Articles
PENGARUH SENAM TAI CHI TERHADAP PENINGKATAN KESEIMBANGAN DINAMIS PADA LANJUT USIA
Swandari, Atik;
Purwanto, Bambang;
Sulistiawati, Sulistiawati
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Vol 1, No 2 (2016): JURNAL KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Objective: to prove the effect of Tai chi on the increase of dynamic balance in the elderly. Methods: One group pretest posttest design with 23 subjects of elderly people aged 60-75 years old and given Tai chi twice a week for 30 minutes within one month (8 times). Measurement: Functional Reach Test (FRT) and Time Up and Go Test (TUG). Analysis: Normality test by Saphiro Wilk as well as pretest-posttest different test with paired T-test.  Results: Based on the analysis of normality test by Saphiro Wilk on the pretest and posttest, the obtained result is p>0.05 which means the data is normally distributed. In the meantime, the analysis of pretest-posttest difference test with paired T-test results in dynamic balance value before and after Tai chi as much as p<0.05 (p=0.000); and, it also generates the dynamic balance value before and after Tai chi with TUG as much as p<0.05 (p=0.000). This means there is a significant difference between before and after the treatment when measured by Functional Reach Test (FRT) and Time Up and Go Test (TUG).  Conclusion: Tai chi improves the dynamic balance in the elderly.
Studi Kasus : Intervensi Fisioterapi Pada Kasus Dismenorea Di Universitas Muhammdiyah Surabaya
Swandari, Atik
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Vol 6, No 3 (2021): JURNAL KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30651/jkm.v6i3.12338
Objective: to determine the effectiveness of physiotherapy interventions with warm compresses (hot packs) and abdominal stretching exercises in reducing pain in dysmenorrhea.Methods: This research uses a case study method by providing physiotherapy interventions in the form of warm compresses (hot packs) and abdominal stretching exercises, which are carried out once a day for 2 days. The measuring instrument used is to use a pain scale in the form of the Verbal Discriptive Scale (VDS). Measurements were taken before and after the intervention was given.Results: After 2 days of physiotherapy intervention, the results showed that there was a change in silent pain and motion pain in the patient. Silent pain decreased from a value of 5 to a value of 3 while motion pain decreased from a value of 4 to a value of 1.Conclusion: Physiotherapy interventions in the form of giving warm compresses (hot packs) and abdominal stretching exercises are proven to reduce pain in cases of dysmenorrhea.
PENATALAKSANAAN ULTRASOUND DAN TERAPI LATIHAN PADA KASUS OSTEOARTHRITIS KNEE BILATERAL : STUDI KASUS
Atik swandari Atik;
Yulia Trisnawati;
Ridho Syahid Efendi
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 6 No. 2 (2022): AGUSTUS 2022
Publisher : Universitas Pahlawan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/prepotif.v6i2.5580
Osteroarthritis knee merupakan penyakit degeneratif pada sendi lutut yang mempunyai kerusakan yang sangat jelas pada sendi dan ditandai dengan adanya osteofit (tulang baru yang ada di sekitar tepi tulang) yang disebabkan oleh terjadinya perubahan fisiologis serta patologis pada tulang sub kondral. Pada kondisi osteoarthritis sering terdapat gangguan berupa nyeri dan keterbatasan aktivitas fungional sehari hari.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengurangi nyeri dan untuk meningkatkan kemampuan fungsional sehari - hari pada pasien osteoarthritis knee bilateral. Penelitian ini termasuk studi kasus (case study) yang dilakukan pada salah satu pasien di Rumah Sakit Siti Khadijah Sepanjang Taman Sidoarjo. Pasien pada penelitian ini adalah seorang wanita berusia 60 tahun yang mengalami keluhan nyeri pada kedua lutut terutama saat jongkok berdiri dan naik turun tangga. Pasien telah menjalani terapi dengan modalitas ultrasound dan terapi latihan sebanyak 6x, seminggu 3x dalam kurun waktu 2 minggu. Setiap terapi mendapatkan penanganan fisioterapi kurang lebih selama 30 menit. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa setelah dilakukan penanganan fisioterapi dengan menggunakan ultrasound dan terapi latihan sebanyak 6x terdapat penurunan skala nyeri ketika diukur dengan (VDS) verbal descriptive scale dan terjadi peningkatan kemampuan fungsional ketika diukur dengan skala jette. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa penanganan dengan modalitas fisioterapi berupa ultrasound dan terapi latihan dapat menurunkan nyeri dan dapat meningkatkan kemampuan fungsional pada kasus osteoarthritis knee bilateral.
