Claim Missing Document
Check
Articles

STIMULASI ORAL MENINGKATKAN REFLEK HISAP PADA BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) Syaiful, Yuanita; Fatmawati, Lilis; Sholichah, Siti
Journals of Ners Community Vol 10 No 1 (2019): Journals of Ners Community
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55129/jnerscommunity.v10i1.841

Abstract

Bayi BBLR sering mengalami kesulitan oral feeding, yang disebabkan oleh imaturitas organ yang akan berdampak pada gagalnya perawatan bayi BBLR. Tindakan yang dilakukan untuk menurunkan angka kematian BBLR adalah dengan mengatasi masalah yang terjadi dengan reflek hisap yang lemah, yaitu dengan memberikan stimulasi oral sejak dini berupa sentuhan pemijatan terhadap jaringan otot disekitar mulut. Tujuan penelitian ini menjelaskan pengaruh stimulasi oral terhadap reflek hisap bayi BBLR.Desain penelitian yang digunakan adalah pra experimental dengan one group pre and post test design. Populasi dalam penelitian ini adalah 30 bayi yang diambil dengan menggunakan teknik Purposive Sampling dan besar sampel yang digunakan adalah 28 bayi. Variabel independent adalah stimulasi oral dan variabel dependent adalah reflek hisap bayi BBLR. Pengumpulan data menggunakan SOP Stimulasi Oral sedangkan reflek hisap dengan lembar observasi. Pemberian stimulasi oral selama 7 hari, frekuensi 1 kali/ hari dengan durasi masing-masing 15 menit.Hasil penelitian menunjukkan bahwa reflek hisap sebelum pemberian stimulasi oral menunjukkan reflek hisap kurang yaitu sebanyak 15 responden (54%) dan sesudah dilakukan stimulasi oral terjadi peningkatan reflek hisap cukup yaitu sebanyak 18 responden (64%). Hasil analisa data menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test dengan signifikansi p < 0,05 didapatkan p= 0,000 yang artinya ada pengaruh stimulasi oral terhadap reflek hisap pada bayi BBLR.Perawat perlu melakukan stimulasi oral untuk meningkatkan reflek hisap pada bayi BBLR sehingga lama perawatan menjadi lebih singkat, penyembuhan bayi lebih cepat dan biaya perawatan berkurang.Kata Kunci : Stimulasi Oral, Reflek Hisap, Bayi Berat Lahir RendahDOI: 10.5281/zenodo.3549135
PENGARUH PERAWATAN PAYUDARA TERHADAP PENGELUARAN ASI IBU POST PARTUM Fatmawati, Lilis; Syaiful, Yuanita; Wulansari, Nur Afni
Journals of Ners Community Vol 10 No 2 (2019): Journals of Ners Community
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55129/jnerscommunity.v10i2.904

