Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Pengaruh Penggunaan Peningkat Penetrasi Propilen Glikol terhadap Laju Difusi Polifenol dalam Gel Ekstrak Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus) Tasman, Rahmat Setiady; Arisanty, Arisanty; Stevani, Hendra
Jurnal Ilmiah Medicamento Vol 9 No 2 (2023): Jurnal Ilmiah Medicamento
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/medicamento.v9i2.7061

Abstract

Polyphenols contained in the skin of red dragon fruit are efficacious as antioxidants which can be used as topical preparations. Polyphenols are polar, making it difficult to penetrate through the stratum corneum of skin which is rich in lipids. The way that can be done to increase the rate of drug penetration through the skin is the addition of a propylene glycol penetration enhancer. The purpose of this study was to determine the effect of adding propylene glycol as a penetration enhancer on the diffusion rate of polyphenols from red dragon fruit peel extract gel. This type of research was experimental by testing the physical quality of red dragon fruit skin extract gel preparations using the accelerated stability test method and penetration-diffusion testing. Gel preparations were made in 4 formulas with varying concentrations of propylene glycol 5% (F1), 7.5% (F2), 10% (F3) and negative control without propylene glycol. The results showed that all formulas met the physical quality test requirements. Then a penetration test was carried out using a Franz diffusion cell for 4 hours with a phosphate buffer diffusion medium pH 7.4. Polyphenol equivalence treatment was carried out by spectrophotometry. The cumulative amount of polyphenols that diffuses through the membrane after 4 hours is 176.15 µg/cm2 for (F1), 232.76 µg/cm2 for (F2), 239.67 µg/cm2 for (F3) and 126.45 µg/cm2 for (F0). This study concludes that varying the concentration of the penetration enhancer propylene glycol has an effect on the diffusion rate of polyphenols from red dragon fruit skin extract gel preparations, with formula 3 producing the greatest diffusion rate effect.
Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Sambung Jawa Kota Makassar Dalam Pemanfaatan Kulit Buah Kelengkeng Dalam Sediaan Permen Jeli Salasa, Alfrida Monica; Ratnah, St.; Pakadang, Sesilia Rante; Daswi, Dwi Rachmawaty; Arisanty, Arisanty; Dewi, Ratnasari
Jurnal Pengabdian Kefarmasian Vol 4, No 1 (2023): JURNAL PENGABDIAN KEFARMASIAN
Publisher : Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/jpk.v4i1.3368

Abstract

Community service activities in utilizing waste, especially organic waste, to improve family health have not been optimal. This is because people do not know the chemical compounds contained in waste. One type of organic waste is longan fruit skin. Longan fruit skin contains chemical compounds, polyphenols, and flavonoids which have antioxidant activity. Antioxidants are compounds that can ward off free radicals. This activity aims to increase partners' knowledge about the benefits of longan fruit peel waste in improving family health and to improve partners' skills in processing longan fruit peels into jelly candy preparations. This activity was carried out in several stages, namely socializing the benefits of longan fruit skin, and making jelly candy containing longan fruit skin juice. The partners of this activity are the people who live in the Sambung Jawa sub-district, Kec. Mamajang, Makassar City. The results of this activity are activity modules, longan fruit skin jelly candy products (Kuleng Candy) as well as videos of making jelly candy and service activities which are uploaded to YouTube media which can be accessed at the following links: video link https://youtu.be/glx8SE5pNAE and https://youtube/GC3nSlG2RpI. The conclusion of this activity is that community service activities have been carried out smoothly and met the targets that have been set and the output of this activity is in the form of activity modules, jelly candy products, and activity videos.Keywords: Longan Fruit Skin, Jelly Candy, Ex. Connect JavaKegiatan pengabdian masyarakat dalam memanfaatkan limbah khususnya limbah organik dalam peningkatan kesehatan keluarga belum maksimal yang disebabkan karena masyarakat tidak mengetahui kandungan senyawa kimia yang terdapat dalam limbah. Salah satu jenis limbah organik adalah Kulit Buah Kelengkeng. Kulit buah kelengkeng mengandung senyawa kimia senyawa polifenol dan flavonoid yang memiliki aktivitas antioksidan. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan mitra tentang manfaat dari limbah kulit buah kelengkeng dalam meningkatkan kesehatan keluarga dan untuk meningkatkan ketrampilan mitra dalam mengolah kulit buah kelengkeng menjadi sediaan permen jeli. Kegiatan ini dilaksanakan dalam beberapa tahap yaitu sosialisasi tentang manfaat kulit buah kelengkeng dan pembuatan permen jeli yang mengandung sari kulit buah kelengkeng. Mitra dari kegiatan ini adalah masyarakat yang tinggal di kelurahan Sambung Jawa Kec. Mamajang Kota Makassar. Hasil kegiatan ini adalah modul kegiatan, produk permen jeli kulit buah kelengkeng (Kuleng Candy) serta video pembuatan permen jeli dan kegiatan pengabdian yang diupload pada media youtube yang dapat diakses pada link berikut https://youtu.be/glx8SE5pNAE dan https://youtu.be/GC3nSlG2RpI . Kesimpulan dari kegiatan ini adalah kegiatan pengabdian masyarakat  telah terlaksana dengan lancar dan memenuhi target yang terlah ditetapkan dan luaran dari kegiatan ini berupa modul kegiatan, produk permen jeli serta video kegiatan.Kata Kunci : Kulit Buah Kelengkeng, Permen jeli, Kel. Sambung Jawa
Penyuluhan Dan Pelatihan Pembuatan Permen Jelly Daun Pegagan Dan Kayu Secang Untuk Kesehatan Pencernaan Anak Di Kelurahan Maccini Sombala Kota Makassar Ratnah, St; Salasa, Alfrida Monica; Pakadang, Sesilia Rante; Daswi, Dwi Rachmawaty; Arisanty, Arisanty; Asmawati, Asmawati; Dewi, Ratnasari
Jurnal Pengabdian Kefarmasian Vol 5, No 1 (2024): JURNAL PENGABDIAN KEFARMASIAN
Publisher : Jurusan Farmasi Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/jpk.v5i1.3446

