Claim Missing Document
Check
Articles

Found 35 Documents
Search

PENGARUH SWEDISH MASSAGE TERHADAP PENURUNAN NYERI KEPALA KARENA MIGRAIN PADA LANSIA: The Effect of Swedish Massage on The Reduction of Head Pain Due to Migraine in The Elderly Raditya Kurniawan Djoar; Anastasia Putu Martha Anggarani
Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing) Vol. 6 No. 2 (2020): JIKep | September 2020
Publisher : LPPM STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (220.48 KB) | DOI: 10.33023/jikep.v6i2.646

Abstract

Nyeri kepala adalah rasa nyeri atau rasa tidak mengenakkan di seluruh daerah kepala dengan batas bawah dari dagu sampai ke belakang kepala. Pada lansia prevalensi nyeri kepala sebesar 3,7-5,8% (Davis, 2006). Kejadian nyeri kepala ini telah menjadi pusat perhatian peneliti karena merupakan jenis gejala yang paling banyak dijumpai yang berakibat menjadi keterbatasan dalam melakukan pekerjaan sehari-hari. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh swedish massage terhadap penurunan nilai nyeri kepala karena migraine pada lansia. Jenis penelitian ini adalah eksperimen dengan pendekatan quasi eksperimental, dengan desain penelitian pre and post test two groups design. Populasi penelitian ini adalah lansia sebanayak 56 dimana sample diambil dengan cara purposive sampling. Instrumen penelitian ini adalah VAS untuk mengevaluasi nyeri yang dirasakan lansia. Data dianalisis menggunakan program SPSS dengan menggunakan uji komparatif tidak berpasangan untuk data numerik (uji t tidak berpasangan/Mann whitney).Hasil uji statistic menunjukkan nilai signifikan 0.000 yang berarti ada pengaruh Swedish massage terhadap penurunan nilai nyeri migraine pada lansia. Tindakan massage memberikan efek pada system syaraf parasimpatis yang memungkin terjadinya relaksasi. Kondisi relaksasi memungkinkan sirkulasi darah menjadi lancar dalam pengiriman oksigen dan produk metabolisme yang ke system syaraf pusat. Gerakan efflurage pada Swedish massage memberikan pengaruh pada peningkatan aliran darah vena yang dapat menurunkan tekanan vena dan meningkatkan sirkulasi arteri. Gerakan kneading memberikan bantuan dalm aliran balik vena, sednagkan tindakan kompresi dapat meningkat sirkulasi pembuluh darah local dan tepi. Kondisi inilah yang memungkinkan terjadinya penurunan nyeri kepala atau migraine pada lansia. Kata Kunci : Massage, nyeri kepala, lansia
RELATIONSHIP ANALYSIS BETWEEN USING WALKING AIDS AND FEAR OF FALLING IN OLDER ADULTS Anastasia Putu Martha Anggarani; Raditya Kurniawan Djoar
Berita Kedokteran Masyarakat (BKM) Vol 36, No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (174.939 KB) | DOI: 10.22146/bkm.50200

Abstract

Fear of falling will result in reduced balance control and a reduction in self-confidence to prevent falls, which will further increase the incidence of falls in the elderly. One of the efforts that can be done to reduce the fear of falling which is a trigger for falling events is to take preventive measures to analyze these risk factors, but currently the risk factors associated with fear of falling in the elderly in Indonesia have not been analyzed. The purpose of this study is to analyze the relationship between the use of walking aids and the fear of falling on the elderly. The research design was observational analytic with cross sectional approach involving 155 elderly living in Surabaya Werdha Nursing Home. The sampling technique uses proportional random sampling method. Existing data were analyzed using Contingency Coefficient Test with a significance level of 0.05. The results of statistical tests showed that there was a relationship between the risk of falling and fear of falling with a correlation value of 0.367 with a significant level of 0.000 (p <0.05), a positive direction indicated by the value of B = 1.365. The use of walking aids has a very meaningful relationship with the fear of falling in the elderly.
Pendidikan Kesehatan Tentang Deteksi Dini Keterlambatan Perkembangan Motorik Anak Anastasia Putu Martha Anggarani; Raditya Kurniawan Djoar; Elsa Davina Zefanya; Serti Dewi Wijaya
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol 5, No 4 (2022): Jurnal Pengabdian Kesehatan
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jpk.v5i4.126

