Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

Lecturer's Experience of Guiding Students Facing Exit Exam as A Requirement to Get A Ners Degree Simamora, Febrina Angraini; Daulay, Nanda Masraini; Sagala, Nanda Suryani; Siregar, Hotma Royani
INDONESIAN NURSING JOURNAL OF EDUCATION AND CLINIC (INJEC) Vol 7, No 2 (2022): INJEC
Publisher : Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.835 KB) | DOI: 10.24990/injec.v7i2.499

Abstract

Introduction: The exit exam is a competency test that is carried out at the final stage after completing all stages of education which is part of the assessment of student learning outcomes in the health sector. The aim of this study was to explore in depth the experience of lecturers guiding students to face the exit exam as a condition for obtaining a nursing degree.Method: The study used a phenomenological design. Five participants were selected by purposive sampling with criteria inclusion. Result: The data were gathered by conducting in-depth interviews and analyzed by Collaizi method. The result emerged four themes, namely: 1) Response to application of exit exam; 2) Facilitating students in facing the exit exam; 3) Obstacles in guiding students; 4) Lecturers' expectations of the Association of Indonesian Nurses Education Institutions.Conclusion: It is recommended for clinical supervisors to provide intensive guidance to nursing students so that they can prepare themselves to take the exit exam.
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) MASYARAKAT DESA DALAM MENINGKATKAN KESEHATAN MASYARAKAT DI KELURAHAN NAPA KECAMATAN ANGKOLA SELATAN Simatupang, Dedi Firdaus; Daulay, Nanda Masraini
Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA) Vol. 6 No. 3 (2024): Vol. 6 No. 3 Desember 2024
Publisher : Universitas Aufa Royhan Di Kota Padangsidipuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menciptakan hidup sehat sebenarnya sangatlah mudah serta murah, apabila dibandingkan dengan biaya yang harus dikeluarkan untuk pengobatan apabila mengalami gangguan kesehatan cukup mahal. Hidup sehat merupakan hal yang seharusnya diterapkan oleh setiap orang, mengingat manfaat yang ditimbulkan akan sangat banyak, mulai dari konsentrasi kerja, kesehatan dan kecerdasan anak sampai dengan keharmonisan keluarga. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan dapat berperan aktif dalam kegiatan – kegiatan kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan– kegiatan kesehatan di masyarakat.
Sosialisasi Pemilahan Sampah Organik dan Non-Organik di Desa Pargumbangan Adelia, Friska; Harahap, Akbar Barumun Pratama; Harahap, Ivoh Gusmiranti; Ketrin, Ketrin; Harahap, Mutiara Aljannah; Siregar, Anisah Salsabilah; Daulay, Nanda Masraini
Jurnal Pengabdian Masyarakat Ilmu Kesehatan Vol 6, No 2 (2025): Edisi Juli
Publisher : LPPM Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jpmik.v6i2.6515

Abstract

Masalah sampah merupakan salah satu isu lingkungan yang paling mendesak di berbagai negara, termasuk Indonesia. Setiap hari, jumlah sampah yang dihasilkan terus meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk, aktivitas industri, dan pola konsumsi masyarakat yang cenderung tidak ramah lingkungan. Ironisnya, sebagian besar sampah yang dibuang masih tercampur antara sampah organik dan non-organik, sehingga menyulitkan proses pengolahan dan daur ulang. Sampah organik seperti sisa makanan dan dedaunan dapat diolah menjadi kompos atau biogas, sedangkan sampah non-organik seperti plastik, logam, dan kertas memiliki potensi untuk didaur ulang menjadi barang yang bernilai ekonomis. Metode yang digunakan dalam sosialisasi pemilahan sampah ini adalah parsipatif (ceramah interaktif). Dalam kegiatan penyuluhan, salah satu pendekatan yang paling efektif dan relevan dengan kebutuhan masyarakat adalah metode partisipatif. Metode ini menempatkan masyarakat bukan sebagai objek yang hanya menerima informasi, melainkan sebagai subjek aktif yang turut terlibat dalam seluruh proses penyuluhan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi kegiatan. Kegiatan sosialisasi pemilahan sampah organik dan non-organik yang dilaksanakan di desa menunjukkan bahwa pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai pengelolaan sampah masih perlu ditingkatkan. Untuk mengukur pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai pemilahan sampah organik dan non-organik, dilakukan wawancara langsung kepada warga. Melalui pendekatan partisipatif, peserta mendapatkan pemahaman tentang jenis-jenis sampah, dampaknya terhadap lingkungan, serta cara pemilahan dan pengolahan sederhana yang bisa dilakukan di rumah. 20% warga antusias dalam mengikuti kegiatan ini menjadi indikator positif bahwa masyarakat siap berperan aktif dalam upaya menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan desa. Sosialisasi ini juga berhasil mendorong terbentuknya komitmen bersama untuk mulai memilah sampah dari sumbernya
Sosialisasi Pembuatan Jamu Jahe Merah di Desa Pargumbangan Kecamatan Angkola Muaratais Kabupaten Tapanuli Selatan Sofyan, Ahmad; Sarah, Linda; Trisna, Intan Yulia; Ayuri, Muti’ah Diffah; Asri, Ayu; Hidayati, Meri; Daulay, Nanda Masraini; Harahap, Nurhasanah
Jurnal Pengabdian Masyarakat Ilmu Kesehatan Vol 6, No 2 (2025): Edisi Juli
Publisher : LPPM Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jpmik.v6i2.6519