Abstract

Counseling And Training On Making Jelly Candy From Potato Leaves And Secang Wood For Children's Digestive Health In Maccini Sombala Village, Makassar CityBackground: Children are the future of the nation, so they need to be looked after, this age is a period of activity and growth, so they are very susceptible to diseases such as diarrhea. Children's habits that do not adopt a clean and healthy lifestyle and an unsupportive environment can cause diarrhea in children. Maccini Sombala Village, Tamalate District, Makassar City is a densely populated area located in a coastal area. Coastal areas are areas that are vulnerable to disease transmission, so we need ways to maintain health, especially children's health, one of which is herbal Jelly candy. Community service activities in 2023 regarding training in making Jelly candy for children's digestive health. The herbs used are Gotu Kola leaves and Secang wood which have been proven to have antioxidant and antimicrobial activity. The aim of this activity is to increase partners' knowledge about the benefits of Gotu Kola Leaves and Secang Wood for Health and how to process them into simplicia and improve partners' skills in processing Gotu Kola Leaves and Secang Wood simplicia as Jelly candy. Methods of Extension and training activities. The implementing partner is the head of Maccini Sombala subdistrict, and the target partner is PKK cadres of Maccini Sombala subdistrict, Tamalate subdistrict, Makassar City. The output of the activity is scientific articles, videos of community service activities, video tutorials on making Jelly candy and training modules. The results obtained were an increase in target partners' knowledge regarding the benefits of Gotu Kola Leaves and Secang Wood for Health as well as how to process simplicia, and there was an increase in skills in making Jelly candy.Keywords: Jelly Candy, Gotu Kola Leaves, Secang WoodLatar Belakang: Anak-anak adalah masa depan bangsa sehingga perlu dijaga, diusia tersebut merupakan masa aktif dan pertumbuhan sehingga sangat rentan terkena penyakit seperti diare. Kebiasaan anak yang belum menerapkan pola hidup bersih dan sehat serta lingkungan yang tidak mendukung dapat menyebabkan diare pada anak. Kelurahan Maccini Sombala, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar merupakan wilayah padat penduduk yang terletak di daerah pantai. Daerah pantai merupakan daerah yang rentan dengan penularan penyakit sehingga diperlukan cara untuk menjaga Kesehatan terutama Kesehatan anak, salah satunya adalah dengan permen Jelly herbal. Kegiatan pengabdian masyarakat tahun 2023 mengenai pelatihan pembuatan permen Jelly untuk Kesehatan pencernaan anak. Herbal yang digunakan adalah Daun Pegagan dan Kayu Secang yang sudah terbukti memiliki aktivitas antioksidan dan antimikroba. Tujuan kegiatan meningkatkan pengetahuan mitra tentang manfaat Daun Pegagan dan Kayu Secang untuk Kesehatan serta cara pengolahannya menjadi simplisia, dan meningkatkan keterampilan mitra dalam mengolah simplisia Daun Pegagan dan Kayu Secang sebagai permen Jelly. Metode kegiatan Penyuluhan dan pelatihan. Mitra pelaksana adalah lurah Maccini Sombala dan mitra sasaran adalah kader PKK Kelurahan Maccini Sombala, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar. Capaian luaran adalah artikel ilmiah, video kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat, video tutorial pembuatan permen Jelly dan modul pelatihan. Kesimpulan yang diperoleh terjadi peningkatan pengetahuan mitra sasaran mengenai manfaat Daun Pegagan dan Kayu Secang untuk Kesehatan serta cara pengolahan simplisia, dan terjadi peningkatan keterampilan dalam pembuatan permen Jelly.Kata Kunci: Permen Jelly, Daun Pegagan, Kayu Secang
Isolasi dan Aktivitas Antibakteri Fungi Endofit Daun Miana (Coleus scutellarioides (L.) Benth) terhadap Propionibacterium acne dan Pseudomonas aeruginosa Novita, Novita; Pakadang, Sesilia Rante; Arisanty, Arisanty
Journal of Experimental and Clinical Pharmacy (JECP) Vol 3, No 2 (2023): August 2023
Publisher : Poltekkes Kemenkes Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52365/jecp.v3i2.537

