Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

EDUKASI PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN CEDERA JARINGAN LUNAK PADA MGMP PJOK SMA/K KOTA SURABAYA Irine Yunila Prastyawati
Jurnal Pengabdiaan Masyarakat Kasih (JPMK) Vol 2 No 2 (2021): April
Publisher : JPMK : Jurnal Pengabdian Masyarakat Kasih Published by Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (UPPM) STIKES Dirgahayu Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52841/jpmk.v2i2.161

Abstract

Pertolongan Pertama pada Kecelakaan merupakan salah satu upaya pertolongan awal dan sementara yang dilakukan oleh awam pada korban, sebelum mendapat pertolongan yang advance dari tenaga medis. Berbagai sektor dan elemen masyarakat patut dilibatkan untuk pendekatan dan fokus pada permasalahan pertolongan pertama salah satunya adalah guru Pendidikan Jasmani dan Olahraga Kesehatan. Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan guru Pendidikan Jasmani dan Olahraga Kesehatan tentang cedera jaringan lunak. Metode yang digunakan adalah edukasi atau penyuluhan kesehatan. Hasil kegiatan ini terdapat 40 responden yang berpartisipasi dengan pemahaman setelah dilakukan edukasi 89,28% (25 orang) yang memiliki pengetahuan cukup setelah dilakukan edukasi, 50% (14 orang) dengan pengetahuan baik dan 3,57% (1 orang) yang memiliki pengetahuan kurang. Dari kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat disimpulkan bahwa edukasi pembawa pengaruh yang baik terhadap peningkatan pengetahuan mitra, dan harapan selanjutnya adalah ada pelatihan tentang penanganan cedera jaringan lunak, sehingga dapat membantu meningkatkan keterampilan guru Pendidikan Jasmani dan Olahraga Kesehatan.
PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN (TAHU) IBU TENTANG GANGGUAN AKIBAT KEKURANGAN YODIUM (GAKY) Cicilia Wahju Djajanti; Irine Yunila Prastyawati; Magdalena Astrid
Bahasa Indonesia Vol 5 No 1 (2016): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/kep.v5i1.177

Abstract

Gangguan Akibat Kekurangan Yodium merupakan salah satu penyakit yang diakibatkan konsumsi yodium kurang, sehingga mempengaruhi kelangsungan hidup dan kualitas hidup manusia. Yodium diperlukan tubuh dalam jumlah yang kecil namun yodium memiliki fungsi esensial bagi tubuh untuk sintetis hormon tiroid. Terdapat beberapa ibu di Desa Ngrambe yang tidak mengetahui tentang Gangguan Akibat Kekurangan Yodium. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan ibu tentang Gangguan Akibat Kekurangan Yodium. Desain yang digunakan adalah pra eksperimental dengan rancangan One Group Pra-Post Test Design. Variabel bebas pada penelitian ini adalah penyuluhan kesehatan. Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah tingkat pengetahuan. Teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 45 responden. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Hasil penelitian sebelum dilakukan penyuluhan kesehatan sebanyak 49% memiliki tingkat pengetahuan baik, 20% memiliki tingkat pengetahuan cukup dan 31% memiliki tingkat pengetahuan kurang. Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan sebanyak 96% memiliki tingkat pengetahuan baik dan 4% memiliki tingkat pengetahuan kurang. Hasil uji wilcoxon signed rank tests menunjukkan hasil nilai p = 0,000 lebih kecil dari α=0,05 dan Ztabel = ±1,96 lebih kecil dari Zhitung = -4,144, maka H0 ditolak yang berarti ada pengaruh penyuluhan terhadap tingkat pengetahuan (tahu) ibu tentang Gangguan Akibat Kekurangan Yodium. Penyuluhan kesehatan memiliki upaya dalam peningkatan pengetahuan, maka diharapkan bagi petugas kesehatan untuk tetap memberikan penyuluhan kesehatan secara berkala serta pembagian leaflet tentang Gangguan Akibat Kekurangan Yodium.
HUBUNGAN INTENSI DENGAN PERILAKU KADER SEBAGAI PENOLONG PERTAMA SERANGAN STROKE Imelda Feneranda Seravia Tambi; Fidiana Kurniawati; Irine Yunila Prastyawati; Nadia Oktiffany Putri
Jurnal Keperawatan Dirgahayu (JKD) Vol 2 No 1 (2020): March
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, STIKES Dirgahayu Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52841/jkd.v2i1.135

