Claim Missing Document
Check
Articles

EFFECTIVENESS OF ROLLING MASSAGE AND COMPRESS TECHNIQUES WARM TO BREAST MILK EXPENDITURE IN MOTHERS POST SECTION CAESARIA Fatmawati, Lilis; Rizka Laily, Nurul Fahmi; Ilmiyah, Nahdiyatul
Indonesian Midwifery and Health Sciences Journal Vol. 9 No. 1 (2025): Indonesian Midwifery and Health Sciences Journal, January 2025
Publisher : UNIVERSITAS AIRLANGGA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/imhsj.v9i1.2025.45-58

Abstract

Background. Inadequate breastfeeding is a problem often experienced by mothers who are breastfeeding. Breast milk release time in post sectio caesarean mothers is later than normal postpartum mothers. This study aims to determine the rolling massage technique and warm compresses on breast milk production in post-section caesaria mothers at hospital Denisa. Method. The research design of this study is Quasy Experimental with design (pre post test design). Purposive sampling method. The sample taken was 28 respondents. Divided into 2 groups, 14 respondents were intervened with rolling massage techniques and 14 respondents get warm compresses. Independent variables were rolling massage techniques and warm compresses. The dependent variable is breast milk production in post-section caesarea mothers. Data collection was using the SOP (Standard Operating Procedure) rolling massage technique, warm compress SOP and questionnaire sheet. Result. Wilcoxon test results p-value = 0.001 for breast milk production in the rolling massage technique. Rolling massage technique means there is an influence on breast milk production. The Wilcoxon test result p value = 0.001 for the result of Wilcoxon test showed that the p-value = 0.001 for breast milk production on warm compress means that there is an effect on breast milk production. The Mann Whitney U Test statistical test results obtained a significance value of p = 0.009 so that there is a difference between rolling massage and warm compress techniques on breast milk production. Conclusion.  The rolling massage technique and warm compress can be used as a therapy for breast milk production.
AN ANALYSIS OF THE INFLUENCE OF PHYSICAL ACTIVITY, GADGET USE, AND DIETARY HABITS ON OBESITY AMONG CHILDREN AGED 9–12 YEARS Putri Safina, Nursyifa; Fatmawati, Lilis; Alfianti, Khalifatus Zuhriyah
Lux Mensana: Journal of Scientific Health Vol. 4 Issue 1 (2025)
Publisher : jfpublisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56943/jsh.v4i1.810

Abstract

  Introduction. Obesity is a condition marked by excessive fat accumulation that threatens health. In Indonesia, obesity among children aged 9–12 years is becoming a significant public health concern. Contributing factors include lack of physical activity, excessive gadget use, and poor dietary habits. Obese children are at higher risk of chronic diseases such as type 2 diabetes, hypertension, and mental health issues. Lifestyle changes and limited awareness about balanced activities, screen time, and nutrition further exacerbate the problem. This study aims to examine the influence of physical activity, gadget use, and dietary patterns on obesity among school-aged children. Method. A quantitative, cross-sectional approach was used with a sample of 37 obese students aged 9–12 years, selected through total sampling. Data were collected using standardized instruments: PAQ-C for physical activity, SAS for gadget use, and a dietary pattern questionnaire. Data analysis employed multiple linear regression. Result&Analysis. The results showed that physical activity, gadget use, and dietary patterns each had a significant effect on obesity (p < 0.05). Low physical activity and high gadget use were associated with higher obesity levels, while healthy dietary patterns had a protective effect. Gadget use was the most dominant factor. Discussion. The study confirms that lifestyle factors significantly contribute to childhood obesity. Excessive gadget use, in particular, reduces physical activity and increases obesity risk. Preventive efforts involving parents, schools, and health professionals are crucial to fostering healthy habits in children.  
Peningkatan Kesadaran Masyarakat Melalui Edukasi Protokol Kesehatan dan Vaksinasi Sebagai Upaya Peningkatan Imunitas Tubuh Pasca Pandemi Covid-19 Zumaroh, Maslis; Hikmawan, Bagus Dwi; Anggraini, Shilvia; Fatmawati, Lilis
Humanism : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 3 (2022): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/hm.v3i3.14444