Abstract

Daun miana (Coleus scutellarioides (L.) Benth) mempunyai banyak jenis khasiat yang difungsikan menjadi obat, penurunan demam, batuk, influenza, penetralisir racun, antiseptik maupun yang lainnya. Bagian tanaman yang difungsikan menjadi obat yaitu bagian daun. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas antibakteri isolat fungi endofit daun pada Propionibacterium acne dan Pseudomonas aeruginosa, jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimental. Adapun metode pengujian dari penelitian yang dilakukan dengan berupa isolasi dan pemurnian fungi endofit dari daun miana, identifikasi fungi daun miana penghasil bakteri, pengujian diameter zona hambat fungi endofit daun miana terhadap P. acne dan P. aeruginosa dengan metode difusi menggunakan teknik sumuran. Hasil penelitian diperoleh 4 isolat yang digunakan Mukor sp, (putih), Aspergillius niger (hitam), Aspergillius fumigatus (hijau), Rhzipus sp, (abu-abu). Isolat fungi endofit dari daun miana memiliki aktivitas antibakteri pada pertumbuhan P. acne dan P. aeruginosa.Miana leaves (Coleus scutellarioides (L.) Benth) have many types of properties that are used as medicine, including reducing fever, cough, influenza, neutralizing poisons, antiseptics, and others. The part of the plant that is used as medicine is the leaf. The purpose of this study was to determine the antibacterial activity of leaf endophytic fungal isolates on Propionibacterium acne and Pseudomonas aeruginosa. The type of research used was experimental. The testing methods of the research were isolation and purification of endophytic fungi from miana leaves, identification of miana leaf fungi-producing bacteria, and testing the diameter of the inhibition zone of miana leaf endophytic fungi against P. acne and P. aeruginosa by diffusion method using the well technique. The results obtained were four isolates: Mukor sp. (white), Aspergillius niger (black), Aspergillius fumigatus (green), and Rhzipus sp. (gray). Endophytic fungi isolated from miana leaves have antibacterial activity against the growth of P. acne and P. aeruginosa.
Formulasi Fast Disintegrating Tablet Ekstrak Rimpang Kunyit (Curcuma domestica) dan Perasan Umbi Kentang (Solanum tuberosum L) Zulfikar, Muhaini; Arisanty, Arisanty; Dewi, Sisilia Tresia Rosmala
Journal of Experimental and Clinical Pharmacy (JECP) Vol 3, No 2 (2023): August 2023
Publisher : Poltekkes Kemenkes Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52365/jecp.v3i2.483

