Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Creating an Indonesian Archipelago Creation Dance for Elementary School-Aged Children Mikaresti, Pamela; Mansyur, Herlinda
International Conference on Elementary Education Vol. 4 No. 1 (2022): Proceedings The 4th International Conference on Elementary Education
Publisher : Elementary Education Study Program School of Postgraduate Studies Universitas Pendidikan Indonesia in collaboration with UPI PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.517 KB)

Abstract

Preserving traditional dances of the Indonesian archipelago, one of which is through education starting from elementary school-aged children. However, there are some obstacles faced by teachers of elementary schools, including the lack of knowledge of art because the learning material obtained at colleges is not adequate. In addition, art teachers who are classroom teachers at elementary schools generally do not have artistic skills, especially in terms of dance. The purpose of this study is to create an Indonesian archipelago creation dance for elementary school-aged children as a step in inheriting cultures through introducing the cultures of the Indonesian archipelago to elementary school-aged children. In terms of research method, this study used ethnographic qualitative research method and dance creation method. The result of this study is a creation dance resulting from the development of the traditional dances of Andun Dance and Kejei Dance from Bengkulu. In conclusion, this Indonesian archipelago creation dance is an innovation in introducing the regional cultures of the Indonesian archipelago by including this learning material in the course of Art Education at Elementary School in the study program of Elementary School Teacher Education.
Pengembangan Bahan Ajar Mata Kuliah Drama dengan Pendekatan Berbasis Masalah Pamela Mikaresti; Yusra Dewi
Pena : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol. 7 No. 2 (2018): Pena: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (478.039 KB) | DOI: 10.22437/pena.v7i2.5314

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan mengembangkan dan menyusun bahan ajar mata kuliah drama dengan pendekatan pembelajaran berbasis masalah. Hal ini dalandasi oleh perubahan kurikulum yang belum diiringi dengan tersedianya sumber belajar yang memadai dan berbagai hal lain. Untuk menggali masalah yang dialami mahasiswa, digunakan angket terbuka. Dari hasil angket ini disusun draft bahan ajar. Hasilnya, mereka membutuhkan materi yang berkaitan dengan tata rias, tata lampu, tata busana, dan tata panggung. Materi yang memungkinkan dikembangkan adalah tata rias dan tata busana. Alasannya, kedua materi ini berkaitan dengan penampilan seorang tokoh drama pertunjukan. Pengembangan bahan ajar dimulai dengan tahap analisis kebutuhan, perancangan, pengembangan, evaluasi, dan revisi. Untuk menguji pemahaman mahasiswa terhadap bahan ajar yang telah disusun, dilakukan uji coba atau praktek mengaplikasikan materi tata rias dan tata busana. Uji coba ini memperlihatkan hasil bahwa mahasiswa memahami dengan baik bahan ajar yang telah disusun. Bahan ajar ini divalidasi oleh dua orang. Satu orang validator adalah yang dipandang ahli dalam penelitian pengembangan dan satu orang lagi dipandang ahli dalam bidang drama. Hasilnya, bahan ajar ini layak dipakai dengan hasil secara umum sudah bagus. Sarannya, penelitian selanjutnya diharapkan membuat video pembelajaran untuk materi yang dikembangkan ini. Kata kunci: bahan ajar, drama, pendekatan berbasis masalah Abstract This research aims to develop and compile teaching materials for Drama subjects at Department of Indonesian Language and Arts Education by using Problem-Based Learning Approach. Shifts in curriculum have not been followed by availability of adequate learning resources. This research used questionaire to explore possible problems experienced by the students in Drama course. This questionaire informed the drafting of teaching materials. Findings of this research showed that students need materials related to makeup, lighting, costume design, and the stage. Materials that were selected to develop were makeup and costume design. These topics are important for preparing students’ Drama performance. The development of teaching materials comprised some stages i.e. requirements analysis, design, development, evaluation, and revision. In order to measure students’ understanding of the materials developed, students were tested on their ability to apply make-up and costum design. The teaching materials were validated by an expert in research and development and an expert in Drama. They confirmed that the teaching materials developed by the researchers are good and fit for use. This research recommends that the next research will focus on developing video from the materials. Key words: teaching materials, drama, problem-based approach
Pengembangan Bahan Ajar Mata Kuliah Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Metode Pikir Bareng dan Berbagi Yusra Dewi; Pamela Mikaresti
Pena : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol. 9 No. 1 (2019): Pena: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (397.105 KB) | DOI: 10.22437/pena.v9i1.6914