Abstract

Masker adalah alat pelindung diri yang dirancang untuk melindungi pengguna dari menghirup partikel udara dan melindungi kesehatan saluran pernafasan. Penggunaan masker mengurangi infeksi influenza dan coronavirus pada manusia dengan mencegah penyebaran percikan yang dapat menyebabkan infeksi dari orang yang terinfeksi ke orang lain dan kemungkinan kontaminasi lingkungan. Kurangnya perhatian terhadap protokol kesehatan dan pemahaman tentang vaksin membuat warga desa Roomo masih terdapat warga yang belum vaksin secara keseluruhan. Sedangkan di Desa Roomo hampir seluruh masyarakat khususnya RT 02 RW 02 tidak terlihat masyarakat yang menggunakan masker saat keluar rumah, mereka merasa bahwa penggunaan masker tidak terlalu penting dan kurang berpengaruh bagi kesehatan mereka. Program pengabdian masyarakat ini dilaksanakan dengan tujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat terkait pentingnya protocol kesehatan dan vaksinasi dala rangka meningkatkan imunitas tubuh. Target utama dari program pengabdian masyarakat ini adalah banyaknya masyarakat di Desa Roomo yang mayoritas bekerja yang dala artian sangat vital terhadap penyebaran covid19. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan oleh Tim KKN Desa Roomo khususnya dari Program Studi Ilmu Keperawatan dan Dosen Pembimbing Lapangan guna memberikan edukasi atau wawasan kepada masyarakat tentang protocol kesehatan dan vaksinasi dalam mencegah penyebaran covid19 pada pasca pandemi. Adapun metode yang dilakukan adalah dengan pemberian edukasi kesehatan melalui penyuluhan dan sosialisasi kepada sasaran yaitu masyarakat. Pengabdian masyarakat ini bertempat di Rumah Pak RW 02 RT 02 Desa Roomo Manyar Gresik, dilaksanakan pada tanggal 31 Juli 2022 sampai 01 Agustus 2022. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan masyarakat semakin sadar dan peduli akan pencegahan covid 19 dengan memakai masker dan melakukan vaksinasi, serta tetap menerapkan protokol kesehatan dengan baik sehingann terjadinya peningkatan pemahaman dan peningkatan kesadaran masyarakat dalam mencegah penularan terhadap covid19. Sehingga terciptanya media edukasi yang bisa menjadi pedoman atau pegangan masyarakat dalam mencegah dan mengantisipasi penyebaran covid19, serta tetap melaksanakan protocol kesehatan dimanapun dan kapanpun saat keluar rumah walaupun terjadi penurunan angka covid19
THE INFLUENCE OF PEER GROUP SUPPORT ON STUNTING PREVENTION BEHAVIOR IN MOTHERS OF CHILDREN UNDER FIVE YEARS OF AGE 0-5 YEARS OLD Fatmawati, Lilis; Agustin, Widat; Tiara Revita , Natalia Christin
Lux Mensana: Journal of Scientific Health Vol. 4 Issue 3 (2025)
Publisher : jfpublisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Introduction. Stunting or shortness of stature is a condition of not achieving one of the health indicators characterized by a child's lower height (TB) when compared to other children of the same age. Stunting can cause adverse effects on a person's survival. The purpose of this study is the effect of peer group support on the prevention of stunting in mothers who have children under five years of age 0-5 years. Methode. This research is a Quantitative research with a cross sectional design conducted in the working area of the Sangkapura Health Center, Suwari Village, Gresik Regency. The population of this study amounted to 64 people with a sample size of 55 mothers. Sampling technique with porpusive sampling technique, analyzed univariate and bivariate using wilcoxcon test. Result & Analysis. The results of the research analysis showed that out of 55 mothers, most (85.5%) had good knowledge about stunting prevention, most mothers (90.0%) had a positive attitude, most mothers (89.1%) had positive behavior. A value of (p=0.000) was obtained (α <0.05). Discussion. Based on these results, the hypothesis H1 is accepted and H0 is rejected, which shows that there is an effect of knowledge, attitudes and behavior of Peer Group Support on Stunting Prevention in mothers who have children under five years of age 0-5 years.
Kecukupan Menyusui Berhubungan dengan Kejadian Ikterus Neonatorum Syaiful, Yuanita; Fatmawati, Lilis; Sumiyati, Sumiyati
PROSIDING KONFERENSI NASIONAL ILMU KESEHATAN STIKES ADI HUSADA 2023 Vol 1 No 1 (2023): Prosiding Konferensi Ilmu Kesehatan STIKES Adi Husada
Publisher : STIKES Adi Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37036/prosiding.v1i1.495