Abstract

Perkembangan motorik adalah proses tumbuh kembang kemampuan gerak seorang anak. Sekitar 5 hingga 10% anak diperkirakan mengalami keterlambatan perkembangan. Data angka kejadian keterlambatan perkembangan umum belum diketahui dengan pasti, namun diperkirakan sekitar 1-3% anak di bawah usia 5 tahun mengalami keterlambatan perkembangan umum. Hal tersebut menjadi salah satu alasan pentingnya peran petugas kesehatan termasuk fisioterapis untuk ikut serta meningkatkan derajat kesehatan. Salah satu cara meningkatkan derajat kesehatan yaitu dengan melakukan pendidikan kesehatan tentang deteksi dini keterlambatan perkembangan motorik anak. Tujuan dilakukan kegiatan pendidikan kesehatan ini agar ibu-ibu di posyandu anak desa Gadung, Driyorejo dapat mengetahui dan mencegah terjadinya gangguan perkembangan motorik anak dengan melakukan deteksi dini pada anak. Metode yang digunakan yakni berupa penyuluhan dan pemberian leaflet. Setelah dilakukan penyuluhan didapatkan hasil adanya peningkatan pengetahuan ibu tentang deteksi dini perkembangan anak dari yang sebelumnya sebesar 43% meningkat menjadi 75%. Oleh karena itu pendidikan kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan ibu tentang deteksi dini keterlambatan perkembangan motorik anak sehingga ibu dapat mengetahui sedini mungkin bila anaknya mengalami keterlambatan perkembangan motorik dan dapat menentukan tindakan yang tepat untuk mengatasinya Kata Kunci: Perkembangan motorik, penyuluhan, deteksi dini
Faktor risiko jatuh pada lansia di Panti X Surabaya Anastasia Putu Putu Martha Anggarani; Raditya Kurniawan Djoar
JHeS (Journal of Health Studies) Vol 4, No 1: Maret 2020
Publisher : Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (763.812 KB) | DOI: 10.31101/jhes.1012

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah menganalisis faktor risiko jatuh pada lansia. Rancangan penelitian adalah cross-sectional. Sampel sebanyak 36 lansia di Panti X Surabaya diambil dengan menggunakan teknik simple random sampling. Seluruh responden berusia ≥60 tahun, bisa berkomunikasi, membaca, menulis dan menjawab pertanyaan dalam kuesioner. Hasil uji korelasi didapatkan jenis kelamin dan mobilitas mempunyai hubungan dengan jatuh dengan p 0,023 dan 0,018. Mobilitas merupakan faktor risiko yang paling kuat berpengaruh terhadap jatuh dengan nilai p 0,086 dan B 0,408. 
Knowledge and Practice Sharing Kuliah Kerja Profesi Ners Pada Kelompok Lansia Dalam Pengelolaan Penyakit Kolesterol Tinggi Pasca Pandemi Raditya Kurniawan Djoar; Anastasia Putu Martha Anggarani; Angela Monica Matekohy
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA Vol. 2 No. 1 (2022): Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat : BERKARYA DAN MENGABDI
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (808.182 KB) | DOI: 10.33086/snpm.v2i1.952