Abstract

Jamu dan jahe merah merupakan obat tradisional Indonesia yang telah digunakan secara turun-temurun karena khasiatnya dalam mengatasi berbagai gangguan kesehatan. Penggunaan  obat   tradisional merupakan   warisan   nenek   moyang   Indonesia   yang   diperoleh secara empiris. Jamu  merupakan  minuman  kesehatan  yang  dapat  dimanfaatkan khasiat  dan  keamanannya  dalam  meningkatkan  imunitas. Meskipun saat ini perhatian lebih banyak difokuskan pada peningkatan manfaat jamu dan jahe merah, potensi efek samping konsumsinya sering diabaikan. Jahe merah secara tradisional dikenal efektif untuk meredakan masuk angin, rematik, perut kembung, mual, batuk berdahak, migrain, serta meningkatkan daya tahan tubuh dan memperbaiki sistem pencernaan. Tanaman   obat   yang   jumlahnya   sangat   banyak   dan   dapat dimanfaatkan   dilingkungan   rumah   terurutama  di tingkat desa, tetapi masyarakat belum mengetahui  menfaat  dan  cara  pengolahan  tanaman tersebut dalam meningkatkan imunitas. Program ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan ibu rumah tangga di Desa Pargumbangan, Kecamatan Angkola Muaratais, Kabupaten Tapanuli Selatan dalam mengolah jamu jahe merah menjadi produk instan yang lebih praktis dan bernilai jual. Kegiatan dilaksanakan melalui pelatihan dan pendampingan yang melibatkan dosen, mahasiswa, dan warga setempat, khususnya ibu rumah tangga yang tidak memiliki penghasilan tetap. Tahapan kegiatan meliputi sosialisasi program, pelatihan pembuatan serbuk jamu jahe merah, serta pendampingan produksi. Diharapkan, pasca pelatihan peserta mampu memproduksi jamu jahe merah skala rumah tangga dan memasarkan produknya secara mandiri, sehingga dapat meningkatkan perekonomian keluarga di desa tersebut
IBM Self Management (Manajemen Diet, Latihan Fisik, dan Perawatan Kaki) Pada Penderita Diabetes Mellitus di Puskesmas Labuhan Rasoki Kota Padangsidimpuan Simamora, Febrina Angraini; Daulay, Nanda Masraini
Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA) Vol. 1 No. 1 (2019): Vol. 1 No. 1 Desember 2019
Publisher : Universitas Aufa Royhan Di Kota Padangsidipuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1193.11 KB)