Abstract

Latar Belakang: Pemberian ASI dini yang tidak tepat dikaitkan dengan berkurangnya asupan kalori dan peningkatan bilirubin serum. Hal ini terjadi karena kurangnya asupan kalori untuk meningkatkan sirkulasi enterohepatik. Pemberian ASI dini pada neonatus dapat mengurangi terjadinya ikterus neonatorum. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan kecukupan ASI dengan kejadian penyakit kuning neonatal. Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik dengan pendekatan cross-sectional dan metode purposive sampling. Populasi penelitian ini adalah 35 responden bayi yang dirawat di ruang NICU RS Darus Syifa Surabaya. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 32 responden. Terdapat dua variabel yaitu variabel independen adalah kecukupan ASI dengan menggunakan instrumen lembar observasi sedangkan variabel dependen adalah kejadian ikterus neonatorum dengan menggunakan instrument checklist. Analisis data menggunakan Spearman rho. Hasil: Hasil uji analisis statistic menggunakan uji statistik Spearman rho dengan bantuan SPSS diperoleh nilai signifikansi p = 000 yang berarti ada hubungan antara kecukupan ASI., dengan tingkat korelasi hubungan kecukupan ASI dengan kejadian ikterus neonatorum yaitu r =0,912, artinya ada hubungan kuat antara kecukupan ASI dengan kejadian ikterus neonatorum. Saran: Pemberian ASI yang adekuat merupakan salah satu cara untuk mencegah penyakit kuning neonatal dengan dukungan informasi tenaga kesehatan profesional kepada ibu tentang ASI dan manfaatnya. Sehingga mempengaruhi keberlangsungan ibu dalam menyusui sehingga bayi tidak mengalami ikterus neonatorum.
EFFECTIVENESS OF ABDOMINAL STRETCHING EXERCISE AND PROGRESSIVE MUSCLE RELAXATION ON REDUCING THE INTENSITY OF DYSMENORRHEA IN ADOLESCENT GIRLS Fatmawati, Lilis; Imroatus Sholihah , Nabellah
Journal of Vocational Nursing Vol. 6 No. 2 (2025): OCTOBER 2025
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jovin.v6i2.68084

