Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT KELOMPOK IBU PENGASUH TAMAN PENITIPAN ANAK Kurniawaty, Yuni; Lestarina, Ni Nyoman Wahyu; C.K. Dewi, Cresensia Dina
Jurnal Leverage, Engagement, Empowerment of Community (LeECOM) Vol. 1 No. 2 (2019): Jurnal Leverage, Engagement, Empowerment of Community (LeECOM)
Publisher : Universitas Ciputra Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (517.121 KB) | DOI: 10.37715/leecom.v1i2.1086

Abstract

Semakin banyaknya orang tua bekerja, sehingga tidak mampu mengasuh dan mendidik anak. Salah satu solusi yang dilakukan adalah menitipkan anak ke Taman Penitipan Anak atau TPA. Akan tetapi tidak semua TPA menggunakan tenaga terlatih dan mempunyai keterampilan dalam pendidikan anak usia dini serta pemantauan tumbuh kembang anak. TPA Liya merupakan mitra PKM terdiri dari 7 ibu pendamping yang berlatar belakang pendidikan SMA. Jumlah anak yang dititipkan sebanyak 20 anak. TPA melayani sehari penuh dengan rincian waktu hari Senin–Jumat pukul 07.00–16.00 WIB. TPA ini tidak mempunyai kurikulum serta kurangnya keterampilan pengasuh mengenai pendidikan anak usia dini. Para pengasuh hanya melakukan rutinitas menemani anak bermain, memberikan susu, memberikan makan, membantu memandikan anak dan menidurkan anak. Alat permainan edukatif yang ada kurang. Terdapat dokter sebagai konsultan kesehatan di TPA yang datang 3 bulan sekali tetapi tidak terdokumentasi dengan baik untuk dilaporkan kepada orang tua. Tumbuh kembang anak tidak dipantau secara rutin oleh para pengasuh. Adapun metode pelaksanaan yang dilakukan adalah dengan diskusi, pelatihan, workshop, dan pendampingan. Pelatihan dan pendampingan penyusunan kurikulum TPA Liya, pelatihan dan pendampingan implementasi kurikulum TPA Liya, pelatihan dan pendampingan cara pengasuhan di TPA Liya, pelatihan dan pendampingan penilaian tumbuh kembang anak dengan alat ukur KPSP dan KMS, pendampingan stimulasi anak dengan APE. Dengan adanya kegiatan PKM ini membantu ibu-ibu pengasuh TPA Liya untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka tentang pengasuhan dan penilaian tumbuh kembang anak sesuai tahapan usia anak. Hal ini membantu meningkatkan pelayanan ibuibu pengasuh di TPA Liya kepada anak-anak yang dititipkan.
Behavior of Patients with Chronic Kidney Disease Kurniawaty, Yuni; Lestarina, Ni Nyoman Wahyu; Kristama, Baswara Yua
Jurnal Keperawatan Vol 11, No 2 (2020): Juli
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (20.907 KB) | DOI: 10.22219/jk.v11i2.12251

Abstract

Background: CKD patients increase with increasing age prevalence of 15.8%. Changes in behavior in people with CKD focus on diet, physical activity, quality of life, fatigue, knowledge, self-efficacy and self-management. Method: This research is qualitative with phenomenological methods. The subjects were 12 informants with CKD using purposive sampling technique. Data collection was carried out using in-depth and semi-structured interviews in June - August 2019 at William Booth Hospital in Surabaya. Data analysis using Giorgi's phenomenological analysis and thematic analysis then inductively and triangulating data. Results: This study found 4 themes, namely: holistic interpretation of needs, suggestions for healing, understanding of bodily functions and diet disobedience. Conclusion: CKD patients strive to meet their needs holistically with all the limitations of physical conditions by trying to carry out routine the treatment process recommended by health workers, even though barriers come from an understanding of bodily functions that are able to balance in CKD conditions and from the environment such as climate that makes disobedient to a fluid and nutritional diet. Seeing the importance of the impact of compliance with CKD patients in the implementation of CKD treatment management health workers need to make a systematic approach to CKD patients in treatment management
Behavior of Patients with Chronic Kidney Disease Kurniawaty, Yuni; Lestarina, Ni Nyoman Wahyu; Kristama, Baswara Yua
Jurnal Keperawatan Vol 11, No 2 (2020): Juli
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (20.907 KB) | DOI: 10.22219/jk.v11i2.12251

