Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

EKSPRESI KE-“TAQWA”-AN DALAM KARYA LUKIS KALIGRAFI Harissman, Harissman; Martwan, Martwan
Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni Vol 21, No 2 (2019): Ekspresi Seni : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Karya Seni
Publisher : LPPMPP Institut Seni Indonesia Padang Panjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (32.097 KB) | DOI: 10.26887/ekspresi.v21i2.909

Abstract

Bentuk lukisan kaligrafi merupakan ekspresi nilai-nilai filosofi ke`taqwa`an, merefleksikan kandungan al-qur`an dan memberi suguhan mendalam akan pentingnya kaidah-kaidah untuk membimbing prilaku, sikap serta norma dalam kehidupan sosial. ?Taqwa adalah melakukan ketaatan kepada Allah di atas cahaya dari Allah karena mengharap pahala Allah, dan meninggalkan maksiat kepada Allah di atas cahaya dari Allah karena takut akan siksaan Allah.? Metode pendekatan dilakukan dengan eksplorasi, perancangan, dan  eksekusi dari perwujudan karya seni, dimana sebelumnya telah melalui studi pustaka, studi empirik dan studi lapangan. Penciptaan karya lukisan kaligrafi mengambil terjemahan Al-qur-an Surat Ali Imran: 102: ?Wahai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dengan sebenar-benarnya taqwa kepada-Nya, dan janganlah sekali-kali kalian mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.? Seni lukis kaligrafi menjembatani nilai ketaqwaan sebagai ekspresi untuk meneruslanjutkan kepada publik penikmat dan penghayat
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pelatihan Rajut untuk Ibu-Ibu PKK Nagari Sungai Tanang Kecamatan Banuhampu Akmal, Ahmad; Utami, Mutia Budhi; Hendra, Hendra; Ferawati, Ferawati; Harissman, Harissman
Batoboh Vol 8, No 2 (2023): BATOBOH : JURNAL PENGABDIAN PADA MASYARAKAT
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/bt.v8i2.3854

Abstract

Pelatihan pembuatan masker dan aksesoris dengan teknik rajut di PKK Nagari Sungai Tanang bertujuan untuk memaksimalkan potensi pariwisata setempat. Meskipun Sungai Tanang merupakan desa wisata, saat ini masih belum ada produk cenderamata yang unik dan khas dari daerah tersebut. Dengan potensi wisata yang besar dan dukungan berkelanjutan dari berbagai pihak, masyarakat Nagari Sungai Tanang antusias dalam mempersiapkan infrastruktur pendukung. Namun, hingga saat ini, belum ada inisiatif untuk menyediakan cenderamata bagi wisatawan, terutama karena keterbatasan keahlian dan sumber daya anggota masyarakat.Oleh karena itu, diadakanlah kegiatan pelatihan ini sebagai upaya meningkatkan pendapatan masyarakat dengan memanfaatkan keahlian merajut—suatu teknik yang dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja tanpa membutuhkan peralatan mahal. Produk-produk kerajinan yang dihasilkan diharapkan dapat menjadi souvenir menarik untuk wisatawan, sekaligus mendukung program pemerintah dalam penggunaan masker.Dengan pelatihan ini, diharapkan ibu-ibu PKK Nagari Sungai Tanang menjadi terdorong untuk berkreativitas dan menghasilkan cenderamata khas yang dapat mendukung peningkatan pendapatan masyarakat. Lebih lanjut, teknik rajut memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi berbagai macam produk lainnya, tergantung pada kreativitas pembuatnya. Pelatihan ini merupakan langkah strategis agar masyarakat Sungai Tanang dapat memproduksi dan memasarkan kerajinan tangan mereka sendiri.
KAJIAN BENTUK, FUNGSI DAN KREATIVITAS RUMAH RAJUT SYAFIR KOTO LAWEH Hendra, Hendra; Harissman, Harissman; Nofrial, Nofrial; Ferawati, Ferawati; Zam, Riswel
Gorga : Jurnal Seni Rupa Vol 12, No 2 (2023): Gorga : Jurnal Seni Rupa
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/gr.v12i2.28909