Abstract

Kegiatan IbM Self Management (Manajemen Diet, Latihan Fisik, dan Perawatan Kaki) pada penderita Diabetes Melitus Tipe 2 ini bertujuan meningkatkan kemampuan penderita DM Tipe 2 dalam melakukan manajemen diet, latihan fisik, dan perawatan kaki serta pengontrolan kadar gula darah pada penderita diabetes mellitus. Kelompok penderita DM menunjukkan bahwa intervensi yang berbasis dukungan sosial ini efektif untuk diberikan di masyarakat. Program IbM Kelompok Penderita DM ini melakukan beberapa penyuluhan dan pelatihan pada kelompok pendukung pada peserta, dengan jumlah peserta sebanyak 25 orang penderita DM, dan kegiatan yang dilakukan berupa: pendidikan kesehatan mengenai penyakit diabetes mellitus, gaya hidup sehat, modifikasi diet DM, aktifitas/olahraga untuk Diabetesi – Senam Kaki dan Senam Diabetes, perawatan kaki sebagai pencegahan dari luka diabetes, dan pengecekan GDS. Hasil evaluasi selama proses kegiatan berlangsung didapatkan sebanyak 88% (22 penderita DM) mengalami peningkatan pengetahuan terkait empat pilar penatalaksanaan DM, dan 12% (3 penderita DM) sudah melaksanakan keempat pilar penataksanaan DM tersebut sebelumnya. Dengan adanya pendidikan kesehatan ini, diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan dan kemandirian penderita DM dalam melakukan manajemen diet, latihan fisik, dan perawatan kaki serta pengontrolan kadar gula darah secara mandiri.
Demonstrasi Rendam Kaki Menggunakan Air Hangat dalam Menurunkan Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi di Desa Labuhan Rasoki Kota Padangsidimpuan Daulay, Nanda Masraini; Simamora, Febrina Angraini
Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA) Vol. 1 No. 1 (2019): Vol. 1 No. 1 Desember 2019
Publisher : Universitas Aufa Royhan Di Kota Padangsidipuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (965.578 KB)

Abstract

Kasus hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Labuhan Rasoki relatif besar jumlahnya terutama pada penderita lansia. Para penderita hipertensi kebanyakan hanya mengkonsumsi obat–obatan dan menghindari makanan asin saja untuk menurunkan tekanan darah, sedangkan tindakan pemberian terapi rendam kaki air hangat belum pernah dilakukan perubahan tekanan darah. Tim PKM berinisiatif utk melakukan demonstrasi terapi rendam kaki menggunakan air hangat dengan tujuan menurunkan tekanan darah masayarakat penderita hipertensi serta melatih masyarakat dalam menurunkan tekanan darah dengan cara non-farmakologi secara mandiri di rumah. Kegiatan berupa demonstrasi rendam kaki dengan air hangat dan memberikan leaflet tentang terapi komplementer untuk penderita hipertensi. Jumlah peserta kegiatan berjumlah 28 orang. Hasilnya didapatkan dari 28 orang yang dilakukan rendam kaki menggunakakan air hangat, terdapat 20 orang yang mengalami penurunan tekanan darah. Masyarakat terlihat antusias dalam mengikuti kegiatan dan memberikan feedback. Masyarakat mampu mempraktikkan rendam kaki menggunakan air hangat dalam menurunkan tekanan darah. PKM tentang demonstrasi terapi non-farmakologi untuk menurunkan tekanan darah dapat dilaksanakan secara rutin dengan jenis terapi komplementer yang berbeda seperti terapi herbal dalam menurunkan tekanan darah.
Sosialisasi Upaya Pencegahan Covid 19 di Area Mesjid Shirotol Mustaqim Kelurahan Batunadua Jae, Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua Kota Padangsidimpuan Simamora, Febrina Angraini; Daulay, Nanda Masraini
Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA) Vol. 2 No. 2 (2020): Vol. 2 No. 2 Agustus 2020
Publisher : Universitas Aufa Royhan Di Kota Padangsidipuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.307 KB)

Abstract

Covid-19 is a disease caused by a new type of corona virus that appeared at the end of 2019 for the first time in Wuhan, China which is currently causing a pandemic in almost all over the world. In an effort to prevent the increasingly widespread transmission of Covid-19. The government urges all levels of society to take various preventive measures such as carrying out physical distancing, using masks, washing hands regularly, increasing endurance and maintaining health. The socialization activity for the prevention of Covid 19 in the mosque area aims to increase knowledge and change the behavior of the community, especially the Shirotol Mustaqim congregation, so that they can continue to make efforts to prevent the spread of Covid 19 during the 5 daily prayers as well as tarawih and tadarusan prayers which are held at the mosque during this month of Ramadan . This activity consisted of some counseling and leaflet distribution at the nazir of the mosque and the shirotol mustaqim mosque congregation. The results of the evaluation during the activity process were obtained that as many as 90% (19 participants) experienced increased knowledge regarding efforts to prevent Covid 19. With this socialization, it is hoped that it will be able to increase the knowledge and behavior of the community to always make efforts to prevent Covid 19 in any activity.
Sosialisasi Pola Hidup Sehat Cegah Penyebaran COVID-19 Di Desa Labuhan Labo Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara Hidayah, Arinil; Daulay, Nanda Masraini
Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA) Vol. 2 No. 2 (2020): Vol. 2 No. 2 Agustus 2020
Publisher : Universitas Aufa Royhan Di Kota Padangsidipuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.266 KB)