Abstract

Background: CKD patients increase with increasing age prevalence of 15.8%. Changes in behavior in people with CKD focus on diet, physical activity, quality of life, fatigue, knowledge, self-efficacy and self-management. Method: This research is qualitative with phenomenological methods. The subjects were 12 informants with CKD using purposive sampling technique. Data collection was carried out using in-depth and semi-structured interviews in June - August 2019 at William Booth Hospital in Surabaya. Data analysis using Giorgi's phenomenological analysis and thematic analysis then inductively and triangulating data. Results: This study found 4 themes, namely: holistic interpretation of needs, suggestions for healing, understanding of bodily functions and diet disobedience. Conclusion: CKD patients strive to meet their needs holistically with all the limitations of physical conditions by trying to carry out routine the treatment process recommended by health workers, even though barriers come from an understanding of bodily functions that are able to balance in CKD conditions and from the environment such as climate that makes disobedient to a fluid and nutritional diet. Seeing the importance of the impact of compliance with CKD patients in the implementation of CKD treatment management health workers need to make a systematic approach to CKD patients in treatment management
Theory of Planned Behavior sebagai Upaya Peningkatan Kepatuhan pada Klien Diabetes Melitus Ni Nyoman wahyu Lestarina
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 14 No. 2: JUNI 2018
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1293.782 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v14i2.3987

Abstract

Diabetes mellitus (DM) is a disease that often caused complications that require care and long-termtreatment. Preliminary study obtained from 10 respondents, 50% of clients difficult to comply with diet , 60% felttired and bored to the treatment of diabetes, 10% of clients have regular exercise , and 50% of clients said thatfear of complications of DM. The purpose of this study is developing model improved compliance based Theoryof Planned Behavior in client type 2 Diabetes Mellitus on Community Health Centre Gundih Surabaya. Thisstudy used explanative observational with cross sectional approach. The population in this research is type 2DM client who lives in community health centre Gundih Surabaya. Sampling technique used purposive samplingand 100 patient obtained as a sample. The variables in this study were age, sex, education, knowledge, attitudes,subjective norms, perceptions of control, intention, compliance management of diabetes and blood sugar levels.Data collection was using questionnaire and analyzed using PLS (Partial Least Square). Statistic analysis resultshows there is significant relationship between attitude, subjective norm and percieved behavioral control towardintention with t-value 13,935. There is significant relationship between intention with compliance with t-value7,80.There is significant relationship between compliance and blood sugar level with t-value 4,592. Theory ofPlanned Behavior (TPB) stated that behavior could effectd by intention, attitude, subjctive norm and percievedbehavioral control.
Tingkat Stres Penderita Diabetes Melitus Di Panti Werda Santu Yosef Surabaya Ni Nyoman Wahyu Lestarina
Bahasa Indonesia Vol 7 No 1 (2018): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (100.029 KB) | DOI: 10.47560/kep.v7i1.111