Abstract

Perawatan payudara adalah suatu tindakan untuk merawat payudara terutama pada masa nifas (masa menyusui) untuk memperlancar pengeluaran ASI. Di Rumah Sakit Muhammadiyah Gresik intervensi yang dilakukan untuk pengeluaran ASI selain menggunakan kompres hangat dan dingin sudah diberikan perawatan payudara, tapi hasilnya kurang optimal dikarenakan petugas kesehatan tidak melakukan praktik secara langsung melainkan hanya memberikan informasi tentang perawatan payudara pada ibu post partum.Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan pengaruh perawatan payudara terhadap pengeluaran ASI pada ibu post partum.Penelitian ini menggunakan metode Pra Eksperimental dengan rancangan One-Group Pra-Post test design. Metode sampling menggunakan purposive sampling. Jumlah populasi dalam penelitian ini sebanyak 30 responden sedangkan sampel diambil sebanyak 28 responden yang diintervensi menggunakan perawatan payudara. Variabel independen yaitu perawatan payudara. Variabel dependen yaitu pengeluaran ASI. Data penelitian ini diambil menggunakan lembar observasi. Analisa data menggunakan uji statistik Wilcoxon Signed Ranks Test dengan nilai standar <0.05.Hasil penelitian menunjukkan sebelum dilakukan intervensi nilai rata-rata pengeluaran ASI 40,89 dan sesudah dilakukan intervensi nilai rata-rata pengeluaran ASI 77,50 nilai signifikan (2-tailed) = 0,000 yang berarti bahwa p<0,05 maka H1 diterima dan H0 ditolak artinya ada pengaruh perawatan payudara terhadap pengeluaran ASI pada ibu post partum. Perawatan payudara dilakukan 2x sehari post partum hari ke-1 sampai hari ke-3 selama ±30 menit.Perawatan payudara dapat meningkatkan pengeluaran ASI pada ibu post partum sehingga dapat digunakan sebagai SOP yang diterapkan oleh tenaga kesehatan.Kata Kunci: Perawatan payudara, pengeluaran ASI, Ibu post partum.DOI: 10.5281/zenodo.3561981
KUNYIT ASAM (CURCUMA DOEMSTICA VAL) MENURUNKAN INTENSITAS NYERI HAID Fatmawati, Lilis; Syaiful, Yuanita; Nikmah, Kusrotin
Journals of Ners Community Vol 11 No 1 (2020): Journals of Ners Community
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55129/jnerscommunity.v11i1.1002

Abstract

Masa remaja (Pubertas) merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanakke masa dewasa, Pada masa ini terjadi perubahan-perubahan baik fisiologis maupun psikologis. Dismenore adalah nyeri haid sebelum atau selama menstruasi, yang membuat wanita tidak dapat bekerja dan hanya tidur. Alternatif terapi herbal yang digunakan adalah minum jamu kunyit asam untuk mengurangi rasa nyeri pada nyeri haid. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui potensi jamu kunyit asam terhadap intensitas nyeri haid pada remaja putri di Desa Kedungsoko Kecamatan Mantup Kabupaten Lamongan.Desain penelitian yang digunakan adalah Pra Eksperimental One Group Pre-Post Test Design. Populasinya adalah remaja putri berusia 12-18 tahun yang yang belum menikah yang sudah mengalami menstruasi sebanyak 35 responden. Dengan teknik sampel penelitian menggunakan Purposive Sampling, jumlah sampel 32 responden, variabel independen jamu kunyit asam dan variabel dependen intensitas nyeri haid. Instrument yang digunakan penelitian ini adalah Standart Operational Prosedure (SOP) pembuatan jamu kunyit asam dan lembar observasi skala nyeri Bourbanis. pemberian jamu kunyit asam yaitu 1 kali sehari sebanyak 150 ml selama 4 hari yang dilakukan 2 hari sebelum menstruasi sampai hari ke 2 menstruasi.Hasil uji statistik Wilcoxon Signed Ranks Test menunjukkan bahwa nilai rata-rata sebelum diberikan jamu kunyit asam adalah 3.2188 dan nilai standart deviasinya 1.03906 sedangkan nilai rata-rata sesudah diberikan jamu kunyit asam adalah 1.4062 dan nilai standart deviasinya 0.66524. Dengan nilai signifikan = 0.000, berarti p<0,05 maka H1 diterima artinya ada potensi jamu kunyit asam terhadap intensitas nyeri haid pada remaja putri.Hal ini menunjukkan bahwa jamu kunyit asam memiliki potensi terhadap intensitas nyeri haid sehingga bagi wanita bisa menerapkannya apabila mengalami nyeri haid.Kata Kunci: Jamu Kunyit Asam, Nyeri HaidDOI: 10.5281/zenodo.4724269 
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA PRA SEKOLAH Syaiful, Yuanita; Fatmawati, Lilis; Nafisah, Wanda Mahfuzatin
Journals of Ners Community Vol 11 No 2 (2020): Journals of Ners Community
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55129/jnerscommunity.v11i2.1134