Abstract

The hand-knitting craft "Shafir Knitting Home" located in Nagari Koto Laweh, X Koto District Tanah Datar. This craftbusiness was started in 2016 and produces a variety of knitted products. The products that made have a variety of shapes and functions. This study aims to influence the existence of the Syafir Knitting House for the development of West Sumatra knitting crafts. Along with the times and changes in people's tastes, Syafir's Knitting House also always strives to improve the quality and quantity of the products it produces. To review more about the products produced, an approach is used using the theory of form and function so that it can be analyzed regarding the diversity of product forms and functions. The data was obtained using a qualitative approach to obtain a variety of information regarding the shape and function of the products produced. The products produced are in the form of simple accessories such as bracelets, small dolls, tissue holders and others. However, as time goes by, the products produced are also increasingly diverse, such as knitted jackets, knitted bags with Minangkabau motifs and wall hangings and this is of course Syafir's Knitting house's response to market tastes. To analyze the product that produced, Clive Bell's form theory and function theory proposed by Feldman are used. The results of the data analysis in the field can be seen how the character forms, functions and creativity of the craftsmen at Syafir's Knitting house. From this analysis it can be concluded that Syafir's knitting craft is transformed into products that adapt to the needs of the community.Keywords: syafirknitting, shape, function, creativity. AbstrakKerajinan rajut tangan “Rumah Rajut Syafir”, merupakan sentra kerajinan rajut yang berada di Nagari Koto Laweh Kecamatan X Koto Kabupaten Tanah Datar. Usaha yang dirintis tahun 2016 dan menghasilkan beragam produk rajutan. Produk yang dihasilkan memiliki keberagaman bentuk dan fungsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari keberadaan Rumah Rajut Syafir bagi perkembangan kriya rajut Sumatera Barat. Seiring dengan perkembangan zaman dan perubahan selera masyarakat, Rumah Rajut Syafir juga selalu berupaya untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produk yang dihasilkannya. Untuk mengulas lebih jauh mengenai produk yang dihasilkan, maka digunakan pendekatan dengan menggunakan teori bentuk dan fungsi sehingga dapat dianalisa mengenai keberagaman bentuk dan fungsi produk. Data diperoleh dengan pendekatan kualitatif untuk mendapatkan beragam informasi terkait bentuk dan fungsi produk yang dihasilkan. Produk yang dihasilkan berupa aksesoris sederhana seperti gelang, boneka kecil, tempat tisu dan lainnya. Namun seiring berjalannya waktu, produk yang dihasilkan juga semakin beragam seperti jaket rajut, tas rajut dengan motif khas Minangkabau dan hiasan dinding dan hal ini tentunya merupakan  respon rumah Rajut Syafir terhadap selera pasar. Untuk menganalisis produk yang dihasilkan maka digunakan teori bentuk Clive bell dan teori fungsi yang dikemukakan oleh Feldman. Hasil dari analisis data di lapangan dapat dilihat bagaimana karakter bentuk, fungsi dan kreativitas dari pengrajin di rumah Rajut Syafir. Dari analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa kerajinan Rajut Syafir bertransformasi menghasilkan produk yang menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.Kata Kunci: rajut syafir, bentuk, fungsi, kreativitas. Authors:Hendra : Institut Seni Indonesia PadangpanjangHarissman : Institut Seni Indonesia PadangpanjangNofrial : Institut Seni Indonesia PadangpanjangFerawati : Institut Seni Indonesia PadangpanjangRiswel Zam : Institut Seni Indonesia Padangpanjang References:Ardianti, S. R., & Affanti, T. B. (2021). Pemanfaatan Teknik Tapestri Pada Rompi Dengan Bahan Renda. Gorga : Jurnal Seni Rupa, 10(2), 487-494. https://doi.org/10.24114/gr.v10i2.28231.Feldman, E. B. (1967). Art As Image And Idea. England: Prentice Hall Inc Englewood Cliffs.Ferawati, F., Hendra, H., & Akmal, A. (2021).PELATIHAN RAJUT UNTUK SOUVENIR DI DESA WISATA KUBU GADANG. Batoboh: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat, 6(2), 178-189. http://dx.doi.org/10.26887/bt.v6i2.2061.Gie, T. L. (2004). Filsafat Keindahan. Yogyakarta: Pusat Belajar Ilmu Berguna.Gustami, S. (2003). Metode Pendekatan dalam Kajian Seni. Rupa. Yogyakarta: UPT UNNES PRESS.Hanafi, H., Suryanti, S., & Hendra, H. (2020). Kerajinan Rajut Sebagai Produk Cendramata Di Nagari Tuo Pariangan. Jurnal Abdimas Mandiri, 4(1), 35–41. https://doi.org/10.36982/jam.v4i1.1043.Hendra, H. (2018). Eksistensi Kerajinan Perak Koto Gadang Sumatera Barat. Corak, 7(2), 149–162. https://doi.org/10.24821/corak.v7i2.2680.Hendra, H., & Agustin, D. (2022). Eksistensi Tenun Songket Halaban Kabupaten Lima Puluh Kota. Gorga : Jurnal Seni Rupa, 11(1), 202-211. https://doi.org/10.24114/gr.v11i1.28908.Hendra, H., & Sari, Y. K. (2021). Karakteristik Motif Sulaman Selendang Koto Gadang Sumatera Barat. Gorga : Jurnal Seni Rupa, 10(2), 396-406. https://doi.org/10.24114/gr.v10i2.27776.Hendra, I. Q. (2020). Pelatihan Desain Gerabah Dengan Teknik Batik DI SMKN1 Kecamatan Luak Kabupaten 50 Kota. Batoboh, 5(2), 124-138. https://doi.org/10.26887/bt.v5i2.1296.Homby, A. J. C. (1995). Oxford Advance Learners 5th Edition. England: Oxford University Press.Kamal, M. N. (2020). Kerajinan Perak Tinjauan Pada Proses Dan Makna Simbolis Ornamen Di Home Industry Di Koto Gadang. Gorga : Jurnal Seni Rupa,9(2),409-418. https://doi.org/10.24114/gr.v9i2.21229.Kartika, Darsono Sony. (2004). Seni Rupa Modern (pertama). Bandung:  Rekayasa Sains.Koentjaraningrat, K. (1967). Pengantar Ilmu Antropologi. Bandung: Aksara Baru.Nawawi, H. (1990). Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.Rachmawati, Y. dan E. K. (2005). Strategi Pengembangan Kreativitas Pada Anak Usia Taman Kanak Kanak. Depdikbud. Jakarta: Prenanda Media Grup.Soedarsono, R. (1999). Metodologi Penelitian Seni Pertunjukan Dan Seni Rupa. Yogyakarta: Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia.Stenberg, R. J., Kaufman J.C., & P. J. E. (2002). The Creativity. Psychology Press.
KOMIK ADAT SUMBANG DUO BALEH SEBAGAI MEDIA INFORMASI BAGI PEREMPUAN MINANGKABAU Fadillah Khair, Gabrie Hannan; Harissman, Harissman; Ariesta, Olvyandra
VCoDe : Visual Communication Design Journal Volume 1, Nomor 2, Juni 2022
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/vcode.v2i1.3236

