Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Peningkatan kemampuan pejabat fungsional tertentu dalam menulis paper melalui inovasi metode pembelajaran: studi kasus provinsi Kepulauan Bangka belitung Suwandana, Endan
Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan Vol. 12 No. 2 (2019): September-November
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (550.354 KB) | DOI: 10.21831/jpipfip.v12i2.24125

Abstract

Kajian ini bertujuan untuk mengkaji apakah metode Berpikir Terbalik mampu meningkatkan kemampuan peserta pelatihan dalam menulis makalah (paper) yang diterbitkan pada jurnal ilmiah. Metode Berpikir Terbalik adalah metode penulisan paper yang dimulai bukan dari menyusun pendahuluan, melainkan dimulai dari mengolah data. Kajian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan bantuan analisis statistik sederhana. Objek penelitian adalah 40 orang peserta pelatihan penulisan karya tulis ilmiah (KTI) yang terdiri dari para pejabat fungsional tertentu di lingkungan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Pelatihan diselenggarakan di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada Bulan Maret 2019. Evaluasi dilakukan terhadap aspek kognitif, afektif dan praktis. Pengumpulan data dari responden dilakukan dengan menggunakan angket Google Form. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode Berpikir Terbalik sangat efektif dalam meningkatkan kemampuan dalam menulis paper, karena 90% peserta pelatihan berhasil mengirimkan naskah paper ke jurnal ilmiah pada hari terakhir pelatihan. Kemampuan kognitif peserta pun meningkat dari rata-rata kelas 54,61 menjadi 75,76. Motivasi peserta pun meningkat yang ditunjukkan dengan nilai 8–10, dari skala Likert 1–10.The increase of writing skill ability of the specific functional officials through learning method innovation: case study in Bangka Belitung Islands provinceThis study aims to examine whether the Reverse Thinking method can improve the ability of trainees in writing papers published in scientific journals. The Reverse Thinking Method is a paper writing method that starts not from writing the introduction, but starts from processing the data. This study was conducted using a quantitative descriptive approach with the help of simple statistical analysis. The object of the study was 40 training participants of the scientific papers (KTI) writing, consisting of certain functional officials in the Provincial Government of the Bangka Belitung Islands. The training was held at the Regional Human Resources Development Agency (BPSDMD) in the Province of Bangka Belitung Province in March 2019. Evaluations were carried out on cognitive, affective and practical aspects. Data collection from the respondents was done using Google Form Questionnaires. The results showed that the Reverse Thinking method was very effective in improving the ability of writing papers, because 90% of trainees successfully submitted their papers to scientific journals on the last day of the training. The cognitive abilities of the participants also increased from the class average of 54.61 to 75.76. Motivation of participants also increased as indicated by the value of 8-10, from a Likert scale of 1-10.
Kepadatan Populasi Tokek Rumah Gekko gecko (Linnaeus, 1758) di Kelurahan Nangameting dan Kelurahan Waioti Kecamatan Alok Timur Kabupaten Sikka Provinsi Nusa Tenggara Timur Aini, Yusratul; Sili, Martinus Raya; Styaningrum, Yeni Tris; Megita, Debby; Suheri, Heri; Mahmud, Arief; Suwandana, Endan
Wana Lestari Vol 5 No 2 (2023): Wana Lestari
Publisher : Program Studi Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/wanalestari.v5i02.14378

Abstract

Status Gekko gecko yang rencananya akan diusulkan kenaikannya dari non-Apendiks menjadi Apendiks II CITES akibat maraknya perburuan tokek di masyarakat, menyebabkan jumlah tokek di alam bebas semakin berkurang. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian mengenai populasi tokek rumah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kerapatan populasi tokek rumah khususnya di Kelurahan Nangameting dan Kelurahan Waioti, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan menggunakan metode wawancara dan pengamatan langsung. Luas area penelitian 23,11 ha dengan jumlah sampel sebanyaak 211 rumah dan 39 orang responden. Hasil penelitian dan analisis melalui wawancara dan pengamatan langsung secara berturut-turut menunjukkan terdapat 63 individu tokek di Kelurahan Nangameting (kepadatan rata-rata populasi nya sebanyak 7,03 individu/ha) dan 18 individu tokek di Kelurahan Waioti (2 individu/ha). Berdasarkan hasil perhitungan ekstrapolasi, populasi tokek rumah di Kecamatan Alok Timur adalah 11.024,96 individu. Data ini diharapkan menjadi dasar dalam upaya pengelolaan/pengendalian peredaran dan perdagangan satwa liar khususnya tokek rumah di wilayah Flores, Indonesia.
Nilai-Nilai Filial dalam Birokrasi Modern: Refleksi ASN Muda terhadap Peran Orang Tua, Spiritualitas, dan Pembentukan Integritas Yuniarti, Nita; Suwandana, Endan; Mulyaningsih, Euis
Jurnal Masyarakat Madani Indonesia Vol. 4 No. 4 (2025): November
Publisher : Alesha Media Digital

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59025/bdgvht45

Abstract

Kajian ini menelusuri keterkaitan antara nilai-nilai filial, spiritualitas, dan integritas pada aparatur sipil negara (ASN) muda di Indonesia dalam konteks pembentukan etika birokrasi modern. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif eksploratoris dengan melibatkan 36 ASN muda yang telah bekerja selama empat bulan dan sedang mengikuti Pelatihan Dasar CPNS. Data diperoleh melalui esai reflektif yang berisi narasi pengalaman moral dan spiritual peserta, kemudian dianalisis menggunakan teknik analisis tematik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kejujuran, tanggung jawab, dan doa orang tua berperan sebagai fondasi moral yang terinternalisasi menjadi etika profesional di lingkungan kerja. Spiritualitas dipahami tidak semata sebagai praktik ritual, melainkan sebagai kesadaran moral yang menuntun perilaku etis dan pengambilan keputusan yang berintegritas. Temuan ini menegaskan bahwa proses pembentukan integritas birokratik berakar kuat pada nilai-nilai keluarga dan spiritualitas personal. Meskipun demikian, hasil kajian ini juga memunculkan refleksi kritis terhadap fenomena birokrasi yang lebih luas, di mana masih maraknya praktik koruptif dapat dibaca sebagai indikasi melemahnya kontinuitas nilai-nilai filial dalam sistem birokrasi. Penelitian ini merekomendasikan penguatan nilai filial dan spiritualitas dalam pembinaan ASN melalui mentoring lintas generasi. Oleh karena itu, penelitian lanjutan diperlukan untuk menelaah lebih jauh dinamika keberlanjutan nilai moral dari keluarga menuju budaya birokrasi modern.