Abstract

Masa anak-anak sangat penting dalam proses perkembangan kemandirian. Anak usia pra sekolah banyak yang mengalami keterlambatan kemandirian. Beberapa faktor yang mempengaruhi kemandirian yaitu pola asuh orang tua, urutan kelahiran, dan jenis kelamin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor pola asuh, urutan kelahiran, jenis kelamin dengan kemandirian anak usia prasekolah. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan desain cross sectional. Variabel independen pola asuh, urutan kelahiran, dan jenis kelamin. Variabel dependen kemandirian anak usia prasekolah. Sampel sebanyak 39 responden ibu dan anak yang diambil dengan menggunakan purposive sampling. Hasil Penelitian dengan uji Regresi Linier menunjukkan nilai p = 0,000 (p < 0,05) pada faktor pola asuh yang artinya ada hubungan faktor pola asuh dengan kemandirian, sedangkan pada faktor jenis kelamin menunjukkan nilai p = 0,578 (p > 0,05)  artinya tidak ada hubungan antara jenis kelamin dengan kemandirian anak, dan faktor urutan kelahiran (p = 0,256) (p > 0,05) artinya tidak ada hubungan urutan kelahiran dengan kemandirian. Perawat sebagai tenaga kesehatan diharapkan dapat memberikan pendidikan kesehatan pada orang tua tentang pola asuh demokratis yang tepat sesuai dengan karakter anak sehingga kemandirian anak dapat berkembang. Kata Kunci: Anak Usia Pra Sekolah, Jenis Kelamin, Kemandirian, Pola Asuh, Urutan Kelahiran DOI: 10.5281/zenodo.4774696
PENGARUH STIMULASI ORAL TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN PADA BAYI BBLR Fatmawati, Lilis; Syaiful, Yuanita; Ayu Ning Tias, Arum
Journals of Ners Community Vol 12 No 1 (2021): Journals of Ners Community
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55129/jnerscommunity.v12i1.1298

Abstract

Bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) seringkali sulit mengalami peningkatan berat badan dikarenakan kurangnya kemampuan minum yang membuat bayi BBLR mengalami kegagalan dalam pertumbuhan. Salah satu upaya untuk mengatasi masalah ini dengan memberikan stimulasi oral sejak dini berupa sentuhan pemijatan terhadap jaringan otot disekitar bibir dan mulut. Tujuan penelitian ini menjelaskan pengaruh stimulasi oral terhadap peningkatan berat badan pada bayi BBLR. Desain penelitian ini menggunakan desain studi one group test design dengan pre and post test.. Populasi penelitian ini adalah 24 bayi dan sampel yang digunakan 23 bayi dengan Purposive Sampling. Variabel independen adalah stimulasi oral dan variabel dependen adalah peningkatan berat badan bayi BBLR. Pengumpulan data menggunakan SOP stimulasi oral sedangkan peningkatan berat badan menggunakan lembar observasi. Pemberian stimulasi oral selama 12 hari, setiap hari dilakukan selama tiga kali selama 15 menit. Dievaluasi per 6 hari. Kemudian dianalisa menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test dengan signifikansi p<0,05. Hasil Penelitian menunjukkan peningkatan berat badan sebelum stimulasi oral terdapat presentase 87,0% artinya bayi BBLR banyak mengalami penurunan berat badan. Sesudah dilakukan stimulasi oral peningkatan berat badan sebesar dialami hampir seluruh responden dengan presentase 95,7% dengan nilai (p=0,000)<0,05 artinya ada pengaruh stimulasi oral terhadap peningkatan berat badan pada bayi BBLR. Perawat perlu melakukan stimulasi oral untuk meningkatkan berat badan pada bayi BBLR sehingga nutrisi bisa terpenuhi, tidak adanya gangguan pertumbuhan, dan lama perawatan menjadi lebih cepat. DOI: 10.5281/zenodo.5226007
HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI PADA IBU MENYUSUI DENGAN KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI Syaiful, Yuanita; Fatmawati, Lilis; Hartutik, Sri
Journals of Ners Community Vol 12 No 2 (2021): Journals of Ners Community
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55129/jnerscommunity.v12i2.1424