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bahan ajar yang berkaitan dengan mata kuliah drama. Adanya bahan ajar baru diharapkan proses perkuliahan akan lebih maksimal. Penelitian ini berupa penelitian pengembangan yang bersifat deskriptif prosedural. Artinya, di dalam mengembangkan produk bahan ajar, terdapat langkah-langkah yang harus ditempuh untuk mendapatkan sebuah produk bahan ajar. Model pengembangan yang digunakan diadobsi dari model ADDIE yang dikembangkan Feiser dan Mollenda pada tahun 1990–an. “Secara garis besar model pengembangan ini terdiri dari 5 tahap yaitu: 1) analisis (analysis), 2) desain (design), 3) pengembangan (development), 4) implementasi (implementation), dan 5) evaluasi (evaluation)”.Hasil validasi oleh validator materi bahan ajar dan validator model penelitian pengembangan menunjukkan bahwa bahan ajar yang dikembangkan layak digunakan. Hasil uji coba kelompok kecil maupun kelompok besar dari pemakai bahan ajar ini, yakni mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia PBS FKIP Universitas Jambi memberikan gambaran bahwa isi bahan ajar ini bisa dipahami mereka. Isi materi yang dikembangkan dalam bahan ajar lebih memudahkan mahasiswa memahaminya. Langkah-langkah setiap strategi pembelajaran yang dikembangkan juga sudah dipaparkan dengan jelas. Beberapa gambar yang disertakan dalam bahan ajar ini juga menambah kemenarikan bahan ajar ini. Dengan demikian, simpulan penelitian ini adalah, bahan ajar berupa buku ajar ini layak digunakan. Oleh sebab itu, diharapkan nantinya dapat menjadi referensi dan sumber belajar bagi mahasiswa sebagai calon guru maupun guru-guru yang mengampuh mata pelajaran Bahasa Indonesia di berbagai sekolah. Kata Kunci: Bahan ajar, strategi pembelajaran Abstract This study aims to obtain teaching materials related to drama courses. The existence of new teaching materials is expected to be more maximal. This research is a descriptive procedural development research. That is, in developing teaching material products, there are steps that must be taken to get a teaching material product. The development model used was adopted from the ADDIE model developed by Feiser and Mollenda in the 1990s. "Broadly speaking, this development model consists of 5 stages, namely: 1) analysis (analysis), 2) design (design), 3) development (development), 4) implementation (implementation), and 5) evaluation (evaluation)". The results of the validation by the validator of the teaching material and the validator of the development research model show that the teaching materials developed are suitable for use. The results of the trials of small groups and large groups of users of this teaching material, namely students of the Indonesian Language and Literature Education Program PBS FKIP Jambi University illustrate that the contents of this teaching material can be understood by them. The contents of the material developed in teaching materials make it easier for students to understand it. The steps of each learning strategy developed have also been clearly described. Some of the pictures included in this teaching material also add to the attractiveness of this teaching material. Thus, the conclusion of this study is that teaching materials in the form of textbooks are suitable for use. Therefore, it is hoped that later it can become a reference and learning resource for students as prospective teachers and teachers who forgive Indonesian language subjects in various schools. Keywords: Teaching materials, learning strategies
Pengembangan Media Pembelajaran Mata Kuliah Akting Berbasis Youtube pada Materi Olah Tubuh dan Olah Mimik Yusra D; Pamela Mikaresti; Agus Salim
Pena : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol. 10 No. 2 (2020): Pena: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (708.761 KB)