Abstract

Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik dengan tanda terjadi hiperglikemia. Terdapat banyak kendala yang dapat muncul saat menjalani program penatalaksanaan DM dan hal tersebut dapat menimbulkan stress pada penderita. Kesulitan dan tingkat keterlibatan penderita dalam menjalani tatalaksanan dapat mengakibatkan tingginya ketidakpatuhan terapi pada pasien yang mengalami stres. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tingkat stres penderita diabetes melitus di Panti Werda St. Yosef Surabaya. Desain penelitian menggunakan desain deskriptif dengan jumlah responden sebanyak 30 orang. Teknik sampling menggunakan simple random sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner Depression Anxiety Stress Scale (DASS) 21. Analisa data menggunakan Analisis Statistik Deskripsi Proporsi Prosentase (ASDPP). Dari hasil penelitian didapatkan sebagian besar (70%) lansia penderita Diabetes Melitus yang berada di Panti Werda St. Yosef berada pada kategori normal. Permasalahan stres pada penderita diabetes ini juga erat kaitannya dengan cara atau strategi pemecahan masalah (coping) yang dilakukan oleh penderita diabetes. Menurutnya, coping yang dilakukan oleh penderita diabetesmerupakan usaha pasif atau aktif yang dilakukannya dalam menghadapi situasi yang dirasa menyebabkan stres. Petugas panti werda St. Yosef sudah melakukan perawatan yang baik bagi penderita DM. Pemeriksaan kesehatan rutin dilakukan, pengontrolan obat dan diet serta pelaksanaan aktivitas bagi lansia juga telah dilakukan. Hal ini dapat membuat penderita DM dapat beradaptasi dengan keadaannya sehingga penderita DM tidak mengalami stres dalam menjalanipengobatannya.
ADAPTASI PENDERITA PENYAKIT GINJAL KRONIS DALAM MENGHADAPI PROSES HEMODIALISIS Yuni Kurniawaty; Ni Nyoman Wahyu Lestarina
Bahasa Indonesia Vol 8 No 2 (2019): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5582.824 KB) | DOI: 10.47560/kep.v8i2.121

Abstract

Penyakit ginjal kronis atau chronic kidney disease (CKD) terus meningkat jumlahnya di Indonesia sebesar 0,2%. Prevalensi pada laki-laki (0,3%) lebih tinggi dari perempuan (0,2%). CKD stadium 5 memerlukan terapi pengganti ginjal hemodialisis, dialisis peritoneal dan transplantasi ginjal. Penderita CKD mengalami perubahan fisik, perubahan psikologis, sosial dan ekonomi. Menurut Calista Roy manusia adalah sistem yang holistik dan adaptif dengan menggunakan mekanisme koping yang sudah diidentifikasi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adaptasi dan respon penderita CKD. Jenis penelitian kualitatif dengan metode fenomenologi. Penelitian ini dilakukan di RS William Booth Surabaya. Penentuan subyek penelitian bersifat snowball. Informan dalam penelitian ini adalah penderita CKD yang menjalani Hemodialisa dan perawat hemodialisa sejumlah 14 orang. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan pengumpulan data primer (indepth interview) dan sekunder (rekam medis informan). Metode Penelitian Perbandingan Tetap (Constant Comparative Method). Proses analisis: reduksi, kategorisasi, sintesisasi dan diakhiri dengan menyusun hipotesis kerja. Hasil penelitian penderita CKD mampu beradaptasi dengan penyakitnya dan menjalani proses penatalaksanaan manajemen terapeutik khususnya hemodialisa. Sejauh ini masih terdapat ketidakpatuhan penatalaksanaan manajemen terapeutik khususnya diet makanan dan minuman oleh penderita CKD dalam batasan tertentu selama tubuh mereka mampu menerima asupan tersebut. Terdapat hambatan beradaptasi dengan penyakitnya diantaranya masalah finansial dan dukungan keluarga dirasa kurang oleh penderita CKD.
PENGETAHUAN, SIKAP DAN KEPATUHAN TERHADAP KADAR GULA DARAH PENDERITA DIABETES MELITUS Ni Nyoman Wahyu Lestarina
Bahasa Indonesia Vol 6 No 2 (2017): Jurnal Keperawatan
Publisher : STIKes William Booth Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47560/kep.v6i2.137