Abstract

Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan terbaik bagi bayi karena mengandung zat gizi multi kompleks yang baik bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi. Dukungan suami merupakan faktor yang turut berperan menentukan keadaan emosi atau perasaan ibu sehingga mempengaruhi kelancaran hormon oksitoksin dan prolaktin yang mempengaruhi emosi dan pikiran serta merangsang  pengeluaran ASI. Dukungan suami sangat penting untuk keberhasilan pemberian ASI. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan dukungan suami pada ibu menyusui dengan keberhasilan pemberian ASI. Jenis penelitian yang digunakan adalah survei analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Data didapatkan dari kuesioner untuk mengetahui dukungan suami dan keberhasilan pemberian ASI dengan lembar observasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu menyusui bayi aterm yang di rawat di ruang NICU RSUD Ibnu Sina Gresik sebanyak 22. Besar sampel yang diambil sebanyak 21 responden menggunakan teknik Purposive Sampling. Pembuktian hipotesa dengan uji statistika uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan dukungan suami sebagian besar mendukung memberikan ASI sebanyak 52%  sementara keberhasilan pemberian ASI hampir sebagian memberikan ASI sebanyak 42 %. Dari uji statistika menunjukkan ada hubungan antara dukungan suami dengan keberhasilan ASI dibuktikan dengan nilai 0.001. Bentuk dukungan suami dapat diberikan sejak kehamilan hingga  membantu ibu melakukan inisiasi menyusu dini setelah persalinan dan memberikan perhatian selama ibu memberikan ASI eksklusif. DOI: 10.5281/zenodo.5896704
PENDIDIKAN KESEHATAN MENINGKATKAN PENGETAHUAN DAN KESIAPAN MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI USIA 9-12 TAHUN Fatmawati, Lilis; Syaiful, Yuanita; Tamada, Merinne
Journals of Ners Community Vol 13 No 1 (2022): Journals of Ners Community
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55129/jnerscommunity.v13i1.1626

Abstract

Menarche adalah haid yang pertama kali yang baru datang setelah berumur 10 – 16 tahun. Ketidaktahuan anak tentang menstruasi dapat mengakibatkan anak sulit untuk menerima menarche. Pendidikan kesehatan tentang menarche dapat meningkatkan pengetahuan dan kesiapan dalam menghadapi menarche. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Pendidikan kesehatan  terhadap pengetahuan dan kesiapan menghadapi menarche. Metode penelitian ini menggunakan pre eksperimental one group pre-post test design dengan menggunakan total sampling berjumlah 21 siswi usia 9-12 tahun di SDN 2 Sidomoro Gresik.  Variabel independen adalah pendidikan kesehatan dan variabel dependen adalah pengetahuan dan kesiapan menghadapi menarche. Pengumpulan data menggunakan instrumen SAP dan leaflet untuk pendidikan kesehatan, sedangkan pengetahuan dan kesiapan menghadapi menarche menggunakan kuesioner. Pemberian pendidikan kesehatan dilakukan 1 kali dengan  durasi 30 menit. Data di analisis dengan uji Wilcoxon Signed Rank Test dengan tingkat signifikan p<ɑ (0,05). Hasil penelitian ini menunjukkan peningkatan pengetahuan dan tingkat kesiapan responden menghadapi menarche. Sebelum diberikan pendidikan kesehatan  terdapat 100% pengetahuan kurang dan 100% siswi tidak siap saat menghadapi menarche dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan terdapat 100% pengetahuan baik dan 100% siswi siap menghadapi menarche. Hasil uji wilcoxon diketahui  p=0.000 < 0,05 artinya ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan dan kesiapan siswi menghadapi menarche. Pendidikan kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan dan kesiapan dalam menghadapi menarche, sehingga diharapkan dapat dijadikan sarana promosi atau edukasi kesehatan kepada siswi tentang pentingnya mempersiapkan dari berbagai aspek dalam menghadapi menarche.
EFEKTIVITAS REBUSAN DAUN SIRIH MERAH DAN KONSUMSI PUTIH TELUR AYAM REBUS TERHADAP LUKA PERINEUM IBU POST PARTUM Syaiful, Yuanita; Fatmawati, Lilis; Indrawati, Emi
Journals of Ners Community Vol 13 No 5 (2022): Jurnal of Ners Community
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55129/jnerscommunity.v13i5.1732

