Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Penyebab Resistensi Obat Tuberkulosis Parlaungan, Jansen; Tambunan, Sulastri GP; Djamanmona, Rolyn Frisca; Purwana, Eka Rudy; Mobalen, Oktovina
Journal of Telenursing (JOTING) Vol 6 No 2 (2024): Journal of Telenursing (JOTING)
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/joting.v6i2.12781

Abstract

This study aims to analyze the causes of drug resistance in patients with pulmonary TB at Sele Be Solu General Hospital, Sorong City. The research method used is quantitative research. The results showed that the most dominant reason for not taking medication routinely was not being able to tolerate the side effects, namely 9 respondents (5.9%), then the treatment period felt long, namely 7 respondents (4.6%), often forgetting, 7 respondents (4.6%), then not routinely seeking treatment at health service facilities (Fasyankes) namely 5 people (3.3%), then feeling healthy, namely 4 respondents (2.6%), and those who had no complaints, namely 121 respondents (79.1%). In conclusion, the factors that often occur in patients with pulmonary TB at Sele Be Solu General Hospital are caused by patients not complying with the advice of doctors or health workers, not regularly taking OAT guidelines, stopping treatment unilaterally before time, and having drug absorption disorders, as well as other reasons because some patients are far from health service facilities due to distance factors, especially patients from outside Sorong City. Keywords: Causes, Drug Resistance, Tuberculosis
Persepsi Remaja Pada Pernikahan Dini di Nipah Provinsi NTB Purwana, Eka Rudy; Sulaeman, Ridawati; Purnamawati, Dewi; Tambunan, Jansen Parlaungan; Sumartini, Ni Putu
Bima Nursing Journal Vol. 6 No. 2 (2025): Mei
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/bnj.v6i2.1554

Abstract

Pendahuluan “Merariq Kodeq” merupakan kebiasaan masyarakat dalam pernikahan dini yang lazim di Nusa tenggara barat  yang berupa “Kawin muda” Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi remaja nipah tentang pernikahan dini. Dalam menganalisis persepsi remaja ini, variabel persepsi terbagi menjadi dua sub  variabel yakni, pemahaman dan penilaian remaja dalam menyikapi fenomena pernikahan dini. Metode Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah remaja berusia 9 hingga dibawah 16 tahun untuk perempuan dan 11 hingga dibawah 19 tahun untuk laki-laki. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, tes, observasi, angket dan dokumentasi. Sementara analisis data mengunakan statistika deskriptif persentase. Hasil penelitian Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa sebanyak 61% remaja lakilaki dan 56,6% perempuan memiliki tingkat pemahaman yang tergolong sangat baik. Sementara sebanyak 69,5% remaja laki-laki dan 73,6% perempuan memiliki tingkat penilaian yang tergolong sangat baik. Analisis Berdasarkan analisis hasil penelitian dari aspek persepsi maka dapat dikaji jika penyebab utama angka pernikahan dini di Desa Banyukuning bukan karena faktor persepsi Kesimpulan penelitian ini adalah aspek pemahaman dan penilaian remaja terhadap pernikahan dini adalah tergolong baik dan tidak berkaitan dengan persepsi
Peningkatan kapasitas pertolongan Tim Siaga Bencana Desa (TSBD) dalam menanggulangi bencana tsunami di wilayah kerja Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah | Capacity building of the Village Disaster Preparedness Team (TSBD) in responding to tsunami disasters in the working area of Pujut Subdistrict, Central Lombok Regency Andrayani, Lale Wisnu; Kurnia, Theresia Avila; Purwana, Eka Rudy; Rofita, Desi
Indonesia Berdaya Vol 6, No 2 (2025)
Publisher : UKInstitute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.20251131

Abstract

Indonesia merupakan suatu negara kepulauan, dimana terletak di antara 3  lempeng tektonik yang sangat aktif yaitu Eurasia, Pasifik dan Indo-Australia. Aktifitas ketiga lempeng ini juga berpotensi menjadi sumber bencana. Faktor utama yang dapat  menyebabkan timbulnya banyak korban adalah faktor manusia, yaitu kurangnya pengetahuan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana tsunami (Satria Sari, 2017). Masyarakat sebagai korban terdampak bencana memiliki risiko yang dapat berupa kematian, luka, sakit, jiwa terancam, hilangnya harta, dan gangguan kegiatan masyarakat risiko tersebut dapat dikurangi ataupun dicegah apabila ketangguhan telah terbentuk dalam diri masyarakat. Tujuan dari kegiatan ini adalah Meningkatkan Kesiapsiagaan Bencana Tsunami Tim Siaga Bencana Desa (TSBD) K u t a di Wilayah Kerja Desa Kuta,Pujut Kabupaten Lombok Tengah. Kegiatan pengabmas ini akan dilaksanakan di 1 Desa, yaitu Desa Kuta, Kabupaten Lombok Tengah, dengan khalayak sasaran yaitu Perwakilan Tim Siaga Bencana Desa dan elemen masyarakat berjumlah 30 orang. Kegiatan pelatihan ini akan dilaksanakan dengan menggunakan metode edukasi melalui grup Whats App dan e-modul serta pelatihan yang terdiri dari triage massal, teknik evakuasi korban, stabilisasi dan bantuan hidup dasar dengan metode simulasi, trauma healing dan Kesehatan reproduksi saat bencana.Luaran yang ditargetkan dari hasil pengabdian kepada masyarakat yaitu luaran wajib berupa publikasi di jurnal pengabmas, lembar balik interaktif kapasitas pertolongan serta video kegiatan pengabdian kepada masyarakat, dan luaran tambahan berupa sertifikat HaKI.  Abstract. Indonesia is an archipelagic country, which is located between 3 very active tectonic plates, namely Eurasia, the Pacific and Indo-Australia. The activity of these three plates also has the potential to be a source of disaster. The main factor that can cause many victims is the human factor, namely lack of knowledge and preparedness in facing the tsunami disaster (Satria Sari, 2017). Communities as victims affected by disasters are at risk in the form of death, injury, illness, life at risk, loss of property, and disruption of community activities. These risks can be reduced or prevented if resilience has been formed within the community. The aim of this activity is to improve the Tsunami Disaster Preparedness of the Kuta Village Disaster Preparedness Team (TSBD) in the Kuta Village Working Area, Pujut, Central Lombok Regency. This community service activity will be carried out in 1 village, namely Kuta Village, Central Lombok Regency, with a target audience namely Representatives of the Village Disaster Preparedness Team and 30 community elements. This training activity will be carried out using educational methods through WhatsApp groups and e-modules as well as training consisting of mass triage, victim evacuation techniques, stabilization and basic life support using simulation methods, trauma healing and reproductive health during disasters. The outputs aimed at community service results are mandatory outputs in the form of publications in community service journals, interactive feedback sheets on giving capacity and videos of activities provided to the community, and additional outputs in the form of IPR certificates.