Abstract

Penciptaan karya Tugas Akhir dengan judul “Komik Adat Sumbang Duo Baleh Sebagai Media Informasi bagi Perempuan Minangkabau”, didasarkan kepada ketertarikan pengkarya terhadap fenomena adat Sumbang Duo Baleh yang merupakan adat sopan santun dan tingkah laku di suku Minangkabau, Sumatera Barat. Pengkarya menghadirkan karya berupa komik sebagai bentuk penyampaian informasi bagi perempuan Minangkabau yang berada diwilayah Sumatera Barat maupun perempuan keturunan Minang tentang Sumbang itu sendiri dan aturan-aturan yang harus dipahami seorang perempuan di Minangkabau. Metode penciptaan yang dilakukan terdiri dari persiapan meliputi pengumpulan data, studi pustaka, wawancara, angket online, pembuatan karakter komik, sinopsis cerita, storyboard, dan mengunggah hasil karya pada laman komik online berbasis Webtoon. Komik berbasis online dipilih karena lebih mudah diakses sebagaimana saat ini anak remaja yang sudah lebih banyak memakai ponsel dan akses jaringan sehingga tidak sulit dalam mengakses komik ini. Karya dalam bentuk dua dimensi yang disusun secara memanjang dan diunggah pada laman Webtoon menggunakan aplikasi Ibis Pain-X dan Adobe Ilustrator. Cerita didalam komik meliputi Sumbang Duo Baleh itu sendiri yakni Sumbang Duduak, Sumbang Makan, Sumbang Kato, Sumbang Mancaliak, Sumbang Bapakaian, Sumbang Tanyo, Sumbang Jawek, Sumbang Bajalan, Sumbang Bagaua, Sumbang Karajo, Sumbang Kurenah, dan Sumbang Tagak.
Strategi Pengembangan Pariwisata Di Kabupaten Pasaman Menggunakan Model Manajemen Perubahan Lewin’s Change Syafran, Syafran; Eliza, Meria; Harissman, Harissman
Journal of Tourism Sciences, Technology and Industry Vol 3, No 1 (2024): JTSTI-Journal of Tourism Science, Technology and Industry
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/jtsti.v3i1.4410