IbM pada kelompok kader nasyiatul ‘Aisyiyah tentang pemanfaatan terapi komplementer untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak
Nova Elok Mardliyana;
Nur Hidayatul Ainiyah;
Atik Swandari
Indonesia Berdaya Vol 4, No 3 (2023)
Publisher : UKInstitute
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.47679/ib.2023548
Kesehatan ibu khususnya ibu hamil menjadi suatu kondisi yang harus diperhatikan, karena meskipun kehamilan dalam kondisi fisiologis, namun perlu tetap diwaspadai dengan adanya perubahan-perubahan yang terjadi baik secara fisik maupun psikis. Ibu hamil akan mengalami keluhan-keluhan fisik dan jika tidak tertangani maka akan berdampak pada kesehatan ibu dan janin selama kehamilan dan akan berlanjut sampai proses persalinan. Selain kesehata ibu kesehatan anak juga menjadi prioritas penting dalam masyarakat, berbagai penyakit dapat terjadi pada anak dan menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan anak kurang maksimal. Terapi komplementer menjadi pilihan pengobatan yang non-invasif dan mudah diterapkan pada ibu hamil dan anak karena tidak memberikan efek samping. Hasil dari pengabdian kepada masyarakat menunjukkan bahwa dari 74% kader yang mengikuti pelatihan memiliki tingkat pengetahuan baik, didapatkan sebanyak 26% memiliki pengetahuan cukup. Simpulan dari kegiatan ini adalah pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan dapat memberikan manfaat dan efektif meningkatakan pengetahuan kader Nasiatul Aisyiyah untuk diaplikasikan di keluarga dan masyarakat, tujuan dari kegiatan ini tercapai yang ditandai dengan kegiatan berjalan lancar, peserta antusias mengikuti kegiatan, dan peningkatan nilai pre tes dan post tes yang meningkat cukup signifikan.
INTERVENSI FISIOTERAPI PADA POST ORIF CLOSE FRACTUR PHALANK PROXIMAL DIGITI III SINISTRA
Atik Swandari;
Yasin Galih Ardi;
Filzah Izzati Yuhana
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 4 No. 4 (2023): DESEMBER 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/jkt.v4i4.16268
Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui efektifitas intervensi fisioterapi dengan Infra red (IR) dan terapi latihan pada close fraktur post Open Reduction Internal Fixation (ORIF) fraktur phalanx proximal digiti III sinistra. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode studi kasus(case study) dengan pemberian intervensi fisioterapi berupa Infra red (IR) dan terapi latihan yang dilakuan 3x dalam seminggu selama 2 minggu. Alat ukur yang dipakai adalah dengan menggunakan skala nyeri berupa (VAS),Luas Gerak Sendi (LGS) dengan goniometer dan kekuatan otot dengan MMT. Pengukuran dilakukan sebelum dan sesudah diberi penanganan fisioterapi. Hasil yang didapatkan setelah diberikan penanganan fisioterapi sebanyak 6x adalah terdapat penurunan nyeri pada pasien, peningkatan Luas Gerak Sendi (LGS) dan peningkatan kekuatan otot. Kesimpulan pada penelitian ini adalah bahwa intervensi fisioterapi berupa pemberian Infra red (IR) dan terapi latihan terbukti dapat menurunkan nyeri dan bengkak dan meningkatkan Luas Gerak Sendi (LGS) dan kekuatan otot pada close fraktur post Open Reduction Internal Fixation (ORIF) close fraktur phalanx proximal digiti III sinistra.
PROGRAM FISIOTERAPI PADA KASUS POST ORIF 1/3 PROKSIMAL HUMERUS
Ken Siwi;
Rizky Kurniawan;
Fadma Putri;
Atik Swandari;
Muhammad Rizqi Wibisono
Jurnal Ilmiah Fisioterapi Muhammadiyah Vol 2 No 1 (2023): Jurnal Ilmiah Fisioterapi Muhammadiyah (JarFisMU)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30651/jar.v3i1.17617
Latar belakang : Fraktur ekstremitas atas sering terjadi dan menyerang semua kelompok umur. Pada orang dewasa muda, fraktur ekstremitas atas biasanya oleh trauma seperti kecelakaan kendaraan bermotor, sedangkan pada orang dewasa yang lebih tua dengan perubahan osteoporosis, fraktur ini biasanya terjadi karena bertahan dari jatuh. Modalitas yang diberikan pada kondisi ini yaitu Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation (TENS), dan Terapi Latihan untuk mengoptimalkan kapasitas fisik dan fungsional pasien. Tujuan : Untuk mengetahui efektivitas TENS dan terapi latihan dalam penanganan fisioterapi pada kasus post orif 1/3 proksimal humerus. Metode : Metode penelitian yang digunakan pada studi kali ini dengan menggunakan studi kasus. Studi kasus dilakukan Studi kasus dilakukan pada pasien pelayanan fisioterapi mandiri di kota Surabaya bernama Tn.R, berusia 27 tahun dengan kondisi post ORIF fraktur 1/3 proksimal humerus Hasil : Setelah dilakukan program fisioterapi didapatkan hasil terdapat penurunan nyeri, peningkatan kekuatan otot, LGS, dan fungsional indeks dari sendi bahu.