Abstract

Kuliah kerja profesi ners merupakan sebagai suatu bentuk kegiatan pendidikan yang menempatkan mahasiswa hidup bersama dengan masyarakat untuk mengidentifikasi dan mengatasi masalah yang terjadi di masyarakat khususnya yang berkaitan dengan kesehatan dimana kali ini target sasarannya adalah kelompok lansia. Selama terjadinya pandemi covid 19, lansia menjadi salah satu kelompok di masyaraat yang juga terdampak khususnya mereka yang memiliki penyakit koleterol tinggi. Mereka tidak bisa melakukan pengelolaan penyakit tersebut dengan baik. Kegiatan pengabidan masyarakat ini bentujuan untuk memberdayakan lansia untuk bisa meningkatkan kemampuannya mereka secara mandiri dalam pengelolaan penyakit kolesterol tinggi. Metode yang dilakukan dalam kegiatan ini mencakup pemberian pendidikan kesehatan yang betujuan untuk meningkatkan pengetahuan lansia terkait pengelolaan penyakit kolesterol tinggi, kemudian dilanjutkan dengan pelatihan ketrampilan dalam melakukan pengukuran kolesterol darah dan pengukuran tekanan darah secara mandiri. Selain itu juga dilakukan advokasi kepada puskesmas selaku pihak yang bertanggung jawab di wilayah tersebut untuk memodifikasi kebijakan terkait pelaksanaan kegiatan posyandu lansia. Setelah dilakukan kegiatan tersebut didapatkan hasil bahwa adanya peningkatan pengetahuan serta ketrampilan lansia dalam pengelolaan penyakit kolesterol tinggi ke arah yang lebih baik serta adanya modifikasi kebijakan dari pihak puskesmas untuk pelaksanaan posyandu lansia bisa dilakukan asal tetap memperhatikan protokol kesehatan. Hal yang masih perlu dilakukan adalah pendampingan berkelanjutan kepada lansia supaya mereka lebih aktif berkegiatan secara mandiri memiliki kepercayaan diri dalam pengelolaan terhadap penyakit kolesterol tinggi.
Pendidikan Kesehatan Tentang Posisi Ergonomi Untuk Mencegah Nyeri Punggung Bawah Anastasia Putu Martha Anggarani; Raditya Kurniawan Djoar; Maria Claudia Anggraeni Rade
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA Vol. 2 No. 1 (2022): Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat : BERKARYA DAN MENGABDI
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (178.297 KB) | DOI: 10.33086/snpm.v2i1.983

Abstract

Nyeri punggung bawah seringkali menjadi masalah karena mempengaruhi produktivitas kerja. Sebagian besar ibu-ibu pengajian di paguyuban Menteng Regency sebanyak 25% ibu mengeluhkan sering mengalami nyeri otot setelah bekerja. Sampai saat ini, hal yang dilakukan mereka ketika merasakan keluhan yaitu melakukan pijat dan minum obat yang beli di apotek. Paguyuban Menteng regency bukan merupakan bagian dari RT di wilayah Gresik dan tidak pernah melakukan kegiatan penyuluhan kesehatan karena sebagian besar warga bukan warga Gresik sehingga pihak puskesmas tidak pernah melakukan kegiatan promotif dan preventif kepada warga. Ibu pengajian tidak memiliki pengetahuan yang baik mengenai kesehatan terutama mengenai posisi aman untuk melakukan aktivitas. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka kami melakukan penyuluhan dan pelatihan kesehatan tentang posisi ergonomi untuk meningkatkan pengetahuan mereka tentang NPB karena aktivitas yang tidak benar. Dengan kelompok masyarakat memahami pentingnya melakukan aktivitas keseharian dan pekerjaan dengan posisi yang benar, diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi kelompok masyarakat untuk tetap sehat, aktif, produktif, berguna dan bermanfaat bagi diri dan lingkungan. Pendidikan kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan warga mengenai posisi yang benar saat beraktivitas untuk mencegah nyeri pungguh bawah. Sebelum dilakukan pendidikan kesehatan sebanyak 33 (71%) orang mempunyai tingkat pengetahuan kurang, sebanyak 8 (19%) orang mempunyai tingkat pengetahuan cukup dan sebanyak 6 (10%) orang mempunyai tingkat pengetahuan baik. Tingkat pengetahuan warga sesudah mengikuti kegiatan yaitu 38 orang (82%) memiliki tingkat pengetahuan baik dan 9 orang (18%) memiliki tingkat pengetahuan cukup. Selain itu juga ditemukan adanya penurunan nyeri punggung bawah dari 5 menjadi 3. Saran bagi warga, warga dapat menerapkan ilmu yang didapatkan dalam kehidupan sehari-hari dan secara berkala paguyuban mengadakan kegiatan pendidikan kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran warga mengenai kesehatan
Pelatihan Kesehatan Mengenai Massage Untuk Mengurangi Nyeri Kepala: Health Training Regarding Massage To Relieve Headaches anastasia putu; Raditya Kurniawan Djoar; Meisa Alvalen Cahyanti
J-Dinamika : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 7 No 3 (2022): Desember
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/j-dinamika.v7i3.2876