Abstract

Abstrak Keterbatasan media pembelajaran dan adanya kendala pemberian contoh olah tubuh dan olah mimik dalam mata kuliah akting menjadi alasan utama penelitian ini dilakukan. Kendala itu terutama sekali belum adanya media selain buku sebagai panduan dalam latihan olah tubuh dan olah mimik untuk mata kuliah ini. Keterbatasan dosen yang sudah tidak muda lagi dan dipastikan juga harus mengajar mahasiswa yang bukan muhrimnya makin menjadi kendala dalam proses pembelajaran. Untuk itu, dengan berpedoman kepada penelitian pengembangan model Lee dan Owen, media pembelajaran mata kuliah Akting ini dikembangkan dengan berbasis youtube. Dipilihnya youtube sebagai basis penelitian karena dalam kemajuan teknologi saat ini, youtobe dipandang sudah sangat familiar bagi mahasiswa dan merupakan media pencari informasi yang mudah diakses di Smartphone mahasiswa. Data dianalisis secara kualitatif untuk pengembangan media yang dilakukan dan secara kuantitatif untuk data penilaian uji coba terbatas kepada mahasiswa. Secara kualitatif, media pembelajaran ini sangat menyenangkan, bermanfaat, dan menarik. Secara kuantitatif, 90% (18 orang) dari 20 mahasiswa menyatakan media ini sangat membantu mereka dan menarik untuk digunakan karena musik pengiringnya pun sangat bagus. Dengan demikian, media ini sangat layak digunakan dan dipublikasikan. Abstract The limitations of the learning media and the constraints in giving examples of body work and facial expression in acting courses are the main reasons for this research. The obstacle is especially the absence of media other than books as a guide in bodybuilding and mimic exercises for this course. The limitations of lecturers who are no longer young and are certain to also have to teach students who are not Muslims are increasingly becoming obstacles in the learning process. For this reason, based on Lee and Owen's model development research, the instructional learning media was developed based on YouTube. YouTube was chosen as a research base because in the current technological advancements, YouTube is considered to be very familiar to students and is a media that is easily accessed on student smartphones. Data were analyzed qualitatively for the development of the media carried out and quantitatively for the assessment data of limited trials to students. Qualitatively, this learning media is very fun, useful, and interesting. Quantitatively, 90% (18 people) of 20 students said this media was very helpful for them and interesting to use because the accompanying music was very good. Thus, this media is very suitable to be used and published.
Analisis Pengaruh Indikator Persepsi dan Partisipasi Layanan Bantuan Akademik Terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa Peserta Tutorial di UPBJJ-UT Bengkulu Pamela Mikaresti; Ana Nurmalia; Dwi Kristanti
Jurnal Kependidikan: Jurnal Hasil Penelitian dan Kajian Kepustakaan di Bidang Pendidikan, Pengajaran dan Pembelajaran Vol 7, No 1 (2021): March
Publisher : Universitas Pendidikan Mandalika (UNDIKMA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (114.256 KB) | DOI: 10.33394/jk.v7i1.2883

Abstract

This study aimed to analyze the effect of indicators of student perceptions and participation in academic service assistance on student academic achievement at UPBJJ-UT Bengkulu. The research used descriptive method with a quantitative approach. sampling used the Slovin method with a total sample of 362 respondents. The research instrument used was questionnaire. The data analysis technique useed multiple linear regression which was further discussed descriptively. The results of the study showed the independent variables such as X1, X2, X3, X6, X9, X13, X20, X24, partially had a significant effect on the dependent variable (GPA). Other independent variables (X4, X5, X7, X8, X10, X11, X12, X14, X15, X16, X17, X18, X21, X22, X23) partially had no significant effect on the dependent variable (Student Achievement Index).
PEWARISAN BUDAYA MELALUI TARI KREASI NUSANTARA Pamela Mikaresti; Herlinda Mansyur
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 11, No 1 (2022): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v11i1.33333