Abstract

Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit akibat kurangnya suplai insulin yang mengakibatkan peningkatan kadar gula darah. Kasus DM yang ada terus mengalami peningkatan jumlah kasus yang cukup signifikan.Keberhasilan penatalaksanaan DM tergantung dari perilaku penderita DM.Terdapat beberapa faktor yang memperburuk kontrol gula darah yaitu penurunan kepatuhan terhadap modifikasi gaya hidup seperti diet, olah raga dan usaha menurunkan berat badan maupun kepatuhan minum obat DM. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara kepatuhan, sikap dan pengetahuan penderita DM dengan kadar gula darah. Penelitian dilakukan pada bulan Mei- Juni 2016 di wilayah kerja Puskesmas Gundih Surabaya. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 100 orang penderita DM tipe- 2. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Variabel dalam penelitian ini adalah kadar gula darah, pengetahuan, sikap dan kepatuhan. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Teknik analisis yang digunakan adalah Uji statistik regresi linier berganda. Hasil penelitian didapatkan kepatuhan, sikap dan pengetahuan berpengaruh signifikan secara bersamasama terhadap gula darah dengan nilai sig.F sebesar 0,000 (p<0,05). Kepatuhan, sikap dan pengetahuan berpengaruh signifikan terhadap kadar gula darah. Saran untuk penelitian selanjutnya adalah melakukan pendampingan kepada pasien dan keluarga dalam peningkatan kepatuhan dalam tatalaksana.
Hubungan Antara Stres Dengan Dismenorea Primer Pada Mahasiswi Ni Nyoman Wahyu Lestarina; Jessica Wahyu Amanda
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Vol 6, No 3 (2021): JURNAL KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Objective:  Stress is an adaptive reaction, is very individual so that the stress response of a person with others is not necessarily the same. For a person who experiences a challenging amount of stress, the effect will be different for each person. Too much pressure will cause a person to become stressed. Then came the feeling of excessive worry and feeling very tired. When acute stress increases, this will cause health problems for someone, one of which is dysmenorrhea during menstruation in women. The purpose of this study was to identify the relationship between stress and primary dysmenorrhea in female students.Methods:  The research design used in this study is a correlation study with a cross-sectional approach. The variables in this study were stress levels and primary dysmenorrheal pain levels. The measuring instruments used are the Perceived Stress Scale (PSS) and the Numerical Rating Scale (NRS). The samples used were 57 who met the inclusion criteria. The statistical test used in this study is the Spearman Rank (Rho) correlation testResults:  The results obtained as many as 84% of female students experienced moderate stress levels, as many as 53% of female students experienced moderate dysmenorrhea pain. The results of statistical tests obtained significance value or Sig. (2-tailed) of 0.612, which means that there is no significant or significant relationship between stress levels and primary dysmenorrheal pain.Conclusion:  Many factors can influence women to experience dysmenorrhea. For further researchers are expected to examine other effects of stress on a person.
PENDAMPINGAN REMAJA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KESEHATAN MENTAL REMAJA DI DESA LABAN GRESIK Ni Nyoman Wahyu Lestarina
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat ITK (PIKAT) Vol. 2 No. 1 (2021): PIKAT: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Institut Teknologi Kalimantan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (536.57 KB) | DOI: 10.35718/pikat.v2i1.332