Abstract

Introduction: Abdominal exercises help reduce pain by increasing blood circulation to the abdominal region, reducing muscle spasms, and improving flexibility of the uterine muscles. Muscle relaxation progressively reduces muscle tension and stress, which can worsen menstrual pain. This combination significantly reduces dysmenorrhea intensity, increases comfort, and supports the quality of life among adolescent girls. This study aimed to determine the effectiveness of abdominal stretching exercises and progressive muscle relaxation on reducing dysmenorrhea in teenage girls in Meluntur Village. Methods: This study used a quantitative approach with a quasi-experimental design, namely a two group pre-test and post-test control group design. A sample of 24 respondents was divided into two groups. The abdominal stretching exercise intervention was carried out on the first to third day of menstruation for 15 minutes twice a day, morning and evening. Progressive muscle relaxation intervention was carried out on the first to third day of menstruation for 15-30 minutes with a frequency of once a day, in the morning. The dependent variable was pain intensity in dysmenorrhea as measured by a numerical measurement scale. Results: The Wilcoxon test results for the abdominal stretching exercise group showed a p value = 0.025 (α<0.05) and for the progressive muscle relaxation group p value = 0.046 (α<0.05). The Mann Whitney test results showed a p value = 0.660 (α <0.05), indicating that there was no difference in the decrease in dysmenorrhea after the two interventions, because both helped reduce the intensity of dysmenorrhea. Conclusions: Adolescent girls who experience dysmenorrhea can perform either of these interventions.
PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG SARAPAN SEHAT DAN JAJANAN AMAN PADA IBU BALITA DI DESA PULOPANCIKAN GRESIK: INCREASING KNOWLEDGE AND ATTITUDE REGARDING HEALTHY BREAKFAST AND SAFE SNACKS AMONG MOTHERS OF TODDLERS IN PULOPANCKAN VILLAGE, GRESIK Yuanita Syaiful; Lilis Fatmawati
Jurnal Abdimas Pamenang Vol. 2 No. 2 (2024): Jurnal Abdimas Pamenang - JAP
Publisher : STIKES Pamenang Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53599/jap.v2i2.225