Abstract

Luka Perineum adalah suatu keadaan terputusnya kontinuitas jaringan tubuh yang menyebabkan terganggunya fungsi tubuh.Lama penyembuhan luka jahitan perineum akan berlangsung 7-10 hari dan tidak lebih dari 14 hari.Perawatan perineum dapat dilakukan dengan 2 metode yaitu secara farmakologis (bethadine/profidone iodine) dan non farmakologis (rebusan daun sirih merah dan konsumsi telur ayam rebus). Tujuan penelitian adalah mengetahui Efektivitas Rebusan Daun Sirih Merah Dan Konsumsi Putih Telur Ayam Rebus Terhadap Luka Perineum Ibu Post Partum. Desain penelitian ini menggunakan Quasy Experiment(Two group pre test dan post test design).Denganpopulasi Ibu Post Partum diRumah Sakit Petrokimia Gresik berjumlah 30 orang, sampel dalam penelitian berjumlah 18 orang secara purposive sampling, yang kemudian dibagi menjadi 2 kelompok, 9 orang diberikan rebusan daun sirih merah dan 9 orang diberikan putih telur ayam rebus dengan uji wilcoxon.Analisa data Efektivitas Rebusan Daun Sirih Merah Dan Konsumsi Putih Telur Ayam Rebus menggunakan uji mann whitney. Berdasarkan hasil uji wilcoxonterdapat pengaruh rebusan daun sirih merah terhadap luka perineum ibu post partum dengan nilaiP-value = 0,014, dan pada hasil uji wilcoxon dengan konsumsi putih telur ayam rebus terhadap luka perineum ibu post partum dengan nilai P-value = 0,005. Kemudian dilanjutkan analisa uji mann whitney ditemukan terdapat perbedaan efektifitas rebusan daun sirih merah dan konsumsi putih telur ayam rebus terhadap luka perineum ibu post partum dengan nilai p= 0,022. Konsumsi rebusan putih telur ayamdapat dijadikan sebagai pengobatan alami untuk penyeembuhan luka perineum. Luka Perineum adalah suatu keadaan terputusnya kontinuitas jaringan tubuh yang menyebabkan terganggunya fungsi tubuh.Lama penyembuhan luka jahitan perineum akan berlangsung 7-10 hari dan tidak lebih dari 14 hari.Perawatan perineum dapat dilakukan dengan 2 metode yaitu secara farmakologis (bethadine/profidone iodine) dan non farmakologis (rebusan daun sirih merah dan konsumsi telur ayam rebus). Tujuan penelitian adalah mengetahui Efektivitas Rebusan Daun Sirih Merah Dan Konsumsi Putih Telur Ayam Rebus Terhadap Luka Perineum Ibu Post Partum. Desain penelitian ini menggunakan Quasy Experiment(Two group pre test dan post test design).Denganpopulasi Ibu Post Partum diRumah Sakit Petrokimia Gresik berjumlah 30 orang, sampel dalam penelitian berjumlah 18 orang secara purposive sampling, yang kemudian dibagi menjadi 2 kelompok, 9 orang diberikan rebusan daun sirih merah dan 9 orang diberikan putih telur ayam rebus dengan uji wilcoxon.Analisa data Efektivitas Rebusan Daun Sirih Merah Dan Konsumsi Putih Telur Ayam Rebus menggunakan uji mann whitney. Berdasarkan hasil uji wilcoxonterdapat pengaruh rebusan daun sirih merah terhadap luka perineum ibu post partum dengan nilaiP-value = 0,014, dan pada hasil uji wilcoxon dengan konsumsi putih telur ayam rebus terhadap luka perineum ibu post partum dengan nilai P-value = 0,005. Kemudian dilanjutkan analisa uji mann whitney ditemukan terdapat perbedaan efektifitas rebusan daun sirih merah dan konsumsi putih telur ayam rebus terhadap luka perineum ibu post partum dengan nilai p= 0,022. Konsumsi rebusan putih telur ayamdapat dijadikan sebagai pengobatan alami untuk penyeembuhan luka perineum.
EDUCATION VIDEO “GEMITA” (GEMAR MENCUCI TANGAN) AS AN OPTIMIZATION STEP FOR 6 STEPS HAND WASHING BEHAVIOR IN KINDERGARTEN CHILDREN Fatmawati, Lilis; Qomariya Eka Putri , Nur Laila
Jurnal Pengabdian Masyarakat Dalam Kesehatan Vol. 7 No. 1 (2025): APRIL 2025
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jpmk.v7i1.65479