PENGARUH LATIHAN PENGUATAN ABDUKTOR HIP TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA WANITA DENGAN OSTEOARTHRITIS LUTUT
Martinus Bagus Eko Wicaksono;
Atik Swandari;
Ken Siwi
Jurnal Ilmiah Fisioterapi Muhammadiyah Vol 2 No 2 (2023): Jurnal Ilmiah Fisioterapi Muhammadiyah (JarFisMU)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30651/jar.v2i2.19676
Latar belakang:  Penderita OA lutut pada umumnya mengalami nyeri dan kekakuan pada sendi lutut. Biomekanik saat berjalan dipercaya menjadi salah satu faktor pencetus nyeri pada penderita OA lutut, dimana modifikasi biomekanika penting untuk dilakukan dan salah satunya memperkuat otot abduktor hip. Tujuan:  Penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh latihan penguatan otot abduktor hip terhadap penurunan nyeri pada wanita dengan OA lutut Metode: Penelitian ini menggunakan one group with control design dengan subjek wanita OA berjumlah 10 orang. Subjek dibagi menjadi 2 kelompok, tiap kelompok terdiri dari 5 subjek dan melakukan intervensi selama 15 sesi pertemuan atau 3 kali dalam seminggu selama 5 minggu serta dosis yang telah ditentukan. Kelompok I mendapatkan latihan penguatan otot abduktor dan terapi standar dari tempat praktik fisioterapi surabaya, kelompok II merupakan kelompok kontrol yang mendapatkan terapi standar dari tempat praktik fisioterapi surabaya meliputi latihan penguatan otot quadricep dan TENS. Alat ukur nyeri yang digunakan NPRS (numerical pain rating scale). Hasil uji analisis statistik menggunakan Wilcoxon .Hasil: hasil uji analisis statistik kedua kelompok berbeda bermakna, namun kelompok 1 lebih besar terjadi penurunan nyeri lutut Kesimpulan: Terdapat pengaruh latihan  penguatan otot abduktor hip terhadap penurunan nyeri pada wanita dengan OA Lutut.
Sosialisasi Penerapan Prinsip Ergonomi dalam Mencegah Cedera pada Atlet Bulu Tangkis Muda di Club PB Surya Naga Surabaya
Putri, Fadma;
Waritsu, Cakra;
Romadhona, Nurul Faj'ri;
Abdullah, Khabib;
Siwi, Ken;
Swandari, Atik;
Afif, Fandy Achmad;
Firmansyah, Rizal;
Adristian, Ifnu
Jurnal Inovasi Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 4 No 2 (2024): JIPPM - Desember 2024
Publisher : CV Firmos
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.54082/jippm.643
Bulu tangkis merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat digemari di Indonesia, baik di kalangan pemain profesional maupun masyarakat umum. Masalah cedera seringkali menjadi tantangan serius dalam proses pembinaan atlet muda. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalisir risiko cedera adalah melalui penerapan prinsip ergonomi dalam olahraga, diharapkan dapat tercipta peningkatan pemahaman dan kesadaran para pelatih serta atlet muda mengenai pentingnya ergonomi dalam latihan dan pertandingan bulu tangkis. Program ini juga bertujuan untuk meningkatkan pemahaman atlit dan pelatih dalam penerapan prinsip ergonomic dalam mencegah cedera pada atlet muda di Club PB Surya Naga Surabaya, sehingga mereka dapat mencapai potensi maksimal mereka tanpa terhambat oleh masalah kesehatan fisik. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan pengabdian ini diawali dari, persiapan pengabdian, Pelaksanaan kegiatan Monitoring dan Evaluasi, yang dilakukan di Club PB Surya Naga Surabaya. Program pengabdian ini terbukti membantu dalam mencegah cedera, meningkatkan performa, serta memberikan edukasi yang lebih baik mengenai pentingnya postur dan teknik yang benar, dengan penurunan angka cidera mencapai 50%. Evaluasi menunjukkan bahwa kegiatan ini bermanfaat, namun perlu dilakukan pelatihan lanjutan dan monitoring berkelanjutan untuk memaksimalkan dampaknya.