Abstract

Abstrak Masyarakat sering mengabaikan asupan nutrisi anak – anak khususnya sarapan dengan komposisi gizi yang seimbang dan konsumsi jajanan anak-anak dengan aman. Kepedulian yang menurun  terhadap tidak sarapan dan konsumsi jajanan yang tidak aman dengan kesehatan.  Masyarakat cenderung memilih makanan yang enak, porsi yang banyak dan harga yang murah. Hasil pengawasan Badan POM RI tahun 2013-2015 menunjukkan bahwa 19-47% dari sampel pangan jajanan anak sekolah yang diuji Tidak Memenuhi Syarat (TMS) karena penyalahgunaan bahan berbahaya serta cemaran mikroba yang melebihi batas. Dengan banyaknya jajanan tidak aman dan pemilihan sarapan yang tidak sehat disebabkan oleh beberapa faktor yakni pengetahuan dan sikap. Berdasarkan hasil wawancara pada 5 ibu balita di Desa Pulopancikan Gresik didapatkan bahwa 4 ibu balita (80%) mempunyai pengetahuan kurang dan sikap negatif, sedangkan 1 ibu balita (20%) dengan pengetahuan cukup dan sikap negatif. Pengetahuan yang kurang dan sikap negatif tentang sarapan sehat dan jajanan aman tidak baik bagi kesehatan anak-anak lebih lanjut, karena jajanan yang dibeli jauh dari syarat jajanan aman dan konsumsi sarapan sehat yang jarang dilakukan atau komposisi gizi dalam sarapan yang tidak seimbang berdampak pada kualitas pertumbuhan dan perkembangan anak. Pemberian informasi tentang sarapan sehat dan pemilihan jajanan aman sangat penting dalam meningkatkan pengetahuan dan sikap sehingga melindungi anak-anak dari pangan yang tidak memenuhi standar persyaratan keamanan, mutu dan gizi. Tujuan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan pada 20-21 Maret 2024 adalah meningkatkan pengetahuan dan sikap ibu balita tentang makanan sehat dan jajanan aman. Metode yang digunakan adalah penyuluhan kesehatan yang diadakan di Aula Balai Desa Pulopancikan Gresik. Peserta penyuluhan adalah ibu-ibu balita di wilayah Desa Pulopancikan sebanyak 30 orang. Media yang digunakan adalah leaflet tentang sarapan sehat dan jajanan aman. Selama proses penyuluhan kesehatan ini peserta  sangat antusias mendengarkan dari awal sampai akhir kegiatan. Hasil dari kegiatan ini didapatkannya peningkatan rata-rata pengetahuan yaitu 83,4% baik dan 76,6% sikap positif. Pengabdian masyarakat ini dapat menjadikan ibu-ibu balita tahu akan pentingnya sarapan sehat dan konsumsi jajanan yang aman untuk anak – anaknya dan mau menerapkannya. Hasil pengabdian ini diharapkan akan menjadi modal dasar dalam pencapaian gizi yang seimbang, anak yang sehat, generasi yang cerdas dan ceria. Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Sarapan Sehat, Jajanan Aman, Ibu Balita   Abstract People often ignore children's nutritional intake, especially breakfast with a balanced nutritional composition and safe consumption of children's snacks. Decreased concern about not having breakfast and consuming snacks that are unsafe for health. People tend to choose delicious food, large portions and cheap prices. The results of supervision by the Indonesian POM Agency in 2013-2915 showed that 19-47% of the school children’s snack food samples tested did not meet the requirements (TMS) due to misuse of dangerous ingredienst and microbial contamination the limits. The many unsafe snacks and unhealthy breakfast choices are caused by several factors, namely knowledge and attitude. Based on the results of interviews with 5 mothers of toddlers in Pulopancikan Gresik Village, it was found that 4 mothers of toddlers (80%) had insufficient knowledge and negative attitudes, while 1 mother of toddlers (20%) had sufficient knowledge and a negative attitude. Insufficient knowledge and negative attitudes about healthy breakfasts and safe snacks are not good for children's health, because the snacks purchased are far from the requirements for safe snacks and infrequent consumption of healthy breakfasts or the unbalanced nutritional composition of breakfast has an impact on the quality of growth. and child development. Providing information about healthy breakfasts and choosing safe snacks is very important in increasing knowledge and attitudes so as to protect children from food that does not meet safety, quality and nutritional standarts. The aim of this community service carried out on March 20-21 2024  is to increase the knowledge and attitudes of mothers of toddlers about healthy food and safe snacks. The method used was health education held in the Pulopancikan Gresik Village Hall. The counseling participants were 30 mothers of toddlers in the Pulopancikan Village area. The media used were leaflets about healthy breakfasts and safe snacks. During the health education process, participants were very enthusiastic in listening from the beginning to the end of the activity. The results of this activity showed an average increase in knowledge, namely 83.4% good and 76.6% positive attitude. This community service can make mothers of toddlers know the importance of a healthy breakfast and consumption of safe snacks for their children and be willing to implement it. It is hoped that the results of this service will become basic capital in achieving balanced nutrition, healthy children, an intelligent and cheerful generation.  Keywords : Knowledge, Attitude, Mothers of Toddlers, Healtthy Breakfast, Safe Snacks
PENGARUH PENDIDIKAN KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP PERILAKU ORANG TUA DALAM MENCEGAH KEKERASAN SEKSUAL PADA ANAK (Effect Of Sexual Violence Education To The Behavior Of Parents In Preventing Sexual Abuse Of Children) Fatmawati, Lilis; Maulana, Dian
Journals of Ners Community Vol 7 No 2 (2016): Journals of Ners Community
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55129/jnerscommunity.v7i2.269