Abstract

Pengurangan dan keterlambatan dalam mengambil keputusan akan mempengaruhi waktu pengobatan itu sendiri. Kader memiliki peran dalam melakukan tindakan pertolongan pertama pada pasien. Kader juga berperan dalam menyediakan beberapa layanan langsung seperti pertolongan pertama dan pemeriksaan tekanan darah. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara intensi dan prilaku kader sebagai penolong pertama serangan stroke. Jenis penelitian ini adalah study korelasi. Lokasi penelitian di Puskesmas Janti Kota Malang. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 44 orang kader kesehatan. Pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Data dianalisis menggunakan non parametrik (spearman rho). Hasil menunjukkan bahwa ditemukan p = 0,031 atau p < 0,05, serta memilik rs +0.326. Hasil analisis ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara intensi dengan perilaku kader sebagai penolong pertama serangan stroke, hubungan ini memiliki kekuatan positif sedang. Ada hubungan antara intensi dengan perilaku kader sebagai penolong pertama serangan stroke. Peningkatan kinerja kader ditekankan dengan pemberian motivasi, dukungan dan pengakuan masyarakat untuk dapat meningkatkan intensi kader dalam menjalankan perannya sebagai penolong pertama serangan stroke.
SCORING ATOPIC DERMATITIS (SCORAD), HYGIENE PERSONAL DI RUMAH TAHANAN NEGARA KELAS II-B KUPANG Irine Yunila Prastyawati; Fransiskus Dede Kusumawan Sose
Jurnal Keperawatan Dirgahayu (JKD) Vol 4 No 1 (2022): Maret
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, STIKES Dirgahayu Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52841/jkd.v4i1.215

Abstract

Gambaran klinis Dermatitis Atopik (DA) didasarkan pada tingkat keparahan atau stadiumnya. Kejadian DA sering kali dikaitkan dengan Hygiene Personal. Tujuan umum penelitian ini adalah mengetahui hubungan Hubungan antara Scoring Atopic Dermatitis (SCORAD) dengan Hygiene Personal di Rumah Tahanan Negara Kelas II-B Kupang. Desain penelitian ini adalah observational analytic dengan pendekatan cross sectional. Hasil penelitian didapatkan jenis kelamin semua responden 109 responden (100%) adalah laki – laki. Pendidikan terakhir yang dominan pada penelitian ini adalah SMA dengan 36 responden (33,02%). Usia responden adalah 38,86 tahun, dengan usia paling muda adalah 19 tahun dan paling tua 72 tahun. sebagian besar menyebutkan bahwa memiliki riwayat penyakit kulit 77 responden (70,64%), sedangkan riwayat alergi 84 responden (77,06) tidak memiliki alergi. Sebagian besar 72 responden (66,05%) memiliki hygiene personal yang baik 72, sedangkan sebagian besar 74 responden (67,89%) dalam kategori SCORAD sedang. Rata – rata responden tinggal di Rutan adalah 5,97 bulan, dengan waktu minimal 1 bulan dan maximal 24 bulan. Area dermatitis memiliki rata – rata 10,09% dengan luas minimal 1% dan maksimal 91%. Intensity atau tanda – tanda inflamasi pada kasus dermatitis memiliki rata – rata 4,70 dengan nilai minimal 1 dan maksimal 11. Subject Symptoms menunjukkan adanya keluhan pada responden memiliki rata – rata 4,84, dengan nilai minimum 2 dan maksimal 11. Dapat diketahui nilai p=0,002 (p<0,05) pada variabel korelasi antara SCORAD dan Hygiene Personal. Observasi lanjutan dari SCORAD secara rutin misal 14 hari sekali sesuai dengan lamanya pembentukan imunitas setelah paparan infeksi, untuk melihat respon tubuh terhadap kejadian Dermatitis Atopik
GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU YANG MEMBERIKAN MAKANAN PENDAMPING ASI Marcellina Rasemi; Irine Yunila Prastyawati; Imelda Angelia Bhato
Jurnal Keperawatan Dirgahayu (JKD) Vol 4 No 1 (2022): Maret
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, STIKES Dirgahayu Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52841/jkd.v4i1.219