Pendampingan Fisioterapi pada Komunitas Bulu Tangkis untuk Meningkatkan Kesehatan dan Kebugaran Atlet Bulu Tangkis di PB. Suryanaga, Surabaya
Romadhona, Nurul Faj'ri;
Waritsu, Cakra;
Putri, Fadma;
Abdullah, Khabib;
Siwi, Ken;
Swandari, Atik;
Ismanto, Syariifah Ai'isy;
Ananda, Adevira Yoan
Jurnal Inovasi Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 4 No 2 (2024): JIPPM - Desember 2024
Publisher : CV Firmos
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.54082/jippm.645
Badminton atau bulu tangkis adalah salah satu cabang olahraga yang digemari oleh masyarakat. Tidak hanya pada remaja, tetapi anak – anak dan orangtua baik pria maupun wanita saat ini banyak melakukan olahraga bulu tangkis. Pada dasarnya olahraga bulu tangkis mudah untuk dilakukan, tidak hanya untuk olahraga prestasi akan tetapi olahraga bulu tangkis saat ini dapat dimanfaatkan dengan tujuan olahraga rekreasi. Masalah cedera masih menjadi tantangan tersendiri karena dapat mempengaruhi performa atlet. Pendampingan fisioterapi sangat penting dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan performa atlet, kesehatan, kebugaran fisik dan mencegah cedera. Metode pengabdian masyarakat ini diawali dari tahap observasi, persiapan, pelaksaan yaitu dengan edukasi dan penatalaksanaan fisioterapi dan evaluasi yang dilakukan di PB Suryanaga, Surabaya. Stretching dan strengthening terbukti dalam mencegah cedera dan meningkatkan kesehatan serta kebugaran atlet sehingga performa atlet meningkat. Dampak positif pendampingan dari fisioterapis, program latihan atlet dapat disesuaikan untuk memperkuat otot-otot yang rentan terhadap cedera dan meningkatkan efisiensi gerakan dalam bulu tangkis. Evaluasi pengabdian ini materi yang diberikan sesuai dengan kebutuhan komunitas bulu tangkis yaitu tentang stretching, strengthening dan juga pencegahan cedera yang dinilai sangat relevan. Untuk kedepannya perlu dilakukan monitoring dan pelatihan selanjutnya supaya mendapatkan hasil yang maksimal.
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA POST ORIF FRAKTUR FEMUR SEPERTIGA DISTAL DEKSTRA
Swandari, Atik;
Siwi, Ken;
Putri, Fadma;
Ardi, Yasin Galih;
Amalia, Ichlasul
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 4 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/jkt.v5i4.31312
Fraktur adalah hilangnya kontinuitas tulang. Fraktur dapat bersifat total maupun sebagian. Salah satu penatalaksanaan fraktur adalah dengan cara operasi (pembedahan). Setelah dilakukannya operasi (pembedahan), respon tubuh akan merasakan nyeri akibat dari insisi pembedahan. Selain nyeri juga terdapat keterbatasan aktivitas gerak dan kemampuan fungsional pada penderita. Salah satu cara yang dapat mengurangi nyeri dan meningkatkan kemampuan gerak dan fungsi adalah dengan penanganan fisioterapi berupa pemberian sinar Infra Merah dan Terapi Latihan berupa stretching, passive exercise, aktive exercise dan resisted exercise. penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan pemberian intervensi fisioterapi berupa Infra Red (IR) dan terapi latihan yang dilakuan 3x dalam seminggu selama 2 minggu. Alat ukur yang dipakai adalah dengan menggunakan skala nyeri berupa (VAS),Luas Gerak Sendi (LGS) dengan goniometer dan kekuatan otot dengan MMT. Pengukuran dilakukan sebelum dan sesudah diberi penanganan fisioterapi. Sesudah diberikan penanganan fisioterapi sebanyak 6x didapatkan hasil berupa penurunan nyeri pada pasien, peningkatan Luas Gerak Sendi (LGS) dan peningkatan kekuatan otot. penangan fisioterapi berupa pemberian Infra Red (IR) dan terapi latihan terbukti dapat menurunkan nyeri, meningkatkan Luas Gerak Sendi (LGS) dan meningkatkan kekuatan otot pada post Open Reduction Internal Fixation (ORIF) fraktur femur sepertiga distal dextra.