Abstract

ABSTRAK            Perilaku kekerasan seksual adalah bentuk kontak seksual atau bentuk lain yang tidak diinginkan secara seksual. Kekerasan seksual biasanya disertai dengan tekanan psikologi atau fisik. Perilaku kekerasan seksual dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu : keluarga, ekonomi, lingkungan, teknologi, psikologi dan kurangnya pendalaman agama. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan pengaruh pendidikan kekerasan seksual terhadap perilaku orang tua dalam mencegah kekerasan seksual pada anak.            Desain penelitian ini menggunakan one-group pre-post test design, dengan menggunakan purposive sampling. Sampel yang diambil sebanyak 36 responden. Variabel independennya adalah pendidikan kekerasan seksual, dan variabel variabel dependennya adalah pencegahan perilaku kekerasan seksual. Data penelitian ini diambil dengan menggunakan kuesioner.            Hasi  uji statistik Wilcoxon Signed Rank Test didapatkan hasil pengetahuan (hitung) = 0,00 artinya ada pengaruh signifikan pendidikan kekerasan seksual terhadap pengetahuan tentang pencegahan perilaku kekerasan seksual pada anak. Sikap (hitung) = 0,00 artinya ada pengaruh signifikan pendidikan kekerasan seksual terhadap sikap tentang pencegahan perilaku kekerasan seksual pada anak. Tindakan (hitung) = 0,00 artinya ada pengaruh signifikan pendidikan kekerasan seksual terhadap tindakan tentang pencegahan perilaku kekerasan seksual pada anak.            Upaya penanganan yang harus dilakukan antara lain dengan memberikan pendidikan seks sejak dini ketika anak mulai bertanya tentang perbedaan jenis kelamin. Orang tua lebih meningkatkan pengetahuan dan berperan aktif mendidik anaknya untuk mencegah kekerasan seksual. Kata kunci : Pendidikan kekerasan seksual, perilaku (pengetahuan, sikap dan tindakan) kekerasan seksualABSTRACT             Behavior sexual violence is a form of sexual contact or other forms of unwanted sexual. Sexual violence is usually accompanied by psychological or physical pressure. Sexually violent behavior is influencedby several factors : family factors, economic factors, environmental factors, technological factors, psychological factors and lack of deepening teligios factors. Purpose of this research was to explain the influence of sexual violence education to the behavior of parent in preventing sexual abuse of children.            The research design used a one-group pre-post-test design, with purposive sampling. Samples were taken by 36 respondents. Independent variabel is sexual violence education, and the dependent variabel is the prevention of sexually violent behavior. The data of this research were taken by using a questionnaire.            From the stastical test of Wilcoxon Signed Rank Test result obtained knowledge (count) = 0,00 it means that there is a significant influence of sexual violence education to knowledge about the prevention of child sexual violent behavior. Attitude (count) = 0,00 it means that there is a significant influence of sexual violence education on the attitude about the prevention of child sexual violent behavior. Action (count) = 0,00 it means that there is a significant influence of sexual violence education on the action about the prevention of child sexual violent behavior.            Efforts treatment should be done among others by providing early sex education when a child asks about gender differences. The main thing ia as parents increased knowledge and active role to adecate children to prevent sexual violence uccurs. Keywords:       Sexual violence education, behavior (knowledge, attitude and action) sexual violence.DOI : 10.5281/zenodo.1405565
KEPATUHAN CUCI TANGAN DAPAT MENGHAMBAT TERJADINYA PLEBITIS PADA PROSES PASCA PEMASANGAN INFUS (HANDWASHING COMPLIANCE MAY INHIBIT PLUTITIS OCCURRENCE POST-INFUSION INSTALLATION PROCESS) fatmawati, lilis; Winarko, Heri
Journals of Ners Community Vol 8 No 2 (2017): Journals of Ners Community
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55129/jnerscommunity.v8i2.407