Abstract

Kesehatan jiwa adalah suatu kondisi dapat menciptakan keadaan yang memungkinkan atau mengizinkan perkembangan fisik, intelektual, dan emosional yang optimal pada seseorang, serta perkembangan ini selaras dengan orang lain. Banyak tantangan yang dihadapi oleh remaja dapat menyebabkan terganggunya kesehatan mental remaja. Remaja di Desa Laban belum pernah mendapatkan informasi mengenai kesehatan mental. Mereka belum menganggap bahwa kesehatan mental adalah suatu hal yang penting. Apabila ada suatu hal yang menyebabkan stres, remaja hanya bertanya pada teman sebaya sehingga sering kali tidak dapat menyelesaikan masalah tersebut. Kegiatan ini ditujukan untuk remaja Karang Taruna Swatika Yowana Desa Laban Kulon. Kegiatan dilakukan 2 kali yaitu kegiatan pendidikan kesehatan yang dilakukan tanggal 23 Januari 2020 dan kegiatan pendampingan. Hasil pretes sebelum pendidikan kesehatan didapatkan tingkat pengetahuan baik sebanyak 18.2%, cukup 27,3% dan kurang 54,5%. Setelah dilakukan pendidikan kesehatan terjadi perubahan tingkat pengetahuan remaja yaitu pengetahuan baik 72,7%, cukup 18,2% dan kurang 9,1%. Perubahan yang terjadi pada mitra setelah dilakukannya kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah adanya tambahan pengetahuan remaja mengenai kesehatan mental serta meningkatkan peran serta karang taruna dalam menjaga remaja dari gangguan mental.
Gambaran Proses Adaptasi Mahasiswa Baru STIKES di Surabaya Ni Nyoman Wahyu Lestarina; Dwi Purwantini
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 3, No 3 (2023): Volume 3 Nomor 3 (2023)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.946 KB) | DOI: 10.33024/mahesa.v3i3.9971

Abstract

ABSTRACT New students are faced with different situations when entering lectures at tertiary institutions. This makes the adaptation process for new students more difficult. At the time of entering college, new students are faced with being able to improve their ability to adapt and be able to adapt to the environment in college. Good adaptation helps students to cope with educational and academic demands.This study’s aim is to see an overview of adaptation in tertiary institutions, especially for new students. The research design used is descriptive. The population of this study was new STIKES students in Surabaya with a total sample of 68 people who were taken by purposive sampling technique. The measuring tool used is the Student Adaptation College Questionnaire (SACQ). The research was conducted in February 2022. The research results obtained from the four aspects of student adaptation found that 54.4% had low academic adjustment aspects, 63.2% had low social adjustment aspects, 63.2% had high personal-emotional adjustment aspects, and 54.4% had low institutional attachment aspects. New STIKES students in Surabaya have low scores on the aspects of academic adjustment, social adjustment, and institutional adjustment. There needs to be intensive guidance for new students through a mentoring program by both supervisors and student organizations. Keywords: Adaptation, New Student  ABSTRAK Mahasiswa baru dihadapkan pada situasi yang berbeda saat memasuki perkuliahan di perguruan tinggi. Hal ini membuat membuat proses adaptasi mahasiswa baru menjadi lebih sulit. Pada saat memasuki perguruan tinggi, mahasiswa baru dihadapkan untuk dapat meningkatkan kemampuan dalam penyesuaian diri dan mampu beradaptasi dengan lingkungan di perguruan tinggi. Adaptasi yang baik membantu mahasiswa untuk mengatasi tuntutan pendidikan dan akademik. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat gambaran adaptasi di perguruan tinggi terutama bagi mahasiswa baru. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa baru STIKES di Surabaya dengan jumlah sampel 68 orang yang diambil dengan teknik sampling purposive sampling. Alat ukur yang digunakan adalah Student Adaptation College Questionnaire (SACQ). Penelitian dilakukan pada bulan Februari 2022. Hasil penelitian didapatkan dari keempat aspek pada adaptasi mahasiswa didapatkan bahwa 54,4% mahasiswa memiliki aspek academic adjustment yang rendah, 63,2% mahasiswa memiliki aspek social adjustment yang rendah, 63,2% mahasiswa memiliki aspek personal- emotional adjustment tinggi dan 54,4% mahasiswa memiliki aspek institutional attachment yang rendah. Mahasiswa baru STIKES di Surabaya memiliki nilai rendah pada aspek academic adjustment, social adjustment dan institutional adjustment. Perlu adanya bimbingan intensif pada mahasiswa baru melalui program bimbingan baik oleh dosen pembimbing maupun organisasi mahasiswa. Kata Kunci: Adaptasi, Mahasiswa Baru