Abstract

Introduction: The lack of children's behavior towards compliance with the 6-step hand washing is due to the lack of education, one of which can improve it is through the educational video “GEMITA”. This community service activity aims to optimize GEMITA education in providing health education to increase knowledge, attitudes, and compliance regarding the 6 steps of hand washing. Methods: The GEMITA video for kindergarten children by the community service team of the Faculty of Health Sciences, Universitas Gresik, at Baitussholah Kindergarten School in Surabaya in April 2024. The community service team provided health information about the 6 steps of hand washing, demonstrating, with interactive discussions in small groups. Participants consisted of 41 kindergarten children aged 4-6 years. Each group consisted of 6-7 children. The activity began with a pre-test using an observation and got education through a 10-minute GEMITA video and handwashing demonstration. After that, a post-test was conducted to evaluate the program. Results: The knowledge in the good category (65.9%) after receiving health education through the GEMITA video. There was also a change in attitude in the good category (80.5%), and 41% of kindergarten children experienced increased compliance in the compliant category. Conclusion: Health education through the GEMITA video has proven effective in increasing knowledge, attitudes, and compliance of children in following health education. Providing the GEMITA video is recommended to become a routine school program for kindergarten that maintains children's cleanliness and health behavior through health education activities and the way to wash hands.
Kontribusi Pemberian Susu Kedelai Terhadap Kelancaran Produksi ASI (Air Susu Ibu) Pada Ibu Menyusui Lilis Fatmawati; Debbryna Rosa Aprilyanti
Jurnal Olahraga dan Kesehatan Indonesia (JOKI) Vol 4 No 1 (2023): Jurnal Olahraga dan Kesehatan Indonesia (JOKI)
Publisher : Sekolah Tinggi Olahraga dan Kesehatan Bina Guna

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55081/joki.v4i1.1791

Abstract

Salah satu cara untuk meningkatkan produksi ASI yaitu mengkonsumsi susu kedelai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produksi ASI sebelum dan sesudah diberikan susu kedelai dan menganalisis pengaruh pemberian susu kedelai terhadap kelancarsn produksi ASI pada ibu menyusui. Penelitian ini adalah Quasi Eksperiment dengan bentuk rancangan Two Group Pre-Post Test Design. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dimana sampel yang diambil sebanyak 16 responden. Variabel independen adalah susu kedelai, variabel dependen produksi ASI. Data dikumpulkan menggunakan lembar observasi kemudian dianalisis menggunakan uji paired sample T test dan independent sample T test. Uji paired sample T test pada kelompok perlakuan yang diberi intervensi susu kedelai selama 1 minggu diperoleh nilai p=<,001 sedangkan pada kelompok kontrol yang tidak diberi intervensi susu kedelai nilai p=0,009. Hasil uji independent sample T test menunjukkan (p=<,001). Nilai p<0,05 maka ada tingkat perbedaan rata-rata post-test pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Petugas kesehatan dapat memberikan penyuluhan kepada ibu menyusui terkait mengkonsumsi susu kedelai sebanyak 250 ml selama 1 minggu setiap pagi dan sore dapat melancarkan produksi ASI.