Abstract

Fast Disintegrating Tablet (FDT) merupakan tablet yang dapat dipecah dalam waktu kurang dari 60 detik saat diletakkan di atas lidah dengan jumlah air yang minimal. Kunyit dan kentang digunakan untuk  menurunkan kadar asam dalam lambung yang bertujuan untuk mengobati pasien penderita gastritis. Tujuan penelitian ini membuat formulasi FDT rimpang kunyit (Curcuma domestica) dan perasan umbi kentang (Solanum tuberosum L) dengan variasi konsentrasi sodium starch glycolate sebagai bahan penghancur yaitu formula I (2%), formula II (3%) dan formula III (4%). Penelitian dilakukan dengan metode observasi laboratorium. Tablet yang dihasilkan diuji mutu fisik tablet meliputi; keseragaman ukuran, keseragaman bobot, kekerasan, keregasan, dan waktu hancur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa formulasi I, II,dan III telah memenuhi persyaratan pengujian granul maupun pengujian tablet. Konsentrasi bahan penghancur sodium starch glycolate yang paling baik sebagai bahan penghancur pada tablet FDT adalah pada formula III dengan konsentrasi sodium starch glycolate 4% dengan waktu hancur rata-rata 27 detik.Fast Disintegrating Tablet (FDT) is tablet that can be broken down in less than 60 seconds when placed on the tongue with minimal amounts of water. Turmeric and potatoes are used to reduce acid levels in the stomach, which aims to treat patients with gastritis. The purpose of this study was to make FDT formulations of turmeric (Curcuma domestica) and potato tuber juice (Solanum tuberosum L) with varying concentrations of sodium starch glycolate as a disintegrant, namely formula I (2%), formula II (3%) and formula III (4%). The research was conducted using the laboratory observation method. The tablets produced were tested for their physical quality, including size uniformity, weight uniformity, hardness, firmness, and disintegration time. The results showed that formulations I, II, and III met the requirements of granule and tablet testing. The best disintegrant concentration of sodium starch glycolate as a disintegrant in FDT tablets is Formula III, with a concentration of 4% sodium starch glycolate and an average disintegration time of 27 seconds.
Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Pepaya (Carica papaya L.) terhadap Pertumbuhan Bakteri Vibrio cholerae dan Salmonella thypi Utami, Nining Fadilah; Rachmawaty, Dwi; Arisanty, Arisanty
Journal of Experimental and Clinical Pharmacy (JECP) Vol 3, No 2 (2023): August 2023
Publisher : Poltekkes Kemenkes Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52365/jecp.v3i2.678

Abstract

Tanaman  pepaya (Carica  papaya L.) sudah  lama dipakai untuk obat herbal serta dipercaya mempunyai kegunaan dalam pengobatan, salah satunya untuk memperlambat pertumbuhan pada bakteri. Adapun senyawa aktif yang ada di tumbuhan pepaya mempunyai kegunaan seperti karpain, alkaloid, flavonoid, saponin, dan tannin. Tujuan dari penelitian ini guna mengetahui aktivitas dari antibakteri pada ekstrak daun pepaya pada pertumbuhan Vibrio cholerae dan Salmonella thypi berdasarkan diameter zona hambat. Ekstrak dari daun pepaya diperoleh melalui metode maserasi lalu dilanjutkan dengan skrining fitokimia serta pengujian aktivitas antibakteri dengan memakai metode disc diffusion, kontrol positif digunakan kloramfenikol serta kontrol negatif digunakan DMSO. Hasil dari pengujian SPSS yaitu konsentrasi ekstrak 2% potensial dimanfaatkan untuk antibakteri guna Vibrio cholerae dan Salmonella thypi.Papaya plants (Carica papaya L.) have long been used for herbal medicine and are believed to have medicinal uses, one of which is to slow the growth of bacteria. The active compounds in papaya plants have uses such as karpain, alkaloids, flavonoids, saponins, and tannins. The purpose of this study was to determine the antibacterial activity of papaya leaf extract on the growth of Vibrio cholerae and Salmonella thypi based on the diameter of the inhibition zone. Extract from papaya leaves was obtained through the maceration method, followed by phytochemical screening and antibacterial activity testing using the disc diffusion method. The positive control used chloramphenicol, and the negative control used DMSO. The results of the SPSS test showed that the 2% extract concentration could potentially be used as an antibacterial for Vibrio cholerae and Salmonella typhi.
Kesesuaian Penggunaan Obat Pada Pasien Diabetes Mellitus Berdasarkan Algoritma Terapi Di wilayah Kerja Puskesmas Cendrawasih dan Puskesmas Jumpandang Baru Kota Makassar Rusli, Rusli; Arisanty, Arisanty; Ramadhan, Dwi Syah Fitra; Bahar, Frida; Ramadani, Suci
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 19 No 1 (2024): Media Kesehatan
Publisher : Direktorat Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/medkes.v19i1.778

