Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Lecturer's Experience of Guiding Students Facing Exit Exam as A Requirement to Get A Ners Degree Simamora, Febrina Angraini; Daulay, Nanda Masraini; Sagala, Nanda Suryani; Siregar, Hotma Royani
INDONESIAN NURSING JOURNAL OF EDUCATION AND CLINIC (INJEC) Vol 7, No 2 (2022): INJEC
Publisher : Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.835 KB) | DOI: 10.24990/injec.v7i2.499

Abstract

Introduction: The exit exam is a competency test that is carried out at the final stage after completing all stages of education which is part of the assessment of student learning outcomes in the health sector. The aim of this study was to explore in depth the experience of lecturers guiding students to face the exit exam as a condition for obtaining a nursing degree.Method: The study used a phenomenological design. Five participants were selected by purposive sampling with criteria inclusion. Result: The data were gathered by conducting in-depth interviews and analyzed by Collaizi method. The result emerged four themes, namely: 1) Response to application of exit exam; 2) Facilitating students in facing the exit exam; 3) Obstacles in guiding students; 4) Lecturers' expectations of the Association of Indonesian Nurses Education Institutions.Conclusion: It is recommended for clinical supervisors to provide intensive guidance to nursing students so that they can prepare themselves to take the exit exam.
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) MASYARAKAT DESA DALAM MENINGKATKAN KESEHATAN MASYARAKAT DI KELURAHAN NAPA KECAMATAN ANGKOLA SELATAN Simatupang, Dedi Firdaus; Daulay, Nanda Masraini
Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA) Vol. 6 No. 3 (2024): Vol. 6 No. 3 Desember 2024
Publisher : Universitas Aufa Royhan Di Kota Padangsidipuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menciptakan hidup sehat sebenarnya sangatlah mudah serta murah, apabila dibandingkan dengan biaya yang harus dikeluarkan untuk pengobatan apabila mengalami gangguan kesehatan cukup mahal. Hidup sehat merupakan hal yang seharusnya diterapkan oleh setiap orang, mengingat manfaat yang ditimbulkan akan sangat banyak, mulai dari konsentrasi kerja, kesehatan dan kecerdasan anak sampai dengan keharmonisan keluarga. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan dapat berperan aktif dalam kegiatan – kegiatan kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan– kegiatan kesehatan di masyarakat.
Sosialisasi Pemilahan Sampah Organik dan Non-Organik di Desa Pargumbangan Adelia, Friska; Harahap, Akbar Barumun Pratama; Harahap, Ivoh Gusmiranti; Ketrin, Ketrin; Harahap, Mutiara Aljannah; Siregar, Anisah Salsabilah; Daulay, Nanda Masraini
Jurnal Pengabdian Masyarakat Ilmu Kesehatan Vol 6, No 2 (2025): Edisi Juli
Publisher : LPPM Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jpmik.v6i2.6515

Abstract

Masalah sampah merupakan salah satu isu lingkungan yang paling mendesak di berbagai negara, termasuk Indonesia. Setiap hari, jumlah sampah yang dihasilkan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk, aktivitas industri, dan pola konsumsi masyarakat yang cenderung tidak ramah lingkungan. Ironisnya, sebagian besar sampah yang dibuang masih tercampur antara sampah organik dan non-organik, sehingga menyulitkan proses pengolahan dan daur ulang. Sampah organik seperti sisa makanan dan dedaunan dapat diolah menjadi kompos atau biogas, sedangkan sampah non-organik seperti plastik, logam, dan kertas memiliki potensi untuk didaur ulang menjadi barang yang bernilai ekonomis. Metode yang digunakan dalam sosialisasi pemilahan sampah ini adalah parsipatif (ceramah interaktif). Dalam kegiatan penyuluhan, salah satu pendekatan yang paling efektif dan relevan dengan kebutuhan masyarakat adalah metode partisipatif. Metode ini menempatkan masyarakat bukan sebagai objek yang hanya menerima informasi, melainkan sebagai subjek aktif yang turut terlibat dalam seluruh proses penyuluhan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi kegiatan. Kegiatan sosialisasi pemilahan sampah organik dan non-organik yang dilaksanakan di desa menunjukkan bahwa pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai pengelolaan sampah masih perlu ditingkatkan. Untuk mengukur pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai pemilahan sampah organik dan non-organik, dilakukan wawancara langsung kepada warga. Melalui pendekatan partisipatif, peserta mendapatkan pemahaman tentang jenis-jenis sampah, dampaknya terhadap lingkungan, serta cara pemilahan dan pengolahan sederhana yang bisa dilakukan di rumah. 20% warga antusias dalam mengikuti kegiatan ini menjadi indikator positif bahwa masyarakat siap berperan aktif dalam upaya menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan desa. Sosialisasi ini juga berhasil mendorong terbentuknya komitmen bersama untuk mulai memilah sampah dari sumbernya
Sosialisasi Pembuatan Jamu Jahe Merah di Desa Pargumbangan Kecamatan Angkola Muaratais Kabupaten Tapanuli Selatan Sofyan, Ahmad; Sarah, Linda; Trisna, Intan Yulia; Ayuri, Muti’ah Diffah; Asri, Ayu; Hidayati, Meri; Daulay, Nanda Masraini; Harahap, Nurhasanah
Jurnal Pengabdian Masyarakat Ilmu Kesehatan Vol 6, No 2 (2025): Edisi Juli
Publisher : LPPM Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jpmik.v6i2.6519

Abstract

Jamu dan jahe merah merupakan obat tradisional Indonesia yang telah digunakan secara turun-temurun karena khasiatnya dalam mengatasi berbagai gangguan kesehatan. Penggunaan  obat   tradisional merupakan   warisan   nenek   moyang   Indonesia   yang   diperoleh secara empiris. Jamu  merupakan  minuman  kesehatan  yang  dapat  dimanfaatkan khasiat  dan  keamanannya  dalam  meningkatkan  imunitas. Meskipun saat ini perhatian lebih banyak difokuskan pada peningkatan manfaat jamu dan jahe merah, potensi efek samping konsumsinya sering diabaikan. Jahe merah secara tradisional dikenal efektif untuk meredakan masuk angin, rematik, perut kembung, mual, batuk berdahak, migrain, serta meningkatkan daya tahan tubuh dan memperbaiki sistem pencernaan. Tanaman   obat   yang   jumlahnya   sangat   banyak   dan   dapat dimanfaatkan   dilingkungan   rumah   terurutama  di tingkat desa, tetapi masyarakat belum mengetahui  menfaat  dan  cara  pengolahan  tanaman tersebut dalam meningkatkan imunitas. Program ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan ibu rumah tangga di Desa Pargumbangan, Kecamatan Angkola Muaratais, Kabupaten Tapanuli Selatan dalam mengolah jamu jahe merah menjadi produk instan yang lebih praktis dan bernilai jual. Kegiatan dilaksanakan melalui pelatihan dan pendampingan yang melibatkan dosen, mahasiswa, dan warga setempat, khususnya ibu rumah tangga yang tidak memiliki penghasilan tetap. Tahapan kegiatan meliputi sosialisasi program, pelatihan pembuatan serbuk jamu jahe merah, serta pendampingan produksi. Diharapkan, pasca pelatihan peserta mampu memproduksi jamu jahe merah skala rumah tangga dan memasarkan produknya secara mandiri, sehingga dapat meningkatkan perekonomian keluarga di desa tersebut