Abstract

Preserving national culture must start from preserving and maintaining traditional cultures that exist in various regions of the archipelago.  The main of national culture is regional culture, it means that preserving national culture must start from preserving regional culture.  Preservation of national culture can be done with a system of cultural inheritance through education which can begin with art learning in elementary schools.  Art learning in elementary schools can be given by introducing the traditional arts of the archipelago to elementary school’s students as generations of cultural heirs.  However, the most common obstacles that have found among elementary school’s teachers are they don’t understand the knowledge and science of art in depth and don’t have the skills to practice art, especially dance, so that art learning in schools is often neglected.  To overcome this, there is a need for new innovations that can help teachers in teaching art, especially dance for elementary school’s students by creating Indonesian dance creations that are based on the traditional dances of Bengkulu, namely ‘Kejei’ Dance and ‘Andun’ Dance.  The purpose of this study is to preserve the culture of the archipelago by creating dance creations of the archipelago as a form of cultural inheritance in introducing the culture of the archipelago to elementary school’s students.  This creation method adopts the approach of Alma M. Hawkins which consists of stages of exploration, improvisation, and composition.  The results of the research are the creation of Indonesian dance creations that are based on traditional dances so as to produce new dance creations, namely the ‘Kedun’ Dance and ‘Gegelea Beregam ‘ Dance by developing aspects of motion, floor patterns, dance music accompaniment, makeup and clothing, dancers, duration of performance, and venue. Creating new creation dance, it is hoped.Keywords: cultural inheritage, archipelago creation dance. AbstrakMelestarikan budaya nasional harus dimulai dari menjaga dan memelihara budaya tradisional yang ada diberbagai daerah nusantara. Akar budaya nasional adalah budaya daerah, artinya untuk melestarikan budaya nasional harus dimulai dari melestarikan budaya daerah. Pelestarian budaya nasional dapat dilakukan dengan sistem pewarisan budaya melalui pendidikan yang dapat diawali dengan pembelajaran seni di sekolah dasar. Pembelajaran seni di Sekolah Dasar dapat diberikan dengan mengenalkan seni tradisional nusantara pada anak usia sekolah dasar sebagai generasi pewaris budaya. Tetapi, terdapat kendala yang paling banyak ditemukan di kalangan guru-guru kelas di Sekolah Dasar bahwasanya mereka kurang memahami pengetahuan dan ilmu seni secara mendalam serta tidak memiliki keterampilan dalam berolah seni khususnya seni tari sehingga pembelajaran seni di sekolah pun sering diabaikan. Untuk mengatasi hal tersebut, perlu adanya inovasi baru yang dapat membantu para guru dalam mengajarkan seni khususnya seni tari pada anak usia sekolah dasar dengan cara menciptakan tari kreasi nusantara yang berpijak dari tari tradisional Provinsi Bengkulu yaitu Tari Kejei dan Tari Andun. Tujuan penelitian ini yaitu melestarikan budaya nusantara dengan menciptakan tari kreasi nusantara sebagai bentuk langkah pewarisan budaya dalam mengenalkan budaya nusantara pada anak usia sekolah dasar. Metode penciptaan ini mengadopsi pendekatan Alma M. Hawkins yang terdiri dari tahap eksplorasi, improvisasi, dan komposisi. Hasil penelitian berupa penciptaan tari kreasi nusantara yang berpijak dari tari tradisonal sehingga menghasilkan tari kreasi baru yaitu Tari Kedun dan Tari Gegelea Beregam dengan mengembangkan aspek gerak, pola lantai, iringan musik tari, tata rias dan busana, penari, durasi waktu pertunjukan, dan tempat pertunjukan. Dengan terciptanya tari kreasi baru diharapkan dapat menambah khazanah budaya nusantara yang dapat dimanfaatkan dan diseminasikan untuk meningkatkan kualitas pendidik di sekolah dasar.Kata Kunci: pewarisan budaya, tari kreasi nusantara.  