Abstract

Nyeri kepala adalah rasa nyeri atau rasa tidak mengenakkan di seluruh daerah kepala dengan batas bawah dari dagu sampai ke belakang kepala. Nyeri kepala merupakan masalah umum yang sering dijumpai dalam praktek sehari-hari.  Nyeri kepala timbul sebagai hasil perangsangan terhadap bagian tubuh di wilayah kepala dan leher yang peka terhadap nyeri. Bukan hanya masalah fisik semata sebagai sebab nyeri kepala tersebut namun masalah psikis juga sebagai sebab dominan. Nyeri kepala juga dapat mengakibatkan seperti insomnia (gangguan tidur yang sering terbangun atau bangun dini hari), nafas pendek, konstipasi, berat badan menurun, palpitasi dan gangguan haid. Tenaga kesehatan mempunyai peran pada permasalahan tersebut yaitu dalam mendidik masyarakat untuk memahami mengenai nyeri kepala dan cara menguranginya. Pelatihan kesehatan mengenai massage untuk mengurangi nyeri kepala diharapkan dapat meningkatkan kemandirian masyarakat untuk dapat melakukan penanganan nyeri kepala dengan massage.Tujuan diberikannya pelatihan kesehatan ini adalah untuk memberikan pengetahuan warga tentang resiko terjadinya nyeri kepala serta bagaimana cara pencegahannya dan penanganannya. Sasaran penyuluhan ini adalah warga di paguyuban perumahan menteng regency driyorejo gresik. Metode yang digunakan adalah dengan pemberian pendidikan kesehatan berupa penyuluhan dan pelatihan yang akan diukur dari tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan. Hasilnya, tingkat pengetahuan sebelum pendidikan kesehatan responden tentang massage untuk mengurangi nyeri kepala yaitu 40% mempunyai tingkat pengetahuan baik, 45% cukup dan 15% kurang dan sesudah pendidikan kesehatan yaitu 85% mempunyai tingkat pengetahuan baik dan 15% cukup. Harapan yang ingin dicapai adalah warga mampu secara mandiri menangani dan mencegah terjadinya nyeri kepala
Influential factors in the management of pulmonary tuberculosis therapy by nurses in health centers Djoar, Raditya Kurniawan; Anggarani, Anastasia Putu Martha
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 4, No 2 (2019): December
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (84.235 KB) | DOI: 10.30604/jika.v4i2.205

Abstract

Tuberculosis (TB) often attacks individuals who live in urban areas and have low socioeconomic levels in tropical countries such as Indonesia. Prevention efforts have been carried out by providing BCG immunization to toddlers and campaigns regarding clean and healthy living. with this effort, Indonesia has not been free from this disease. The purpose of this research was to identify factors that influence the role of nurses in the management of pulmonary TB therapy. This research is a cross sectional research and the statistical test used is Pearson correlation followed by multiple linear tests with a significance level = 0.05. Statistical test results show that there is a relationship between daily tasks and guidance of senior nurses or leaders with the role of nurses in the management of TB therapy (alpha 0,001) and multiple linear statistical tests indicate there is an influence of senior nurse or leader guidance on the implementation of the nurse's role in managing TB therapy. When seen from the results of the F value obtained simultaneously there is an influence between daily tasks and guidance of senior nurses or leaders of 55.3 percent on the implementation of the nurse's role in the management of TB therapy. Based on the results of the research, it can be used by the health center in particular to succeed in the management of TB therapy, can do a combination in the assignment of nurses where they can be assigned to the pulmonary TB service by getting guidance from senior nurses or unit leaders.Abstrak: Tuberculosis (TB) sering menyerang individu yang tinggal diwilayah perkotaan dan memiliki tingkat sosial ekonomi rendah di negara beriklim tropis seperti Indonesia. Upaya pencegahan telah dilakukan dengan memberikan imunisasi BCG pada balita dan kampanye mengenai hidup bersih dan sehat. dengan adanya usaha tersebut, Indonesia belum terbebas dari penyakit ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi peran perawat dalam penatalaksanaan terapi TB paru. penelitian ini merupakan penelitian cross sectional dan Uji statistik yang digunakan adalah pearson korelasi dilanjutkan dengan uji linier berganda dengan tingkat signifikansi 0,05. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa ada hubungan antara tugas harian dan bimbingan perawat senior atau pimpinan dengan peran perawat dalam penatalaksanaan terapi TB (alpha 0.001) dan uji statistik linier berganda menunjukkan ada pengaruh dari bimbingan perawat senior atau pimpinan terhadap pelaksanaan peran perawat dalam penatalaksanaan terapi TB. Apabila dilihat dari hasil nilai F didapatkan secara simultan ada pengaruh antara tugas harian dan bimbingan perawat senior atau pimpinan sebesar 55.3 persen terhadap pelaksanaan peran perawat dalam penatalaksanaan terapi TB. Berdasarkan hasil penelitian, dapat digunakan oleh pihak puskesmas khususnya untuk mensukseskan penatalaksanaan terapi TB, dapat melakukan kombinasi dalam penugasan perawat dimana mereka dapat ditugaskan di pelayanan TB paru dengan mendapatkan bimbingan dari perawat senior atau pimpinan unit.
ANALISIS HUBUNGAN JENIS KELAMIN DAN DEPRESI DENGAN TAKUT JATUH PADA LANSIA Anastasia Putu Martha; Raditya Kurniawan Djoar
Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia Vol 11 No 3 (2023): Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia
Publisher : Bachelor and Profession of Physiotherapy Study Program, Faculty of Medicine, Udayana University in collaboration with Indonesian Physiotherapy Association (IPA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MIFI.2023.v11.i03.p16

