Village, Tambora District, West Jakarta. RW 02 Kelurahan Krendang is in an area with medium to high density with surface cover dominated by roofs and road surfaces. Therefore, through this activity, the team provided planning assistance for comfort in buildings in the RW 02 area of Krendang Village with the aim that residents can find out alternative thermally comfortable building designs and be able to plan for them in the future independently. The method of carrying out this activity is carried out by counseling and training in calculating the material requirements for cool roofs through online, which begins with lectures and discussions in the form of questions and answers. In addition, before and after the activity the participants were given pretest and posttest as indicators of success. This is to find out the understanding of residents regarding the material presented about the concept of efforts to increase thermal comfort using a cool roof. Based on the results of the pretest, in the first question as many as 42.9% of respondents answered correctly, while in the posttest it increased to 66.7%. In the second question, the results of the pretest were 28.6% of the respondents who answered correctly and the results of the posttest were 66.7% of the respondents who answered correctly. Thus, from this activity it is known that the knowledge and understanding of the community is increasing and the awareness of residents is increasing regarding the comfort of buildings and the selection of materials that are safe for the health of residents.
Karakteristik Area Transfer pada Bangunan Transport Hub Dwitya, Aqila Alify; Madina, Rizki Fitria
RUAS Vol. 21 No. 2 (2023)
Publisher : Departemen Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.ruas.2023.021.02.10

Abstract

The transport hub building's main function is to exchange passengers from one mode to another. The transfer area is the main area of passenger transfer activities in this building. Each transport hub building certainly has different transfer area characteristics from one another. Several factors shape the spatial characteristics of this area. The purpose of this study is to determine the spatial characteristics of the transfer area and, as a theoretical study, to see how the transfer area is an adequate passenger exchange area in case studies of transport hub buildings in the world. The method used to analyze the data is descriptive qualitative. The analysis was carried out by comparing the observed data with existing theoretical variables. The results of this research then conclude in the form of several dominant factors that make the spatial character of the transfer area in transport hub buildings in the world. From the analysis that has been done, it can be concluded that there are characteristics of space-forming elements which are dominated by transparent planes, maximize incoming natural light, have an orientation to the outside of the building, have a broad shape, are dominant and are located in the center of the building.
PENERAPAN KONTEKSTUAL PADA BANGUNAN MIXEDUSE UNTUK MENUNJANG PENINGKATAN PENGUNJUNGPADA KAWASAN CAGAR BUDAYA Nadhifa Fitri Amirah; Purwaningsih, Lucia Helly; Madina, Rizki Fitria
Jurnal Rekayasa Lingkungan Terbangun Berkelanjutan Vol. 2 No. 1 (2024): Januari-Juni
Publisher : Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/v2i1.19413

Abstract

Bangunan Mixed Use merupakan salah satu cara perancangan dengan upaya menggabungkan berbagai macam aktivitas dan fungsi di wilayah perkotaan dengan luas yang terbatas, harga tanah yang relatif tinggi, lokasi tanah yang strategis, dan nilai ekonomi yang tinggi. Hal ini menghasilkan kompleksitas struktur, di mana semua kegunaan dan fasilitas saling terhubung dalam kerangka integrasi yang kuat. Konsep Kontekstual memiliki aspek yang dapat menjawab kebutuhan pengguna untuk meningkatkan kegiatan di dalam kawasan. Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis model pengembangan desain yang akan diterapkan pada kawasan cagar budaya Perum Peruri Falatehan Jakarta Selatan. Penelitian menggunakan metode kualitatif, data diperoleh dari sumber primer dengan survei objek dan data sekunder berupa literatur dari berbagai sumber. Kesimpulan menunjukan bahwa bangunan mixed use dapat mengoptimalisasikan kawasan dengan mengimplementasi beberapa contoh desain ke dalam bangunan dengan menerapkan indeks syarat kontekstual sebagai wadah aktivitas pengunjung. Penelitian diharapkan dapat menjadi pertimbangan dalam merancang bangunan mixed use yang dapat menjadi pertimbangan desain untuk perkembangan aktivitas pengunjung kawasan. Keywords : Mixed-use building, contextual architecture, cultural heritage preservation, design development.