Authors: Pamela Mikaresti : Universitas TerbukaHerlinda Mansyur : Universitas Negeri Padang References: Asyhar, Rayandra. (2011). Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta: GP Press.BSNP. (2006). Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SD. Jakarta: BSNP.Dewi, Ni Made Lisa Anggara dkk. (2020). Tari Kreasi Cangak Congak. Bengkulu: BK Press.Kurdi, Aserani. (2011). Bahan Diklat Seni Budaya Seni Musik SMK Negeri 1 Tanjung. Tanjung: SMK Negeri 1 Tanjung.Kusumastuti, Eny. (2014). Penerapan Model Pembelajaran Seni Tari Terpadu pada Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Mimbar Sekolah Dasar Vol. 1 No. 1. Diakses secara online pada bulan Februari 2021.Lestari, W., & Totok Sumaryanto, F. (2014). Pengembangan Model Pelatihan Apresiasi Senitari Daerah Setempat pada Guru Sekolah Dasar di Kota Semarang. Prosiding Konferensi Ilmiah Tahunan Himpunan Evaluasi Pendidikan Indonesia (HEPI) Tahun 2014.Nurdin, Syafrudin dan Andriantoni. (2016). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.Oktovan, R. N., Suryamah, D., & Dwiatmini, S. (2021). Pewarisan Budaya dalam Kesenian Bringbrung di Kelurahan Ledeng, Kecamatan Cidadap Hilir, Kota Bandung. Jurnal Budaya Etnika, 4(2), 114-125.Paluseri, Dais Darmawan dkk. (2017). Penetapan Warisan Budaya Tak Benda Indonesia Tahun 2017. Jakarta: Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.Rusman. (2012). Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: RajaGrafindo Persada.Sapitri, Y. (2016). Aplikasi Motif Tanduk dalam Pengembangan Motif Hias Batik Garutan (Doctoral dissertation, Universitas Pendidikan Indonesia). Sari, M. (2012). Peran Literasi Sains dalam Ekonomi Global. Literasi SAINS, 3(1), 13-13.Susanti, D. (2015). Penerapan Metode Penciptaan Alma Hawkins Dalam Karya Tari Gundah Kancah. Ekspresi Seni: Jurnal Ilmu Pengetahuan Dan Karya Seni, 17(1), 41-56.Syefriani, S. (2016). Tari Kreasi Baru Zapin Seribu Suluk Pada Masyarakat Pasir Pengaraian Kabupaten Rokan Hulu. KOBA, 3(1), 13-13.Tamara, Y. M. C., & Desyandri, D. (2019). Peningkatan Penguasaan Lagu Daerah Nusantara Menggunakan Multimedia Adobe Flash CS6 di Kelas V SDN 05 Air Tawar Barat. e-Journal Pembelajaran Inovasi, Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar, 7(9).Trilling dan Fadel. (2009). 21st Century Skills: Learning for Life in Our Times. Jossey Bass: USA.Wiflihani, W. (2012). Kontribusi Seni Bagi Pendidikan. JUPIIS: Jurnal Pendidikan Ilmu-ilmu Sosial, 4(1).Wulandari, S. (2012). Pelatihan Tari bagi Anak-Anak Sekolah Dasar di Sanggar Dede Nono Rukmana Kabupaten Kuningan (Doctoral dissertation, Universitas Pendidikan Indonesia). Yulianti, I. (2015). Pewarisan Nilai-Nilai Budaya Masyarakat Adat Cikondang Dalam Pembelajaran Sejarah Di Madrasah Aliyah Al-Hijrah. Candrasangkala: Jurnal Pendidikan dan Sejarah, 1(1), 112-133
OPTIMALISASI PENYAMPAIAN MATERI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN PRAKARYA MELALUI PEMBELAJARAN TERPADU BERBASIS GPO Pamela Mikaresti; Yeni Meylani; Feby Elra Perdima
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol 4, No 1 (2021): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jbmi.v4i1.9482