Abstract

Pendahuluan: Takut jatuh akan mengakibatkan meningkatkan kejadian jatuh pada lansia dan terdapat beberapa hal yang menyebabkan. Perubahan aspek psikologis, fisik dan fungsional pada lansia akan menyebabkan takut jatuh salah satunya adalah jenis kelamin dan depresi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara jenis kelamin dan depresi dengan rasa takut jatuh pada lansia. Metode: Desain penelitian adalah analitik observasional dengan pendekatan cross sectional pada 155 lansia yang tinggal di Panti Werdha Surabaya. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode proporsional random sampling. Data yang ada dianalisis menggunakan Uji regresi. Hasil: Hasil uji statistik menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara jenis kelamin dan depresi dengan takut jatuh dengan p <0,05, Kedua faktor tersebut secara simultan mempengaruhi takut jatuh sebesar 86%. Simpulan: Terdapat hubungan antara jenis kelamin dan depresi dengan takut jatuh pada lansia
DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA PADA LANJUT USIA (LANSIA) DALAM PEMANFAATAN POSYANDU LANSIA Raditya Kurniawan Djoar
JPK : Jurnal Penelitian Kesehatan Vol. 6 No. 2 (2016): Desember
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Katolik St. Vincentius a Paulo Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54040/jpk.v6i2.93

Abstract

Dukungan sosial keluarga adalah sebagai suatu proses hubungan antara keluarga dengan lingkungan sosial. Dukungan sosial keluarga sangat berperan dalam mendorong minat atau kesediaan lansia untuk mengikuti kegiatan posyandu lansia. Di Posyandu terdapat lansia yang tidak rutin mengikuti kegiatan. Mereka mengatakan bahwa keluarga mereka sudah sibuk dengan pekerjaan mereka sehingga lupa mengingatkan. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi tentang dukungan sosial keluarga dalam pemanfaataan posyandu lansia RW 11 kelurahan Pacarkembang Kota Surabaya. Desain penelitian ini menggunakan penelitian deskripstif. Variabel yang diteliti adalah dukungan sosial keluarga Jumlah sampel penelitian sebanyak 52 lansia yang dikumpulkan di posyandu lansia dengan menggunakan teknik sampling simple random sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuisioner. Hasil analisa statistik deskriptif proporsi prosentase penelitian ini didapatkan 54% lansia mendapatkan dukungan yang rendah, dan 46% mendapatkan dukungan yang tinggi. Rendahnya dukungan sosial keluarga diesbabkan karena sebagain besar anggota keluarga yang tinggal dengan lansia adalah para pekerja, selain itu juga banyak lansia yang menderita penyakit kronis yang memerlukan dukungan social lebih dalam penatalaksanaan terapi mereka yang beragam.