Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Empat Wajah Topeng Indonesia: Karakteristik Tradisi Pada Budaya Jakarta, Cirebon, Malang, dan Bali Wiradharma, Gunawan; Soewardjo, B. Kristiono; Sediyaningsih, Sri; Rachman, Ace Sriati; Sopandi, Agus Tatang
Jurnal Sastra Indonesia Vol 10 No 3 (2021): November
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jsi.v10i3.51652

Abstract

Indonesian as a country rich in cultural values has a myriad of unique and distinctive traditional cultural arts relics in each region. Art, whatever form it takes, can be a place to accommodate all the aspirations of its people. So that art itself is not only considered a form of “beauty”, but also a representation of the characteristics of a society in question. With the variety of arts in Indonesian, this research focuses on mask arts, especially in performing arts and mask carving art. The interesting thing about the art of this mask is only seen when there is a connection between the masks on the island of Java, especially the Malang, Cirebon, and Jakarta areas with masks in Bali. Therefore, through research with a qualitative descriptive approach has identified the characteristics of tradition in mask art in Bali, Cirebon, Jakarta, and Malang. It is called mask art because there are characters and stories in these masks. This study received a discussion about the position of the four mask-producing areas as an effort to document the oral traditions that developed in the area concerned. This research ultimately resulted in the result that there is homologism and coherence of structures between the masks in Bali, Malang, Cirebon, and Jakarta, both in term of the historical spread of the mask itself, the color symbols used, musical instruments played, the stories of the shows raised, to the characteristics of the mask carving itself.
Evaluasi Kinerja Pegawai Dalam Pelaksanaan Pengadaan dan Penatausahaan Barang Milik Daerah di Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Mappi Artana, I Wayan; Leonardo Snanfi, Ferinandus; Sediyaningsih, Sri
Musamus Journal of Public Administration Vol 7 No 1 (2024): Oktober 2024
Publisher : Department of State Administration - Musamus University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/mjpa.v7i1.6305

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja pegawai dalam pelaksanaan pengadaan dan penatausahaan barang milik daerah di Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Mappi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai. Evaluasi konteks menunjukkan bahwa kinerja pegawai dalam pengadaan dapat ditingkatkan dengan meningkatkan kepercayaan, komunikasi, motivasi, dan menyediakan fasilitas kerja yang memadai. Evaluasi input mengindikasikan perlunya peningkatan kualitas sumber daya manusia yang terlibat dalam proses pengadaan. Dari segi proses, pelaksanaan kegiatan pengadaan sudah berjalan dengan baik, meskipun perlu perhatian terhadap kualitas pencatatan aset. Dalam penatausahaan barang milik daerah, peningkatan kinerja pegawai juga membutuhkan sinergi, komunikasi yang baik, serta bimbingan teknis. Kualitas penatausahaan diketahui cukup baik, namun terdapat kendala dalam pencatatan aset yang belum optimal. Faktor-faktor seperti lingkungan kerja, penghargaan dari pimpinan, dan kerjasama antarpegawai terbukti memiliki dampak signifikan terhadap kinerja pegawai. Secara keseluruhan, hasil penelitian ini menyarankan perlunya dukungan dari berbagai aspek untuk meningkatkan kinerja pegawai dalam pengadaan dan penatausahaan barang milik daerah.
Ritual Myths in Traditional Dance Performances of Aceh, Java, Bali, Kalimantan, Sulawesi, and Papua Wiradharma, Gunawan; Sediyaningsih, Sri; Mikaresti, Pamela
Dinasti International Journal of Education Management And Social Science Vol. 6 No. 5 (2025): Dinasti International Journal of Education Management and Social Science (June
Publisher : Dinasti Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38035/dijemss.v6i5.4637

Abstract

The insertion of myth into ritual events and supernatural powers in a dance performance certainly has a greater purpose. Something sacred and considered to have supernatural powers certainly has a value that cannot be grasped by common sense, so the mysteriousness of myths is still difficult to consider as truth. In general, this research aims to comprehensively examine the myths that develop in dance performance rituals, especially in the lives of the people of Aceh, Java, Bali, Kalimantan, Sulawesi, and Papua. This research method is qualitative research carried out by describing facts. The results of this research show that the background to the emergence of myths in ritual dance in Aceh, Java, Bali, Kalimantan, Sulawesi, and Papua is based on folklore that developed in these areas. Apart from that, it was also found that the main motives for creating myths were monotheism and ecological motifs. The bond and awareness between humans, the universe, and God create a balanced relationship so that a safe, secure, and protected situation is created. In this case, it can be seen that myths are not just reports of events that previously occurred, but myths provide direction to human behavior and are a guide in determining human wisdom.
Karakteristik Budaya dan Estetika Tari Tradisional Aceh, Betawi, Bali, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua Wiradharma, Gunawan; Sediyaningsih, Sri; Soewardjo, B. Kristiono; Aditya Prasetyo, Mario
Jurnal Locus Penelitian dan Pengabdian Vol. 4 No. 7 (2025): JURNAL LOCUS: Penelitian dan Pengabdian
Publisher : Riviera Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58344/locus.v4i7.4100

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji karakteristik budaya pada tari tradisional Indonesia yang meliputi Aceh, Jawa, Kalimantan, Bali, Sulawesi, dan Papua. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana karakteristik budaya pada tari tradisional yang ada di Indonesia, khususnya pada tari tradisional Aceh, Betawi, Bali, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif-analitis. Pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan dengan wawancara kepada maestro tari, budayawan, koreografer, dan akademisi tari. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa masing-masing daerah memiliki karakteristik tarian yang berbeda-beda baik dari segi gerak, tema, musik, busana, dan seluruh instrumen dalam sebuah pertunjukan tari sehingga karakteristik tersebut memiliki makna etis dan estetis.