Abstract

The learning materials of arts, culture and crafts (SBdP) are not delivered optimally by teachers of Al Khair Bengkulu Selatan Foundation that is caused by several factors. First, the teacher’s factor. The delivery of the SBdP content has not accommodated student interest, has not maximally implemented creative cooperative learning, and has not created an interesting and pleasant atmosphere for students. Second, the student's factor. The child's interest in the method of art education, in learning the arts, both music, dance, drama and fine arts, the child feels bored because they do not find something interesting and fun. Third, the facilities and infrastructure in the school that have not been fulfilled to assist teachers in delivering SBdP learning materials, especially schools of Yasayan Al Khair Bengkulu Selatan. To overcome this problem, training was carried out for Al Khair Foundation teachers using training methods, which are 1) Community Development Model, involving teachers as the subject and object of the implementation of Lecturer Abdimas activities; 2) A persuasive approach, encouragement and support without coercion for teachers to take an active role; 3) Educative, a team approach through outreach, training and mentoring, in the context of exchanging knowledge and experiences as a feature of community empowerment. This training is useful for Al Khair Foundation teachers in increasing their knowledge related to information technology, skilled in accessing the Portal Guru Pintar Online (GPO), and optimizing their ability to deliver SBdP learning materials to students. ABSTRAK:Kurang optimalnya penyampaian materi pembelajaran seni budaya dan prakarya (SBdP) oleh guru-guru Yayasan Al khair Bengkulu Selatan disebabkan oleh beberapa faktor yaitu guru, siswa dan sarana prasana sekolah. Pertama, dilihat faktor guru sebagai pendidik mengenai cara penyampaian materi muatan pembelajaran SBdP tersebut belum mengakomodir ketertarikan siswa, belum maksimal menerapkan pembelajaran kooperatif yang kreatif, dan belum menciptakan suasana yang menarik dan menyenangkan bagi siswa. Kedua, jika dilihat dari faktor siswa, minat anak terhadap metode pendidikan seni yang didapatkannya, dalam pembelajaran seni baik seni musik, seni tari, seni drama dan seni rupa, besar kemungkinan adalah anak merasa bosan karena ia tidak menemukan sesuatu yang menarik dan menyenangkan. Ketiga, dilihat dari sarana dan prasarana yang ada di sekolah yang belum terpenuhi guna membantu guru dalam menyampaikan materi pembelajaran SBdP khususnya sekolah dibawah naungan Yasayan Al Khair Bengkulu Selatan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka dilaksanakan pelatihan bagi guru-guru Yayasan Al Khair dengan menggunakan metode pelatihan yaitu 1)Model Community Development, yaitu melibatkan guru-guru secara langsung sebagai subyek dan obyek pelaksanaan kegiatan Abdimas Dosen; 2)Pendekatan persuasif, yaitu himbauan dan dukungan tanpa unsur paksaan bagi guru-guru untuk berperan aktif; 3)Edukatif, yaitu pendekatan tim melalui sosialisasi, pelatihan dan pendampingan, dalam rangka saling bertukar pengetahuan dan pengalaman sebagai ciri bentuk pemberdayaan masyarakat. Pelatihan ini bermanfaat bagi guru-guru Yayasan Al Khair dalam meningkatkan pengetahuannya terkait teknologi informasi, terampil mengakses informasi berbasis teknologi dalam hal ini adalah mengakses Portal Guru Pintar Online (GPO), serta mengoptimalkan kemampuannya menyampaikan materi pembelajaran SBdP pada siswa
TARI SKIN SEBAGAI IDENTITAS KEHIDUPAN MASYARAKAT KABUPATEN MERANGIN Pamela Mikaresti Ramlan; Mahdi Bahar; Indra Gunawan
Titian: Jurnal Ilmu Humaniora Vol. 2 No. 02 (2018): Desember 2018
Publisher : Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (297.91 KB) | DOI: 10.22437/titian.v2i02.6094