Abstract

Diabetes mellitus (DM) is a long-term multisystem disease characterized by aberrant insulin synthesis, impaired insulin use, or both. Diabetes mellitus (DM) will become increasingly common worldwide to triple by 2030. The purpose of this study was to analyze the appropriateness of drug use in patients with diabetes mellitus based on the diabetes mellitus therapy algorithm in the working area of the cendrawasih and jumpandang baru puskesmas in Makassar city. In this study the authors used the Retrospective Technique. This technique is carried out by taking data on patients with diabetes mellitus in the work area of the cendrawasih and jumpandang baru health centers in the city of Makassar. The results of the study using 67 medical record samples at the cendrawasih health center found that most patients in this study were female (68.65%), age> 60 years (56.72%), last high school education (38.81%), IRT work (49.25%). The most common group of antidiabetic drugs is Biguanide with the most common drug metformin (63.44%). The most common therapy pattern is Biguanide Metfromin group monotherapy (93.33%), the most use of combination therapy is Sulfonylurea and Biguanide groups, namely Metformin and Glimepiride (40.91%). The suitability of the selection of antidiabetic drugs for all patients is said to be in accordance with PERKENI (2021) as many as 67 patients (76.87%) while the results of this study using 75 medical record samples at jumpandang baru health center found that most patients in this study were female with an age range of 45-64 years (69.23%). The most commonly used antidiabetic drug class is the biguanide group, namely metformin (53.57%). The most common therapy pattern was metformin monotherapy (71.05%). For the use of two-drug polatherapy with the most combinations, namely the biguanide group (metformin) with the sulfonylurea group (glimepirid) with a percentage of (75.67%). Keywords: antidiabetics drugs, diabetes mellitus, and appropriateness of drug use.
Quercetin-Lesitin Kompleks dalam In Situ Vaginal Gel Sebagai Peningkat Terapi Kanker Serviks Sukmawaty, Muli; Karim, Djuniasti; Priyambodo, R. Ardian; Daswi, Dwi Rachmawaty; Arisanty, Arisanty
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 11 No. 1 (2025): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v11i1.698

Abstract

Secara global kanker serviks menduduki posisi kedua tertinggi di dunia dari seluruh kanker yang menyerang perempuan. Quercetin (QC) merupakan flavonoid yang telah terbukti memiliki efek antipoliperatif dan sitotoksik. QC tergolong BCS kelas II dengan permeabilitas tinggi namun kelarutan rendah sehingga sulit mencapai bioavabilitas yang tinggi. Kompleksasi antara lipid dan zat aktif diketahui dapat meningkatkan kelarutan zat aktif. Penelitian ini bertujuan meningkatkan kelarutan QC yang selanjutnya dimasukkan dalam formula in situ gel vagina untuk meningkatkan efektifitas terapi kanker serviks. Quercetin-Lecitin Kompleks (QC-LK) dibuat dalam 13 formula menggunakan Central Composite Design (CCD) aplikasi Design-Expert®. Formula optimum selanjutnya dibuat in situ gel vagina menggunakan Poloxamer (PX) dan HPMC. Karateristik gel ditentukan dengan penentuan suhu gelasi, daya lekat, uji permeasi retensi secara ex vivo dan uji MTT secara in vitro pada sel HeLa. Formula 4 dengan perbandingan polimer 1:5 dipilih sebagai formula optimum yang mampu melarutkan QC sejumlah 0,44 ± 0,15 mg/mL dengan efisiensi penjerapan sebesar 95,8% yang berbeda signifikan dengan QC murni (p<0.05). Formula in situ gel berhasil menahan QC sebanyak 3,3 ± 0,22 mg/mL pada membran mukosa. Hasil uji MTT menunjukkan IC50 sediaan QC-LK sebesar 18,42 ± 2,13 dengan persentasi viabilitas sebesar 3,48 ± 0,42%.