Abstract

Indonesia has declared Covid-19 a national disaster since March 14, 2020. Based on data from the Indonesian government, a total of 25,216 cases of patients were detected positive for Covid-19. In Indonesia, the first case of Covid-19 was announced on March 2, 2020. Most people infected with COVID-19 will experience fever and symptoms of respiratory problems such as coughing and shortness of breath. Older people, and those with other health problems such as cardiovascular disease, diabetes, chronic respiratory disease and cancer are more likely to develop serious problems. The best way to prevent and slow transmission is with good information about Covid-19, the disease it causes and how it spreads (World Health Organization, 2020). So based on the above problems, we intend to hold community service in the form of Socialization of a Healthy Lifestyle to Prevent the Spread of Covid-19 in the community as an effort to prevent the spread of Covid-19. The socialization activities carried out received a very positive response from the community, the community was happy to assist in posting flyers. The community was also very enthusiastic when given socialization with leaflet media and the curiosity of the community was also very high, seen from the many questions they submitted to the community service implementation team.
Penyuluhan Pola Hidup Sehat Cegah Komplikasi Hipertensi Di Desa Manunggang Jae Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara Hidayah, Arinil; Daulay, Nanda Masraini
Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA) Vol. 2 No. 1 (2020): Vol. 2 No. 1 April 2020
Publisher : Universitas Aufa Royhan Di Kota Padangsidipuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (140.005 KB)

Abstract

Hypertension is a non-communicable disease which is one of the main causes of premature death in the world. The world health organization (World Health Organization / WHO) estimates that currently the prevalence of hypertension globally is 22% of the total world population. Of the number of sufferers, only less than a fifth who make efforts to control their blood pressure. Hypertension is closely related to lifestyle and dietary factors. Lifestyle is very influential on the form of behavior or habits of a person that has a positive or negative influence on health. Lack of knowledge will also affect hypertensive patients to be able to overcome recurrences or take precautions so that complications do not occur. So based on the above problems, we intend to hold community service in the form of counseling on a healthy lifestyle to prevent complications of hypertension in community sufferers as an effort to prevent complications. The enthusiasm of the community is very good, and they feel the benefits of counseling by increasing their knowledge regarding the prevention of hypertension complications with a healthy lifestyle
Pemberian Jus Mentimun untuk Menurunkan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi di Desa Manunggang Jae Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara Kota Padangsidimpuan Daulay, Nanda Masraini
Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA) Vol. 2 No. 3 (2020): Vol. 2 No. 3 Desember 2020
Publisher : Universitas Aufa Royhan Di Kota Padangsidipuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The prevalence of hypertension has increased over the past few decades and has become a major health problem because awareness of treatment and hypertension control levels is still very low (Li Y, Yang L et al, 2017). In principle, there are two types of therapy that can be done to treat hypertension, namely pharmacological and non-pharmacological therapies. One of the non-pharmacological therapies is the provision of cucumber juice which can lower blood pressure (Tjiptaningrum & Erhadestria, 2016). The demonstration of cucumber juice is aimed at lowering the blood pressure of hypertensive sufferers and training people in lowering blood pressure in a non-pharmacological way, namely giving cucumber juice independently at home. The activities carried out consisted of measuring blood pressure, demonstration of cucumber juice making, and health education about the benefits of cucumber in reducing blood pressure. The number of participants was 25 people with hypertension. The results of this activity found that 20 people (80%) with hypertension experienced a decrease in blood pressure. The community seemed enthusiastic and able to practice making cucumber juice. PKM on demonstration of non-pharmacological therapy to lower blood pressure can be carried out routinely with different types of complementary therapies such as herbal therapy in lowering blood pressure.