Abstract

Tari skin merupakan tarian rakyat Merangin yang merefleksikan kebudayaan dan keseharian masyarakat Kabupaten Merangin. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan identitas budaya masyarakat Kabupaten Merangin melalui latar belakang penciptaan tari skin. Metode penelitian ini menggunakan penelitian etnografi-kualitatif dalam pendekatan fenomenologi di mana data diperoleh melalui pengamatan langsung dengan cara observasi, wawancara, perekaman, pemotretan dan menyususn laporan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tari skin menggambarkan identitas budaya masyarakat Kabupaten Merangin khususnya melalui latar belakang penciptaan tari skin. Di setiap gerak pada tari skin menunjukkan gambaran identitas kehidupan perempuan Kabupaten Merangin. Hal ini dapat dilihat melalui karakteristik gerak tari skin yang menggambarkan perempuan-perempuan yang tangguh, kuat, dan mandiri.
OPTIMALISASI PENULISAN DAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH HASIL PENELITIAN TINDAKAN KELAS PADA GURU-GURU SEKOLAH ALAM BENGKULU MAHIRA Pamela Mikaresti; Feby Elra Perdima; Anita Carolina
Bakti Nusantara Linggau: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2022): Bakti Nusantara Linggau
Publisher : LP3MKIL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (735.372 KB)

Abstract

Guru merupakan fasilitator dalam mentransfer ilmu kepada peserta didiknya. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam setiap proses pembelajarannya, guru-guru bahkan diwajibkan melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) guna mengevaluasi proses pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Hasil dari PTK yang dilakukan guru berguna sebagai dasar evaluasi pembelajaran di kelas, selanjutnya hasil PTK tersebut diarahkan pula untuk ditulis dalam bentuk artikel dan dapat dipublikasikan guna penilaian angka kredit bagi guru. Akan tetapi, kenyataan di lapangan kurangnya pengetahuan dan pemahaman guru-guru tentang teknik penulisan karya ilmiah hasil dari PTK terutama pada guru-guru Sekolah Alam Bengkulu (SAB) Mahira Bengkulu menjadi alasan kegiatan ini dilakukan. Selain itu, alasan yang ditemukan adalah motivasi yang rendah dari guru-guru dalam menulis karya ilmiah karena kurangnya rasa percaya diri, sehingga muncul pemikiran bahwa penulisan karya ilmiah hal yang sulit dilakukan terlebih dalam mempublikasikannya. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah meningkatkan kemampuan guru dalam menulis dan mempublikasikan karya ilmiah. Metode pelatihan yang digunakan dalam Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM) ini dimulai dari 1) Model Community Development, yaitu dengan melibatkan guru-guru secara langsung sebagai subyek dan obyek pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM) Dosen; 2) pendekatan persuasif, yaitu pendekatan yang bersifat himbauan dan dukungan tanpa unsur paksaan bagi guru-guru untuk berperan aktif; 3)Edukatif, yaitu pendekatan tim melalui sosialisasi, pelatihan dan pendampingan, dalam rangka saling bertukar pengetahuan dan pengalaman sebagai ciri bentuk pemberdayaan masyarakat. Luaran dan target capaian kegiatan Abdimas berupa publikasi di jurnal nasional
Symbolic Meaning of Dance with Masks People’s Life from Muaro/Jambi District Pamela Mikaresti; Yesiska Mikaris; Citra Tamara
Proceeding International Conference on Malay Identity Vol. 1 (2020): Desember 2020
Publisher : Jurusan Sejarah, Seni, dan Arkeologi, FKIP, Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (506.657 KB)

Abstract

In the era of globalization,with rapid development and the number of entertainment are easily available, Dance with a mask that is always perfomedbypeopleliveiving inMuaro village Jambi, the subdistrict of MaroSebo, all in Muaro Jambi district, still exists and constantly developedin the life of itsfuns. Dance with a mask is able to maintain its existence even though in this era of globalization. In addition, the movements that concern with the Dance with masks, which always change, is not an obstacle for the village community of Jambi to continue preserving Dance with a mask and they routinely perform it.Basedonthephenomenonthatoccurs,todayistheright time forconducting a studyto determine and assessthemeaning of whatisreallycontained in thedance with a maskso thatit can bestillgrowing and developing in themodern era. The method used is the method of ethnography which is used to describe, record, analyze and interpret the Dance with a mask with the conditions of people inthe society who really and accurately support it.This research is a qualitative research, the research is done naturally, it is pure, in a normal situation that is not manipulated by circumstances and conditions. Hence, we get to know theDance with a mask symbolic meaning in people's lives acrosMuaro Jambi District. Key words: symbolic meaning, dance with a mask