Abstract

ABSTRAK Kesadaran cuci tangan (hand hygiene) pada petugas kesehatan merupakan perilaku yang mendasar dalam upaya mencegah infeksi silang. Cuci tangan mempunyai pengaruh besar terhadap pencegahan terjadinya infeksi pasca pemasangan infus (plebitis) di rumah sakit dan perawat mempunyai peran besar karena berinteraksi langsung dengan pasien selama 24 jam. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan  cuci tangan perawat dengan  kejadian infeksi pasca pemasangan infus (plebitis) di Ruang Penyakit Dalam Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Semen Gresik.Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat analitik yang dilakukan di Ruang Penyakit Dalam Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Semen Gresik pada tanggal 1 November sampai dengan 30 November 2016 dan sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah berjumlah 24 perawat pelaksana dan 24 pasien yang terpasang infus dengan tehnik pengambilan sampel secara Purposive sampling. Metode yang digunakan dengan cara observasi kepada perawat dalam melakukan tindakan pemasangan dan perawatan infus dan mengobservasi kejadian infeksi pasca pemasangan infus. Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi. Analisa data menggunakan uji statistik Spearman Rank Correlation (α < 0,05).Hasil penelitian menunjukkan tingkat kemaknaan p=0.033 a (0,05) yang artinya ada hubungan antara ketidakpatuhan cuci tangan  perawat dengan kejadian infeksi pasca pemasangan infus (plebitis).Peneliti menyarankan kepada perawat agar selalu meningkatkan mutu pelayanan dengan memahami dan melaksanakan budaya cuci tangan dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien sesuai dengan standart operasional prosedur. Kata Kunci : Kepatuhan, Cuci Tangan, Plebitis. ABSTRACT             Awareness of hand washing (hand hygiene) on health workers is a fundamental behaviors in an effort to prevent cross-infection. Hands washing have great influence towards the prevention of nosocomial infections in hospitals and nurses have a great role because of interacting with patients for 24 hours. The purpose of this study was to determine the relationship between the hand washing of nurses and the incidence of  infections after infusion in Internal Disease Wards Semen Gresik Hospital. This study was the analytic conducted in Internal Disease Wards Semen Gresik Hospital on November 1st-30th 2016 and samples taken in this study was 24 nurses and 24 patients who mounted an infusion with purposive sampling technique. The method used by observation to nurses in carrying out acts of installation and maintenance infusion and observe the incidence of infection after infusion. The research instrument used observation sheet. Analysis of data using Spearman Rank Correlation (α <0.05). The results showed a significance level of p = 0.033 (0.05), which means there was a connection between handwashing nurse noncompliance with the incidence of infections after infusion (phlebitis). Researchers suggested to the nurse to always improve the quality of service with understanding and implementing the culture of hand washing in providing nursing care to patients with standardize operating procedures. Keywords: Compliance, Hand Wash, Phlebitis.DOI : 10.5281/zenodo.1400990
EFEKTIVITAS SENAM DISMENORE DAN TEKNIK EFFLEURAGE TERHADAP PENURUNAN DISMENORE PADA REMAJA fatmawati, lilis; Lia, Dekis Fina
Journals of Ners Community Vol 9 No 2 (2018): Journals of Ners Community
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55129/jnerscommunity.v9i2.677

Abstract

Dismenore adalah keluhan ginekologis akibat ketidak seimbangan hormon progesteron dalam darah sehingga mengakibatkan timbul rasa nyeri yang paling sering terjadi pada wanita. Dismenore dapat diatasi dengan terapi farmakologi dan non farmakologi. Pencegahan yang lebih aman menggunakan terapi non farmakologi dengan cara melakukan senam Dismenore dan teknik Effleurage untuk mengurangi dismenore. Tujuan penelitian ini menganalisis Efektivitas senam Dismenore dan tenik Effleurage terhadap penurunan Dismenore pada remaja.Penelitian ini  menggunakan Quasy eksprimental dengan rancangan (pre post test Design). Metode sampling adalah Non Probobality Sampling dengan teknik Purposive Sampling.  Sampel yang diambil sebanyak 32 Responden 16 responden Senam dismenore dan 16 responden Teknik Effleurage. Variabel independen adalah senam dismenore dan teknik Effleurage sedangkan variabel dependen adalah penurunan dismenore. Pengumpulan data dengan standar operational procedur (SOP) dan lembar observasi dengan skala nyeri boubanis  yang diuji dengan wilcoxon dan  pada tingkat kemaknaan <0,05. Hasil uji statistik wilcoxon signed rank test didapatkan hasil senam dismenore α 0.000 dan teknik Effleurage α 0,008 dan hasil uji independent samples test didapatkan hasil senam dismenore α 0,022 dan teknik Effleurage α 0,023 yang artinya ada perbedaan efektivitas senam dismenore dengan teknik Effleurage terhadap penurunan dismenore. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada perbedaan signifikan antara senam dismenore dan teknik Effleurage dimana senam dismenore lebih efektiv dari pada teknik Effleurage.           Kata Kunci : Senam Dismenore, Teknik Effleurage, RemajaDOI: 10.5281/zenodo.2632045ÂÂÂÂ