Abstract

Makanan tambahan pendamping Air Susu Ibu (MPASI) penting dimengerti oleh orang tua terutama kualitas dan kuantitas nutrisi yang diberikan pada anak, karena komponen ASI zat nutrisinya sudah mulai berkurang sehingga perlunya makanan pendamping selain ASI. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi gambaran karakteristik ibu yang memberikan makanan pendamping ASI. Metode penelitian deskriptif dengan populasi semua ibu anggota Posyandu Delima RW 04. menggunakan sampel sebanyak 30 responden. Teknik sampling menggunakan sampling jenuh, semua responden digunakan. Variabel penelitian ini adalah karakteristik ibu yang memberikan makanan pendamping ASI, menggunakan instrumen berupa kuesioner karakteristik ibu dan pengetahuan dalam pemberian makanan pendamping ASI. Analisis statistik menggunakan ASDPP. Hasil karakteristik ibu yang memberikan makanan pendamping ASI sebagai berikut: Pendidikan terakhir sebagian besar (76,7%) adalah perguruan tinggi. Usia responden sebagian besar (80%) antara 26 tahun sampai dengan 35 tahun. Pekerjaan lebih dari 50% (63,3%) adalah ibu rumah tangga. Mayoritas (96,7%) Responden pernah mendapat informasi tentang pemberian makanan pendamping ASI, lebih dari 50% (67%) responden memiliki tingkat pengetahuan (tahu) baik tentang pemberian makanan pendamping ASI di Posyandu Delima RW 04 Kelurahan Tropodo Kecamatan Waru Sidoarjo. Berdasarkan data diatas perlunya meningkatkan edukasi atau penyuluhan pada posyandu terutama dimeja 4 serta diberi leaflet atau brosur yang bisa dibawa pulang untuk mengingat kembali di rumah. Tindakan ini untuk memperjelas informasi yang diperoleh ibu-ibu dari media sosial.
Efektifitas Pendidikan Kesehatan dengan Menggunakan Media Booklet terhadap Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Stunting Etik Lusiani; Irine Yunila Prastyawati; Adventia Nobita
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Vol. 4 No. 2 (2021): Mei 2021
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stunting is a chronic malnutrition condition in the first thousand days of life that can cause growth and cognitive development disorders. Stunted growth symptoms are seen after a 2-year-old baby is characterized by below-average or short height. One of the efforts to improve stunting can be made by increasing knowledge about balanced nutrition. The factor of the mother's lack of knowledge about stunting can affect the nutritional status of children under five years of age. The objective of the research was to identify the effect of health education through brochures on the level of knowledge about stunting. This research used a pre-experimental and analytical design with a one-group pre-test and post-test design that was conducted in November 2020 at Bhumi Jati Permai Benjeng Gresik. The number of samples of 30 respondents using the simple random sampling technique. Data collection through questionnaire and statistical tests with Wilcoxon. The results of the study found that after the intervention the respondents had good knowledge of 93%, sufficient knowledge of 7%. The Wilcoxon test shows the value of p = 0.000, so there is an effect of providing health education with brochures on the level of knowledge of mothers about stunting.
Health Education First Aid Injury Of Skull Muscle In Adolescents: Pendidikan Kesehatan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3k) Cedera Sistem Otot Rangka Pada Remaja Irine Yunila Prastyawati; Helga Paramitha Nindya
Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesehatan Vol. 8 No. 2 (2022): JPM | Edisi Khusus 2022
Publisher : LPPM - STIKES Pemkab Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33023/jpm.v8i2.1075

Abstract

Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K) adalah salah satu upaya pertolongan fase awal yang memiliki sifat sementara. Terdapat beberapa klasifikasi P3K, salah satunya adalah pertolongan pada cedera sistem otot rangka. Cedera ini meliputi beberapa bagian yaitu tulang, sendi dan jaringan ikat serta otot. Pertolongan pertama yang diberikan ini mampu menyelamatkan jiwa penderita, mencegah cacat, dan memberikan rasa nyaman serta menunjang proses penyembuhan. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan remaja dalam memberikan pertolongan pertama cedera otot rangka. Pendidikan kesehatan pertolongan pertama cedera otot rangka dapat mengoptimalkan peran remaja sebagai bystander. Pendidikan pertolongan pertama juga merupakan bagian integral dari ketahanan masyaraka.  Metode yang digunakan adalah pendidikan kesehatan. Awal sebelum kegiatan pendidikan kesehatan dimulai, peserta diminta untuk mengisi pre test, kemudian dilanjutkan paparan materi, dan diakhir dilakukan post test. Dari kegiatan ini, seluruh responden 100% mengikuti dari awal hingga akhir acara. Terdapat 40% (22 responden) dalam kategori pengetahuan cukup sebelum dilakukan pendidikan kesehatan, kemudian setelah dilakukan pendidikan kesehatan terdapat 76,3% (42 orang) yang pengetahuannya meningkat. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah tingkat pengetahuan responden menjadi lebih baik setelah mendapatkan pendidikan kesehatan. Saran dari kegiatan yang dilakukan ini adalah dikembangkan lebih lanjut untuk adanya pelatihan penanganan atau workshop mengenai cedera otot rangka maupun pertolongan pertama secara umum
Hubungan Pola Asuh Orang Tua terhadap Kemandirian Personal Hygiene Anak Pra Sekolah Marcellina Rasemi Widayanti; Irine Yunila Prastyawati; Lenda Yuliana Tlonaen
JURNAL KESEHATAN MERCUSUAR Vol. 5 No. 1 (2022): JURNAL KESEHATAN MERCUSUAR
Publisher : STIKes MERCUBAKTIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36984/jkm.v5i1.275