Abstract

Pasaman regency is one of 19 regencies in west Sumatera province. Based on the data that released by centre of statistic institution of west Sumatera, Pasaman regency stated as the second lowest of human development indeks (IPM). One of the three criterias of IPM indeks is economic and welfare of the society. One of the ways in growing the economic and welfare of the society in this regency is developing its tourism. Pasaman regency has a big potential to develop its tourism. It has a beautiful nature, waterfalls, geopark, sport tourism, culture, cullinery etc. unfortunately, all of its potentials has not impacted to the welfare of the society in this regency. Based on this situation it needs to do the organizational development by implementing the change management that proposed by kurt lewin in managing the tourism. This research used qualitative descriptive method where in collecting data used library research, studying the datas that published and also interviewing the related persons. the result of the research shown that the tourism of Pasaman regency should develop by 8 steps of change theory. They are; establish a sense of urgency, form a coalition, create new vision, communicate the vision, empower others by removing barriers, create and reward short-term "wins", consolidate, reassess, and adjust, reinforce the change
PERANCANGAN BUKU ILUSTRASI INFORMASI ULU AMBEK SEBAGAI UPAYA PELESTARIAN BUDAYA PADANG PARIAMAN Rahman, Fiqri Aulia; Harissman, Harissman; Yanti, Eva
VCoDe : Visual Communication Design Journal Volume 4, Nomor 1, Desember 2024
Publisher : Institut Seni Indonesia Padangpanjang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/vcode.v4i1.5036

Abstract

Ulu Ambek adalah budaya dan tradisi dari Padang Pariaman yang memiliki peran dalam menyampaikan nilai-nilai adat yang dianut oleh masyarakatnya yaitu nilai etika, sikap menghormati, patuh, serta menjaga harkat dan martabat oleh kaum muda terhadap kaum tua. Secara fisik Ulu Ambek berupa gerakan-gerakan berlawanan yang ditampilkan oleh dua orang laki-laki pandeka (pendekar) yang diiringi dengan dampeang (sejenis dendang vocal berbahasa Sastra Minangkabau lama) dan dipantau berdasarkan keputusan dua orang Janang (wasit). Gerakan-gerakan yang berpola dan indah menjadikan Ulu Ambek dipandang sebagai salah satu tarian dan gerakan yang berlawanan dan saling menyerang tetapi tanpa saling bersentuhan, juga dianggap silat batin. Tulisan dan perancangan ini bertujuan untuk memperkenalkan dan memberikan informasi mengenai tradisi Ulu Ambek dari Padang Pariaman dan sekaligus sebagai upaya pelestarian budaya Padang Pariaman. Metode pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, studi pustaka dan dokumentasi. Hasil perancangan karya berupa buku ilustrasi dengan bauran media motion teaser, poster, banner, kalender, baju, totebag, dan sticker.
Perancangan Ulang Visual Identity Orange Sky Garden Payakumbuh Hamzah, Regil Afrian; Harissman, Harissman; Rajab, Junaidi
SPACEPRO: Product Design Jurnal Volume 3 Nomor 1, Mei 2025
Publisher : INSTITUT SENI INDONESIA PADANGPANJANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26887/spacepro.v3i1.5494

Abstract

Meningkatnya jumlah kafe di Payakumbuh saat ini membuat para pemilik kafe berpikir lebih kreatif dan inovatif. Orange Sky Garden merupakan kafe yang terletak dipusat kota Payakumbuh, didirikan oleh Riko Putra pada tahun 2015. Kafe ini mengusung konsep perpaduan ruang terbuka dan klasik. Banyaknya kompetitor membuat berkurangnya pengunjung ke kafe Orange Sky Garden, walaupun yang mengusung konsep tersebut jarang di kota Payakumbuh. Permasalahan Orange Sky Garden terletak pada identitas mulai dari logo sampai kurangnya pemanfaatan media sosial. Metode pengumpulan datanya berupa observasi, wawancara, studi pustaka dan dokumentasi, sedangkan metode analisis datanya yaitu SWOT dan 5W 1H. Hasil Perancangan Ulang Visual Identity Orange Sky Garden Payakumbuh berupa logo sebagai media utama. Logo tersebut merupakan wajah baru Orange Sky Garden mewakili kafe secara keseluruhan, dengan logo ini dapat memperkuat identitas kafe dan mempermudah pelanggan mengenalinya. Bentuk logo yang baru ini berbentuk lingkaran (monoline) kombinasi dari elemen-elemen visual kafe Orange Sky Garden. Media pendukung Perancangan Ulang Visual Identity Orange Sky Garden Payakumbuh berupa signage, packaging, poster, banner, merchandise, desain UI menu, seragam, desain sosial media, office set dan manual book.