Abstract

Parenting is a combination of acceptance, response, rules and demands given by parents to their children and prepares their children to make decisions and act independently. The purpose of this study was to analyze the relationship between parenting patterns with the level of personal hygiene independence in preschool children. The population is the parents of Bunga Pertiwi Kindergarten students, with samples 30 mothers who meet the inclusion criteria, using purposive sampling technique. This research design uses a correlation study with a cross sectional approach. The data was processed using ASDPP. The result was that the majority (90%) of respondents applied democratic parenting and most (77%) of children were in the category of good personal hygiene. The results of the Spearman Rank test show that there is a positive relationship between parenting patterns and the personal hygiene independence of preschool children with p < (p = 0.000), correlation coefficient 0.636 with a high level of relationship. The application of democratic parenting to children will make children become independent personal hygiene. Therefore, the school can facilitate parents in introducing the best parenting styles for their children by conducting counseling in collaboration with professionals.
Effectiveness of the self-tapping relaxation technique on dysmenorrhea pain among nursing students Veronica Silalahi; Irine Yunila Prastyawati
Malahayati International Journal of Nursing and Health Science Vol 5, No 1 (2022)
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawata Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/minh.v5i1.4462

Abstract

Background: Menstruation is the discharge of blood, mucus, and cell debris from the uterus at regular intervals with a regular cycle. One of the non-pharmacological methods that can be used to reduce menstrual pain is self-tapping. The phenomenon found in female students of the Emmaus Dormitory in Surabaya, they overcome dysmenorrhea by taking anti-pain medication, consuming traditional herbal medicine " turmeric/curcuma terra merita (meritorious earth) " and not being given anything until the pain goes away.Purpose: To analyse the effectiveness of the self-tapping relaxation technique on dysmenorrhea painMethod: One-group-pre-post test experimental design with a population of nursing students living in the Emmaus female dormitory in Surabaya who experienced primary dysmenorrhea. The sampling technique used was simple random sampling with 35 participants. The instrument used is the Numeric Rating Scale.Results: In the self-tapping pre-intervention, most of the participants (51%) experienced severe pain. After being given self-tapping more than 50% (51%) of the participants experienced mild pain. Wilcoxon test results showed = 0.05 and p = 0.000. p-value < then Ho is rejected, which means that there is an effect of self-tapping on the decrease in the level of primary dysmenorrhea.Conclusion : Self-tapping techniques can reduce primary dysmenorrhea by increasing the serotonin hormone.
PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG SADARI PADA REMAJA Marcellina Rasemi Widayanti; Irine Yunila Prastyawati
Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 1 (2022): Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/pengabmas.v3i1.317

Abstract

Reproductive health in adolescent girls needs special attention, especially regarding breast self-examination/BSE as an early detection of breast cancer. The problem is the lack of knowledge of BSE in young women in the Palem Nirwana Sidoarjo Youth Association, the data is based on the results of interviews with 8 young women. The result: 5 people do not know BSE, 3 people have heard of it on TV but don't do it because they don't know how, someone tells that her friend had a lump on her breast and left it alone because there were no complaints, so she didn't check her breasts for lumps. Adolescents in the Palem Nirwana Sidoarjo Youth Association have never received health education about breast self-examination. apply to himself and can share this knowledge with his friends who do not know. After the Health education was carried out, the results of the evaluation of the majority of participants increased their knowledge. Furthermore, assistance is provided for the implementation of BSE. In conclusion, young women in the Paguyuban Palem Nirwana Sidoarjo are able to apply BSE without experiencing difficulties.